Wahyu Aditya
atau juga dipanggil
Wadit
(lahir 4 Maret 1980
[1]
) adalah seorang
animator
asal
Indonesia
.
[2]
Kiprahnya dalam dunia animasi diawali dengan meraih juara pada perlombaan-perlombaan
menggambar
di kota kelahirannya.
[2]
Selepas
SMA
, Wahyu melanjutkan sekolah ke
KvB Institute of Technology
,
Sydney
Australia
, dengan mengambil jurusan
Interactive Multimedia
.
[
butuh rujukan
]
Wadit berhasil menjadi lulusan terbaik di angkatananya.
[
butuh rujukan
]
Selepas kuliah, ia kembali ke Indonesia dan terjun ke dunia animasi.
[3]
Sebuah karya yang telah membuat ia terkenal adalah
Dapupu Project
.
[3]
Film animasi
berdurasi dua menit itu memeroleh juara pertama dalam Pekan Komik dan Animasi yang diselenggarakan oleh
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
kala ia berada di Sydney.
[3]
Selepas pulang dari Australia Wadit masih berkecimpung dalam dunia animasi.
[3]
Namun, setelah beberapa waktu menekuni dunia itu, Wadit memutuskan untuk mendirikan sebuah
sekolah
animasi bernama
Hello;Motion Academy
pada 2004.
[3]
Maksud Wadit mendirikan sekolah ini adalah ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas
animator
di Indonesia.
[3]
Menurut Wadit, Hello;Motion merupakan sebuah wadah penggerak kemajuan animasi dan kreativitas Indonesia yang berada di bawah naungan Yayasan Animasi dan Sinema Muda Indonesia serta PT HelloMotion Korpora Indonesia.
[4]
Sekolah
ini didirikan oleh Wahyu Aditya pada tanggal
8 April
2004
.
[4]
Selain memiliki
sekolah
animasi, Wadit juga mengelola sebuah
rumah produksi
bernama Dapupu Production.
[4]
Pada 2007, Wadit diberi penghargaan oleh Pemerintah
Belanda
berupa uang senilai 100 juta rupiah.
[5]
Uang itu digunakan untuk membuat film animasi berformat
feature
.
[5]
Wadit melalui Hello;Motion-nya juga merupakan inisiator
Hello;Motion Art Festival
yang diadakan tiap tahun pada
Agustus
.
[5]
Acara ini dihadiri 3000-an pemuda.
[5]
Acara ini juga telah membuka 300-an pekerja baru, membuka kesempatan bekerja dan berbisnis untuk industri animasi (
film
dan
content
) Indonesia yang masih dalam proses berkembang.
[6]
Melalui acara itu, Wadit ingin menyampaikan bahwa animasi Indonesia masih terus bisa berkembang dan menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah
negara
yang
modern
dan
kreatif
, bukan negara korup.
[5]
Wadit juga mengelola sebuah
blog
pribadi bertajuk
Kementerian Desain Republik Indonesia
(www.kdri.web.id).
[7]
Situs ini menjadi tempatnya menumpahkan ide-ide mengenai
desain
baru miliknya.
[7]
Wadit juga menjadikan
situs
pribadinya sebagai tempat untuk memberi
motivasi
kepada pemuda Indonesia untuk menanam
jiwa
nasionalismenya
.
[7]
Berikut pengalaman kerja lengkap Wahyu Aditya.
[8]
- Comic Artist Freelancer,
Sydney
(1998 - 1999)
- Creative Director - Adikarna Visual
Propaganda
, Malang (1999 - 2000)
- Creative Designer & Animator - Trans TV,
Jakarta
(2000 - 2002)
- Founder, Director, Creative Director - DemiKamu Creativeworks, Jakarta (2002 - 2004)
- Founder, Principal, Creative Director - Hello;Motion Inc., Jakarta (sejak 2004)
- Foreign Affair - AINAKI / Indonesia
Animation
Industry Association (sejak 2004)
- Wakil Presiden - ASIFA / Animation Association - Indonesia
Branch
(sejak 2004)
- Pembicara Seminar - (sejak 2002)
Kiprahnya dalam dunia animasi telah menghantarkannya menjadi salah satu
30 Most Inspiring People under 30
pada 2008 versi
Hard Rock FM
.
[8]
Selain itu, kerja kerasnya telah membuahkan beberapa penghargaan.
[
butuh rujukan
]
Berikut penghargaan lengkap yang telah diraih Wahyu Aditya.
[8]
- Lulusan Terbaik - KvB Institute of Tech,
Major
Interactive
Multimedia
(2000)
- Animasi Terbaik - Indonesia's
Comic
& Animation
Festival
(2000)
- Animasi Terbaik - Indonesia's
Independent
Video
& Film Festival (2000)
- Best Video Clip of The Month - Video
Music
Indonesia (2002)
- People Choice Award - Video Music Indonesia (2002)
- Best Short Movie - Jakarta International Film Festival (2004)
- Finalist Short Shorts Film Festival -
Tokyo
,
Jepang
(2004)
- Finalist Asiana Film Festival -
Korea Selatan
(2005)
- Pemenang 8 Awards in Indonesia Animation Festival (2005)
- Best Concept for Future Film - Jakarta International Film Festival & Hubert Bals
Foundation
(2005)
- Best 3 - International Young Creative Entrepreneur of The Year - Indonesia (2006)
- Scholarship - Animation & Cinema Industry by AOTS - Jepang (2006)
- Special Achievement Award - FAN / National Animation Festival (2007)
- Finalis British Council - International Young Creative Entrepreneur of The Year - Design Category - Indonesia (2007)
- Pemenang British Council - International Young Creative Entrepreneur of The Year - Film Category - Indonesia (2007)
- World Winner of British Council - International Young Creative Entrepreneur of The Year - Film Category (2007)
- Australian Alumni Award - Finalist Creativity &
Design
Award
(2008)
Menurut Wadit, animasi adalah karya
seni
yang cukup lengkap.
[3]
Baginya, animasi telah mencakup gambar, suara, gerak tanpa batas.
[
butuh rujukan
]
Meski demikian, dalam konteks dunia animasi Indonesia, menurut Wadit perkembangannyanya masih merangkak.
[3]
Beberapa kendala diakui Wadit masih menarik mundur perkembangan dunia animasi di Indonesia.
[9]
Menurutnya,
pola pikir
kreator Indonesia masih belum tangguh.
[
butuh rujukan
]
Infrastruktur
dan dana penunjangnya juga belum memadai.
[9]
Selain itu, dukungan pemerintah juga diperlukan.
[9]
Bagi Wadit, perlu adanya jiwa
wirausaha
dalam dunia animasi.
[10]
Dalam dunia animasi ini, perlu ada animator-animator yang berani masuk dunia
bisnis
sebagai pendukung lolosnya animasi ke
ruang publik
, termasuk lolos masuk
bioskop
.
[3]
Wadit menaruh harapan kepada pemerintah agar memberikan kuota penayangan terhadap film-film animasi dalam negeri seperti yang telah dilaukan
Cina
dan
Korea Selatan
.
[3]
Baginya sekian persen kuota sudah berharga bagi animator lokal.
[3]
Wadit masih bermimpi untuk menjadikan animasi Indonesia bisa bersaing dengan luar negeri.
[3]
Baginya, peran inovasi dalam dunia ini diperlukan.
[11]
Inovasi dalam dunia animasi bisa berarti
kreativitas
dalam memasarkan produk animasi itu sendiri.
[11]
Menurutnya, sebagian besar animator dalam negeri masih berpikiran bahwa nantinya animasi hanya dijual di
TV
atau layar lebar.
[
butuh rujukan
]
Akan tetapi, dengan perkembangan dunia
teknologi
yang terus berkembang, menurutnya pola pikir itu seharusnya diubah.
[11]
Animasi bisa didistribusikan dengan banyak saluran.
[
butuh rujukan
]
Sebagai contoh, animasi bisa didistribusikan melalui
internet
dan juga bekerja sama dengan penyedia layanan
telepon genggam
.
[3]