Konflik Israel?Palestina
adalah
konflik militer
dan politik yang sedang berlangsung dari abad ke-19 hingga pada abad ke-21. Konflik ini merupakan salah satu
konflik
terpanjang yang masih berlangsung di dunia.
[1]
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik sebagai bagian dari proses perdamaian Israel?Palestina,
[2]
di mana upaya perdamaian ini juga merupakan upaya lain untuk menyelesaikan
konflik Arab?Israel
yang lebih luas.
[3]
Masalah utama dari konflik ini mencakup status kepemilikan
Yerusalem
, pemukiman Israel,
[4]
perbatasan, keamanan dan hak atas air serta kebebasan bergerak Palestina dan hak kembali Palestina.
[5]
Konflik antara dua pihak ini berdampak besar bagi media
internasional
, di mana akibat dari konflik ini berbagai media luar negeri banyak membahas hak-hak bersejarah, masalah keamanan, dan
hak asasi manusia di Palestina
.
[6]
Selain berdampak bagi media luar, konflik ini juga berdampak pada
pariwisata
, di mana terhambatnya akses umum ke wilayah-wilayah yang diperebutkan.
[7]
Beberapa upaya perdamaian menyarankan solusi pembentukan dua negara, yang melibatkan pembentukan negara Palestina merdeka dari Israel di mana solusi ini dulunya banyak didukung oleh
bangsa Yahudi
.
[8]
Namun, dukungan publik terhadap solusi dua negara yang sebelumnya mendapat dukungan dari warga Yahudi Israel dan Palestina, telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
[9]
[10]
[11]
Latar belakang
Kembalinya beberapa nasionalis Arab-Palestina garis keras, di bawah kepemimpinan
Haji Amin al-Husseini
,
[12]
dari Damaskus ke Mandat Palestina menjadi pertanda dimulainya perjuangan nasionalis Arab Palestina menuju pendirian pemukiman nasional bagi orang Arab di Palestina.
[13]
Amin al-Husseini, perancang gerakan nasional Arab Palestina menganggap gerakan nasional Yahudi dan imigrasi Yahudi ke Palestina merupakan satu-satunya musuh perjuangannya, dan pada saat itu mereka memulai
kerusuhan
besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi pada awal tahun 1920 di Yerusalem, dan tahun 1921 di Jaffa.
[14]
Salah satu akibat kekerasan tersebut adalah pembentukan
pasukan paramiliter
Yahudi bernama Haganah.
[15]
Pada tahun 1929, peristiwa kerusuhan ini mengakibatkan kematian 133 orang Yahudi dan 116 orang Arab, dengan banyak korban orang Yahudi di
Hebron
dan Safed, dan evakuasi orang Yahudi dari Hebron dan
Gaza
.
[16]
Kekerasan kembali terjadi dan berlanjut secara sporadis hingga awal
Perang Dunia II
berakhir yang memakan korban sekitar 5.000 orang, sebagian besar dari pihak Arab.
[17]
Berakhirnya Perang Dunia II membuat situasi di daerah Palestina menjadi tenang. Hal ini menyebabkan berubahnya situasi ke arah sikap yang lebih moderat di antara orang-orang Arab Palestina di bawah kepemimpinan klan Nashashibi dan bahkan pembentukan
Resimen
Yahudi-Arab Palestina di bawah komando Inggris, yang memerangi Jerman di Afrika Utara.
[18]
Namun, pihak al-Husseini yang lebih radikal di pengasingan cenderung tetap bekerja sama dengan
Nazi Jerman
, dan berpartisipasi dalam pembentukan strategi propaganda pro-Nazi di seluruh dunia Arab.
[19]
Kekalahan kaum nasionalis Arab di
Irak
dan relokasi al-Husseini ke Eropa yang diduduki Nazi mengikat mereka dalam operasi lapangan di Palestina secara teratur, menuntut agar Italia dan Jerman untuk mengebom
Tel Aviv
.
[20]
Pada akhir Perang Dunia II, krisis mengenai nasib para penyintas
Holocaust
dari Eropa menyebabkan ketegangan baru antara Yishuv dan kepemimpinan Arab Palestina.
[21]
Kuota imigrasi ditetapkan oleh
Inggris
, sementara di sisi lain imigrasi ilegal dan pemberontakan Zionis terhadap Inggris semakin meningkat.
[22]
[23]
Pada tanggal 29 November 1947,
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa
membuat Resolusi 181(II),
[24]
sebuah rencana untuk membagi Palestina menjadi negara Arab, serta negara Yahudi dan Kota Yerusalem. Namun keesokan harinya pada tanggal 30 November 1947
[25]
Palestina dilanda
kekerasan
, yang berlanjut selama empat bulan, di bawah provokasi dan serangan Arab yang terus-menerus.
[26]
Liga Arab
mendukung perjuangan Arab dengan membentuk Tentara Pembebasan Arab berbasis sukarelawan, mendukung Tentara Arab Palestina pada
Perang Suci
,
[27]
di bawah kepemimpinan Abdul al-Qadir al-Husayni dan Hasan Salama. Di pihak Yahudi, perang saudara dikelola oleh milisi bawah tanah besar antara
Haganah
,
[28]
Irgun dan Lehi yang diperkuat oleh banyaknya veteran Yahudi yang ikut berpartisipasi pada Perang Dunia II dan sukarelawan asing.
[29]
Pada musim semi tahun 1948, sudah terlihat jelas bahwa pasukan Arab hampir mengalami kehancuran total, sementara pasukan
Yishuv
memperoleh lebih banyak wilayah yang menimbulkan banyak masalah bagi para pengungsi Arab Palestina.
[30]
Sejarah
Sejarah dimulainya konflik Israel-Palestina berawal pada akhir abad ke-19,
[31]
ketika
Zionis
berusaha mendirikan tanah air bagi
orang-orang Yahudi di Palestina
yang saat itu masih dikuasai oleh Ottoman,
[32]
di mana saat itu diadakan sebuah
deklarasi Balfour
pada tahun 1917 yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris,
[33]
untuk mendukung gagasan tanah air Yahudi di Palestina. Hal ini menyebabkan masuknya imigran Yahudi ke wilayah tersebut setelah Perang Dunia II dan
Holocaust
.
[34]
Saat itu dukungan secara internasional meningkat untuk pembentukan negara Yahudi di Palestina, yang mengarah pada
pembentukan Israel
pada tahun 1948.
[35]
[36]
Pembentukan Israel dan perang yang terjadi menyebabkan ratusan ribu warga Palestina mengungsi dan menjadi
pengungsi
,
[37]
sehingga memicu konflik selama puluhan tahun antara Israel dan rakyat Palestina.
[38]
Orang-orang Palestina berusaha untuk mendirikan
negara merdeka
mereka sendiri setidaknya di sebagian wilayah Palestina yang bersejarah.
[39]
Pertahanan Israel atas perbatasannya sendiri, kendali atas Tepi Barat, blokade Mesir-Israel di
Jalur Gaza
, dan politik dalam negeri Palestina saat ini menjadikan tujuan ini tidak dapat dicapai.
[40]
Berbagai perundingan untuk upaya perdamaian telah dilakukan selama bertahun-tahun, namun perjanjian damai yang langgeng masih sulit dicapai.
[41]
Konflik tersebut ditandai dengan
kekerasan
, termasuk serangan
teroris
oleh militan Palestina dan operasi militer oleh Israel.
[42]
Amerika Serikat
dan negara-negara lain juga ikut serta memainkan peran penting dalam upaya menengahi perdamaian, namun masih banyak kendala yang dihadapi, termasuk masalah pemukiman Israel di
Tepi Barat
, status Yerusalem, dan nasib akhir para pengungsi Palestina.
[43]
Perang Israel dan negara-negara Arab tahun 1948 ? 1949
Badan bentukan
Perserikatan Bangsa-Bangsa
pada tanggal 15 Mei 1947 itu terdiri dari 11 negara, dan tanggal 31 Agustus 1947 di sidang umum PBB merekomendasikan
pembagian wilayah
Palestina dalam masa transisi, selama dua tahun dimulai pada tanggal 1 September 1947.
[44]
Saat itu Inggris mengumumkan niatnya menyerahkan
Mandat Palestina
ke tangan PBB, setelah aksi kekerasan terus terjadi di wilayah tersebut.
[45]
Akan tetapi, kelompok Zionis melancarkan serangan terus menerus kepada orang Inggris di wilayah itu.
[46]
Mereka menuntut dibukanya keran imigrasi untuk bangsa Yahudi, yang masih tertahan di kamp Holocaust Nazi Jerman.
Meskipun para pasukan Arab memerintahkan penduduk desa untuk mengungsi demi tujuan militer ke daerah terpencil, akan tetapi tidak ada bukti bahwa para pemimpin Arab menyerukan evakuasi dan bahkan sebagian besar mendesak warga Palestina untuk tetap tinggal di rumah mereka.
[47]
Penyerangan oleh
Haganah
terhadap pusat-pusat padat penduduk Arab seperti Jaffa dan Haifa serta pengusiran yang dilakukan oleh kelompok-kelompok seperti
Irgun
dan
Lehi
[48]
seperti di
Deir Yassin
dan
Lydda
menyebabkan kekacauan sebagian besar masyarakat Arab.
[49]
Perang tersebut menghasilkan kemenangan bagi Israel, dengan berhasilnya Israel mencaplok wilayah di luar perbatasan partisi untuk usulan
negara Yahudi
, serta merebut beberapa perbatasan yang diusulkan sebagai negara Arab Palestina.
[50]
[51]
1920-1948: Mandat Britania atas Palestina
Revolusi Arab dipimpin
Amin Al-Husseini
. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.
1948-1967
3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
Tahun 1968 hingga 1993
Pada bulan Juli 1968 para organisasi bersenjata non-negara seperti
Fatah
dan
Front Populer untuk Pembebasan Palestina
berhasil memperoleh mayoritas suara di Dewan Nasional Palestina,
[52]
serta perolehan suara di
Dewan Nasional Palestina
di Kairo pada tanggal 3 Februari 1969, di mana melalui perolehan suara itu pemimpin Fatah yakni Yasser Arafat terpilih sebagai ketua PLO.
[53]
Sejak awal, organisasi ini menggunakan kekerasan bersenjata terhadap
warga sipil
dan militer selama konflik dengan Israel.
[54]
PLO mencoba mengambil alih penduduk Tepi Barat, namun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mendeportasi mereka ke
Yordania
, di mana mereka mulai bertindak melawan pemerintahan Yordania,
[55]
di mana 70% dari total warga Palestina di Yordania menyerang Israel berkali-kali menggunakan infiltrasi teroris serta menembakkan roket Katyusha, yang menyebabkan beberapa pembalasan dari Israel.
[56]
Pada akhir tahun 1960-an, ketegangan antara Palestina dan pemerintah Yordania meningkat pesat,
[57]
di mana pada September 1970 terjadi bentrok berdarah militer antara Yordania dan organisasi bersenjata Palestina, di mana pada saat itu
Raja Hussein dari Yordania
beserta para pasukannya berhasil menumpas pemberontakan Palestina.
[58]
Selama konflik bersenjata itu, ribuan orang terbunuh, yang sebagian besar korbannya adalah warga Palestina.
[59]
Pertempuran terus berlanjut hingga tahun 1982 PLO diusir ke
Lebanon
, di mana hal ini membuat PLO berhasil menguasai sebagian wilayah Lebanon.
[60]
Sejumlah besar warga Palestina berimigrasi ke Lebanon dengan puluhan ribu pengungsi Palestina yang sudah berada di sana.
[61]
Pusat kegiatan PLO kemudian beralih ke Lebanon, di mana mereka mendirikan pangkalan untuk melakukan serangan terhadap Israel dan melancarkan kampanye teror
internasional
, yang sebagian besar bertujuan untuk menculik pesawat perang Israel.
[62]
[63]
Daerah yang dikuasai oleh PLO itu dikenal oleh pers internasional dan penduduk lokal sebagai Tanah Fatah,
[64]
yang menciptakan ketegangan dengan warga lokal Lebanon yang menyebabkan
Perang Saudara Lebanon
yang berlangsung sejak tahun 1975 hingga tahun 1990.
[65]
[66]
Perjanjian Oslo
Upaya perdamaian oleh Oslo
Upaya
perdamaian
di tanah Arab telah diupayakan oleh pemerintah dunia sejak tahun 1939. konflik yang terus berkepanjangan antara Palestina dan Israel bermula ketika perjanjian
Camp David
antara Mesir dan Israel tidak berjalan lancar.
[67]
Perjanjian Camp David
yang disetujuai oleh pemerintah Mesir dan Israeal yang mengindikasikan pengembalian
Semenanjung Sinai
kepada Mesir dan pembahasan pembentukan pemerintahan otonomi di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai masa depan Palestina dianggap gagal.
[68]
Diwaktu yang sama, Israel menolak untuk melakukan negosiasi dengan PLO berujung dengan berbagai macam konflik seperti
Perang Lebanon 1982
dan pembantaian di Kamp pengungsian Sabra dan Shatila pada 16 hingga18 September 1982.
[69]
Semakin memanasnya hubungan anatara Palestina juga ditandai dengan pecahnya perang intifada atau perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel di jalur Gaza, Tepi Barat dan Jersalem Timur pada tahun 1987.
[70]
Perjanjian damai antara Palestina dan Israel terus diupayakan untuk menekan terjadinya pelebaran konflik dengan beberapa perjanjian seperti
perjanjian OSLO I
dan OSLO II.
[71]
Perjanjian ini melingkupi kesepakatan yang ditandatangani oleh
pemerintah Israel
dan Palestina, yang diwakilkan dengan kepemimpinan
Organisasi Pembebasan Palestina.
[72]
Pada bulan Agustus 1993, terungkap bahwa negosiasi rahasia di
Oslo, Norwegia
antara pejabat tinggi Israel dan Palestina telah menghasilkan perjanjian Israel-Palestina yang pertama.
[73]
Pembicaraan tersebut, yang dimulai beberapa bulan sebelumnya di bawah naungan Kementerian Luar Negeri Norwegia, dimulai secara informal dengan diplomat dan
akademisi
tingkat rendah Israel dan Palestina.
[74]
Namun seiring dengan semakin suksesnya penyusunan perjanjian, perundingan ditingkatkan dan segera dilakukan oleh pejabat tinggi Israel dan Palestina.
1993-2000: Proses perdamaian Oslo
Yitzhak Rabin
dan
Yasser Arafat
berjabat tangan,dipantau oleh
Bill Clinton
, pada penandatanganan
Persetujuan Oslo
pada 13 September 1993
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai". 28 September 1995, Implementasi Perjanjian Oslo Otoritas Palestina segera berdiri.
September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.
-
Klip video dari sebuah serangan roket di Israel Selatan, March 2009.
-
Sebuah
roket Qassam
ditembakkan dari sebuah daerah sipil di Gaza ke Israel selatan, Januari 2009.
-
Ledakan disebabkan oleh airstrike Israel di Gaza selama 2008-2009 Konflik Israel-Gaza, Januari 2009.
Situasi saat ini
| Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari
Konflik Israel?Palestina
di en.wikipedia.org.
Isinya masih belum akurat
, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada
ProyekWiki Perbaikan Terjemahan
.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula:
panduan penerjemahan artikel
)
|
Sejak
Persetujuan Oslo
, Pemerintah
Israel
dan
Otoritas Nasional Palestina
secara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara kedua pemerintah ini adalah:
- Status dan masa depan
Tepi Barat
,
Jalur Gaza
, dan
Yerusalem Timur
yang mencakup wilayah-wilayah dari
Negara Palestina
yang diusulkan.
- Keamanan Israel.
- Keamanan Palestina.
- Hakikat masa depan Negara Palestina.
- Nasib para
pengungsi Palestina
.
- Kebijakan-kebijakan
pemukiman
pemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman itu.
- Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Bukit Bait Suci dan kompleks Tembok (Ratapan) Barat.
Masalah pengungsi muncul sebagai akibat dari
perang Arab-Israel 1948
. Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dari
Perang Enam Hari
pada 1967.
Selama ini telah terjadi
konflik
yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan,
anti kekerasan yang aktif
, dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak. Dan menyebutkan "kedua belah" pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan:
Al-Fatah
dan
Hamas
saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi Israel.
Mengingat pembatasan-pembatasan di atas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap
pendudukan militer
oleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan oleh
persetujuan Jenewa
dan
Piagam PBB
. Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang sering kali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri.
Demikian pula, mereka yang bersimpati dengan aksi militer Israel dan langkah-langkah Israel lainnya dalam menghadapi bangsa Palestina cenderung memandang tindakan-tindakan ini sebagai pembelaan diri yang sah oleh bangsa Israsel dalam melawan kampanye
terorisme
yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Palestina seperti
Hamas
,
Jihad Islami
,
Al Fatah
dan lain-lainnya, dan didukung oleh negara-negara lain di wilayah itu dan oleh kebanyakan bangsa Palestina, sekurang-kurangnya oleh warga Palestina yang bukan merupakan warga negara Israel. Banyak yang cenderung percaya bahwa Israel perlu menguasai sebagian atau seluruh wilayah ini demi keamanannya sendiri. Pandangan-pandangan yang sangat berbeda mengenai keabsahan dari tindakan-tindakan dari masing-masing pihak di dalam konflik ini telah menjadi penghalang utama bagi pemecahannya.
Sebuah poster
gerakan perdamaian
:
Bendera Israel
dan
bendera Palestina
dan kata-kata
Salaam
dalam
bahasa Arab
dan
Shalom
dalam
bahasa Ibrani
. Gambar-gambar serupa telah digunakan oleh sejumlah kelompok yang menganjurkan solusi dua negara dalam konflik ini.
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah
peta menuju perdamaian
yang diajukan oleh Empat Serangkai
Uni Eropa
,
Rusia
,
PBB
dan
Amerika Serikat
pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah
rencana pemisahan diri
yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri
Ariel Sharon
. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer... yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok [artinya,
Penghalang Tepi Barat Israel
] dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"
[1]
[2]
Diarsipkan
2005-12-29 di
Wayback Machine
..
Dengan rencana pemisahan diri sepihak, pemerintah Israel menyatakan bahwa rencananya adalah mengizinkan bangsa Palestina untuk membangun sebuah tanah air dengan campur tangan Israel yang minimal, sementara menarik Israel dari situasi yang diyakininya terlalu mahal dan secara strategis tidak layak dipertahankan dalam jangka panjang. Banyak orang Israel, termasuk sejumlah besar anggota partai
Likud
?hingga beberapa minggu sebelum 2005 berakhir merupakan partai Sharon?kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di Jalur Gaza akan mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke kota-kota Israel di sekitar Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap kelompok-kelompok militan Palestina seperti Hamas, Jihad Islami atau Front Rakyat Pembebasan Palestina akan muncul dari kevakuman kekuasaan apabila Israel memisahkan diri dari Gaza.
Korban
Korban sipil yang tewas akibat konflik Israel-Palestina, data berasal dari
B'tselem
dan
Kementerian Luar Negeri Israel
antara tahun 1987 hingga 2011
[75]
[76]
[77]
[78]
(angka dalam tanda kurung merupakan korban yang berusia di bawah 18 tahun)
Tahun
|
Kematian
|
Palestina
|
Israel
|
2011
|
118 (13)
|
11 (5)
|
2010
|
81 (9)
|
8 (0)
|
2009
|
1034 (314)
|
9 (1)
|
2008
|
887 (128)
|
35 (4)
|
2007
|
385 (52)
|
13 (0)
|
2006
|
665 (140)
|
23 (1)
|
2005
|
190 (49)
|
51 (6)
|
2004
|
832 (181)
|
108 (8)
|
2003
|
588 (119)
|
185 (21)
|
2002
|
1032 (160)
|
419 (47)
|
2001
|
469 (80)
|
192 (36)
|
2000
|
282 (86)
|
41 (0)
|
1999
|
9 (0)
|
4 (0)
|
1998
|
28 (3)
|
12 (0)
|
1997
|
21 (5)
|
29 (3)
|
1996
|
74 (11)
|
75 (8)
|
1995
|
45 (5)
|
46 (0)
|
1994
|
152 (24)
|
74 (2)
|
1993
|
180 (41)
|
61 (0)
|
1992
|
138 (23)
|
34 (1)
|
1991
|
104 (27)
|
19 (0)
|
1990
|
145 (25)
|
22 (0)
|
1989
|
305 (83)
|
31 (1)
|
1988
|
310 (50)
|
12 (3)
|
1987
|
22 (5)
|
0 (0)
|
Total
|
7978 (1620)
|
1503 (142)
|
Upaya perdamaian
Konflik
masyarakat
Israel dan Palestina ini menimbulkan beragam pandangan dan opini. Sejak awal konflik,
korban
konflik tidak hanya sebatas pada para pihak militer, namun banyak juga warga sipil menjadi korban akibat dari konflik ini.
[79]
Sebanyak 32% warga
Yahudi Israel
mendukung kemerdekaan Palestina dengan dibaginya wilayah berdasarkan garis ideologi. Akan tetapi banyak juga masyarakat yang mendukung mempertahankan
status quo
.
[80]
[81]
Sekitar 70% warga Palestina (65% di Jalur Gaza dan 35% di
Tepi Barat
), mendukung serangan bersenjata terhadap warga Israel di wilayah Israel sebagai cara untuk mencegah pendudukan warga Yahudi, sementara 30% lainnya mendukung pembagian dua
negara
adalah solusi yang tepat,
[82]
karena Palestina tidak mungkin lagi melakukan perluasan daerah. Lebih dari dua pertiga warga Yahudi Israel mengatakan bahwa, jika Tepi Barat dianeksasi oleh Israel,
warga Palestina
yang tinggal di sana tidak boleh diizinkan untuk memilih.
[83]
Rasa saling tidak percaya dan perbedaan pendapat yang signifikan sangat erat kaitannya dengan isu-isu mendasar, begitu pula dengan
skeptisisme
timbal balik mengenai komitmen pihak lain untuk menegakkan kewajiban dalam
perjanjian bilateral
.
[84]
Sejak tahun 2006 pihak Palestina telah terpecah belah akibat konflik antara
Fatah
, di mana partai yang secara tradisional yakni
Hamas
(sebuah kelompok Islam militan yang menguasai
Jalur Gaza
) dominan dalam pemilu. Sejak saat itu, Hamas dan Israel telah berperang sebanyak lima kali, di mana perang yang terakhir terjadi pada tahun 2023.
[85]
Upaya untuk memperbaiki hal ini telah berulang kali dan terus berlanjut. Dua pihak yang melakukan perundingan langsung adalah pemerintah Israel dan
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
. Perundingan resmi dimediasi oleh Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari PBB ,
Amerika Serikat
, Rusia, dan Uni Eropa. Putaran terakhir perundingan perdamaian dimulai pada Juli 2013 namun terhenti pada tahun 2014.
[86]
Lihat pula
Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza berada di pusat konflik Israel-Palestina.
Etnisitas
Agama
Geografi
Tempat-tempat penting
Ideologi dan gagasan
Laporan media
Organisasi dan angkatan bersenjata
Tokoh
Israel
Palestina
Lainnya
Konflik-konflik terkait
Referensi
- ^
"BBC NEWS"
.
news.bbc.co.uk
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
Munayer, Salim J.; Loden, Lisa (2014-02-01).
Through My Enemy's Eyes: Envisioning Reconciliation in Israel-Palestine
. Authentic Media Inc.
ISBN
978-1-84227-859-8
.
- ^
"Balfour Declaration | History & Impact | Britannica"
.
www.britannica.com
. 2023-10-11
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"Canadian Policy on Key Issues in the Israeli-Palestinian Conflict"
.
web.archive.org
. 2018-02-18
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"Wayback Machine"
(PDF)
.
web.archive.org
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
Indonesia, C. N. N.
"Apa itu Solusi Dua Negara Terkait Konflik Israel-Palestina?"
.
internasional
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"
'
Terjadi kejahatan perang' dalam konflik di Gaza antara Israel dan milisi Palestina"
.
BBC News Indonesia
. 2021-07-28
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
Grinberg, Lev Luis (2009-09-10).
Politics and Violence in Israel/Palestine: Democracy Versus Military Rule
(dalam bahasa Inggris). Routledge.
ISBN
978-1-135-27589-1
.
- ^
"Two States for Two People? A Long Decline in Support"
.
en.idi.org.il
(dalam bahasa Ibrani). 2018
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"With only 40% support, Israelis still think 2 states best option - poll"
.
The Jerusalem Post | JPost.com
. 2021-08-04
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"Public Opinion Poll No (84) | PCPSR"
.
pcpsr.org
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
History of Husseini and Conlfict Israeli - Palestine
(PDF)
. diposit.ub.edu. hlm. 01.
- ^
"Amin al-Husseini | Biography, Family, Jerusalem, & Palestine | Britannica"
.
www.britannica.com
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
Kessler, Oren.
"1921 Jaffa riots 100 years on: Mandatory Palestine's 1st 'mass casualty' attack"
.
www.timesofisrael.com
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
admin.
"The 1929 Palestine Riots ? A Conflicted Jewish Historiography by William M Mathew | Balfour Project"
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"The Hebron Riots of 1929: Consequences and Lesson | Hudson"
.
www.hudson.org
. 2023-10-16
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"British Library"
.
www.bl.uk
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
Abbasi, Mustafa (2019-04).
"Palestinians fighting against Nazis: The story of Palestinian volunteers in the Second World War"
.
War in History
(dalam bahasa Inggris).
26
(2): 227?249.
doi
:
10.1177/0968344517696527
.
ISSN
0968-3445
.
- ^
"Goda on Gensicke, 'The Mufti of Jerusalem and the Nazis: The Berlin Years, 1941-1945' | H-Net"
.
networks.h-net.org
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"Hajj Amin al-Husayni: Wartime Propagandist"
.
encyclopedia.ushmm.org
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"Amin Al-Husseyni and Otority in Palestine"
(PDF)
.
www.diplomatie.gouv.fr
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"Jordan - History - The Tragedy of Palestine"
.
www.kinghussein.gov.jo
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
Moussa, Emad (2023-05-02).
"Palestine's 1936 Great Revolt revisited"
.
www.newarab.com
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"United Nations General Assembly Resolution 181 - "The World and Japan" Database"
.
worldjpn.net
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"UN Partition Plan, 1947"
.
Interactive Encyclopedia of the Palestine Question ? palquest
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"9. British Palestine (1917-1948)"
.
uca.edu
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"????? ?????"
.
www.alquds.com
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"Palestinian freedom fighter takes pride in defending Jerusalem"
.
www.aa.com.tr
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
Nicol, Mark (2023-10-19).
"IDF poised to invade Gaza as minister vows 'total annihilation
'
"
.
Mail Online
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
"THE HAGANA - OFFICIAL SITE"
.
www.irgon-haagana.co.il
. Diakses tanggal
2023-10-24
.
- ^
Redaksi (2023-10-15).
"Akar-Akar Konflik Israel-Palestina"
.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
abbalove.
"Masa Khilafah Ottoman di wilayah Palestina | Abbalove Ministries"
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
Tahhan, Zena Al (2017-10-29).
"More than a century on: The Balfour Declaration explained"
.
www.aljazeera.com
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
Refugees, United Nations High Commissioner for.
"Refworld | Chronology for Palestinians in Israel"
.
Refworld
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"Historical Timeline: 1900-Present - Israeli-Palestinian - ProCon.org"
.
Israeli-Palestinian
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"Declaration of Israel's Independence, 1948 | American Experience | PBS"
.
www.pbs.org
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"How 1948 Still Influences the Israeli-Palestinian Conflict"
.
Time
(dalam bahasa Inggris). 2018-05-14
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"Israel's apartheid against Palestinians"
.
Amnesty International
. 2022-02-01
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"Milestones: 1993?2000 - Office of the Historian"
.
history.state.gov
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"Israel strikes and seals off Gaza after incursion by Hamas, which vows to execute hostages"
.
AP News
. 2023-10-09
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
Brzozowski, Alexandra (2023-09-24).
"EU hopes to drive new international peace effort for Israel and Palestine"
.
www.euractiv.com
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"Israeli-Palestinian peace talks"
.
www.timesofisrael.com
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"Hamas-Israel conflict: Which nation can be the mediator? ? DW ? 10/13/2023"
.
dw.com
. Diakses tanggal
2023-10-23
.
- ^
"The Declaration of the Establishment of the State of Israel"
.
www.gov.il
. Diakses tanggal
25 Oktober
2023
.
- ^
"Kisah Perang Arab-Israel 1948, Staregi Jitu Israel Membuatnya Menang & Deklarasi Kemerdekaan Sepihak"
.
Serambinews.com
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Israel-Hamas war cuts deep into Germany's soul"
.
POLITICO
(dalam bahasa Inggris). 2023-10-21
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Israel's recent call for mass evacuation echoes catastrophic 1948 Palestinian exodus"
.
PBS NewsHour
. 2023-10-13
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"TERROR OUT OF ZION - IRGUN ZVAI LEUMI, LEHI, AND THE PALESTINE UNDERGROUND, 1929-1949 | Office of Justice Programs"
.
www.ojp.gov
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Localized Nature of Fighting Favoured Arabs They Knew The Terrain They Succeeded"
.
www.coursehero.com
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Israel concluded armistice agreements with Jordan, Egypt, Syria, and Lebanon, thus reaching an official cessation of hostilities of the first Arab-Israeli war that had started in May 1948"
.
embassies.gov.il
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Memandang Akhir dari Konflik Palestina Israel"
.
www.its.ac.id
. 16 September 2021
. Diakses tanggal
25 Oktober
2023
.
- ^
"The Palestinian National Liberation Movement ? Fatah (I)"
.
Interactive Encyclopedia of the Palestine Question ? palquest
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Politics: Palestinian National Dialogue in Cairo Ahead of Upcoming Elections"
.
www.freiheit.org
. 2021-02-09
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
Holt, Maria (2003).
"Palestinian Women, Violence, and the Peace Process"
.
Development in Practice
.
13
(2/3): 223?238.
ISSN
0961-4524
.
- ^
"Just Vision"
.
justvision.org
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Palestine Liberation Organization (PLO) | ADL"
.
www.adl.org
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
Holt, Maria (2003).
"Palestinian Women, Violence, and the Peace Process"
.
Development in Practice
.
13
(2/3): 223?238.
ISSN
0961-4524
.
- ^
Abrahams, Fred (2009-04-20).
"Under Cover of War"
.
Human Rights Watch
.
- ^
"Learning from the Oslo Accords to foster a new rights"
(PDF)
.
oxfamilibrary.openrepository.com
. Diakses tanggal
25 Oktober
2023
.
- ^
"Rockets fired at Israel fall in Jordan-source"
.
Reuters
(dalam bahasa Inggris). 2010-04-22
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Jordan's Black September, 1970 ? Association for Diplomatic Studies & Training"
.
adst.org
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"How Pakistan's Zia-ul-Haq helped Jordan king massacre thousands of Palestinians"
.
India Today
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
Matamis, Joaquin (2023-10-12).
"Hamas is Only One of Four Iranian Fronts Against Israel ? Stimson Center"
.
Stimson Center
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
Salhani, Mat Nashed,Justin.
"Israel's war in Gaza revives Sabra and Shatila massacre memories in Lebanon"
.
www.aljazeera.com
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
Liputan6.com (2023-04-13).
"13 April 1975: Penyerangan Bus di Beirut Mengawali Perang Saudara Lebanon, 27 Orang Palestina Tewas"
.
liputan6.com
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
October 2023, Naharnet Newsdesk 11; 13:22.
"Bassil warns against return to 'Fatah Land' era"
.
Naharnet
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Perjanjian Camp David"
(PDF)
.
repository.umu.ac.id
. Diakses tanggal
25 Oktober
2023
.
- ^
Miller, Aaron David (2023-09-13).
"Why the Oslo Peace Process Failed"
.
Foreign Policy
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
Media, Kompas Cyber (2021-05-12).
"Perjanjian Oslo: Jejak Upaya Damai Atas Konflik Israel dan Palestina yang Terus Dilanggar"
.
KOMPAS.com
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
Morrison, Suzanne (2020-12).
"Whither the State? The Oslo Peace Process and Neoliberal Configurations of Palestine"
.
Social Science Quarterly
(dalam bahasa Inggris).
101
(7): 2465?2484.
doi
:
10.1111/ssqu.12914
.
ISSN
0038-4941
.
- ^
"The Oslo Accords/Oslo Process | ADL"
.
www.adl.org
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
developer, mediaindonesia com (2023-09-10).
"Tiga Dekade Upaya Perdamaian Utama Palestina-Israel"
.
mediaindonesia.com
. Diakses tanggal
2023-10-25
.
- ^
"Israeli?Palestinian Peacemaking"
.
www.chathamhouse.org
. Juli 2018
. Diakses tanggal
25 Oktober
2023
.
- ^
Aharoni, Sarai (2011-09).
"Gender and "Peace Work": An Unofficial History of Israeli-Palestinian Peace Negotiations"
.
Politics & Gender
(dalam bahasa Inggris).
7
(3): 391?416.
doi
:
10.1017/S1743923X11000274
.
ISSN
1743-9248
.
- ^
Data tabulated from
"B'Tselem ? Statistics ? Fatalities in the first Intifada."
B'Tselem
.
- ^
"Fatal Terrorist Attacks in Israel Since the Declaration of Principles."
Jewish Virtual Library
. 31 August 2010.
- ^
"Fatal Terrorist Attacks in Israel Since the DOP (Sept 1993)."
Israel Ministry of Foreign Affairs
. 24 September 2000.
- ^
"The Intrafada: Palestinians Killed by Palestinians."
Jewish Virtual Library
.
- ^
SARWINDANINGRUM, IRENE (2023-10-12).
"Perang Israel-Hamas, dan Krisis Sandera di Gaza"
.
kompas.id
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"Israel Dukung Kemerdekaan, Palestina Menang? - PinterPolitik.com"
.
www.pinterpolitik.com
. 2022-10-10
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"On the Eve of the Jewish New Year: How Optimistic Are Israelis and What Are Their Opinions on Iran and the Two-State Solution?"
.
en.idi.org.il
(dalam bahasa Ibrani). 2022
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"Mengapa banyak warga Yahudi yang ingin menetap di kawasan pendudukan Tepi Barat?"
.
BBC News Indonesia
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
Sherwood, Harriet (2012-10-23).
"Israeli poll finds majority would be in favour of 'apartheid' policies"
.
The Guardian
(dalam bahasa Inggris).
ISSN
0261-3077
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"Just Another Forgotten Peace Summit"
.
Haaretz
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
"What does the Middle East offer America?"
.
The Economist
.
ISSN
0013-0613
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
- ^
Keller-Lynn, Carrie.
"Bennett announces coalition's demise, new elections: 'We did our utmost to continue
'
"
.
www.timesofisrael.com
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-10-17
.
Bacaan lebih lanjut
- Bard, Mitchell.
The Complete Idiot's Guide to Middle East Conflict
,
ISBN 0-02-864410-7
- Bickerton, Ian J. and Carla L. Klausner.
A Concise History of the Arab?Israeli Con?ict
. 4th ed. (Prentice Hall, 2001),
ISBN 0-13-090303-5
- Chomsky, Noam
.
The Fateful Triangle: The United States, Israel and the Palestinians
. Rev. ed. (South End Press, 1999),
ISBN 0-89608-187-7
.
- David, Ron.
Arabs & Israel for Beginners
(Writers and Readers Publishing, Inc. 1996),
ISBN 0-86316-161-8
- Dershowitz, Alan
.
The Case for Israel
,
ISBN 0-471-67952-6
- Enderlin, Charles.
Shattered Dreams: The Failure of the Peace Process in the Middle East, 1995-2002
. (Other Press, 2003),
ISBN 1-59051-060-7
- Finkelstein, Norman
.
Image and Reality of the Israel-Palestine Conflict
. 2nd ed. (Verso, 2003),
ISBN 1-85984-442-1
2nd ed. introduction
Diarsipkan
2008-03-01 di
Wayback Machine
.
- Fraser, T. G.
The Arab?Israeli Con?ict
. 2nd ed. (Palgrave Macmillan, 2004),
ISBN 1-4039-1338-2
- Harms, Gregory with Todd M. Ferry.
The Palestine-Israel Conflict: A Basic Introduction
(Pluto Press, 2005),
ISBN 0-7453-2378-2
- Hirst, David.
The Gun and the Olive Branch
. 3rd ed. (Nation Books, 2003),
ISBN 1-56025-483-1
- Khouri, Fred J.
The Arab?Israeli Dilemma
. 3rd ed. (Syracuse University Press, 1985),
ISBN 0-8156-2340-2
- Morris, Benny
.
Righteous Victims: A History of the Zionist?Arab Con?ict, 1881?2001
(Vintage Books, 2001),
ISBN 0-679-74475-4
- Pearlman, Wendy.
Occupied Voices: Stories of Everyday Life from the Second Intifada
,
ISBN 1-56025-530-7
.
- Reinhart, Tanya.
Israel/Palestine: How to End the War of 1948
(Seven Stories Press, 2002),
ISBN 1-58322-538-2
- Safran, Nadav
.
The United States and Israel
,
ISBN 0-674-92490-8
.
- Ross, Dennis
. "The Missing Peace: The Inside Story of the fight for Middle East Peace",
ISBN 0-374-19973-6
- Smith, Charles D.
Palestine and the Arab?Israeli Con?ict
. 5th ed. (Bedford/St. Martin’s, 2004),
ISBN 0-312-40408-5
- Swisher, Clayton E.
The Truth About Camp David
(Nation Books, 2004),
ISBN 1-56025-623-0
- Sykes, Christopher.
Crossroads to Israel
(Cleveland: The World Publishing Company, 1965), [out of print]
- Tessler, Mark.
A History of the Israeli?Palestinian Con?ict
(Indiana University Press, 1994),
ISBN 0-253-20873-4
- Thomas, Baylis.
How Israel Was Won
(Lexington Books, 1999),
ISBN 0-7391-0064-5
Pranala luar