PRESIDEN Mesir Abdel Fattah al-Sisi sepakat dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden , untuk mengizinkan bantuan PBB melintasi penyeberangan perbatasan Karem Shalom ke Jalur Gaza . Langkah itu dilakukan menyikapi putusan Mahkamah Internasional atau ICJ. 

Dalam percakapan telepon, kedua presiden membahas situasi kemanusiaan, termasuk kurangnya pasokan bantuan dan bahan bakar yang berdampak pada rumah sakit. 

Para hakim di Pengadilan Tinggi PBB memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Kota Rafah , Gaza selatan, dan menarik pasukannya dari daerah kantong tersebut. 
ICJ juga memerintahkan Israel membuka perbatasan Rafah untuk pendistribusian bantuan kemanusiaan.

Baca juga :  Hamas Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Kembali ke Titik Awal

“Presiden Biden menyambut baik komitmen Presiden al-Sisi untuk mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang disediakan PBB melalui penyeberangan tersebut,"  demikian pernyataan Gedung Putih dalam pembacaan seruan tersebut, dan menambahkan langkah itu akan membantu menyelamatkan nyawa. 

Pasukan Israel merebut perbatasan Rafah dengan Mesir pada 6 Mei, tak lama setelah Israel melancarkan serangan darat dan udara di daerah yang diisi puluhan ribu keluarga pengungsi mencari perlindungan.

Kelompok hak asasi manusia, termasuk beberapa badan PBB, telah memperingatkan bahwa berkurangnya pasokan bantuan di Gaza akan mengakibatkan kelaparan dan semakin memperburuk krisis kemanusiaan. 

Sebelum penutupan penyeberangan Rafah, pasokan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan melintasi ke wilayah tersebut. Kekurangan pasokan telah menyebabkan banyak rumah sakit menghentikan operasinya dan berdampak pada sebagian besar wilayah utara Gaza, dimana kelaparan terjadi di beberapa daerah. (Aljazeera/P-5)