Sumatera Selatan
Negeri Sumatera Selatan
|
---|
|
|
?
Jawi
| ?????? ?????
|
---|
?
Surat Ulu
| ?????? ?????
|
---|
![Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, Palembang](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1b/Masjid_Agung_Palembang.jpg/250px-Masjid_Agung_Palembang.jpg) Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo,
Palembang
|
![Mohor rasmi Sumatera Selatan](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/45/Coat_of_arms_of_South_Sumatra.svg/78px-Coat_of_arms_of_South_Sumatra.svg.png) Mohor
|
Cogan kata:
Bersatu Teguh
(
Indonesian
)
(Strength in Unity)
|
![Lokasi Sumatera Selatan di Indonesia](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1e/IndonesiaSouthSumatra.png/250px-IndonesiaSouthSumatra.png) Lokasi Sumatera Selatan di Indonesia
|
Koordinat:
2°45′S
103°50′E
/
2.750°S 103.833°E
/
-2.750; 103.833
Koordinat
:
2°45′S
103°50′E
/
2.750°S 103.833°E
/
-2.750; 103.833
|
Negara
|
Indonesia
|
---|
Ditubuhkan
| 30 Ogos 1948,
sebagai
Negara Sumatera Selatan
|
---|
Menyertai
Republik Indonesia
| 24 Mac 1950
|
---|
Diberikan taraf Negeri
| 14 Ogos 1950
|
---|
Ibu Negeri
| Palembang
|
---|
|
? Gabenor
| Herman Deru
|
---|
? Timbalan Gabenor
| Mawardi Yahya
|
---|
|
? Jumlah
| 91,592.43 km
2
(35,364.03 batu persegi)
|
---|
|
? Jumlah
| 10,675,862
|
---|
? Kepadatan
| 120/km
2
(300/batu persegi)
|
---|
|
?
Etnik
| Melayu
(34.37%),
Jawa
(27.01%),
Komering
(5.68%),
Sunda
(2.45%),
China
(1.1%),
Minangkabau
(0.94%), Lainnya (28.45%)
[1]
|
---|
?
Agama
| Islam
(96%),
Kristian
(1.7%),
Buddha
(1.8%), Others (0.5%)
[2]
|
---|
?
Bahasa
| Indonesian
,
Melayu Palembang
,
Col
,
Kubu
,
Komering
|
---|
Zon waktu
| WIB
(
UTC+7
)
|
---|
Pendaftaran kenderaan
| BG
|
---|
Laman sesawang
| www.sumselprov.go.id
|
---|
Sumatera Selatan (
Jawi
: ?????? ?????)
merupakan sebuah
provinsi
yang terdapat di Negara
Indonesia
yang terletak di bahagian selatan Pulau
Sumatera
. Negeri ini beribu kota di
Palembang
. Secara geografi, negeri Sumatera Selatan bersempadan dengan negeri
Jambi
di sebelah utara, negeri
Kep. Bangka-Belitung
di bahagian timur, negeri
Lampung
di selatan, dan negeri
Bengkulu
di barat. Negeri ini kaya dengan sumber alam, seperti
petroleum
,
gas asli
, dan
arang batu
. Selain itu ibu negeri Sumatera Selatan iaitu Palembang, telah terkenal sejak dahulu kerana pernah menjadi ibu kota bagi
Kerajaan Sriwijaya
.
Di samping itu, negeri ini mempunyai tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi seperti
Sungai Musi
, Jambatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam, dan lain-lain. Terdapat juga pelbagai makanan tradisional yang unik dari negeri ini seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes, dan tempoyak.
Provinsi Sumatra Selatan dikenal juga dengan sebutan "Bumi Sriwijaya". Pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat
Kerajaan Sriwijaya
yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di
Nusantara
. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke
Madagaskar
di
Benua Afrika
.
[
perlu rujukan
]
Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan
Majapahit
. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari
Mancanegara
terutama dari negeri
China
.
[
perlu rujukan
]
Pada awal abad ke-15 berdirilah
Kesultanan Palembang
yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh
Jepang
.
[
perlu rujukan
]
Ketika masih berjaya,
Kerajaan Sriwijaya
juga menjadikan
Palembang
sebagai Kota
Kerajaan
.
[
perlu rujukan
]
Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 1926 menyebutkan, pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683 Masehi.
[
perlu rujukan
]
Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi
Kota Palembang
yang diperingati setiap tahunnya.
Provinsi Sumatra Selatan secara astronomis terletak antara 1?4° Lintang Selatan dan 102?106° Bujur Timur, dan luas daerah seluruhnya adalah 87.017.41 km
2
.
Batas batas wilayah Provinsi Sumatra Selatan sebagai berikut:
- sebelah utara berbatasan dengan Provinsi
Jambi
,
- sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi
Lampung
,
- sebelah timur berbatasan dengan Provinsi
Bangka Belitung
,
- sebelah barat berbatasan dengan Provinsi
Bengkulu
.
Secara topografi, wilayah Sumatra Selatan di Pantai Timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasinya berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa (bakau). Sedikit makin ke barat merupakan dataran rendah yang luas. Lebih masuk kedalam wilayahnya semakin bergunung-gunung. Disana terdapat
bukit barisan
yang membelah Sumatra Selatan dan merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 900 ? 1.200 meter dari permukaan laut. Bukit barisan terdiri atas puncak
Gunung Seminung
(1.964 m),
Gunung Dempo
(3.159 m),
Gunung Patah
(1.107 m) dan
Gunung Bengkuk
(2.125m). Disebelah Barat Bukit Barisan merupakan lereng. Provinsi Sumatra Selatan mempunyai beberapa sungai besar. Kebanyakan sungai-sungai itu bermata air dari Bukit Barisan, kecuali Sungai Mesuji, Sungai Lalan dan Sungai Banyuasin. Sungai yang bermata air dari Bukit Barisan dan bermuara ke Selat Bangka adalah
Sungai Musi
, sedangkan Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sunga Lakitan, Sungai Rupit dan Sungai Rawas merupakan anak Sungai Musi.
Secara administratif Sumatra Selatan terdiri dari 13 (tiga belas) Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, dengan
Palembang
sebagai ibu kota provinsi. Pemerintah kabupaten dan kota membawahi pemerintah kecamatan dan desa atau kelurahan. Sumatra Selatan memiliki 13 kabupaten, 4 kota madya, 212 kecamatan, 354 kelurahan, dan 2.589 desa.
[
perlu rujukan
]
Kabupaten
Ogan Komering Ilir
menjadi Kabupaten dengan luas wilayah terbesar dengan luas 16.905,32
ha
, diikuti oleh Kabupaten
Musi Banyuasin
dengan luas wilayah sebesar 14.477
ha
.
Terdapat empat sektor yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap PDRB. Pada 2010, empat sektor yang memberikan sumbangan terbesar adalah sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel dan Restoran. Pada tahun yang sama, kontribusi masing-masing sektor diatas secara berurutan adalah 23,67%, 21,62%, 16,85%, 12,70%.
[
perlu rujukan
]
Sebagai salah satu provinsi tujuan investasi, Sumatra Selatan memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang, di antaranya adalah
Bandara
S.M. Badaruddin II
yang terdapat di
Kota Palembang
,
Bandara Silampari
yang terletak di
kota Lubuklinggau
,
Bandara
Tanjung Enim
di Kabupaten
Muara Enim
,
Bandara
Banding Agung
yang terletak di
Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan
, Pelabuhan
Palembang
yang terketak di
Kota Palembang
juga Pelabuhan Khusus Kerta Pati di
Kabupaten Muara Enim
.
[3]
Provinsi Sumatera Selatan mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan antara 9/7 ? 492/23 mm sepanjang tahun 2003. Setiap bulannya hujan cenderung turun.Dipantai Timur tanah nya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengarui oleh pasang surut.Vegitasinya berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa (Bakau).Sedikit makin kebarat merupakan dataran rendah yang luas.lebih masuk dalam wilayah semakin daerahnya bergunung-gunung
Sumatra Selatan memiliki Iklim Am, yaitu iklim tropis dengan musim kemarau yang pendek.
Tari kebagh
dari
Pagar Alam
, Sumatra Selatan
Masalah kependudukan di antara lain meliputi jumlah, komposisi dan distribusi penduduk merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal dasar pembangunan, tetapi dapat juga menjadi beban dalam proses pembangunan jika mempunyai kualitas yang rendah. Oleh sebab itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional dalam menangani permasalahan penduduk pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah penduduk tetapi juga menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Di samping itu program perencanaan pembangunan sosial di segala bidang harus mendapat prioritas utama yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan penduduk.
Pada tahun 2015 jumlah penduduk Sumatra Selatan sudah mencapai 8.370.281 jiwa, yang menempatkan Sumatra Selatan sebagai provinsi ke-6 terbesar penduduknya di Indonesia, BPS. Secara absolut jumlah penduduk Sumatra Selatan terus bertambah dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 1971 jumlah penduduk sebesar 2,931 juta jiwa, meningkat menjadi 3,975 pada tahun 1980, 5,493 juta jiwa pada tahun 1990 serta 6,273 pada tahun 2000. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar maka Sumatra Selatan dihadapkan kepada suatu masalah kependudukan yang sangat serius. Oleh karena itu, upaya mengendalikan pertumbuhan penduduk disertai dengan upaya peningkatan kesejahteraan penduduk harus merupakan suatu upaya yang berkesinambungan dengan program pembangunan yang sedang dan akan terus dilaksanakan.
Jika anda melihat rencana yang menggunakan templat {{
tunas
}} ini, gantikanlah ia dengan templat tunas yang lebih spesifik.