TEMPO Media Group - Copyright © 2018. Hak cipta dilindungi undang-undang.
Berbagai kejanggalan muncul dalam tes wawasan kebangsaan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebanyak 75 orang yang tak lulus disebut-sebut telah dijadikan target sejak sebelum tes. Pimpinan KPK diduga menyusupkan pasal tentang tes wawasan kebangsaan.
Sikap Saldi Isra yang menolak uji formil Undang-Undang KPK menuai kecaman. Di balik penolakan Mahkamah Konstitusi, diduga ada barter.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud Md. mengatakan sudah berkomunikasi dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo terkait dengan status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi. Gaji mereka yang menjadi aparatur sipil negara akan tetap utuh.
Kapal Nanggala-402 disebut-sebut tak siap mengikuti latihan perang. Berbagai masalah menimpa kapal selam berusia 40 tahun itu sebelum tenggelam. Angkatan Laut mengklaim Nanggala sehat dan menjalani perawatan berkala.
Prabowo Subianto berambisi membeli alat utama sistem persenjataan secara besar-besaran. Tetap berniat membeli barang bekas.
Nanggala paling banyak terlibat dalam operasi kapal selam Angkatan Laut. Bisa berbulan-bulan di tengah laut.
Wawancara Tempo dengan Asisten Perencanaan dan Penganggaran Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Laksamana Muda Muhammad Ali.
Dukungan untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan muncul dari berbagai kalangan. Ada rencana memereteli kewenangan BPOM.
Dinyatakan tak lolos uji klinis, penelitian vaksin Nusantara yang digagas Terawan Agus Putranto terus berjalan meski menggunakan nama lain. Tentara Nasional Indonesia disebut-sebut terbelah menyikapi polemik vaksin Nusantara. Di Amerika Serikat, penelitian ini ditengarai juga bermasalah. Penelusuran Tempo menunjukkan sejumlah klaim Aivita, perusahaan pengembang metode dendritik, tak sesuai dengan kenyataan.
Bos Aivita Biomedical, Robert O. Dillman, diduga pernah melanggar sejumlah protokol penelitian di Amerika Serikat. Tak ubahnya praktik “cuci otak” ala Terawan Agus Putranto.
CIKIDANG Plantation Resort yang dikelola PT Bintangraya Lokalestari di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan disulap menjadi kompleks riset dan inovasi teknologi berlabel Bukit Algoritma. Bagi Dhanny Handoko, bos Bintangraya, proyek anyar ini menjadi harapan baru setelah niat lama menjadikan lahan perseroan di Cikidang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Sukabumi selalu mentok. “Bukan hanya untuk bisa kembali seperti dulu, tapi lebih relevan ke depan di bidang teknologi ini,” kata Dhanny saat ditemui wartawan Tempo, M. A. Murtadho, di Cikidang, Rabu, 14 April lalu.
Rencana pembangunan Bukit Algoritma viral di pemberitaan dan media sosial. Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menjelaskan gagasannya dalam proyek yang digadang-gadang menjadi Silicon Valley ala Indonesia tersebut.
Rencana pemerintah membangun 100 Techno Park kedodoran. Banting setir dengan berfokus pada pengembangan delapan kawasan sains dan teknologi utama.
Budi Handoko berada di balik pengembangan kawasan Cikidang Plantation Resort, calon lokasi proyek Bukit Algoritma. Jejaknya sempat ternoda di Kalimantan Timur.
Politikus Budiman Sudjatmiko berikrar membangun kompleks pengembangan teknologi bernama Bukit Algoritma. Proyek baru untuk menarik investor dengan embel-embel "Silicon Valley Indonesia" di lahan calon Kawasan Ekonomi Khusus Sukabumi yang mangkrak.
Berbagai persoalan meliputi pendamping desa. Dipengaruhi perubahan struktur di Kementerian Desa.
Anggota staf khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Ahmad Iman Syukri, diduga memperjualbelikan jabatan eselon I dan II. Pengakuan sejumlah pejabat kepada Tempo , mereka yang menolak akan dipindahkan dari posisinya. Menjadi orang “titipan” Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, ia juga disinyalir meminta fee proyek. Berakibat pada penyerapan anggaran dan tersendatnya program kementerian.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberikan penjelasan mengenai tudingan jual-beli jabatan di kementeriannya.
Pengebom Gereja Katedral Makassar berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah yang berbaiat kepada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Petinggi Front Pembela Islam disebut hadir dalam salah satu pembaiatan. Serangan di Makassar membangkitkan teroris yang beraksi sendirian.
Jaringan Jamaah Ansharut Daulah tetap bergeliat meskipun ISIS diyakini sudah runtuh. Menyebarkan propaganda di media sosial.
Anda memiliki 1 free artikel untuk minggu ini. Dapatkan
4 artikel gratis setelah Register .