Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Terapi
(dalam
Yunani
:
θεραπε?α
), atau
pengobatan
, adalah
remediasi
masalah
kesehatan
, biasanya mengikuti
diagnosis
. Orang yang melakukan terapi disebut sebagai
terapis
.
Dalam bidang
medis
, kata terapi
sinonim
dengan kata pengobatan. Di antara psikolog, kata ini mengacu kepada
psikoterapi
.
Terapi pencegahan
atau
terapi
Profilaksis
adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya kondisi medis.
[1]
Sebagai contoh adalah banyaknya
vaksin
untuk mencegah
infeksi
penyakit.
Terapi
abortive
adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk menghentikan kondisi medis dari perkembangan lebih lanjut. Pengobatan yang dilakukan pada tanda-tanda paling awal dari munculnya penyakit, seperti gejala sakit kepala
migrain
,
[2]
adalah sebuah terapi
abortive
.
[3]
Terapi
supportive
adalah suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan
pasien
.
Selain
Efek terapi
(dampak
positif
) yang diinginkan dari sebuah pengobatan, terapis juga dapat menyebabkan dampak
negatif
yang tidak diharapkan. Ketika dampak negatif yang ditimbulkan lebih kecil/lemah dari dampak positifnya, maka hal itu sering disebut sebagai
Efek samping
.
Efek samping merupakan
hasil
dari
dosis
atau
prosedur
yang tidak tepat (yang biasanya disebabkan oleh kesalahan medis). Beberapa efek samping hanya muncul pada awal/permulaan perawatan, ketika peningkatan dan penghentian perawatan. Penggunaan
obat
atau
intervensi
medis lainnya yang merupakan
kontraindikasi
dapat meningkatkan risiko efek samping. Beberapa pasien terkadang menghentikan terapi karena efek samping yang ditimbulkannya. Tingkat keparahan dari efek samping ini bervariasi, mulai dari rasa mual hingga dapat mengakibatkan kematian. Efek samping yang umum terjadi di antaranya perubahan berat badan, perubahan tingkat
enzim
, perubahan
patologis
yang terdeteksi pada level
mikroskopis
,
makroskopis
, atau
psikologis
. Efek samping dapat menyebabkan perubahan yang dapat dipulihkan kembali maupun permanen, termasuk peningkatan atau penurunan kerentanan individu terhadap
obat
/ bahan
kimia
, makanan, atau prosedur tertentu (misalnya interaksi terhadap obat).