Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Universitas Leiden
(
bahasa Belanda
:
Universiteit Leiden
; nama
bahasa Latin
:
Academia Lugduno-Batava
) adalah
universitas
umum di
Belanda
. Terletak di
Leiden
dan didirikan pada tahun
1575
oleh Pangeran
Willem van Oranje
, universitas negeri ini adalah universitas tertua di Belanda. Universitas Leiden dikenal untuk sejarah panjangnya, keunggulan di
ilmu sosial
dan asosiasi pelajarnya.
Universitas Leiden mulai dikenal sejak
masa keemasan Belanda
, ketika akademisi dari seluruh Eropa terpikat dengan
Republik Belanda
karena iklim toleransi terhadap
cendekiawan
dan reputasi internasional Leiden. Pada masa ini Leiden menjadi rumah untuk para cendekiawan Eropa seperti
Rene Descartes
,
Rembrandt
,
Christiaan Huygens
,
Hugo Grotius
,
Baruch Spinoza
dan
Baron d'Holbach
.
Kampus utamanya yang historis dan tersebar disepenjuru kota Leiden dipandang sebagai salah satu kampus terindah di Eropa. Terdapat juga kampus tambahan di kota Den Haag, yang terdiri dari Leiden University College dan Fakultas Pemerintahan dan Urusan Global. Universitas Leiden merupakan anggota dari
Grup Coimbra
,
Europaeum
, dan salah satu pendiri
Liga Universitas Riset Eropa
.
Universitas ini memiliki hubungan yang dekat dengan
keluarga kerajaan Belanda
, dengan
Ratu Juliana
,
Ratu Beatrix
, dan
Raja Willem-Alexander
sebagai alumni. Alumni lainnya termasuk sepuluh pemimpin dan
Perdana Menteri Kerajaan Belanda
. Secara internasional Universitas Leiden diasosiasikan dengan sembilan pemimpin negara lain, termasuk
John Quincy Adam
;
Presiden ke-6 Amerika Serikat
, Jaap de Hoop Scheffer; Sekretaris Jenderal
NATO
, Seorang Presiden
Mahkamah Internasional
, Seorang Perdana Menteri Kerajaan Inggris, dan enam belas penerima
Penghargaan Nobel
(termasuk
Albert Einstein
dan
Enrico Ferm
i)
Universitas Leiden dibagi menjadi tujuh Fakultas yang secara keseluruhan menawarkan sekitar 50 program Sarjana dan 100 program Magister.
Terdapat pula
Perpustakaan Universitas Leiden
Berhubungan dengan Hindia Belanda atau Indonesia
[
sunting
|
sunting sumber
]
- Achmad Soebardjo
, Menteri Luar Negeri Indonesia
- Snouck Hurgronje
, orientalis
- Prof. Dr.
Yus Rusyana
Guru Besar Linguistik Universitas Pendidikan Indonesia dan Sastrawan Sunda
- Theodoor Gautier Thomas Pigeaud
, seorang pakar
sastra Jawa
- Mgr.
Albertus Soegijapranata
,
Uskup
Indonesia Pertama
- Sutan Syahrir
, Perdana Menteri Indonesia
- Poerbatjaraka
, budayawan dan pakar sastra Jawa
- Prijono
, Menteri Pendidikan Indonesia
- Johannes Jacobus Ras
, budayawan dan pakar sastra Jawa
- Bernard Arps
, budayawan dan pakar sastra Jawa
- Mr. Teuku Muhammad Hasan
, Gubernur Sumatra I
- Prof. Dr. Raden Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja
, Ketua
MA
I
- Tjan Tjoe Siem
, budayawan dan pakar sastra Jawa
- P.J. Zoetmulder
, budayawan dan pakar sastra Jawa
- Sri Sultan
Hamengkubuwana IX
, Gubernur
Yogyakarta
- Sri Paduka
Mangkunagara VII
, Penguasa
Mangkunagaran
- Soepomo
, Menteri Kehakiman
- Sudjono Djuned Pusponegoro
, Menteri Urusan Research Nasional pertama dalam Kabinet Kerja III hingga Kabinet Dwikora I. Rektor Universitas Indonesia periode 1958 hingga 1962.
- Cornelis van Vollenhoven
, professor hukum
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Basis data ilmiah
| |
---|
Lain-lain
| |
---|
- ^
"Leiden University basic elements: Colours"
. Leiden University
. Diakses tanggal
2021-01-07
.