Taman Nasional Wakatobi
adalah salah satu
taman nasional
di
Indonesia
. Letaknya di
Kabupaten Wakatobi
,
Sulawesi Tenggara
. Taman nasional ini ditetapkan pada tanggal 19 Agustus tahun 2002 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri kehutanan
Nomor 7661/Kpts-II/2002.
Lahan
yang dipakai seluas 1,39 juta
hektare
. Sebelumnya, taman nasional ini juga telah ditetapkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 393/Kpts-V/1996. Taman Nasional Wakatobi terdiri dari 25 gugusan
terumbu karang
sepanjang 600
km
. Wakatobi merupakan
akronim
dari nama empat pulau besar, yaitu
Pulau Wangi-wangi
,
Pulau Kaledupa
,
Pulau Tomia
dan
Pulau Binongko
.
Perairan
lautnya beragam mulai dari yang datar, melandai ke arah laut, dan bertubir curam. Kedalaman airnya bervariasi dengan bagian terdalam 1.044 meter. Permukaan laut ini ber
pasir
dan berkarang. Di taman nasional ini ada 112 jenis karang dari 13
famili
. Selain itu terdapat 93 jenis
ikan hias
dan beberapa jenis
penyu
. Ada pula beberapa jenis
burung laut
seperti angsa-batu coklat, cerek melayu dan
raja udang erasia
. Taman Nasional Wakatobi berbatasan dengan
Laut Banda
di utara dan timur. Di bagian selatan berbatasan dengan
Laut Flores
, sedangkan bagian baratnya berbatasan dengan
Pulau Buton
.
[1]
Taman Nasional Wakatobi berada di anatar segitiga
koral
. Di dalam kawasannya terdapat beragam jenis koral, ikan,
moluska
, dan spesies tanaman laut terbesar di dunia. Empat pulau terbesar yang masuk dalam wilayahnya adalah Pulau Wangi-wangi, Pulau Kadelupia, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Selain itu ada 39 pulau kecil dan beberapa pulau karang berukuran besar. Keempat pulau terbesar dikelilingi oleh terumbu karang dan pulau karang besar. Taman Nasional Wakatobi juga dikelilingi oleh
selat
-selat. Keberadaan selat menjadi jalan masuk bagi penyu dan
paus
. Taman Nasional Wakatobi juga dihuni oleh
penduduk
lokal dengan jumlah lebih dari 100.000 jiwa.
[2]
Kondisi terumbu karang di Taman Nasional Wakatobi masih normal. Kelimpahan dan
biomassa
ikan selalu meningkat sedangkan ikan ekonomis penting cenderung menurun. Terumbu karang dimasukkan dalam zona bentik. Terumbu karang di Taman Nasional Wakatobi dibedakan menjadi karang keras dan karang lunak.
[3]
Di taman ini terdapat panorama keindahan alam bawah laut yang memiliki 25 buah gugusan
terumbu karang
. Gugusan terumbu karang dapat dijumpai sekitar 112 jenis dari 13 famili yang terletak pada 25 titik di sepanjang 600 km garis pantai. Adapun jenis karang tersebut di antaranya:
- Acropora formosa
- Hyacinthus
- Psammocora profundasafla
- Pavona cactus
- Leptoseris yabei
- Fungia molucensis
- Lobophyllia robusta
- Merulina ampliata
- Platygyra versifora
- Euphyllia glabrescens
- Tubastraea frondes
- Stylophora pistillata
- Sarcophyton throchelliophorum
- Sinularia spp.
Di samping keindahan yang disajikan oleh beraneka ragam terumbu karang, taman tersebut juga memiliki ragam spesies ikan. Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi
perdagangan
dan ikan hias di antaranya:
- Argus bintik (
Cephalopholus argus
)
- Takhasang (
Naso unicornis
)
- Pogo-pogo (
Balistoides viridescens
)
- Ikan Napoleon
(
Cheilinus undulatus
)
- Ikan merah (
Lutjanus biguttatus
)
- Baronang
(
Siganus guttatus
)
- Amphiprion melanopus
- Chaetodon specullum
- Chelmon rostratus
- Heniochus acuminatus
- Kelalah
(
Lutjanus monostigma
)
- Caesio caerularea
Di Taman Nasional Wakatobi, terdapat juga beberapa jenis burung laut seperti:An gsa-batu coklat (
Sula leucogaster plotus
), Cerek melayu (
Charadrius peronii
), dan Raja udang Erasia (
Alcedo atthis
). Terdapat juga tiga jenis penyu yang sering mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu
penyu sisik
(
Eretmochelys imbricata
),
penyu tempayan
(
Caretta caretta
), dan
penyu lekang
(
Lepidochelys olivacea
).
Bagi para wisatawan yang menyukai keindahan alam bawah laut dapat melakukan beberapa kegiatan di Taman Nasional Wakatobi, seperti menyelam,
selam permukaan
dan berenang untuk melihat gugusan terumbu karang yang indah dan berbagai hewan bawah laut dan juga menyaksikan berbagai kebudayaan masyarakat setempat.
Pulau Hoga
(Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko) dan Resort Tamia merupakan lokasi yang menarik dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, selam permukaan, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya.
Wikivoyage memiliki panduan wisata
Wakatobi
.
- ^
"Data Kawasan Konservasi Taman Nasional Laut Wakatobi"
.
kkji.kp3k.kkp.go.id
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2021-08-25
. Diakses tanggal
2021-06-16
.
- ^
Lamptey, dkk. (2012).
Komunitas Nelayan Tomia (KOMUNTO) Indonesia: Studi Kasus Equator Initiative Terhadap Pengembangan Solusi yang Berkelanjutan untuk Masyarakat, Alam dan Ketahanan Suatu Komunitas
(PDF)
. New York: United Nations Development Programme. hlm. 4.
- ^
Firmansyah, dkk. (2016).
Satu Dekade Pengelolaan Taman Nasional Wakatobi: Keberhasilan dan Tantangan Konservasi Laut
(PDF)
. WWF Indonesia. hlm. 7.
|
---|
|
Bali dan Nusa Tenggara
| |
---|
Jawa
| |
---|
Papua
| |
---|
Sumatra
| |
---|
Tentatif
| |
---|