Societas Iesu
([so.si.e.tas i.ye.su]; disingkatkan kepada
S.J.
atau
S.I
;
Mal.
Persatuan Yesus/Persatuan Jesus
,
Ind.
Serikat Yesus
) ialah sebuah
kumpulan agama
Gereja Katolik
yang hanya terdiri daripada ahli-ahli lelaki yang dikenali sebagai
Jesuit
/
Yesuit
(
Latin
:
Iesuitæ
)
[1]
. Para paderi dan anggota dalam persatuan ini memikul tugas menyebarkan agama di 112 negara di enam benua dengan pematuhan mereka secara berdisplin
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
mencerminkan prinsip Persatuan iaitu
Formula Insitut
. Para anggota dalam persatuan ini terlibat dalam bidang
pendidikan
, penyelidikan
intelek
, dan pembudayaa, selain kerja-kerja
mubaligh
, memberi ketenangan, perubatan, pemupukan
keadilan sosial
dan penyatupaduan sesama penganut.
Persatuan ini ditubuhkan oleh
Santo Ignatius dari Loyola
yang menciptakan suatu
Latihan Rohaniah
agar lebih mendekati
Yesus Kristus
. Pada tahun 1534, Ignatius mengumpul enam orang pemuda untuk berikrar agar hidup dalam serba kekurangan,
membujang
, dan taat setia kepada paus;
[3]
[9]
[10]
[11]
mereka menggelar diri mereka sebagai
amigos en el Senor
? sahabat-sahabat Tuhan.
[3]
Peraturan Pemikiran bersama Gereja
ke-13 tertera: "Saya percaya bahawa yang saya lihat sebagai putih adalah hitam jika ditetapkan sedemikian oleh tatatingkat Gereja"
[12]
. Rancangan Ignatius untuk menyusun kumpulan ini pada tahun 1539 menerima restu
Paus Paulus III
pada tahun 1540 atas
titah-perintah
berisi
Formula
. Persatuan Jesus terlibat dalam
Pemulihan Balas
(terhadap gerakan
Protestan
), kemudian bertanggungjawab memodenkan
Gereja Katolik
.
Persatuan Jesus
ditahbiskan
di bawah
naungan
Madonna Della Strada
(Madonna yang Dirahmati), serta dipimpin oleh
Ketua Jeneral
, kini
Adolfo Nicolas
.
[13]
[14]
Ibu pejabat Persatuan ini iaitu
Kuria Utama
, terletak di
Rom
. Kuria bersejarah St Ignatius kini sebahaguan
Collegio del Gesu
yang bersambung dengan
Gereja Gesu
, iaitu
Ibu Gereja
Jesuit.
Pada 15 Ogos 1534,
Ignatius Loyola
dan enam rakan segurunya (
Francis Xavier
,
Alfonso Salmeron
,
Diego Laynez
dan
Nicolas Bobadilla
dari
Sepanyol
,
Pierre Favre
dari
Perancis
dan
Simao Rodrigues
, orang
Portugis
)
[3]
[9]
[10]
[11]
bertemu di
Montmartre
di luar
Paris
, kemungkinan dekat Kapel St. Denys, Rue Antoinette, pada masa kini.
[6]
[7]
Mereka mendirikan Persatuan ini untuk "mengemban pelayanan dan misi di
Jerusalem
, atau untuk pergi ke mana pun juga tanpa bertanya, menaati perintah
Paus
."
[3]
[6]
[10]
Pada 1537 mereka pergi ke
Italia
untuk mendapatkan persetujuan Paus atas ordo mereka.
[3]
[5]
Paus Paulus III
memberikan mereka persetujuan dan mengizinkan mereka untuk
ditahbiskan
menjadi
pastor
dalam Gereja Katolik.
[3]
Mereka menerima tahbisan di
Venezia
oleh Uskup Arbe (
24 Jun
).
[3]
[7]
Mereka mengabdikan diri menyebarkan ajaran Katolik dan kerja amal di Itali memandangkan perjalanan mereka ke Yerusalem terhalang oleh meletusnya kembali perang antara pihak-pihak
Empayar Suci Rom
,
Negeri-Negeri Paus
,
Republik Venezia
, dan
Kerajaan Uthmaniyah
.
[3]
Ignatius bersama
Favre
dan
Laynez
, pergi ke
Roma
pada Oktober
1538
, untuk mendapatkan persetujuan Paus atas konstitusi ordo baru tersebut.
[4]
[5]
Sebuah dewan
Kardinal
memberikan laporan yang positif bagi usul perlembagaan yang diajukan, dan
Paus Paulus III
mengukuhkan ordo ini melalui
Bulla paus
Regimini militantis Ecclesiae
(27 September
1540
), namun keanggotaan persatuan ini dihadkan kepada 60 orang.
[5]
Batasan ini dihapuskan melalui titah
Injunctum nobis
(
14 Maret
1543
). Ignatius dipilih menjadi pemimpin umum pertama.
[5]
Dia mengirim para sahabatnya sebagai
misionaris
ke seluruh Eropah untuk mendirikan
sekolah
,
kolej
, dan
seminari
.
[5]
Ignatius menulis undang-undang asas Persatuan yang disahkan pada 1554
[4]
[5]
yang menjadi asas penubuhan dengan kepemimpinan tunggal dan menetapkan penyangkalan diri dan ketaatan mutlak kepada Paus dan para pemimpinnya.
[4]
Prinsip utamanya menjadi motto Yesuit:
Ad Maiorem Dei Gloriam
("demi lebih besarnya kemuliaan Tuhan").
[3]
[5]
[9]
Persatuan Yesus didirikan bertepatan dengan
Reformasi Katolik
(
Kontra-Reformasi
), gerakan dalam
Gereja Katolik
yang ditujukan untuk melawan
Reformasi Protestan
yang menyebar ke seluruh alam
Katolik
Eropah
.
[5]
[9]
Mereka melaksanakan ketaatan penuh kepada
Kitab Suci
dan
doktrin
Katolik.
[5]
[9]
Ignatius pernah menyatakan dalam
Latihan Rohaninya
: "Saya percaya bahawa putih yang saya lihat adalah hitam bila hierarki Gereja mendefinisikan begitu."
[5]
Ignatius Loyola dan para Yesuit pengikutnya percaya bahawa pembaruan Gereja harus dimulai dengan pertaubatan hati.
[4]
[8]
Salah satu sarana utama untuk menghasilkannya adalah
Latihan Rohani
yang disebut retret Ignasian.
[4]
Selama empat minggu dalam kebisuan orang menjalani
meditasi
terpimpin mengenai hidup
Kristus
.
[4]
Pada masa itu, mereka secara teratur bertemu dengan seorang pembimbing rohani yang menolong mereka memahami panggilan atau pesan Tuhan melalui meditasi mereka.
[4]
Retret
ini mengikuti pola Penyucian-Pencerahan-Kesatuan sesuai dengan tradisi mistik
Yohanes Kasianus
dan para
Bapa Padang Pasir
.
[4]
Ignatius menciptakan inovasi yang membuat mistisisme kontemplatif ini boleh diikuti oleh semua orang, dan menggunakannya sebagai sarana membangun kembali kehidupan rohani Gereja.
[4]
[5]
Yesuit juga mendirikan banyak sekolah, yang menarik anak para elite kerana metode pengajaran mereka yang maju dan moral yang tinggi.
[5]
[6]
Sekolah Yesuit memainkan peranan penting dalam memenangkan beberapa negara Eropah kembali ke Katolik, setelah beberapa lama didominasi oleh Protestan, terutama
Poland
.
[6]
[9]
Sesuai dengan tradisi Katolik Roma, mereka mengajarkan penggunaan upacara dan dekorasi di dalam ritual dan
Devosi Katolik
.
[6]
kerana itu, banyak Yesuit perdana yang menonjol dalam seni visual dan pertunjukan mahupun dalam
muzik
.
[6]
Kaum Yesuit berhasil mendapatkan pengaruh yang menonjol pada
Zaman Moden Awal
kerana para imam Yesuit sering bertindak sebagai "pengaku" raja-raja pada masa itu.
[4]
[5]
Mereka juga berperan penting dalam
Reformasi Katolik
dan dalam berbagai misi Katolik kerana struktur mereka yang kendur (tanpa harus tinggal dalam suatu komunitas, melakukan "
doa ofisi
" bersama, dan lain-lain) membuat mereka lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan orang-orang pada masa itu.
[4]
[5]
Misi awal di
Jepun
dirasakan positif oleh pemerintah Jepun sehingga pemerintah memberikan kaum Yesuit tanah feudal
Nagasaki
pada
1580
.
[4]
[5]
[15]
Namun hak ini dihapus pada
1587
, kerana khuatirnya pihak kerajaan sana atas berkembangnya pengaruh Yesuit di sana.
[4]
[5]
[15]
Dua misionaris Yesuit, Gruber dan D'Orville, mencapai
Lhasa
di
Tibet
pada
1661
.
[4]
Misi Yesuit di
Amerika Selatan
menimbulkan kehebohan hebat di Eropah, terutama di
Sepanyol
dan
Portugal
, kerana mereka dianggap mengganggu upaya penjajahan pemerintah kerajaan.
[4]
[5]
Kaum Yesuit seringkali menjadi satu-satunya kekuatan yang menghalangi perhambaan orang Indian.
[4]
[5]
Di banyak tempat di
Amerika Selatan
terutama wilayah yang kini dikenal sebagai
Brazil
dan
Paraguay
mereka membentuk pemerintahan kota Indian-Kristen yang disebut
reduksi
(
bahasa Sepanyol
:
Reducciones
).
[4]
[5]
Ini adalah masyarakat teokrasi yang dianggap ideal.
[4]
Salah satu sebab terjadinya tekanan pada kaum Yesuit saat itu adalah bahawa mereka banyak menghalangi
perbudakan
orang
Indian
oleh bangsa-bangsa penjajah Sepanyol dan Portugis.
[4]
[5]
Para Jesuit, seperti
Manoel da Nobrega
dan
Jose de Anchieta
membentuk beberapa kota di Brazil pada
abad 16
, termasuk
Sao Paulo
dan
Rio de Janeiro
, dan sangat berpengaruh dalam
pasifikasi
, dan pendidikan suku-suku bangsa
Indian
.
[4]
[5]
Misi Yesuit di China menyebabkan munculnya
pertikaian ritus
di awal
abad 18
.
[4]
[5]
[15]
Para sarjana Yesuit yang bekerja dalam misi asing ke masyarakat
kafir
memainkan peranan penting dalam memahami bahasa mereka yang tidak dikenal.
[4]
[5]
Mereka juga terlibat mengarang
perkamusan
seberapa bahasa masyarakat didikan mereka dalam
huruf Latin
yang menjadi pelopor awal dalam bidang
linguistik
.
[4]
[5]
Ini dilakukan, contohnya, untuk
bahasa Jepun
dan
Tupi-Guarani
(sebuah bahasa masyarakat peribumi di
Amerika Selatan
).
[4]
[5]
[15]
Lihat artikel
Tekanan terhadap Yesuit
.
Tekanan terhadap Yesuit di
Portugal
,
Perancis
dan
Kerajaan Dua Sicilia
,
Parma
dan
Sepanyol
pada
1767
adalah masa sulit bagi Persatuan ini,
Paus Clemens XIII
.
[4]
[5]
Menyusul keputusan yang ditandatangani oleh
Paus Clement XIV
pada Juli
1773
, Yesuit ditekan di semua negara (kecuali
Rusia
, kerana
Ortodoks Rusia
menolak mengenal otoritas
Paus
).
[4]
[5]
kerana jutaan Katolik (termasuk banyak Yesuit) tinggal di
Polandia
bagian barat dan Kekaisaran Rusia, Persatuan ini berhasil mempertahankan keberadaannya dan menjalankan pekerjaannya dalam masa penekanan.
[4]
[5]
Persatuan ini dipulihkan kembali oleh Paus pada
1814
, lalu terjadilah pertumbuhan yang luar biasa seperti yang diperlihatkan oleh begitu banyaknya kolej dan
universiti
Yesuit yang didirikan.
[4]
[5]
Meskipun banyak dipertanyakan, kaum Yesuit biasanya mendukung wewenang kepausan dalam Gereja dan beberapa anggotanya terkait dengan gerakan
Ultramontanis
dan deklarasi
Infalibilitas kepausan
pada
1870
.
[5]
Yesuit pada masa kini merupakan
ordo keagamaan
terbesar dalam Gereja Katolik.
[4]
[5]
Anggotanya lebih dari 20.000 orang dan melayani di 112 negara di enam benua.
[4]
[5]
Pemimpin Umum Yesuit saat ini adalah
Adolfo Nicolas
.
[5]
[6]
Ciri pelayanan Persatuan Yesus adalah bidang misi,
hak asasi manusia
, keadilan sosial, dan pendidikan tinggi (utama).
[4]
[5]
[6]
Persatuan Yesus menyelenggarakan kolej dan universiti di berbagai negara dan di seluruh dunia, seperti
Filipina
,
India
, dan
Indonesia
.
[4]
[5]
Di
Amerika Persatuan
, Yesuit mengelola lebih dari 50
kolej
, universiti, dan sekolah menengah.
[4]
[5]
Karya Yesuit di
Indonesia
diawali dengan karya Santo
Fransiskus Xaverius
dan beberapa imam lainnya di
Maluku
sejak pertengahan
abad ke-16
.
[2]
Tetapi kerana perseteruan
Portugal
dan
Sepanyol
, karya Yesuit ditarik pada pertengahan
abad ke-17
.
[2]
Pada
1859
van den Elzen, SJ dan J.B. Palinckx, SJ tiba di Indonesia, dan memulai kembali karya Yesuit di Indonesia.
[2]
Pada
1893
W.J. Staal, SJ ditugaskan sebagai
Vikaris Apostolik
yang berkedudukan di Batavia.
[2]
Pada 14 Desember 1904,
Van Lith
, SJ membaptis 171 orang di
Sendangsono
,
Muntilan
,
Jawa Tengah
, setelah sebelumnya 4 orang dari desa
Kalibawang
dibaptis pada 20 Mei 1904.
[2]
Van Lith juga membangun sekolah
seminari
menengah di
Muntilan
.
[2]
Seminari ini akhirnya menghasilkan para imam Yesuit pertama dari
Indonesia
yang ditahbiskan antara tahun 1926?1928 yaitu F.X. Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan
Albertus Soegijapranata
, SJ. Dengan keputusan
Paus Pius XII
pada tanggal 1 Ogos 1940 Vikariat Apostolik
Semarang
didirikan, dengan
uskup
pertamanya Albertus Soegijapranata, SJ, sebagai uskup peribumi
Indonesia
pertama.
[2]
Seorang imam
diosesan
,
Yustinus Darmojuwono
, Pr. kemudian menggantikannya sebagai
Uskup Agung
Semarang
sejak 1964 dan kemudian diangkat menjadi
kardinal
pertama dari Indonesia pada 26 Jun 1967.
[2]
Yustinus Darmojuwono
kemudian digantikan oleh
Julius Darmaatmadja
, SJ sebagai
uskup agung
Semarang dan kemudian menjadi uskup agung
Jakarta
dan diangkat sebagai
kardinal
kedua dari Indonesia lalu digantikan oleh
Ignatius Suharyo
,Pr
29 Juni
2010.
[2]
Dewasa ini karya Yesuit Indonesia tersebar di 7 keuskupan di Indonesia sebagai berikut:
[2]
- Ignatius Loyola
, Santo, pendiri Ordo Persatuan Yesus
- Aloysius Gonzaga
, Santo, Pelindung kaum muda
- Robertus Bellarminus
, Santo, Pujangga Gereja
- Fransiscus Xaverius
, Santo, Misionaris, penyebar agama
Katolik
di
Asia
- Paus Franciscus
- Petrus Canisius
, Santo,
Pujangga Gereja
- Petrus Claver
, Santo, Pelindung para buruh
- Matteo Ricci
, ahli matematika dan astronomi, misionaris di
Tiongkok
- Anthony de Mello
, penulis spiritual dari
India
- Karl Rahner
,
teolog
dari
Jerman
, pakar dalam
theologia religionum
(teologi agama-agama)
- Pierre Teilhard de Chardin
, ahli
paleontologi
Prancis
dan penulis spiritual
- Ignacio Ellacuria
, pengajar teologi, korban kekerasan di El Salvador (1989) bersama 5 rekan Jesuit dan 2 rekan kerja
- F. Drinan
, anggota Senat Amerika Persatuan
- Johanes de Britto
, Santo, misionaris dan martir
- ^
Spiteri, Stephen C.
(2016).
"Baroque Routes"
(pdf)
.
University of Malta
. m/s. 16.
- ^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
A. Budi Susanto. Harta dan Surga: Perziarahan Jesuit dalam Gereja dan Bangsa Indonesia modern. Yogyakarta: Kanisius, 1990. Hlm 112.
- ^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
F. D. Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Hlm. 145-146.
- ^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
p
q
r
s
t
u
v
w
x
y
z
aa
ab
ac
ad
ae
af
ag
ah
(Inggeris)
Thomas Worcester. The Cambridge Companion to The Jesuits. Cambridge: Cambridge University Press, 2008. Pg. 178-180.
- ^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
p
q
r
s
t
u
v
w
x
y
z
aa
ab
ac
ad
ae
af
ag
ah
ai
aj
ak
(Inggeris)
Jonathan Wright. The Jesuits: Missions, Myths, and Hitories. London: Harper Perennial, 2005. Pg. 87-90.
- ^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
"Ignatius dari Loyola", dalam Robert. R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997. Hlm 178-180.
- ^
a
b
c
Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM,
Orang Kudus Sepanjang Tahun
, disunting oleh: Drs. Michael Benyamin Mali, Penerbit OBOR, cetakan ke-VII, bulan Mei 2004. Hlm. 372-374.
- ^
a
b
(Indonesia)
Michael Collins & Matthew A. Price. Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Hlm. 146-147.
- ^
a
b
c
d
e
f
H. Berkhof, H. Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Hlm. 182-184.
- ^
a
b
c
Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007. Hlm. 185-187.
- ^
a
b
F. D. Willem. Riwayat Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987. Hlm. 78-79.
- ^
Loyola, Ignatius; Rules for Thinking with the Church. Bettenson, Henry (penyunting).
Documents of the Christian Church
(ed. ke-3). Oxford University Press, 1999. m/s. 364?367.
ISBN
0192880713
. Diarkibkan daripada
yang asal
pada 2010-05-07
. Dicapai pada
23 Februari
2010
.
- ^
News on the elections of the new Superior General
- ^
"africa.reuters.com, Spaniard becomes Jesuits' new "black pope
"
"
. Diarkibkan daripada
yang asal
pada 2009-01-03
. Dicapai pada
2010-04-05
.
- ^
a
b
c
d
Anne ruck. Sejarah Gereja Asia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.