Budaya Korea – Perayaan Chopail [Festival Lentera]

Chopail adalah singkatan dari Sawol Chopail (四月 初八日,四月初八日), merupakan perayaan untuk memperingati Ulangtahun Buddha, yang biasanya jatuh setiap hari ke-8 bulan ke-4 kalender bulan [lunar].

Budaya Korea - Chopail | https://sinopsisdramakorea.wordpress.com

Perayaan ini juga sering disebut Seokga tansinil?(?釋迦誕辰日 ?), yang artinya “Ulangtahun Buddha” atau Bucheonnim Osinnal (부처님 오신 날), yang artinya “Hari di mana Buddha datang”. Perlu diketahui kalau Buddha adalah agama tertua dan terbesar di Korea.

Budaya Korea - Chopail | https://sinopsisdramakorea.wordpress.com

Pada hari ini warga yang beragama Buddha, pria atau wanita, mengenakan pakaian terbaik mereka dan beribadah ke kuil.?Di depan kuil digantung banyak?lentera?berwarna-warni, yang mana selama sebulan sebelum perayaan Chopail lentera-lentera tersebut sudah dipasang memenuhi seluruh kuil dan juga banyak tergantung di jalanan. Banyak di antara kuil-kuil Buddha menyediakan makan gratis dan minum teh bagi para pengunjungnya. Sarapan dan makan siang seringkali dihidangkan sancae bibimbap.

Baca lebih lanjut

Budaya Korea – Perayaan Daeboreum

Daeboreum atau Jeongwol Daeboreum adalah perayaan bulan purnama pertama setelah tahun baru kalender lunar. Sama halnya dengan Festival Lampion, perayaan ini jatuh pada hari ke-15 bulan pertama kalender Tionghoa (alias Cap Go Meh). Dalam bahasa Korea, jeongwol berarti “bulan pertama”, dae berarti “besar”, sedangkan boreum berarti “bulan purnama”.

Perayaan ini dimaksudkan untuk menghalau nasib buruk dan arwah jahat. Hidangan yang dimakan dalam perayaan Daeboreum dimaksudkan agar orang tetap beruntung dan sehat sepanjang tahun. Di Jeju, Daeboreum dirayakan besar-besaran dalam bentuk Festival Api Jeongwol Daeboreum.

Baca lebih lanjut

Budaya Korea – Perayaan Seollal

Tahun Baru Korea (Korea: Seollal (설날) atau Gujeong (舊正) adalah hari raya rakyat Korea yang terbesar dan terpenting. Seollal dirayakan secara meriah sehingga hari libur berlangsung selama 3 hari karena dianggap lebih penting daripada hari tahun baru kalender Gregorian. Walaupun tidak terlalu populer, istilah Seollal juga berarti Yang-nyeok Seollal (陽曆설날, tahun baru kalender Gregorian) atau Shinjeong (新正).

Seollal jatuh pada tanggal yang sama dengan Tahun Baru Imlek, kecuali ketika bulan baru muncul antara jam 15:00 UTC (tengah malam waktu Korea) dan 16:00 UTC (tengah malam waktu Cina). Dalam kasus ini (rata-rata terjadi 24 tahun sekali), bulan baru akan muncul “keesokan harinya” di Korea dibanding di Cina, dan Seollal akan dirayakan sehari setelah Imlek di Cina.

Baca lebih lanjut

Budaya Korea – Perayaan Chuseok

Chuseok atau ditulis sebagai Chusok (Hari bulan purnama) adalah hari libur resmi di Korea yang dirayakan secara besar-besaran pada bulan ke-8, hari ke-15 kalender lunar. Perayaan ini berupa pesta makan untuk mengucapkan terima kasih atas keberhasilan panen, sehingga juga disebut juga sebagai Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hangawi (“han” = “raya”, “gawi” = “tengah”, “hari besar di tengah-tengah musim gugur”.

Baca lebih lanjut

Budaya Korea – Perayaan dan Festival

Kalender tradisional Korea adalah kalender lunisolar yang digunakan di Korea, dan secara langsung mengikuti kalender Tionghoa karena hingga akhir abad ke-19, Korea masih berupa kerajaan pembayar upeti ke Tiongkok. Sebagai penghormatan terhadap Kekaisaran Tiongkok, setiap tahunnya penguasa Korea akan menerima secara hormat kalender Tionghoa yang baru dari Kaisar Tiongkok. Walaupun demikian, Korea memiliki perayaan tradisional tersendiri yang tanggal perayaannya dihitung berdasarkan garis lintang dan garis bujur Korea.

Perhitungan tahun kalender tradisional Korea dimulai dari tahun 2333 SM yang merupakan tahun pendirian kerajaan Gojoseon oleh Dangun. Kalender Korea memiliki:
Baca lebih lanjut