Orang Jepang
(
Jepang
:
日本人
,
Hepburn
:
Nihonjin
)
adalah sebuah
kelompok etnik
Asia Timur yang berasal dari
kepulauan Jepang
.
[15]
[16]
Orang Jepang membentuk 97,6% populasi negara
Jepang
.
[1]
Di seluruh dunia, 126 juta orang merupakan keturunan Jepang, menjadikan mereka
salah satu kelompok etnik terbesar
. 122,0 juta orang Jepang adalah penduduk Jepang,
[1]
dan ada 4 juta anggota
diaspora Jepang
, dikenal sebagai
Nikkeijin
(
日系人
)
.
[17]
Dalam beberapa konteks, istilah "orang Jepang" mungkin digunakan secara khusus merujuk kepada (
Yamato-minzoku
) dari
Jepang daratan
; dalam konteks lain istilah itu mungkin mencakup kelompok lain yang berasal dari kepulauan Jepang, seperti
orang Ryukyu
(
Ry?ky?-minzoku
), yang memiliki ikatan dengan orang Yamato tetapi umumnya dianggap berbeda, dan
orang Ainu
(
Ainu-minzoku
).
[18]
Dalam beberapa dekade terakhir, ada kenaikan jumlah orang dengan akar Jepang dan non-Jepang, seperti
orang setengah Jepang
.
Bukti
arkeologis
yang mengindikasikan bahwa orang
Zaman Batu
tinggal di kepulauan Jepang selama periode Palaeolithic dari 39.000 hingga 21.000 tahun yang lalu.
[19]
[20]
Jepang dulu terhubung dengan
Asia
daratan oleh setidaknya satu jembatan darat, dan
pemburu-pengumpul
nomadik
menyeberang ke Jepang.
Perkakas batu api
dan peralatan dari tulang dari zaman ini telah digali di Jepang.
[21]
[22]
Pada abad ke-18,
Arai Hakuseki
menyarankan bahwa
perkakas batu
kuno di Jepang ditinggalkan oleh
Shukushin
. Kemudian,
Philipp Franz von Siebold
berpendapat bahwa
orang Ainu
adalah
penduduk asli
di Jepang bagian utara.
[23]
Iha Fuy?
menyarankan bahwa orang Jepang dan
Ryukyu
mempunyai asal usul etnik yang sama, berdasarkan penelitiannya tahun 1906 terhadap
rumpun bahasa Ryukyu
.
[24]
Di
periode Taish?
,
Torii Ry?z?
mengklaim bahwa
orang Yamato
menggunakan tembikar Yayoi dan Ainu menggunakan tembikar J?mon.
[23]
Setelah
Perang Dunia II
, Kotondo Hasebe dan Hisashi Suzuki mengklaim bahwa asal usul orang Jepang bukan pendatang di
periode Yayoi
(300 SM ? 300 M) tetapi orang-orang di
periode J?mon
.
[25]
Namun, Kazuro Hanihara mengumumkan teori
percampuran rasial
baru pada tahun 1984
[25]
dan "model struktur ganda" pada tahun 1991.
[26]
Menurut Hanihara, garis keturunan orang Jepang modern dimulai dengan
orang J?mon
, yang berpindah ke
kepulauan Jepang
selama zaman
Palaeolithic
, dilanjutkan dengan gelombang imigrasi kedua, dari
Asia Timur
ke Jepang selama periode Yayoi (300 SM). Setelah ekspansi populasi pada zaman
Neolithic
, para pendatang ini pada suatu saat menemukan jalan ke kepulauan Jepang selama periode Yayoi. Akibatnya, pergantian pemburu-pengumpul adalah hal yang umum di wilayah
Ky?sh?
,
Shikoku
, dan
Honsh?
bagian selatan, tetapi tidak begitu menonjol di pulau-pulau sekitarnya,
Okinawa
dan
Hokkaid?
, dan orang Ryukyu dan Ainu menunjukkan karakteristik percampuran.
Mark J. Hudson
mengklaim bahwa citra utama etnik orang Jepang secara biologis dan bahasa terbentuk dari 400 SM hingga 1.200 M.
[25]
Saat ini, teori yang paling dipercaya adalah orang Jepang saat ini tercipta dari penanam padi Yayoi dan beragam etnisitas periode J?mon.
[27]
Namun, beberapa studi baru-baru ini berpendapat bahwa
orang J?mon
memiliki keberagaman etnik lebih banyak daripada yang awalnya disarankan
[28]
atau bahwa orang-orang di Jepang memiliki warisan genetik yang besar dari tiga populasi kuno, daripada hanya dua.
[29]
[30]
Beberapa potongan
tembikar
tertua dunia yang diketahui dikembangkan oleh
orang J?mon
pada periode
Upper Palaeolithic
, berasal dari sejauh-jauhnya 16.000 tahun. Nama "J?mon" (?文
J?mon
) berarti "bermotif kabel", dan berasal dari tanda karakteristik yang ditemukan pada tembikar. Orang J?mon sebagian besar pemburu-pengumpul, tetapi juga mempraktikkan pertanian awal, seperti budidaya
kacang Azuki
. Setidaknya satu situs J?mon menengah-ke-akhir (Minami Mizote
(
南溝手
)
,
c.
1200
?1000 SM) menampilkan
pertanian
menumbuhkan padi zaman purba, mengandalkan terutama pada ikan dan kacang-kacangan untuk memperoleh protein. Akar etnik dari populasi periode J?mon adalah heterogen, dan berasal dari
Asia Tenggara
kuno,
dataran tinggi Tibet
,
Taiwan
kuno, dan
Siberia
.
[27]
[31]
[32]
Dimulai sekitar 300 SM,
orang Yayoi
yang berasal dari Asia Timur Laut memasuki pulau-pulau Jepang dan menggantikan atau bercampur baur dengan orang J?mon.
Orang Yayoi membawa
pertanian padi basah
dan teknologi
perunggu
dan
besi
yang canggih ke Jepang. Sistem
sawah
yang lebih produktif memberikan kesempatan masyarakat untuk memperbanyak populasi dan lama kelamaan menyebar, pada gilirannya menjadi dasar bagi
lembaga
lebih maju dan menandakan peradaban baru
periode Kofun
berikutnya.
Estimasi populasi di Jepang pada akhir periode J?mon adalah sekitar delapan ratus ribu, dibandingkan dengan tiga juta pada
periode Nara
. Mempertimbangkan jumlah pertumbuhan masyarakat berburu dan bertani, diperkirakan satu setengah juta imigran pindah ke Jepang pada periode tersebut. Menurut beberapa studi, orang Yayoi menciptakan "masyarakat hierarki Jepang".
[33]
[34]
| Bagian ini memerlukan
pengembangan
. Anda dapat membantu dengan
mengembangkannya
.
(
May 2021
)
|
Selama
periode kolonial Jepang
dari 1895 hingga 1945, frasa "orang Jepang" digunakan tidak hanya merujuk kepada penduduk kepulauan Jepang, tetapi juga orang-orang dari koloni yang memegang
kewarganegaraan
Jepang, seperti
orang Taiwan
dan
orang Korea
. Istilah resmi yang digunakan untuk menyebut etnik Jepang selama periode ini adalah "orang pedalaman"
(
?地人
,
naichijin
)
. Perbedaan bahasa seperti itu memfasilitasi asimilasi paksa terhadap identitas etnik yang dijajah ke dalam identitas Kekaisaran Jepang yang tunggal.
[35]
Setelah berakhirnya Perang Dunia II,
Uni Soviet
mengkategorikan banyak
orang Nivkh
dan
orang Orok
dari
Sakhalin
bagian selatan, yang menjadi subjek kekaisaran Jepang di
Prefektur Karafuto
, sebagai orang Jepang dan memulangkan mereka ke
Hokkaid?
. Di sisi lain, banyak orang
Korea Sakhalin
yang memegang kewarganegaraan Jepang hingga berakhirnya perang berakhir
tanpa kewarganegaraan
akibat pendudukan Uni Soviet.
[36]
Bahasa Jepang adalah sebuah
bahasa Japonik
yang berkerabat dengan
bahasa-bahasa Ryukyu
dan diperlakukan sebagai sebuah
bahasa isolate
di masa lalu. Bentuk bahasa paling awal yang berhasil dibuktikan,
bahasa Jepang Kuno
, berasal dari abad ke-8.
Fonologi bahasa Jepang
dicirikan dengan relatif sedikit jumlah
fonem vokal
, banyak
geminasi
dan sistem
aksen nada
yang berbeda. Bahasa Jepang modern memiliki tripartite
sistem penulisan
menggunakan
hiragana
,
katakana
dan
kanji
. Bahasa itu memiliki kata asli Jepang dan banyak jumlah
kata yang diturunkan dari bahasa Tionghoa
. Di Jepang tingkat melek huruf orang dewasa dalam bahasa Jepang melebihi 99%.
[37]
Lusinan
dialek bahasa Jepang
dituturkan di wilayah-wilayah Jepang. Untuk saat ini, bahasa Jepang dikategorikan sebagai anggota rumpun bahasa Japonik atau sebagai bahasa isolate tanpa kerabat hidup yang diketahui jika bahasa Ryukyu dihitung sebagai dialek.
[38]
Agama Jepang secara tradisi bersifat
sinkretis
, menggabungkan elemen
Buddhisme
dan
Shinto
(
Shinbutsu-sh?g?
).
[39]
Shinto, agama
politeistik
tanpa kitab atau kanon agama, adalah agama asli Jepang. Shinto adalah salah satu syarat dasar bagi keluarga kekaisaran Jepang untuk berkuasa dan dikodifikasi sebagai agama resmi negara pada tahun 1868 (
Shinto Negara
), tetapi dihapuskan oleh
pendudukan Amerika Serikat
pada tahun 1945.
Buddhisme Mahayana
tiba di Jepang pada abad keenam dan berkembang ke dalam banyak sekte berbeda. Saat ini, bentuk Buddhisme terbesar di antara orang Jepang adalah sekte
J?do Shinsh?
yang didirikan oleh
Shinran
.
[40]
Mayoritas besar orang Jepang mengaku mempercayai Shinto dan Buddhisme.
[41]
[42]
[43]
Agama orang Jepang sebagian besar berperan sebagai fondasi
mitologi
,
tradisi
dan aktivitas terkait lingkungan, daripada sumber tunggal yang memandu moral dalam kehidupan seseorang.
[
butuh rujukan
]
Proporsi signifikan anggota
diaspora Jepang
mempraktikkan
Kekristenan
; 60% orang
Jepang Brasil
dan 90% orang
Jepang Meksiko
beragama
Katolik Roma
,
[44]
[45]
sementara 37% orang
Jepang Amerika
beragama Kristen (33%
Protestan
dan 4%
Katolik
).
[46]
Genre tulisan tertentu berasal dari dan sering diasosiasikan dengan masyarakat Jepang. Genre itu adalah
haiku
,
tanka
, dan
I Novel
, meskipun penulis modern biasanya tidak menggunakan gaya penulisan seperti ini. Dalam sejarah, banyak karya yang berupaya menangkap atau mengkodifikasi nilai-nilai dan estetika budaya tradisional Jepang. Beberapa yang terkenal adalah
The Tale of Genji
oleh
Murasaki Shikibu
(1021), tentang budaya pengadilan
Heian
;
The Book of Five Rings
oleh
Miyamoto Musashi
(1645), tentang strategi militer;
Oku no Hosomichi
oleh
Matsuo Bash?
(1691),
buku perjalanan
; dan esai "
In Praise of Shadows
" oleh
Jun'ichir? Tanizaki
(1933), yang membandingkan budaya Timur dan Barat.
Setelah
Jepang membuka diri
kepada Barat pada 1854, beberapa karya dengan gaya ini dituliskan dalam bahasa Inggris oleh orang Jepang asli; karya tersebut adalah
Bushido: The Soul of Japan
oleh
Nitobe Inaz?
(1900), tentang etika
samurai
, dan
The Book of Tea
oleh
Okakura Kakuz?
(1906), yang membahas implikasi filosofis
upacara minum teh Jepang
. Pengamat Barat juga sering mencoba mengevaluasi masyarakat Jepang, dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda; salah satu karya paling dikenal dan kontroversial akibat dari hal ini adalah
The Chrysanthemum and the Sword
oleh
Ruth Benedict
(1946).
Para penulis Jepang abad keduapuluh mencatat perubahan dalam masyarakat Jepang melalui karyanya. Beberapa penulis paling terkenal adalah
Natsume S?seki
,
Jun'ichir? Tanizaki
,
Osamu Dazai
,
Fumiko Enchi
,
Akiko Yosano
,
Yukio Mishima
, dan
Ry?tar? Shiba
. Penulis kontemporer terkenal seperti
Ry? Murakami
,
Haruki Murakami
, dan
Banana Yoshimoto
telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan digemari dunia internasional, dan
Yasunari Kawabata
dan
Kenzabur? ?e
menerima penghargaan
Hadiah Nobel dalam Sastra
.
Pasal 10
Konstitusi Jepang
menentukan istilah "orang Jepang" berdasarkan
kebangsaan (kewarganegaraan) Jepang
saja, tanpa memandang etnisitas.
[47]
Pemerintah Jepang
menganggap semua warga naturalisasi dan warga negara Jepang kelahiran asli dengan latar belakang multi-etnik sebagai "orang Jepang", dan dalam sensus nasional Japanese Statistics Bureau hanya menanyakan kewarganegaraan, sehingga tidak ada data sensus resmi terkait keberagaman
kelompok etnik di Jepang
. Meskipun hal ini berkontribusi pada atau memperkuat keyakinan luas bahwa Jepang adalah negara homogen secara etnik, seperti yang ditunjukan dalam klaim mantan Perdana Menteri Jepang
Tar? As?
bahwa Jepang adalah bangsa dengan "satu ras, satu peradaban, satu bahasa dan satu budaya",
[48]
beberapa ahli berpendapat bahwa lebih tepat menjelaskan negara Jepang sebagai masyarakat multietnik.
[49]
[50]
Anak yang lahir dari pasangan beda negara akan menerima kewarganegaraan Jepang jika satu orang tuanya adalah warga negara Jepang. Namun, hukum Jepang menyatakan bahwa anak yang merupakan
warga negara ganda
harus memilih salah satu kewarganegaraan sebelum berusia 20.
[51]
[52]
Studi memperkirakan bahwa 1 dari 30 anak yang lahir di Jepang lahir dari
pasangan beda ras
, dan anak-anak ini terkadang dijuluki sebagai
h?fu
(setengah Jepang).
[53]
Istilah
Nikkeijin
(
日系人
)
digunakan untuk menyebut orang Jepang yang beremigrasi dari Jepang dan keturunannya.
Emigrasi dari Jepang paling awal tercatat pada abad ke-15 ke
Filipina
dan
Kalimantan
,
[54]
[55]
[56]
[57]
dan pada abad ke-16 dan ke-17, ribuan pedagang dari Jepang juga bermigrasi ke Filipina dan berasimilasi dengan penduduk setempat.
[58]
:pp. 52?3
Namun, migrasi orang Jepang tidak menjadi fenomena massal hingga
era Meiji
, ketika orang Jepang mulai pergi ke
Amerika Serikat
,
Brasil
,
Kanada
,
Filipina
,
China
, dan
Peru
. Ada juga emigrasi besar dari wilayah-wilayah
Kekaisaran Jepang
selama periode kolonial, tetapi kebanyakan emigran dan pemukim ini
dipulangkan
ke Jepang setelah
berakhirnya Perang Dunia II di Asia
.
[59]
Menurut Association of Nikkei and Japanese Abroad, ada 4,0 juta
Nikkeijin
tinggal di negara yang mereka kunjungi.
[17]
Komunitas asing ini yang terbesar ada di negara bagian Brasil
Sao Paulo
dan
Parana
.
[60]
Ada juga komunitas Jepang yang kohesif dan signifikan di
Filipina
,
[61]
Malaysia Timur
,
Peru
, negara bagian AS
Hawaii
,
California
, dan
Washington
, dan kota
Kanada
Vancouver
dan
Toronto
. Lain hal, jumlah warga negara Jepang yang tinggal di luar negeri lebih dari satu juta menurut Ministry of Foreign Affairs.
- ^
a
b
c
"Population Estimates by Age (Five-Year Groups) and Sex"
.
stat.go.jp
.
Statistics Bureau of Japan
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal April 5, 2018
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
"Japan-Brazil Relations (Basic Data)"
. Ministry of Foreign Affairs of Japan. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal February 25, 2021
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
"American Community Survey: Asian Alone or in Any Combination by Selected Groups"
.
United States Census Bureau
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 21, 2023
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
"Ethnic or cultural origin by gender and age: Canada, provinces and territories"
.
Statistics Canada
. October 26, 2022. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal April 4, 2023
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
Agnote, Dario (October 11, 2006).
"A glimmer of hope for castoffs"
.
The Japan Times
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal June 7, 2011
. Diakses tanggal
August 9,
2016
.
- ^
Ohno, Shun (2006).
"The Intermarried issei and
mestizo
nisei in the Philippines"
. Dalam Adachi, Nobuko.
Japanese diasporas: Unsung pasts, conflicting presents, and uncertain futures
. Routledge. hlm. 97.
ISBN
978-1-135-98723-7
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal September 28, 2023
. Diakses tanggal
August 10,
2016
.
- ^
"Japan-Peru Relations (Basic Data)"
.
Ministry of Foreign Affairs of Japan
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal September 3, 2019
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
海外在留邦人?調査統計
[Annual Report of Statistics on Japanese Nationals Overseas]
(PDF)
.
Ministry of Foreign Affairs of Japan
(dalam bahasa Jepang). October 1, 2022. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal June 14, 2023
. Diakses tanggal
May 21,
2023
.
- ^
"Japan-Mexico Relations"
. Ministry of Foreign Affairs of Japan. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal June 3, 2021
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
"Japan-Argentina Relations (Basic Data)"
.
Ministry of Foreign Affairs of Japan
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal October 24, 2022
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
Horie, Ryoichi (July 20, 2018).
"The Voice of the Ambassador to Micronesia"
. Association for Promotion of International Cooperation. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 21, 2023
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
"2022 Report on International Religious Freedom: Japan"
.
United States Department of State
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 21, 2023
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
"Shinto, Buddhism and the Japanese belief system"
. Inside Japan Tours. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal June 18, 2023
. Diakses tanggal
June 17,
2023
.
- ^
"The six countries in the world with the most 'convinced atheists
'
"
.
The Independent
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal March 23, 2016
. Diakses tanggal
March 23,
2016
.
- ^
"Japan - People"
.
Encyclopædia Britannica
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal July 17, 2019
. Diakses tanggal
July 29,
2016
.
- ^
"Japan. B. Ethnic Groups"
.
Encarta
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal January 22, 2008.
- ^
a
b
"Who are "Nikkei & Japanese Abroad"?"
. The Association of Nikkei and Japanese Abroad. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 21, 2023
. Diakses tanggal
May 22,
2023
.
- ^
Minahan, James B. (2014),
Ethnic Groups of North, East, and Central Asia: An Encyclopedia
, ABC-CLIO, hlm. 231?233,
ISBN
978-1-61069-018-8
, diarsipkan dari
versi asli
tanggal January 23, 2023
, diakses tanggal
January 30,
2019
- ^
Global archaeological evidence for proboscidean overkill
Diarsipkan
June 26, 2008, di
Wayback Machine
. in PNAS online; Page 3 (page No.6233), Table 1. The known global sample of proboscidean kill/scavenge sites :Lake Nojiri Japan 33-39 ka (ka: thousand years).
- ^
"Prehistoric Times"
.
Web Site Shinshu
.
Nagano Prefecture
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal December 31, 2010
. Diakses tanggal
January 22,
2011
.
- ^
野尻湖人の世界
. May 19, 2000. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 19, 2000
. Diakses tanggal
December 12,
2017
.
- ^
"野尻湖?掘調査?ホ?ムペ?ジ"
. July 27, 2004. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal July 27, 2004.
- ^
a
b
Imamura, Keiji (2000).
"Archaeological Research of the Jomon Period in the 21st Century"
. The University Museum, The University of Tokyo. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal September 27, 2011
. Diakses tanggal
December 29,
2010
.
- ^
伊波普猷の卒論?見 思想骨格 鮮明に
(dalam bahasa Jepang).
Ry?ky? Shimp?
. July 25, 2010. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal July 22, 2011
. Diakses tanggal
March 7,
2011
.
- ^
a
b
c
Nanta, Arnaud (2008). "Physical Anthropology and the Reconstruction of Japanese Identity in Postcolonial Japan".
Social Science Japan Journal
.
11
(1): 29?47.
doi
:
10.1093/ssjj/jyn019
.
- ^
Hanihara, K (1991). "Dual structure model for the population history of the Japanese".
Japan Review
.
2
: 1?33.
- ^
a
b
Boer, Elisabeth de; Yang, Melinda A.; Kawagoe, Aileen; Barnes, Gina L. (2020).
"Japan considered from the hypothesis of farmer/language spread"
.
Evolutionary Human Sciences
(dalam bahasa Inggris).
2
: e13.
doi
:
10.1017/ehs.2020.7
.
ISSN
2513-843X
.
PMC
10427481
.
PMID
37588377
.
- ^
Lee, Hasegawa, Sean, Toshikazu (April 2013).
"Evolution of the Ainu Language in Space and Time"
.
PLOS ONE
.
8
(4): e62243.
Bibcode
:
2013PLoSO...862243L
.
doi
:
10.1371/journal.pone.0062243
.
PMC
3637396
.
PMID
23638014
.
- ^
Dunham, W. (18 September 2021).
"Study rewrites understanding of modern Japan's genetic ancestry"
.
Reuters
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal October 9, 2021
. Diakses tanggal
October 9,
2021
.
- ^
Cooke, N. P.; Mattiangeli, V.; Cassidy, L. M.; Okazaki, K.; Stokes, C. A.; Onbe, S.; Hatakeyama, S.; Machida, K.; Kasai, K.; Tomioka, N.; Matsumoto, A.; Ito, M.; Kojima, Y.; Bradley, D. G.; Gakuhari, T.; Nakagome, S. (17 September 2021).
"Ancient genomics reveals tripartite origins of Japanese populations"
.
Science Advances
.
7
(38): eabh2419.
Bibcode
:
2021SciA....7.2419C
.
doi
:
10.1126/sciadv.abh2419
.
PMC
8448447
.
PMID
34533991
.
- ^
Watanabe, Yusuke; Ohashi, Jun (2021-03-08).
"Comprehensive analysis of Japanese archipelago population history by detecting ancestry-marker polymorphisms without using ancient DNA data"
.
bioRxiv
(dalam bahasa Inggris): 2020.12.07.414037.
doi
:
10.1101/2020.12.07.414037
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal April 14, 2021
. Diakses tanggal
April 13,
2021
.
- ^
Yang, Melinda A.; Fan, Xuechun; Sun, Bo; Chen, Chungyu; Lang, Jianfeng; Ko, Ying-Chin; Tsang, Cheng-hwa; Chiu, Hunglin; Wang, Tianyi; Bao, Qingchuan; Wu, Xiaohong (2020-07-17).
"Ancient DNA indicates human population shifts and admixture in northern and southern China"
.
Science
(dalam bahasa Inggris).
369
(6501): 282?288.
Bibcode
:
2020Sci...369..282Y
.
doi
:
10.1126/science.aba0909
.
ISSN
0036-8075
.
PMID
32409524
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 23, 2023
. Diakses tanggal
June 30,
2022
.
- ^
Kumar, Ann (2009).
Globalizing the Prehistory of Japan: Language, Genes, and Civilization
. Oxford: Routledge.
- ^
Farris, William Wayne (1996).
"Ancient Japan's Korean Connection"
.
Korean Studies
.
20
: 1?22.
ISSN
0145-840X
.
JSTOR
23719600
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal September 22, 2022
. Diakses tanggal
June 13,
2023
.
- ^
Eika Tai (September 2004).
"Korean Japanese"
.
Critical Asian Studies
.
36
(3): 355?382.
doi
:
10.1080/1467271042000241586
.
- ^
Lankov, Andrei
(January 5, 2006).
"Stateless in Sakhalin"
.
The Korea Times
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal February 21, 2006
. Diakses tanggal
November 26,
2006
.
- ^
"The World Factbook ? Central Intelligence Agency"
.
www.cia.gov
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal January 5, 2021
. Diakses tanggal
December 12,
2017
.
- ^
Kindaichi, Haruhiko (2011-12-20).
Japanese Language: Learn the Fascinating History and Evolution of the Language Along With Many Useful Japanese Grammar Points.
Tuttle Publishing.
ISBN
9781462902668
- ^
Sat? Makoto.
"Shinto and Buddhism"
.
Kokugakuin University Encyclopedia of Shinto
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal April 1, 2018
. Diakses tanggal
March 31,
2018
.
- ^
宗?統計調査 / 平成29年度 (Japanese government statistics on total religious followers for 2017)
.
e-stat.go.jp
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal April 1, 2018
. Diakses tanggal
March 31,
2018
.
- ^
"The World Factbook ? Central Intelligence Agency"
.
Cia.gov
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal January 5, 2021
. Diakses tanggal
December 12,
2017
.
- ^
"Japan"
.
State.gov
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 12, 2021
. Diakses tanggal
December 12,
2017
.
- ^
"Buddhists in the world"
. July 4, 2004. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal July 4, 2004
. Diakses tanggal
December 12,
2017
.
- ^
"PANIB - Pastoral Nipo Brasileira"
. October 15, 2007. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal October 15, 2007.
- ^
"Colonia japonesa en Mexico visita Guadalupe en 54º peregrinacion anual"
. Aciprensa. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal December 19, 2014
. Diakses tanggal
February 20,
2014
.
- ^
"Asian Americans: A Mosaic of Faiths"
.
Pew Research Center's Religion & Public Life Project
. July 19, 2012. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal July 16, 2013
. Diakses tanggal
March 17,
2015
.
- ^
"The Constitution of Japan"
. Prime Minister's Office of Japan. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal August 5, 2019
. Diakses tanggal
May 23,
2023
.
- ^
"
"
Aso says Japan is nation of 'one race'""
. The Japan Times. October 18, 2005. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 24, 2023
. Diakses tanggal
May 24,
2023
.
Note: The term which
Kyodo News
translates as "race" here is 民族
(
minzoku
)
, which is often translated as "people", "nation", or "ethnic group".
- ^
John Lie
Multiethnic Japan
(Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 2001)
- ^
Oguma Eiji
,
A Genealogy of 'Japanese' Self-images
(Melbourne: Trans Pacific Press, 2002)
- ^
"On nationality, Ministry of Justice Q&A"
. Japanese Ministry of Justice. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 25, 2023
. Diakses tanggal
May 25,
2023
.
Note: Before the legal age of adulthood in Japan was lowered from 20 to 18 on April 1, 2022, the legal limit age for the choice of nationality was 22.
- ^
"The Choice of Nationality"
(PDF)
. Embassy of Japan in the Philippines. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal March 18, 2023
. Diakses tanggal
May 25,
2023
.
- ^
"Being 'hafu' in Japan: Mixed-race people face ridicule, rejection"
.
America.aljazeera.com
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 20, 2017
. Diakses tanggal
January 24,
2019
.
- ^
"Ancient Japanese pottery in Boljoon town"
. May 30, 2011. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal May 13, 2020
. Diakses tanggal
November 8,
2021
.
- ^
Manansala, Paul Kekai (September 5, 2006).
"Quests of the Dragon and Bird Clan: Luzon Jars (Glossary)"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal January 19, 2020
. Diakses tanggal
February 3,
2020
.
- ^
Cole, Fay-Cooper (1912).
"Chinese Pottery in the Philippines"
(PDF)
.
Field Museum of Natural History. Anthropological Series
.
12
(1). Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal September 3, 2021
. Diakses tanggal
January 12,
2021
.
- ^
"Hotels in Philippines - Booked.net"
.
Booked.net
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal August 17, 2011
. Diakses tanggal
December 12,
2017
.
- ^
Leupp, Gary P. (January 1, 2003).
Interracial Intimacy in Japan
. A&C Black.
ISBN
9780826460745
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal September 28, 2023
. Diakses tanggal
October 5,
2020
.
- ^
Lankov, Andrei (March 23, 2006).
"The Dawn of Modern Korea (360): Settling Down"
.
The Korea Times
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal June 19, 2006
. Diakses tanggal
December 18,
2006
.
- ^
IBGE. Resistencia e Integracao: 100 anos de Imigracao Japonesa no Brasil
apud
Made in Japan. IBGE Traca o Perfil dos Imigrantes; 21 de junho de 2008
Diarsipkan
June 24, 2008, di
Wayback Machine
. Accessed September 4, 2008. (dalam bahasa Portugis)
- ^
Furia, Reiko (1993).
"The Japanese Community Abroad: The Case of Prewar Davao in the Philippines"
. Dalam Saya Shiraishi; Takashi Shiraishi.
The Japanese in Colonial Southeast Asia
. Southeast Asia Program, Cornell University Publications. hlm. 157.
ISBN
978-0-87727-402-5
. Diakses tanggal
May 30,
2016
.
|
---|
Afrika
| |
---|
Amerika
| |
---|
Asia
| |
---|
Eropa
| |
---|
Oseania
| |
---|
Lihat Pula
| |
---|
|
---|
Prasejarah
| |
---|
Kuno
| |
---|
Pasca-klasik
| |
---|
Kelompok non-asli
| |
---|
|