Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
International Standard Book Number
, atau
ISBN
(arti harfiah Bahasa Indonesia:
Nomor Buku Standar Internasional
), adalah "pengindentikasian unik" untuk buku-buku yang digunakan secara komersial. Sistem ISBN diciptakan di
Britania Raya
pada tahun
1966
oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis
W H Smith
dan mulanya disebut
Standard Book Numbering
atau SBN (digunakan hingga tahun
1974
). Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional
ISO
2108 tahun
1970
. Pengidentikasi serupa,
International Standard Serial Number
(
ISSN
), digunakan untuk publikasi periodik seperti majalah.
ISBN diperuntukkan bagi penerbitan buku. Nomor ISBN tidak bisa dipergunakan dengan sembarangan, diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di
Berlin
,
Jerman
. Untuk memperolehnya bisa dilakukan dengan menghubungi perwakilan lembaga ISBN pada setiap negara yang telah ditunjuk oleh
Lembaga internasional ISBN
. Perwakilan lembaga internasional ISBN di Indonesia adalah
Perpustakaan Nasional RI
sejak ditunjuknya lembaga tersebut menjadi badan nasional ISBN untuk wilayah
negara kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) pada tahun 1986. Kesepakatan bersama (
Memorandum of Understanding/MoU
) antara Internasional ISBN Agency dengan Perpustakaan Nasional RI untuk urusan ISBN ditandatangani pada tanggal 31 Maret 2005.
[1]
Penerbit yang ingin mengajukan permohonan ISBN harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:
- Mengisi
formulir
surat pernyataan untuk
penerbit
baru yang belum pernah bergabung dalam keanggotaan ISBN;
- Menunjukkan bukti legalitas penerbit (
akta notaris
, surat keputusan, akta kesepakatan, atau surat-surat resmi yang isinya dapat dipertanggungjawabkan;
- Membuat surat permohonan di atas kop surat resmi
penerbit
atau badan yang bertanggung jawab;
- Melampirkan halaman judul, halaman balik halaman judul, daftar isi, dan kata pengantar
Permohonan bisa disampaikan melalui jasa pos,
faksimile
,
surel
,
daring
, atau datang langsung ke
Perpustakaan Nasional
dan tidak dipungut biaya.
ISBN terdiri dari "Sepuluh Digit Nomor" dengan urutan penulisannya adalah kode negara-kode penerbit-kode buku-nomor identifikasi. Namun, sejak
Januari
2007 penulisan ISBN terjadi perubahan mengikuti pola
EAN
, menjadi 13 digit nomor.
Bedanya terletak di tiga digit nomor pertama ditambah 978. Jadi, penulisan ISBN 13 digit adalah 978-kode negara-kode penerbit-kode buku-nomor identifikasi.
Awalan ISBN
untuk negara
Indonesia
adalah "979" dan "602". Berikut adalah contoh pola ISBN untuk buku-buku di Indonesia:
- 978-979-penerbit-kode buku-nomor identifikasi
- 978-602-penerbit-kode buku-nomor identifikasi
- 979-979-penerbit-kode buku-nomor identifikasi
- 979-602-penerbit-kode buku-nomor identifikasi
2 Pola Akhir belum digunakan dan akan dipakai apabila awalan 978 itu sudah penuh. Hal ini berlaku untuk semua negara di mana awalan 979 menggantikan penempatan awalan 978.
- ^
lihat buku
Pedoman penyelenggaraan layanan ISBN, ISMN, KDT dan barcode Perpustakaan Nasional RI
, penyunting, Prita Wulandari, Ratna Gunarti, Perpustakaan Nasional RI, 2014.
- Lembaga Nasional dan Internasional