Untuk kegunaan lain, lihat
UNIKOM
.
United Nations Iraq-Kuwait Observation Mission
(
UNIKOM
) adalah misi pengamat
PBB
di perbatasan
Irak
dan
Kuwait
. Misi ini dibentuk pada 9 April 1991 setelah terjadinya
Perang Teluk
akibat resolusi 689 dari
Dewan Keamanan PBB
. Pasukan ini mulai diturunkan pada awal Mei 1991.
Tugas yang diberikan pada 300 pengamat militer ini adalah untuk mengawasi
zona demiliterisasi
(DMZ) sepanjang perbatasan Irak-Kuwait dan saluran air
Khawr 'Abd Allah
, mencegah pelanggaran perbatasan dan melaporkan setiap aksi-aksi berbahaya. Pada Februari 1993, mandat yang diberikan diperluas dengan diizinkan dilakukannya tindakan fisik untuk mencegah pelanggaran dan kekuatan diperbesar dengan mengikutsertakan tiga batalion infantri mekanik dengan pendukungnya.
Mandat UNIKOM berakhir pada 6 Oktober 2003.
Markas pusat pasukan ini berada di
Umm Qasr
, Irak, di dalam DMZ. Kekuatan maksimumnya pada 28 Februari 1995 adalah 1.187 pasukan. Pada saat penarikan mundur pasukan ini pada 30 September 2003, tinggal 4 orang pengamat militer dan 131 staf sipil. Selama misi, 18 orang yang meninggal dunia.
Argentina
,
Austria
,
Bangladesh
(termasuk Batalyon Infanteri Mekanisasi),
Chili
,
Cina
,
Denmark
,
Fiji
,
Finlandia
,
Prancis
,
Jerman
,
Ghana
,
Hungaria
,
India
,
Indonesia
,
Irlandia
,
Italia
,
Kanada
,
Kenya
,
Malaysia
,
Nigeria
,
Norwegia
,
Pakistan
,
Polandia
,
Rumania
,
Rusia
,
Senegal
,
Singapura
,
Swedia
,
Swiss
,
Thailand
,
Turki
,
Inggris
,
Amerika Serikat
,
Uruguay
,
Venezuela
dan
Yunani
.
[1]
Jan Bury, "The UN Iraq-Kuwait Observation Mission",
International Peacekeeping
, Volume 10, Number 2 (Summer 2003), pp. 71-88.