Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tatung
dalam
bahasa Hakka
adalah orang yang dirasuki
roh
dewa atau leluhur. Dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa tersebut. Dengan menggunakan
Mantra
dan
Mudra
tertentu roh dewa dipanggil ke altar kemudian akan memasuki raga orang tersebut.
[1]
Para Dewa atau roh leluhur biasa dipanggil dengan kepentingan tertentu, misalnya untuk melakukan kegiatan pengobatan atau meminta nasihat yang dipandang perlu. Kebanyakan para roh dewa dipanggil untuk kegiatan yang berhubungan kepercayaan
Taoisme
, antara lain pengobatan, pengusiran roh jahat, pembuatan
Hu
,dan lain-lain. Setelah kegiatan yang dilakukan selesai, roh akan meninggalkan tubuh orang tersebut.
Di Tiongkok, tradisi tatung sudah punah, sementara daerah-daerah di Indonesia yang masih memiliki tradisi ini adalah
Kalimantan Barat
dan
Bangka Belitung
.
[2]