Front Timur
|
---|
Bagian dari
Palagan Eropa
Perang Dunia II
|
Searah jarum jam dari kiri atas
: Tank Soviet T34 di Berlin; Tank
Tiger I
Jerman ketika
Pertempuran Kursk
; Pesawat pengebom
Stuka
milik Jerman di Front Timur, Desember 1943; Pasukan Soviet dalam
Pertempuran Stalingrad
;
Wilhelm Keitel
menandatangani
Instrumen Penyerahan Diri Jerman
;
Regu kematian Jerman
menembaki Yahudi di Ukraina
|
|
Pihak terlibat
|
---|
Blok Poros
Negara boneka
Blok Poros
Perang bersama
|
Blok Sekutu
Mantan kekuatan Blok Poros
Hanya bantuan udara dan laut saja
|
Tokoh dan pemimpin
|
---|
|
|
Kekuatan
|
---|
- 1941
3,767,000 pasukan
- 1942
3,720,000 pasukan
- 1943
3,933,000 pasukan
- 1944
3,370,000 pasukan
- 1945
1,960,000 pasukan
|
- 1941
(Front) 2,680,000 pasukan
- 1942
(Front) 5,313,000 pasukan
- 1943
(Front) 6,724,000 pasukan
- 1944
6,800,000 pasukan
- 1945
6,410,000 pasukan
|
Korban
|
---|
5,1 juta tewas
4,5 juta ditangkap.
|
8.7?10 juta tewas
4.1?5,7 juta ditangkap.
|
Korban sipil
:18?24 juta warga sipil tewas.
|
|
---|
Pertempuran Laut
1941
1942
1943
1944
1945
|
Front Timur
pada
Perang Dunia II
adalah
medan perang
yang mencakup konflik di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Beberapa sumber menyertakan pula
Perang Jerman-Polandia
pada tahun
1939
dalam medan Perang Dunia II ini, namun artikel ini memusatkan perhatian pada konflik jauh lebih besar yang berlangsung antara Juni
1941
hingga Mei
1945
dan melibatkan
Jerman Nazi
dan
Uni Soviet
. Konflik ini menyebabkan bangkitnya Uni Soviet sebagai negara
adidaya
militer dan industri, pendudukan
Eropa Timur
oleh Soviet, serta
pembagian Jerman
.
Dalam catatan sejarah
Rusia
dan Uni Soviet, konflik ini disebut sebagai
Perang Patriotik Raya
(Великая Отечественная война,
Velikaya Otechestvennaya voyna)
. Nama yang mengacu pada
Perang Patriotik
Kekaisaran Rusia
?
Napoleon
di tanah Rusia pada tahun
1812
. Istilah Perang Patriotik Besar muncul di harian Soviet,
Pravda
, sehari setelah
Jerman Nazi
menginvasi Uni Soviet, dalam sebuah artikel berjudul "Perang Patriotik Besar Rakyat Soviet" (bahasa Rusia: Великая Отечественная война cоветского народа). Istilah "perang melawan agresi" digunakan Uni Soviet sebelum
Amerika Serikat
dan
Jepang
terlibat.
Perang Rusia-Finlandia
Perang Kelanjutan
dapat dianggap sebagai gugus utara dari Front Timur. Beberapa pakar konflik ini menggunakan istilah
Perang Rusia-Jerman
, sementara yang lain menggunakan istilah
Perang Soviet-Jerman
atau
Perang Jerman-Soviet
.
Perang Patriotik Besar dimulai pada
22 Juni
1941
, ketika Jerman menyerang wilayah
Polandia
yang diduduki Soviet, dan berakhir pada
8 Mei
1945
, ketika angkatan bersenjata Jerman
menyerah tanpa syarat
setelah
Pertempuran Berlin
. Jerman mampu meminta bantuan tenaga dari beberapa
Negara Poros
,
Rumania
,
Hungaria
,
Bulgaria
,
Slowakia
, dan
Italia
untuk menolong mereka di front dan wilayah-wilayah yang mereka duduki. Mereka mendapatkan bantuan dari sejumlah partisan anti-komunis di Ukraina dan Estonia. Finlandia yang anti-Soviet ? saat itu baru saja berperang dengan Uni Soviet ? juga berada di pihak Jerman. Selain itu, terdapat divisi Spanyol yang dikirim diktator Spanyol,
Franco
, agar hubungannya dengan negara-negara Poros tetap utuh. Uni Soviet mendapatkan bantuan dari kaum partisan di banyak negara di Eropa Timur, khususnya yang berada di Polandia dan Yugoslavia. Selain itu,
Tentara Polandia Pertama
dan
Tentara Polandia Kedua
, yang dipersenjatai dan dilatih Uni Soviet, berjuang bersama dengan Tentara Merah di front.
Hitler dalam bukunya, "
Mein Kampf
" (Perjuanganku), menekankan pentingnya
lebensraum
, yakni mendapatkan wilayah baru untuk rakyat Jerman di Eropa Timur. Dia membayangkan menempatkan rakyat Jerman sebagai ras utama di Rusia barat. Sebaliknya, sebagian besar rakyat Rusia dipindahkan ke
Siberia
dan sisanya dijadikan budak. Setelah pembersihan (
purge
?) besar-besaran pada tahun 1930-an, Hitler menganggap Soviet secara militer lemah dan mudah diduduki. Ia menyatakan, "Kami hanya harus menendang pintu dan seluruh struktur yang rapuh akan runtuh." Akibat
Pertempuran Kursk
dan kondisi militer Jerman yang melemah, Hitler dan propaganda Nazi menyatakan perang tersebut sebagai pertahanan peradaban oleh Jerman dari penghancuran oleh "gerombolan kaum
Bolshevik
" yang menyebar ke Eropa.
Kebijakan-kebijakan dan sikap ideologi
Stalin
pun sama agresifnya. Saat perhatian dunia teralih ke
Front Barat
, ia menduduki tiga negara
Baltik
pada tahun 1940. Partisipasi aktif Stalin dalam pembagian Polandia pada tahun 1939 pun tidak dapat diremehkan.
Dibandingkan dengan medan perang lainnya dalam Perang Dunia II, Front Timur jauh lebih besar dan berdarah serta mengakibatkan 25 juta-30 juta orang tewas. Di Front Timur terjadi lebih banyak pertempuran darat daripada semua front pada Perang Dunia II. Karena premis ideologi dalam perang, pertempuran di Front Timur mengakibatkan kehancuran besar. Bagi anggota Nazi garis keras di Berlin, perang melawan Uni Soviet merupakan perjuangan melawan komunisme dan ras
Arya
melawan ras
Slavia
yang lebih rendah. Dari awal konflik, Hitler menganggapnya sebagai "perang pembinasaan". Di samping konflik ideologi, pola pikir Hitler dan Stalin mengakibatkan peningkatan teror dan pembunuhan. Hitler bertujuan memperbudak ras Slavia dan membinasakan populasi Yahudi di Eropa Timur. Stalin pun setali tiga uang dengan Hitler dalam hal memandang rendah nyawa manusia untuk meraih kemenangan. Ini termasuk meneror rakyat mereka sendiri dan juga deportasi massal seluruh penduduk. Faktor-faktor ini mengakibatkan kebrutalan kepada tentara dan rakyat sipil, yang tidak dapat disamakan dengan Front Barat.
Perang ini mengakibatkan kerugian besar dan penderitaan di antara warga sipil dari negara-negara yang terlibat. Di belakang garis depan, kekejaman terhadap warga sipil di wilayah-wilayah yang diduduki Jerman sudah biasa terjadi, termasuk
Holocaust
orang-orang
Yahudi
. Dua puluh juta warga sipil terbunuh atau meninggal karena penyakit, kelaparan dan siksaan. Setelah perang,
penduduk Jerman
di
Prusia Timur
dan
Silesia
dipindahkan ke sebelah barat
dari
Garis Oder-Neisse
.
Pakta Molotov-Ribbentrop
pada Agustus 1939 membentuk perjanjian non-agresi antara Jerman Nazi dan Uni Soviet, dan sebuah protokol rahasia menggambarkan bagaimana
Finlandia
,
Estonia
,
Latvia
,
Lithuania
,
Polandia
dan
Rumania
akan dibagi-bagi di antara mereka. Dalam
Perang September di Polandia
pada 1939 kedua negara itu menyerang dan membagi Polandia, dan pada Juni 1940 Uni Soviet, yang mengancam untuk menggunakan kekerasan apabila tuntutan-tuntutannya tidak dipenuhi, memenangkan perang diplomatik melawan
Rumania
dan tiga negara
Baltik
yang
de jure
mengizinkannya untuk secara damai
menduduki Estonia, Latvia dan Lithuania
de facto
, dan mengembalikan wilayah-wilayah Ukraina, Belorusia, dan Moldovia di wilayah Utara dan Timur Laut dari
Rumania
(
Bucovina
Utara dan
Basarabia
).
Pembagian Polandia untuk pertama kalinya memberikan Jerman dan Uni Soviet sebuah perbatasan bersama. Selama hampir dua tahun perbatasan ini tenang sementara Jerman menaklukkan
Denmark, Norwegia
,
Prancis
, dan daerah-daerah Balkan.
Adolf Hitler
telah lama ingin melanggar pakta dengan Uni Soviet itu dan melakukan invasi. Dalam
Mein Kampf
ia mengajukan argumennya tentang perlunya
mendapatkan wilayah baru untuk pemukiman Jerman
di Eropa Timur. Ia membayangkan penempatan orang-orang Jerman sebagai ras yang unggul di Rusia barat, sementara mengusir sebagian besar orang Rusia ke Siberia dan menggunakan sisanya sebagai tenaga budak. Setelah pembersihan pada tahun 1930-an ia melihat Uni Soviet lemah secara militer dan sudah matang untuk diserang: "Kita hanya perlu menendang pintu dan seluruh struktur yang busuk itu akan runtuh.”
Joseph Stalin
kuatir akan perang dengan Jerman, dan karenanya enggan melakukan apapun yang dapat memprovokasi Hitler. Meskipun Jerman telah mengerahkan sejumlah besar pasukan di Polandia timur dan membuat penerbangan-penerbangan pengintai gelap di perbatasan, Stalin mengabaikan peringatan-peringatan dari intelijennya sendiri maupun dari pihak asing. Selain itu, pada malam penyerbuan itu sendiri, pasukan-pasukan Soviet mendapatkan pengarahan yang ditandatangani oleh
Marsekal
Semyon Timoshenko
dan
Jenderal
Georgy Zhukov
yang memerintahkan (sesuai dengan perintah
Stalin
): "jangan membalas provokasi apapun" dan "jangan mengambil tindakan apapun tanpa perintah yang spesifik ". Karena itu, invasi Jerman pada umumnya mengejutkan militer dan pimpinan Soviet.
Artikel utama:
Operasi Barbarossa
Pada pukul 04:45
22 Juni
1941
, empat juta pasukan Jerman, Italia, Rumania dan
Poros
lainnya menyerbu ke perbatasan dan masuk ke Uni Soviet. Selama sebulan peneyrangan tiga arah ini sama sekali tidak dapat dihentikan sementara tentara-tentara
Panzer
mengepung ratusan ribu pasukan Soviet dalam kantung-kantung besar yang kemudian dikurangi sementara divisi-divisi
infantri
yang lebih lambat bergerak menggantikan sementara pasukan-pasukan panzer terus maju menyerang.
Tujuan Gugus Pasukan Utara adalah Leningrad melalui Negara-negara Baltik. Gugus yang terdiri atas Pasukan ke-16 dan ke-18 serta Kelompok Panzer ke-4 formasi ini menerobos masuk ke
Lithuania
,
Latvia
,
Estonia
dan kota-kota milik Rusia:
Pskov
dan
Novgorod
.
Gugus Pasukan Tengah terdiri atas dua kelompok Panzer (ke-2 dan ke3), yang bergulir ke timur dari kedua sisi dari
Brest-Litovsk
dan bertemu di depan
Minsk
, diikuti oleh Pasukan ke-2, ke-4 dan ke-9. Gabungan kekuatan Panzer mencapai
Sungai Berezina
dalam enam hari saja, 650 km dari garis awal mereka. Tujuan berikutnya adalah menyeberangi
Sungai Dnieper
, yang dicapai pada
11 Juli
. Setelah itu, target berikut mereka adalah
Smolensk
, yang jatuh pada
16 Juli
, tetapi
pertempuran di wilayah Smolensk
menghalangi kemajuan Jerman hingga pertengahan September, dan secara efektif mengganggu
blitzkrieg
.
Gugus Pasukan Selatan, dengan Kelompok Panzer ke-1, ke-6, dan ke-11, serta Tentara ke-17, ditugasi maju melalui
Galicia
dan masuk ke
Ukraina
. Namun kemajuan mereka agak lambat, karena hanya astu koridor menuju
Kiev
yang berhasil diamankan pada pertengahan Juli. Tentara ke-11, dibantu dengan dua satuan tentara Rumania, berperang masuk melalui
Bessarabia
menuju
Odessa
. Kelompok Panzer ke-1 berbalik dari Kiev untuk sementara waktu, maju masuk ke lengkungan Dnieper. Ketika bergabung dengan unsur-unsur selatan dari Gugus Pasukan Selatan di
Uman
, kelompok itu
menangkap 100,000 tawanan perang Soviet
di sebuah kantong yang besar.
Sementara
Tentara Merah
mengundurkan diri ke belakang Sungai Dnieper dan
Dvina
, hierarkhi Soviet mengalihkan perhatiannya pada upaya memindahkan sebanyak mungkin industri berat wilayah itu, membongkar dan mengepaknya ke dalam kereta-kereta barang, jauh dari
garis front
, membangunnya kembali di daerah-daerah yang jauh di pedalaman di belakang
Ural
dan di
Asia Tengah
. Kebanyakan warga sipil tidak dapat dievakuasi bersama-sama dengan perlengkapan itu dan ditinggalkan dalam belas-kasihan pasukan-pasukan yang menyerbu.
Dengan direbutnya Smolensk dan majunya Gugus Pasukan Tengah dan Utara ke
Sungai Luga
, kedua gugus pasukan itu telah mencapai tujuan besar pertama mereka: menyeberang dan mempertahankan "jembatan darat" antara Dvina dan Dnieper. Jalur Ke Moskwa, yang kini hanya 400 km jauhnya, kini terbuka lebar.
Jenderal-jenderal Jerman generals berdebat tentang gerakan maju segera menuju Moskwa, namun Hitler membantahnya, sambil menyebutkan pentingnya gandum Ukraina dan industri berat bila berada di tangan Jerman, belum lagi berkumpulnya pasukan-pasukan cadangan Soviet di wilayah
Gomel
antara barisan selatan Gugus Pasukan Tengah dan Gugus Pasukan Selatan yang terjebak di selatan. Perintah dikeluarkan kepada Kelompok Panzer ke-2 untuk berbelok ke selatan dan maju menuju Kiev. Hal ini berlangsung sepanjang bulan Agustus dan masuk ke bulan September, namun ketika Kelompok Panzer ke-2 bergabung dengan Kelompok Panzer Pertama di
Lokhvitsa
pada
5 September
, 665.000 tawanan Soviet ditangkap dan
Kiev jatuh
pada
19 September
.
Moskwa dan Rostov: Musim Gugur 1941
[
sunting
|
sunting sumber
]
Artikel utama:
Operasi Taifun
dan
Pertempuran Rostov
Kini Hitler memutuskan untuk melanjutkan penyerbuan ke Moskwa, mengganti nama Kelompok Panzer menjadi Pasukan Panzer dalam penyerbuan ini. Untuk
Operasi Taifun
, yang direncanakan akan dimulai pada
30 September
, Tentara Panzer ke-2 segera dikirim melintasi jalan-jalan beraspal dari
Orel
(direbut
7 Oktober
) ke
Sungai Oka
di
Plavskoye
, sementara Tentara Panzer ke-4 (yang dipindahkan dari Gugus Pasukan Utara ke Tengah) dan Pasukan Panzer ke-3 mengepung pasukan-pasukan Soviet dalam dua kantong yang besar di
Vyazma
dan
Bryansk
. Gugus Pasukan Utara memposisikan dirinya di front
Leningrad
dan berusaha memotong jalur kereta api di
Tikhvin
ke sebelah timur. Dengan demikian dimulailah
Pengepungan Leningrad
selama 900 hari. Di sebelah utara
lingkaran Arktik
, suatu pasukan Jerman-Finlandia diberangkatkan menuju
Murmansk
namun tidak dapat maju lebih jauh daripada Sungai Litsa, dan di sana mereka tinggal.
Gugus Pasukan Selatan mendorong ke bawah dari Sungai Dnieper ke pantai
Laut Azov
, juga bergerak maju melalui
Kharkov
,
Kursk
dan
Stalino
. Tentara ke-11 bergerak masuk ke
Krimea
dan menguasai seluruh jazirah itu pada musim gugur (kecuali
Sevastopol
, yang bertahan hingga
3 Juli
1942
). Pada
21 November
tentara-tentara Jerman
merebut Rostov
, pintu gerbang masuk ke
Kaukasus
. Namun, garis depan Jerman terlalu jauh masuk dan pasukan-pasukan pertahanan Soviet menyerang balik ujung tombak Tentara Panzer ke-1 dari utara, memaksa mereka menarik mundur dari kota dan dari belakang
Sungai Mius
; penarikan mundur pertama Jerman signifikan dalam perang ini.
Persis ketika Operasi Taifun berlangsung, cuaca Rusia menyerang. Selama paruhan kedua Oktober hujan turun dengan deras, mengubah jalan-jalan yang hanya sedikit di sana menjadi lumpur yang tidak habis-habisnya yang memerangkap kendaraan-kendaraan Jerman, kuda-kuda dan manusianya juga. Dengan jarak 160 km lagi yang masih harus ditempuh ke Moskwa, keadaan yang lebih buruk masih akan terjadi ketika temperatur anjlok dan salju mulai turun. Kendaraan-kendaraan dapat bergerak lagi, tetapi manusianya tidak, karena membeku tanpa pakaian musim dingin. Para pemimpin Jerman yang mengharapkan perang akan selesai dalam beberapa bulan saja, tidak melengkapi tentara mereka untuk pertempuran di musim dingin.
Pada sebuah serangan terakhir pada
15 November
pasukan-pasukan Jerman mencoba mengepung Moskwa. Pada
27 November
Pasukan Panzer ke-4 telah tiba dalam jarak 30 km ke
Kremlin
ketika pasukan itu mencapai pemberhentian trem terakhir dari jalur Moskwa di
Khimki
, sementara Pasukan Panzer ke-2, meskipun berusaha keras, tidak dapat merebut
Tula
, kota teakhir Rusia yang berdiri di jalan menuju ibu kota. Pertentangan hebat menandai perbedaan pendapat antara Hitler, yang memaksa bahwa penyerbuan ke Moskwa tidak dapat dihentikan, dan jenderal-jenderalnya, yang pasukanp-pasukannya sudah sama sekali kepayahan di dalam cuaca dingin yang mematikan. Sementara Hitler mulai memecati komandan-komandan yang menentangnya, pada saat itulah pasukan-pasukan Soviet untuk pertama kalinya memukul balik.
Serangan balik Soviet: Musim Dingin 1941
[
sunting
|
sunting sumber
]
Artikel utama:
Pertempuran Moskwa
,
Pertempuran Kharkov Kedua
Pada musim gugur, Zhukov memindahkan pasukan-pasukan Soviet yang masih segar dan berperlengkapan cukup dari Siberia dan timur jauh ke Moskwa (pasukan-pasukan ini telah ditempatkan di sana untuk menantikan serangan Jepang, tetapi intelijen menunjukkan bahwa pasukan-pasukan Jepang telah memutuskan untuk sebaliknya menyerang Asia Tenggara dan Pasifik). Pada
5 Desember
1941
, pasukan-pasukan tambahan ini menyerang garis-garis Jerman di sekitar Moskwa, yang didukung oleh
tank-tank T-34
yang baru dan
peluncur roket Katyusha
. Pasukan-pasukan Soviet yang baru telah siap untuk perang musim dingin, dan mereka termasuk juga sejumlah batalyon ski. Pasukan-pasukan Jerman yang kepayahan dan kedinginan dikalahkan dan dipukul mundur hingga 100 dan 250 km pada
7 Januari
1942
.
Serangan lebih lanjut Soviet dilancarkan pada akhir Januari, dengan memusatkan perhatian pada persimpangan antara Gugus Pasukan Utara dan Tengah antara
Danau Seliger
dan
Rzhev
, dan menciptakan sebuah celah antara dua kelompok pasukan Jerman. Bersamaan dengan gerakan maju dari
Kaluga
ke barat daya Moskwa, hal ini dimaksudkan bahwa kedua serangan itu bertemu di Smolensk, tetapi pasukan-pasukan Jerman berkumpul dan berhasil memisahkan keduanya, dan mempertahankan suatu
keunggulan
di Rzhev. Suatu
penerjunan pasukan payung
Soviet di
Dorogobuzh
yang dikuasai oleh Jerman khususnya gagal total, dan para pasukan paying yang berhasil bertahan harus melarikan diri ke daerah-daerah yang dikuasai oleh para partisan yang mulai membengkak di belakang garis Jerman. Di utara, pasukan-pasukan Soviet mengepung sebuah pos pasukan Jerman di
Demyansk
, yang bertahan dengan pasokan udara selama empat bulan, dan menempatkan diri di depan
Kholm
,
Velizh
dan
Velikie Luki
.
Di selatan Tentara Merah menyerang ke seberang
Sungai Donets
di
Izyum
dan mendorong masuk 100-km. Tujuannya adalah menjepit Gugus Pasukan Selatan ke
Laut Azov
, tetapi ketika musim dingin mulai menyurut, pasukan-pasukan Jerman sanggup melakukan serangan balasan dan memotong pasukan-pasukan Soviet yang terlalu menyebar di
Pertempuran Kharkov Kedua
.
- ^
Sekutu Jerman, secara total, memberikan sejumlah besar pasukan dan material ke dalam medan pertempuran. Ada juga sejumlah unit asing yang direkrut oleh Jerman, terutama
Spanish Blue Division dan Vichy France Legion of French Volunteers Against Bolshevism.Germany's allies, in total, provided a significant number of troops and material to the front. There were also numerous foreign units recruited by Germany, notably the
Divisi Biru Spanyol
dan
Legiun Relawan Prancis Melawan Bolshevisme
.
- ^
Jerman
menyerah tanpa syarat pada tanggal 8 Mei 1945, namun pasukan Wehrmacht Jerman terus berjuang sampai akhir
Pertempuran Poljana
.
Negara Merdeka Kroasia
terus berjuang sampai akhir
Pertempuran Od?ak
pada 25 Mei 1945.
- Antony Beevor
, & Artemis Cooper,
Stalingrad
, Viking, 1998.
- Antony Beevor,
Berlin: The Downfall 1945
, Penguin, 2002.
- John Erickson
,
The Road to Stalingrad
, Harper & Row, 1975.
- John Erickson,
The Road to Berlin
, Harper & Row, 1982.
- John Erickson dan
David Dilks
,
Barbarossa, the Axis dan the Allies
, Edinburgh University Press, 1994.
- David Glantz
dan
Jonathan House
,
When Titans Clashed: How the Tentara Merah stopped Hitler
, University Press of Kansas, 1995.
- Heinz Guderian
,
Panzer Leader
,
Da Capo Press
, New York, 2001.
- Basil Liddell Hart
,
History of the Second World War
, Cassel & Co; Pan Books, 1973.
- David Irving
,
Hitler's War
, Hodder & Stoughton, 1977.
- Richard Overy
,
Russia's War: A History of the Soviet Effort: 1941?1945
, Penguin, 1997.
- Albert Seaton
,
The Russian-German War 1941?45
, Praeger, 1971.
- F. W. Winterbotham,
The Ultra Secret
, Orion, 1974.