TVRI
(terkadang disebut sebagai
TVRI Nasional
[1]
) adalah
saluran televisi
publik
nasional
utama yang dimiliki oleh
LPP
Televisi Republik Indonesia
.
Mulai mengudara sejak 24 Agustus 1962 (yang menjadikannya
saluran televisi pertama
di Indonesia yang bersiaran), TVRI menayangkan
aneka ragam program
, mulai dari
berita
,
informasi
,
hiburan
hingga
olahraga
dalam waktu siar 24
jam
setiap hari.
[2]
Saluran ini sebelumnya berjaringan dengan
stasiun TVRI daerah
di
siaran analog
(kecuali
Jakarta
dan sekitarnya) hingga tahun 2022, dan kini bersiaran secara penuh dan mandiri di
siaran digital
.
TVRI didirikan oleh
Pemerintah Indonesia
dalam rangka menyambut
Pesta Olahraga Asia 1962
. Siaran percobaannya dimulai dengan menayangkan acara
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Acara tersebut disiarkan dari halaman
Istana Merdeka
di
Jalan Medan Merdeka
,
Jakarta Pusat
, dengan format
hitam-putih
dan didukung pemancar cadangan berkekuatan 100
watt
dan tiga kamera. Siaran ini dipancarkan di kanal 5
VHF
, sehingga diberi nama
Saluran Lima
, selama 3 jam dari pukul 07:30-11:02 WIB.
[3]
[4]
Dari tanggal 17-23 Agustus 1962, TVRI melakukan siaran percobaan pada pukul 19:00-20:00
WIB
selama seminggu.
[
butuh rujukan
]
Pada
24 Agustus
1962
, setelah memulai siarannya dengan
pola teknik
pada pukul 14:30 WIB,
[5]
dari jam 16:00-19:00 WIB,
[6]
TVRI resmi mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan
Pesta Olahraga Asia 1962
dari
Stadion Utama Gelora Bung Karno
. TVRI menayangkan siaran seputar
Pesta Olahraga Asia 1962
, yang dipancarkan di
Saluran 9
(9 VHF) dengan daya siar 10 kW.
[4]
Sementara itu, saluran di 5 VHF dimanfaatkan sebagai saluran cadangan jika saluran 9 mengalami kerusakan.
[7]
TVRI menayangkan siaran langsung mulai pukul 10:00 WIB hingga 14:00 WIB dan siaran tunda mulai pukul 20:45 WIB hingga 23:00 WIB.
[8]
Saat itu, program-program Asian Games IV yang disiarkan oleh TVRI, merupakan buatan
Produksi Film Negara
(PFN).
[9]
Setelah Asian Games ke-IV berakhir, siaran TVRI sempat dinonaktifkan selama beberapa waktu sejak 12 September 1962 hingga mengudara kembali secara tidak berkala pada 19 September 1962. Penghentian siaran ini terjadi karena saat itu pihak TVRI maupun pemerintah belum memiliki ide tentang acara apapun untuk disiarkan selanjutnya, sehingga diharapkan dengan penghentian ini acara-acara dapat disiapkan dan dikonsolidasikan.
[10]
Kemudian, TVRI memulai siaran secara berkala pada 11 Oktober 1962
[11]
bersamaan dengan peresmian studio yang saat itu dipandu penyiar wanita pertama bernama Sus Salamun,
[12]
dan pada 14 November 1962, TVRI melakukan siaran pertamanya dari studio dan kantor pusatnya di Senayan.
[13]
Saat itu TVRI hanya bersiaran di
malam hari
selama 1 jam, 5 hari seminggu. Kemudian, sejak 1963 diperpanjang menjadi 2 jam, dan pada kurun waktu 1964-1967, waktu siarnya diperpanjang lagi menjadi 3,5 jam.
[14]
TVRI mulai
menayangkan iklan
pada 1 Maret 1963. Iklan pada saat itu memakan 10% jam siar TVRI, sedangkan 90%-nya ditujukan bagi program hiburan (30%) dan acara pendidikan, penerangan dan kebudayaan (60%). Selain iklan, pada tahun yang sama, TVRI juga mulai merekam (membuat) acaranya dari luar studio, menggunakan
video tape recorder
.
[13]
Di kemudian hari, iklan di TVRI akan disatukan menjadi satu program khusus bernama
Mana Suka Siaran Niaga
.
Awalnya, siaran TVRI hanya bisa dinikmati di Jakarta dan
Jawa Barat
(seiring dengan pembangunan pemancar di sana berkekuatan 25 watt).
[13]
Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-20 tanggal 17 Agustus 1965,
TVRI Yogyakarta
resmi diluncurkan, menandai dirintisnya
stasiun-stasiun TVRI daerah
yang secara bertahap memperluas jangkauan siaran pusat TVRI. Dengan diluncurkannya
Satelit Palapa A1
pada tanggal 8 Juli 1976, siaran
nasional
TVRI dapat dengan mudah menjangkau seluruh
Indonesia
(dari sebelumnya yang dominan di
Pulau Jawa
saja).
[15]
Hal ini diperkuat dengan
Stasiun Produksi Keliling
yang dibentuk secara bertahap mulai tahun 1977 di beberapa
ibu kota provinsi
. Selain itu, untuk memperluas penerimaan siaran TVRI, pemerintah Orde Baru sejak 16 Agustus 1976 juga mencanangkan kebijakan "Televisi Masuk Desa", dengan menempatkan pesawat-pesawat televisi di setiap kantor pemerintah di berbagai daerah.
[16]
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, siaran TVRI banyak didominasi oleh siaran impor berbasis hiburan dan menyesuaikan selera publik. Acara yang disusun mengadaptasi model acara dari luar negeri (seperti di
Amerika Serikat
), dengan program seperti film asing (untuk anak dan dewasa), kuis, memasak, urusan terkini (
current affairs
), tari-tarian dan
musik pop
. Suplai acara ini awalnya juga berasal dari donasi maupun pinjaman dari negara-negara sahabat.
[14]
[17]
Beberapa acara penting yang pernah disiarkan TVRI pada periode-periode ini, seperti peluncuran
Apollo
dari
luar angkasa
; pertemuan
Presiden
Soeharto
dengan
Presiden AS
Richard Nixon
pada 1970 dan aneka acara olahraga besar, misalnya
Piala Dunia FIFA
dan acara tinju.
[18]
Meskipun demikian, sebenarnya ada keinginan dari pemerintah saat itu untuk mengurangi jumlah program asing, terutama sejak 1975 dengan mulai memasukkan program berbasis pembangunan pedesaan, kebudayaan nasional maupun program berupa film, drama maupun serial produksi TVRI sendiri. Sementara itu, untuk jam siarannya juga mengalami perkembangan, menjadi 5 jam di tahun 1969 serta 6 jam pada tahun 1978 ditambah beberapa jam bagi siaran stasiun daerah.
[13]
Kanal siaran TVRI mengalami perubahan pada 1970-an di Jakarta, dari awalnya di kanal 9 VHF menjadi 6 VHF.
[19]
[20]
(nantinya, pada 2000-an, siaran TVRI pindah lagi ke 39
UHF
). Perkembangan dalam bidang teknologi juga terjadi dalam siaran TVRI pada 1970-an, yaitu dengan penerapan
televisi berwarna
. Siaran berwarna mulai dipersiapkan lewat pembangunan studio dan persiapan peralatan pada 1975-1976, dan resmi mulai diterapkan pada siaran TVRI sejak 1977. Beberapa program pertama yang disiarkan dengan berwarna seperti
Dunia dalam Berita
. Pada akhirnya, di 1 September 1979, siaran berwarna secara resmi diberlakukan penuh pada program-program TVRI, sebagai persiapan dalam menyambut
SEA Games 1979
di Jakarta.
[11]
[13]
[21]
[22]
[23]
Pada 1 April 1981, pemerintah melarang penayangan iklan di televisi yang menyebabkan tidak adanya iklan di TVRI - larangan yang baru dapat secara formal diakhiri setelah berlakunya
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002
. Larangan iklan ini kemudian diikuti dengan pengurangan acara-acara impor asing di TVRI secara drastis (hanya 20% dari jam siar), untuk digantikan dengan acara lokal berbasis pembangunan, pendidikan, siaran berita dan kebudayaan.
[21]
Beberapa acara tersebut seperti
Dari Desa ke Desa
dan
Daerah Membangun
(informasi pembangunan) ataupun
Ria Jenaka
,
Krida Remaja
dan
Si Unyil
(acara pendidikan maupun pendidikan berbasis hiburan). Meskipun demikian, beberapa acara hiburan juga muncul, contohnya
Selekta Pop
(musik),
Losmen
(
sinetron
) dan
Titian Muhibah
serta
Senada Seirama
(kerjasama program dengan
RTM
,
Malaysia
).
[5]
[13]
Perubahan tersebut juga diiringi dengan mulai tampaknya sifat program (terutama
acara berita
) TVRI yang dianggap sebagai corong pemerintah, dengan lebih menonjolkan pemberitaan "gunting pita" dan ceremonial pejabat saja.
[24]
Pemberitaan TVRI secara resmi saat itu dimaksudkan untuk "mencapai hasil optimal bagi kepentingan penerangan pembangunan dan pembangunan penerangan serta peningkatan ketahanan nasional dalam segala aspeknya".
[5]
Akibatnya, popularitas TVRI mulai menurun pada era ini, terutama di kalangan penduduk
kelas menengah
kota yang lebih memilih cara lain, seperti kaset video demi mencari hiburan baru.
[17]
Meskipun demikian, seiring perluasan siaran TVRI di berbagai daerah, penonton siarannya terus bertambah dari 5% penduduk Indonesia pada 1981 menjadi 64,4% pada 1991.
[25]
Acara TVRI, menurut sejumlah analisis, pada 1980-an menunjukkan sikap pemerintah
Orde Baru
yang paternalistik dan mementingkan persatuan dibanding keberagaman.
[26]
Pada tanggal 1 Januari 1983, TVRI resmi meluncurkan
TVRI Programa 2
di Jakarta, yang awalnya merupakan kanal yang hanya menyiarkan acara berita ber
bahasa Inggris
.
[27]
Sejak tahun 1989, acara-acara Programa 2 mulai dikembangkan menjadi lebih sesuai dengan publik Jakarta, sehingga mulai memberikan alternatif tontonan selain siaran pusat TVRI kepada masyarakat.
[28]
Mengendornya pengaruh TVRI Pusat kemudian semakin besar dengan mengudaranya
RCTI
pada Agustus 1989 dan sejumlah televisi swasta lain pada awal 1990-an. Sejak saat itu TVRI tidak lagi mendominasi siaran televisi di tempat-tempat lain di Indonesia. Terlebih lagi dengan surat keputusan
Menteri Penerangan
yang memperbolehkan televisi swasta (yang dahulu jangkauan siarannya dibatasi hanya di kota tempat asalnya bersiaran) untuk bersiaran secara nasional.
Selama sekitar tujuh tahun (1991-1998), TVRI berbagi slot frekuensi saluran selama 8 jam (05.30-13.30 WIB)
[29]
dengan TPI (kini
MNCTV
) dalam siarannya di seluruh Indonesia. TPI memanfaatkan frekuensi TVRI yang tidak bersiaran pada pagi dan siang hari, sementara TVRI menggunakan slot siaran sore dan malam. Kepemilikan TPI yang saat itu dikuasai oleh salah satu putri Presiden Soeharto, membuat mereka dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
[30]
Meskipun TPI tercatat membayar Rp 500 juta untuk kerjasama ini,
[29]
sebenarnya, sistem tersebut tidak menguntungkan siaran TVRI Nasional, karena selain menghalangi upayanya bersiaran pagi, juga mengurangi independensinya, khususnya dalam pengelolaan fasilitas penyiaran dan menambah beban kerja pegawai. Awalnya, kerjasama slot bersama ini ditargetkan hanya berlangsung selama dua tahun,
[31]
namun kemudian terus berlanjut (meskipun terus dikurangi secara bertahap) hingga dihentikan pada 1 Oktober 1998. Dengan penghentian kerjasama itu, slot siaran TVRI pada pagi hari menjadi kosong, sedangkan TPI kini fokus ke salurannya sendiri (yang saat itu ada di 12 kota).
[29]
Hingga 1990-an, pola siaran TVRI ditentukan oleh
Departemen Penerangan
, mengingat posisinya sebagai Direktorat Televisi di bawah Deppen. Susunan acara TVRI disebut "Pola Siaran Terpadu". Susunan Pola Siaran Terpadu mengutamakan siaran TVRI Stasiun Pusat Jakarta, sementara program stasiun daerah TVRI yang menjadi
jaringannya
lebih sebagai pelengkap. Dalam hal ini, TVRI Stasiun Pusat memancarkan siaran sentral (wajib disiarkan seluruh jaringan TVRI) dan siaran nasional (tidak wajib direlai jaringan/stasiun lokal TVRI). Selain itu, dalam Pola Siaran Terpadu juga meliputi acara khusus stasiun jaringan TVRI daerah dan stasiun lokal khusus (seperti
TVRI Programa II Jakarta
dan
Surabaya
).
[5]
Pada dekade 2000-an hingga akhir 2014,
[32]
TVRI bersiaran dengan nama layar
TVRI Nasional
sebelum kembali menjadi TVRI saja. Sejak Mei 2013, siaran TVRI Nasional juga mulai disiarkan secara
HD
.
[33]
Secara umum, hingga 2010-an, acara-acara TVRI Nasional umumnya tidak dianggap menarik oleh publik, dikarenakan selain tayangannya tampak "jadul" dan tidak menarik,
[34]
ditambah berbagai hal, seperti penggunaan kamera yang terkesan amatir; grafis yang tampak gelap dan kurang baik; dan belum lagi acaranya yang lebih banyak berasal dari siaran ulang (
re-run
) yang mencapai 60-80%.
[33]
[35]
[36]
[37]
Ini masih belum ditambah fakta bahwa beberapa acaranya merupakan tiruan dari program jaringan televisi swasta (seperti
Keren
yang lebih tampak sebagai tiruan acara
Dahsyat
RCTI
), ataupun program lainnya yang lebih kelihatan sebagai corong pemerintah yang penuh kekakuan.
[38]
Akibatnya,
rating
dari televisi pertama di Indonesia ini tampak jauh dari "adik-adik"-nya dari swasta, terkecuali jikalau ada acara khusus seperti pada 2012 ketika TVRI mendapat
hak siar
Serie A
.
[39]
Meskipun demikian, pimpinan TVRI saat itu cenderung menganggap tidak apa-apa situasi tersebut, karena acaranya sudah bersifat "melokal", "penuh unsur kepublikan", dan memang bukan tugas TVRI mengejar iklan.
[40]
Klaim pimpinan TVRI lainnya adalah, sistem
rating
yang ada selama ini tidak menghitung cakupan siar TVRI yang paling banyak di Indonesia, yang seharusnya bisa membuat TVRI berada di No. 1.
[41]
Belakangan, terutama di era
Helmy Yahya
dan
Apni Jaya Putra
, siaran TVRI perlahan-lahan mulai mengalami perbaikan, seperti dari grafis yang lebih baik, dan juga
rating
yang perlahan-lahan meningkat, dengan dari sebelumnya ada pada 15-16, kini ke 10-12.
[42]
Bahkan, pada acara-acara tertentu, siaran TVRI pernah memuncaki
rating
dari semua acara.
[43]
Beberapa acara-acara baru ditayangkan seperti
kuis
, drama impor, acara
dokumenter dari Discovery Channel
, sampai yang terpenting adalah acara olahraga:
sepak bola
dan
bulu tangkis
. Acara sepak bola yang terpenting adalah pertandingan
timnas nasional
dan
Liga Utama Inggris
(dari
Mola TV
), sedangkan dalam bulu tangkis berbagai kejuaraan bulu tangkis secara konsisten ditayangkan dalam slogan "Rumah Bulutangkis".
[44]
[45]
Beberapa perubahan ini kemudian masih dipertahankan pada era pengganti Helmy, Iman Brotoseno seperti dalam penayangan acara bulu tangkis (hingga 2021), dan kerjasama dengan pihak lain, misalnya dalam penayangan
dokumenter
dari
Netflix
pada April 2020. Sayangnya, sering kali kerjasama ini tidak direspon positif oleh beberapa pihak yang berpikir bahwa TVRI harus lebih mengutamakan "program lokal anak bangsa".
[46]
[47]
Pada tahun 2021, TVRI mengubah format gambar menjadi
1080i
16:9
untuk siaran
SD
dan
HD
.
Bersamaan dengan
transisi siaran televisi analog ke digital
yang
digaungkan pemerintah Indonesia
, LPP TVRI dijadwalkan menutup siaran analog saluran-salurannya secara bertahap pada tahun 2022. Menurut jadwal
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
, siaran analog TVRI di Jakarta bersamaan dengan televisi swasta akan ditutup selambat-lambatnya 25 Agustus 2022, namun kemudian diundur hingga 2 November 2022. Hal ini menandai berakhirnya 60 tahun lebih siaran analog di kota itu sejak mulai bersiaran tahun 1962; yang menjadikannya siaran analog terlama di Indonesia.
Pada dekade 1960-an, TVRI hanya bersiaran di malam hari. Hingga tahun 1969, TVRI hanya bersiaran selama 4,5 jam di Minggu malam.
[48]
Namun pada dekade-dekade berikutnya, TVRI menambah jam siaran hingga sore hari. Siaran pagi kemudian dihadirkan hanya pada hari Minggu, serta pada hari libur nasional dan acara kenegaraan.
Hingga awal 2021, TVRI bersiaran setiap pukul 03:45 hingga 01:00 WIB (khusus selama bulan Ramadan bersiaran 21,5 jam, mulai pukul 02:30 WIB), menjadikan TVRI salah satu dari sedikit jaringan televisi nasional yang tidak melakukan siaran pada dini hari. Mulai pertengahan 2021, TVRI bersiaran 24 jam setiap hari, yang kemudian praktek tersebut diikuti oleh beberapa stasiun daerah seperti
Aceh
,
Jakarta
, dan
Lampung
setelah dimatikannya siaran analog.
Pada
siaran terestrial analog
, 3
jam
dari acara-acara TVRI "ditutupi" dengan
siaran lokal dari stasiun TVRI daerah
(saat itu dari jam 15:00-18:00
WIB
) ? sehingga TVRI baru bersiaran selama 21
jam
di medium tersebut. Praktik ini berakhir secara bertahap (bergantung masing-masing
stasiun daerah
) hingga 2 November 2022 pada saat
siaran analog
secara resmi setop sepenuhnya.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005, TVRI diamanatkan "memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat". Sebagai saluran televisi berformat umum, TVRI menyiarkan beragam jenis program yang di antaranya berupa acara berita, pendidikan, dan hiburan.
Hingga 12 April 2021, acara hiburan TVRI di antaranya ialah acara musik
Musik Indonesia
dan
Rumah Musik Indonesia
, drama
Guest House: Losmen Reborn
, serta komedi
Pasti Gerr
. Acara hiburan terdahulu di antaranya acara musik
Kamera Ria
dan
Aneka Ria Safari
, acara komedi
Ria Jenaka
, serta acara kuis
Berpacu dalam Melodi
dan
Siapa Dia?
; di samping sejumlah drama seri/sinetron seperti
Aku Cinta Indonesia
,
Losmen
, dan
Keluarga Rahmat
. Sejumlah acara televisi impor juga pernah ditayangkan, seperti
Little House on the Prairie
dan
Oshin
.
Acara anak-anak saat ini di antaranya adalah
Anak Indonesia
,
Arena 123
, dan
Mari Menggambar
. Acara anak-anak
Si Unyil
yang legendaris termasuk salah satu acara yang pernah tayang di saluran ini.
Acara berita di TVRI memiliki sejarah panjang di Indonesia, dengan bidang berita yang telah ada setidaknya sejak tahun 1964.
[49]
Di masa Orde Baru, TVRI pernah menjadi satu-satunya stasiun yang boleh menyajikan "berita" di televisi. Acara-acara beritanya saat itu wajib direlay di
berbagai stasiun televisi swasta
; kewajiban ini baru dicabut pada 30 Juli 2000.
Saat ini,
Klik Indonesia
adalah acara berita induk di TVRI, disiarkan tiga kali sehari.
Acara gelar wicara yang ditayangkan saat ini di antaranya
Indonesia Bicara
,
Halo Dokter
, dan
Fokus Terkini
.
Acara perdana TVRI secara resmi adalah acara olahraga, yakni siaran langsung
Asian Games IV 1962
. Pada dekade 1970-an dan 1980-an, TVRI juga tercatat pernah membawa berbagai kompetisi olahraga ke televisi, seperti
Piala Dunia
yang dimulai
sejak 1978
.
[50]
Pada tahun
2012
. TVRI resmi mendapatkan hak siar Serie A untuk 2 tahun ke depan mulai musim 2012-13 hingga 2013-14. Karena TVRI mengalami permasalahan hak siar berupa krisis keuangan pada bulan Desember 2013, maka TVRI memutuskan untuk tidak lagi menyiarkan Serie A.
Acara olahraga saat ini di antaranya
Rumah Bulutangkis
dan
Olahraga Tradisional
, di samping
TVRI Sport
sebagai acara berita olahraga. Acara olahraga terdahulu di antaranya
Arena dan Juara
serta
Dari Gelanggang ke Gelanggang
. TVRI juga menyiarkan sejumlah pertandingan
sepak bola
, seperti
Coppa Italia
sejak musim 2018-19 (kerjasama dengan pemilik lisensi dari
UseeTV
).
Sebelumnya, TVRI juga sempat menyiarkan sejumlah acara olahraga lainnya. Pada tahun 2018, TVRI mendapatkan kedua hak siar
EFL Championship
,
Carabao Cup
hanya musim 2018-19, kemudian hak siar
Premier League
untuk musim
2019?20
saja berkat kerjasama dengan pemilik lisensi dari
Mola TV
, ditambah
Indonesian Basketball League
, pertandingan bulutangkis dari
Badminton World Federation
, dan
Formula E
. Saat masih ditayangkan, sebagian kompetisi tersebut tayang bersamaan di TVRI dan
TVRI Sport
.
TVRI secara tradisional menyiarkan acara-acara multiolahraga, seperti
PON
,
SEA Games
,
Asian Games
, dan
Olimpiade
, namun saat ini telah ada kecenderungan TVRI tidak menyajikan sebagian atau semua dari acara-acara tersebut disebabkan tidak memiliki atau tidak ada keharusan berbagi hak siar. Pada
Olimpiade Musim Panas 2016
, misalnya, TVRI tidak menyiarkan seluruh pertandingannya secara langsung.
[51]
Pada tanggal 18 Desember 2022, TVRI kembali lagi menjadi pemegang hak siar
EFL
terdiri dari EFL Championship, EFL League One, EFL League Two dan EFL Trophy untuk yang kedua kalinya mulai musim 2022-2023 hingga 2024-2025 mendatang. sebelumnya pertandingan EFL disiarkan di platform
Emtek
melalui
Vidio
,
Nex Parabola
dan
Champions TV
pada musim 2019-2020 hingga musim 2021-2022 bersama jaringan terestrial UHF
RTV
pada musim 2020-2021 hingga 2021-2022 lalu yang hanya menyiarkan siaran langsung dan tundanya saja.
Hingga 1 Januari 2023, TVRI tidak lagi menyiarkan acara event olahraga dan beralih ke siaran digital
TVRI Sport
.
Acara dokumenter saat ini di antaranya
Pesona Indonesia
dan
Inspirasi Indonesia
, keduanya diproduksi oleh berbagai stasiun TVRI daerah di seluruh Indonesia. Acara lainnya seperti
Jendela Dunia
, yang menayangkan dokumenter impor singkat tentang budaya dunia.
TVRI pernah dua kali menayangkan
acara pendidikan instruksional
: pada tahun 2004-2014
[
butuh rujukan
]
saat TVRI merelay acara-acara
TV Edukasi
milik
Departemen Pendidikan Nasional
, dan pada tahun 2020-2021 saat TVRI menayangkan blok program
Belajar dari Rumah
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Acara serupa sebelumnya pernah disiarkan melalui frekuensi milik TVRI pada periode 1990-an, namun disiarkan oleh TPI yang saat itu masih menggunakan fasilitas TVRI.
Pada April 2019, TVRI pernah
menayangkan seri-seri dokumenter
dari
Discovery Channel
. Penayangan ini sempat menjadi salah satu pertimbangan Dewan Direksi saat itu dalam memberhentikan direktur utama saat itu
Helmy Yahya
pada awal 2020 lalu. Seri-seri tersebut berhenti tayang pada pertengahan tahun tersebut.
TVRI merupakan salah satu dari sedikit jaringan televisi nasional yang menyiarkan acara keagamaan untuk berbagai penganut agama, terutama
enam agama yang diakui di Indonesia
. TVRI juga memelopori siaran
adzan
Maghrib
di televisi setiap hari, yang kini lazim disiarkan di sebagian besar jaringan televisi nasional Indonesia.
[
butuh rujukan
]
Acara keagamaan Islam di TVRI di antaranya adalah
Serambi Islami
dan
Satukan Shaf Indonesia
, di samping acara dokumenter seperti
Jejak Islam
. Selama bulan
Ramadan
, TVRI juga menayangkan beragam acara keagamaan tambahan. Saluran ini juga secara rutin menayangkan
Shalat Jumat
secara langsung dari
Masjid Istiqlal
di Jakarta, juga pembacaan
Asmaul Husna
setelah adzan Maghrib dan adzan Subuh. Acara-acara khusus juga disiarkan langsung dari Masjid Istiqlal, seperti
Salat Id
saat
Idulfitri
dan
Iduladha
.
Acara keagamaan selain Islam disatukan dalam acara induk berupa
Mimbar Agama
. Terdapat lima acara
Mimbar Agama
, masing-masing untuk penganut agama
Kristen Protestan
,
Katolik
,
Hindu
,
Buddha
, dan
Konghucu
. TVRI juga kerap menayangkan secara langsung acara khusus perayaan hari raya agama-agama tersebut, seperti Natal Nasional dan Imlek Nasional.
TVRI memiliki 361 stasiun transmisi (termasuk 129
stasiun transmisi digital
), yang diklaim mampu menjangkau hingga 78,2% masyarakat Indonesia. Hal ini menjadikan TVRI sebagai saluran televisi dengan jangkauan terluas di antara jaringan televisi mana pun di Indonesia. Stasiun transmisi ini dikelola oleh
35 stasiun TVRI daerah yang berada di seluruh Indonesia
.
[52]
Berikut ini daftar frekuensi siaran nasional TVRI di berbagai kabupaten/kota di Indonesia. Selain
Jabodetabek
dan sebagian
Banten
, TVRI dapat disaksikan di siaran analog melalui stasiun TVRI daerah, praktik yang akan diakhiri secara bertahap pada tahun
2022
.
Keterangan:
- Bahwa tulisan yang
miring
yaitu melalui satuan transmisi yang tetap bertahan dimiliki oleh lembaga penyiaran publik lokal (LPPL).
Pasal 26 ayat (2)
Undang-Undang 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
mewajibkan
lembaga penyiaran berlangganan
untuk menyediakan minimal 10% dari kapasitas kanal saluran untuk "menyalurkan program dari
lembaga penyiaran publik
dan
lembaga penyiaran swasta
". Meskipun "lembaga penyiaran publik" dalam konteks televisi dapat mengacu pada saluran-saluran dari TVRI dan
lembaga penyiaran publik lokal
, hampir semua penyedia televisi berbayar di tingkat nasional hanya menyertakan saluran ini pada daftar salurannya (kecuali
Transvision
, yang hingga tahun 2022 juga menyiarkan
TVRI Sport
).
[56]
-
Logo TVRI digunakan sebagai logo layar kaca di tahun 1991?1996
-
Versi lain dari logo ketiga TVRI, digunakan di
station ID
setelah seluruh program berita TVRI (1990?1999)
-
Logo TVRI yang dipakai di layar kaca televisi, digunakan sebagai logo on-air dan jeda iklan/komersial (sejak
29 Maret
2019
)
- ^
Hamdani, Robitho (2021).
"Migrasi TV Digital"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
19 Juni
2021
.
Robitho Hamdani, saat tanggal pengutipan, merupakan seorang
penyiar TVRI
.
- ^
TVRI Nasional (Instagram) (2020).
"Halo #PemirsaTVRI! kini, TVRI sudah melangsungkan siaran nasional dan YouTube live streaming selama 24 jam"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-01-28
. Diakses tanggal
27 April
2020
.
- ^
"Kajian Ekonomi Politik Media: Komodifikasi Pekerja dan Fetisisme Komoditas ..."
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-06
.
- ^
a
b
"TELEVISI REPUBLIK INDONESIA"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2022-01-26
. Diakses tanggal
2021-11-03
.
- ^
a
b
c
d
TELEVISI RI DALAM DATA DAN FAKTA
- ^
Ishadi S.K. 2014. Media dan Kekuasaan - Televisi di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto. Jakarta: Penerbit Buku Kompas., hlm. 32.
- ^
"20 tahun Indonesia merdeka, Volume 9"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-03
.
- ^
Rio Rahardia.
"e Library Unikom: TVRI Jawa Barat, hlm. 1"
(PDF)
.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2019-08-24
. Diakses tanggal
24 Agustus
2019
.
- ^
"Seabad pers kebangsaan, 1907-2007"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2022-08-21
.
- ^
"Memotret telematika Indonesia, menyongsong masyarakat informasi nusantara: sebuah wacana sosiokultural tentang teknologi telekomunikasi dan informasi di Indonesia"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-05
. Diakses tanggal
2021-11-05
.
- ^
a
b
Kitley, Philip (2000).
Television, Nation and Culture in Indonesia
. Athens: Ohio University Center for International Studies.
- ^
"Jurnalisme: liputan 6 SCTV : antara peristiwa dan ruang publik"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-04-05
. Diakses tanggal
2022-12-08
.
- ^
a
b
c
d
e
f
"Sejarah Departemen Penerangan RI"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-08-20
. Diakses tanggal
2022-08-20
.
- ^
a
b
"SOROTAN: BUKAN CUMA SUARA PEMERINTAH"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-05
. Diakses tanggal
2021-11-05
.
- ^
"Reportase: Panduan Praktis Reportase untuk Media Televisi"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-05
.
- ^
"Televisi Masuk Desa"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-07
. Diakses tanggal
2021-11-14
.
- ^
a
b
"Televisi Jakarta di atas Indonesia"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"Television, Regulation and Civil Society in Asia"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-14
.
- ^
"Media, Volume 1,Masalah 1-12"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-03
.
- ^
"Tangan Dingin Ishadi Soetopo Kartosapoetro Mengembangkan TVRI Sampai..."
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-03
.
- ^
a
b
"Broadcasting in the Malay World: Radio, Television, and Video in Brunei ..."
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-05
.
- ^
"Alex Leo Zulkarnain, orang yang kembali"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-05
.
- ^
"Pers Indonesia, Volume 1"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-05
.
- ^
"Ekonomi Politik Media Penyiaran"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"Nasib suplemen"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-05
. Diakses tanggal
2021-11-05
.
- ^
"Matinya rating televisi"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"Media komunikasi massa televisi"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-12
. Diakses tanggal
2021-11-03
.
- ^
Tvri siap buka empat programa 2
[
pranala nonaktif permanen
]
- ^
a
b
c
"MULAI OKTOBER 1998, TPI "LEPAS" DARI TVRI"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-11-18
. Diakses tanggal
2022-11-18
.
- ^
"Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-08-19
. Diakses tanggal
2022-08-19
.
- ^
"TVRI dan Sikap Malu-Malu Menerima Iklan"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-08-19
. Diakses tanggal
2022-08-19
.
- ^
"Arena 123 TVRI 14 DESEMBER 2014 Part 2"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-04
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
a
b
"Quo Vadis TVRI"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-04
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"
'
Dahsyat'nya TVRI Kini"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-12-02
. Diakses tanggal
2021-12-02
.
- ^
"Penyiar Berita TVRI Malu Duduk di Meja Siaran"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-04
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"
"
TVRI Mati Suri Sejak Ada TV Swasta Keluarga Soeharto
"
"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-03
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"48 TAHUN TVRI: HIDUP SEGAN MATI TAK MAU"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-04
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"Masihkah TVRI Relevan?"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-12-02
. Diakses tanggal
2021-12-02
.
- ^
"Save RRI TVRI"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-04
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"TVRI dalam Peran Baru"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-12-02
. Diakses tanggal
2021-12-02
.
- ^
"TVRI Siapkan Program Baru untuk Dongkrak Popularitas"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-12-02
. Diakses tanggal
2021-12-02
.
- ^
"Helmy Yahya: Saya tidak percaya TVRI dapat Liga Inggris"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2021-11-03
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"Program TVRI Puncaki Rating, Sinetron RCTI dan SCTV Dikalahkan"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-06-16
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"Pasang Surut TVRI, dari TV Pertama hingga Kisruh Helmy Yahya"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-03
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"7 Perubahan TVRI di Tangan Helmy Yahya"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-05
. Diakses tanggal
2021-11-04
.
- ^
"Ketika Orang Berbusa-Busa Bilang 'Karya Anak Bangsa', Maksudnya Tuh Apa Sih?"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-21
. Diakses tanggal
2021-11-21
.
- ^
"Daripada Siarkan Konten Asing, TVRI Diminta Perbanyak Acara Lokal"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-21
. Diakses tanggal
2021-11-21
.
- ^
Kompas
, 2 Maret dan 5 Oktober 1969. Dikutip dari
"JADWAL ACARA TVRI JAKARTA 2 MARET & 5 OKTOBER 1969"
.
Kaskus
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-05-13
. Diakses tanggal
25 March
2021
.
- ^
Hidayat, Dedi N; Gazali, Effendi; et. al. (2000).
Pers dalam "Revolusi Mei": Runtuhnya Sebuah Hegemoni
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- ^
Hutari, Fandy (2018).
"Menonton Piala Dunia di Zaman Orba, di Layar TVRI"
.
Tirto.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-07-20
. Diakses tanggal
21 Juli
2021
.
- ^
TVRI Nasional (Twitter) (2016).
"Konfirmasi mengenai Siaran Olimpiade Rio 2016..."
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-05
. Diakses tanggal
22 Juni
2021
.
- ^
"Ucapan Selamat HUT ke-58 TVRI dari Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno..."
Instagram
. Jakarta: LPP Televisi Republik Indonesia. 2020.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-01-14
. Diakses tanggal
30 Agustus
2020
.
- ^
"Peta Sebaran Lokasi Stasiun Radio - ISR Mux TV Digital"
.
Jakarta
:
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-24
. Diakses tanggal
24 November
2021
.
- ^
"Dashboard TV Digital"
.
Jakarta
:
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-23
. Diakses tanggal
23 Januari
2022
.
- ^
TVRI Kepulauan Riau juga menjangkau wilayah layanan televisi digital Riau-1 (meliputi
Kota Pekanbaru
dan
Kabupaten Kampar
).
- ^
"SATELLITE DIAMOND"
.
Transvision
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-30
. Diakses tanggal
16 Januari
2022
.
Pranala ke artikel terkait
|
---|
|
---|
Televisi
| Saluran pusat
| |
---|
Stasiun daerah
| Sumatera
| |
---|
Jawa
| |
---|
Kalimantan
| |
---|
Nusa Tenggara
|
- TVRI Bali
- TVRI Nusa Tenggara Barat
- TVRI Nusa Tenggara Timur
|
---|
Sulawesi
| |
---|
Maluku
| |
---|
Papua
| |
---|
|
---|
Telah ditutup
| |
---|
| |
---|
Lainnya
| |
---|
|
|
---|
Edisi
| |
---|
Penyiar
| |
---|
Pemenang
| |
---|
Tokoh terkait
| |
---|
|