한자로

Kunjungan pada Pertapaan Rubiah Trapis Gedono

Wednesday, 17 April 2013 02:31 | Last Updated on Wednesday, 17 April 2013 02:54 | Written by Mgr. Johannes pujasumarta |

Kunjungan pada Pertapaan Rubiah Trapis

Gedono

Lonceng

Jumat, 12 April 2013, saya memperoleh email dari Ibu Martha, Abdis Pertapaan Rubiah Trapis, Gedono ( http://www.youtube.com/watch?v=ZuCH8S7dFcU ) ,

tentang acara yang dicantumkan di Agenda saya sebagai “rekoleksi”.

Email tersebut kemudian saya lengkapi keterangan serta foto-foto yang saya terima setelah kunjungan itu terjadi.

*****

Komunitas Rubiah Trapis Gedono

Bapa Uskup terkasih,

Kiranya di bawah inilah jadwal untuk Sabtu-Minggu di Gedono. Ditulis "Rekoleks i " di A genda U skup , tetapi bagi komunitas kami, ini merupakan kunjungan pesta dan kesempatan mendengarkan berita Gereja dan masyarakat , supaya kami dapat membawa semuanya di dalam doa kami. Terima kasih atas kemurahan Bapa Uskup yg ingin memberi kami waktu dan perhatian.

Bapa Uskup, apakah bisa membawa titpan dari Rm Hartono Budi SJ besok pagi , kalau dia menyampaikannya sore ini di Kentungan?

Salam hangat dan doa kami,

Sr . Martha

Sabtu , 13 April 2013

10.10? ? ? ? ?Tiba-Minum

10.30 ??????? Misa

makan siang

14.00 Ib adat Siang

14.30 ??????? Keliling pertapaan d en g an Bp . Uskup

Dalam perjalanan mengeliling pertapaan Ibu Martha mengantar saya, sambil menerangkan ruangan , kamar serta tempat yang ada di pertapaan. Katanya, kecuali beberapa tukang kebon, tidak ada pembantu rumah tangga dalam biara tersebut. Semua pekerjaan dilakukan oleh para suster penghuni pertapaan tersebut. Kami temui beberapa suster yang sedang bekerja.

Beberapa suster novis memotong rumput, membersihkan kebon pertapaan.

Ada yang sedang memilah-milah hosti. Hanya hosti yang utuh yang digunakan untuk perayaan Ekaristi.

Sisanya dikumpulkan, dan dimasak untuk menjadi roti khas produksi Gedono.

Minuman yang terbuat dari buah-buah juga diproduksi. Pengemasan dengan mesin memerlukan tangan-tangan yang trampil, cepat bekerja.

Ada peternakan sapi. Tiga ekor sapi betina dipelihara. Warga masyarakat pun diberdayakan untuk memelihara sapi. Sapi-sapi tersebut menyediakan susu yang cukup untuk pertapaan. Bahkan masih tersisa juga. Susu itulah yang dibuat keju, kefir.

Untuk menunjang devosionalia diproduksi ikon-ikon dalam ukuran besar, sedang dan kecil menurut kebutuhan.

Kalender.

Saya diajak juga meninjau tanaman Kelor, yang dulu dibawa dari rumah KAS oleh Suster Christiana.

15.30???????? Pertemuan ?d en g an komunitas : berita KAS, Gereja

dan negara

Pada kesempatan pertemuan dengan komunitas ini saya bagikan kegembiraan dan harapan, berbagai masalah serta keprihatinan yang menyangkut kehidupan Gereja di tengah masyarakat pada zaman kita.

Para suster dengan suka cita mendoakan Gereja, agar semakin hidup.

16.30 Ib adat Sore

1 jam adorasi

19.00? ? ? ? ?Ib adat Penutup

Minggu , 14 April 2013

6.00 Ib adat Pagi

7.00??????????Ceramah Bp Uskup

Pada kesempatan ini saya saya sampaikan kepada komunitas tentang pengembangan pastoral di KAS. Dengan berbagai pertimbangan berdasarkan faham humanism yang integral, kosmologi yang integral, kristologi yang integral, gereja yang integral dan pastoral yang integral.