Stasiun Solo Jebres (SK)
[catatan 1]
, juga dikenal sebagai
Stasiun Jebres
, adalah
stasiun kereta api
kelas besar tipe C yang terletak di
Purwodiningratan
,
Jebres
,
Surakarta
. Stasiun ini berada pada ketinggian +97 m dan dikelola oleh
Kereta Api Indonesia
(KAI)
Daerah Operasi VI Yogyakarta
dan
KAI Commuter
dengan jarak 110 km sebelah tenggara dari
Semarang Tawang
. Stasiun ini adalah stasiun ujung bagi
jalur percabangan Semarang?Surakarta
dari lintas utara
Jawa
, melayani kereta api antarkota dan kereta komuter
Commuter Line Yogyakarta
.
Sebelum
Stasiun Purwosari
digunakan sebagai tempat pemberhentian dan terminus kereta api antarkota kelas ekonomi dan campuran di Kota Surakarta, semua kereta api kelas campuran antara eksekutif-ekonomi ataupun ekonomi yang melintasi jalur selatan, tengah, dan utara
Pulau Jawa
berhenti di stasiun ini. Namun, sejak 1 Februari 2014 tidak ada lagi kereta api yang mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun ini. Semua perjalanan kereta api dialihkan ke Stasiun Purwosari serta
Solo Balapan
sebagai stasiun ujung dan pemberhentian kereta api di Kota Surakarta berada di jalur selatan dan tengah Jawa, sedangkan stasiun ini dijadikan sebagai pemberhentian kereta api penumpang yang melalui lintas utara Jawa.
[4]
Berbeda dengan stasiun lain yang terletak di jalur milik
Staatsspoorwegen
(SS), stasiun ini dibangun di bekas jalur milik
Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
(NIS), dilakukan bersamaan dengan jalur kereta api Samarang?Vorstenlanden. Tidak banyak literatur yang membahas jalur yang berakhir di tepi
Bengawan Solo
?hanya dalam peta tahun 1869 yang menampilkan keberadaannya, tetapi tidak pernah dibahas.
[5]
Jalur tersebut melintasi wilayah
Kasunanan Surakarta
.
Pada tahun 1882?1884, SS kemudian melakukan pengembangan jalur ini, walaupun pembangunannya dilakukan dari arah
Surabaya
menuju
Madiun
, hingga berakhir di Solo Balapan. Pada tanggal 24 Mei 1884, jalur bekas NIS ini kemudian digantikan dengan jalur baru oleh SS dan Stasiun Solo Jebres mulai dibuka.
[6]
Pada awalnya, Stasiun Solo Jebres memiliki tujuh jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah
jalur ganda
menuju
Stasiun Palur
dioperasikan per 20 Agustus 2019
[7]
kemudian menuju
Solo Balapan
per 7 Oktober 2020, jalur 2 hanya dijadikan sepur lurus arah
Madiun
, sedangkan jalur 3 dijadikan sepur lurus arah
Solo Balapan
?
Yogyakarta
maupun
Semarang
. Saat pembangunan jalur ganda, kanopi ditambahkan serta terdapat perpanjangan maupun peninggian peron antara jalur 1 dan 2. Sistem persinyalannya kini telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.
Di sisi utara stasiun ini terdapat
terminal peti kemas
yang kini sudah tidak aktif lagi. Layanan bongkar muat
peti kemas
dahulu pernah dilayani di jalur 6 dan 7. KAI sempat mewacanakan pengaktifan kembali terminal tersebut, tetapi tidak pernah terealisasi.
[8]
Pada 2021, terminal peti kemas tersebut dialihfungsikan menjadi depo KRL Commuter Line dan
gardu listrik
saat perpanjangan relasi KRL ke arah Palur.
[9]
Layanan
KRL Yogyakarta?Solo
resmi diperpanjang ke arah timur hingga
Stasiun Palur
pada 17 Agustus 2022.
[10]
[11]
Dampaknya, tata letak jalur di stasiun ini sedikit diubah dan jumlah jalur bertambah menjadi delapan. Jalur 5 kini dilengkapi dengan sinyal keluar di kedua ujungnya, sedangkan jalur 7 dan 8 dijadikan jalur akses menuju depo KRL tersebut. Selain itu, peron pulau lama yang rendah antara jalur 2 dan 3 sudah dibongkar, kemudian digantikan dengan peron pulau tinggi berkanopi di antara jalur 3 dan 4.
Bangunan stasiun yang masih asli ini kini ditetapkan sebagai
cagar budaya
oleh Pemerintah Kota Surakarta berdasarkan SK Wali Kota Surakarta No. 646/1-2/1/2013
[12]
dan SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM. 57/PW.007/MKP/2010.
[13]
Bangunan stasiun ini memiliki keunikan yang tidak dapat dijumpai di stasiun lain milik SS. Tampilan depan stasiun dahulu ditujukan kepada pihak Keraton Kasunanan Surakarta. Secara garis besar, stasiun ini memiliki gaya Indische Empire, sama dengan stasiun SS lainnya yang dibangun pada tahun 1880?90-an, tetapi tampak depan bangunan utama stasiun kaya akan detail yang dipengaruhi dari gaya Neoklasik. Kesan
art nouveau
ditekankan pada banyak elemen, seperti jalusi, ornamen, serta terali di ventilasi yang berbentuk setengah lingkaran pada pintu keberangkatan. Cetakan berbentuk
cornice
terdapat pada pintu-pintu selain pintu keberangkatan yang memberi kesan megah pada bangunan.
[13]
Bangunan stasiun yang simetris ini memiliki pola ruang yang disusun secara linier dari timur ke barat. Pintu masuk stasiun berada tepat di tengah bangunan menghadap Jalan Ledoksari dengan atap yang lebih tinggi daripada sayap kiri maupun kanan bangunan. Ruangan di dalam stasiun masing-masing berbentuk persegi panjang yang disusun secara linier sehingga karakter horizontal dari stasiun ini semakin kuat.
[14]
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.
[15]
Jenis angkutan umum
|
Koridor/trayek
|
Tujuan
|
Keterangan
|
Batik Solo Trans
[16]
|
K1S
|
Bandara Adisumarmo?Palur
|
Turun di Halte Jebres di Jalan Urip Soemohardjo dan berjalan kaki menuju stasiun
|
K3S
|
Kartasura?Thiongting
|
Trans Jateng
|
7 (S2)
|
Terminal Tirtonadi?Terminal Wonogiri Kota Tipe C
|
- ^
Pihak Daop VI masih mempertahankan tata cara penulisan stasiun menurut
Buku Jarak
dan
Daftar Waktu
sebagai
Solojebres
, yang juga digunakan sebagai media komunikasi antarstasiun. Namun, karena kecamatan tempat stasiun ini berlokasi hanya bernama
Jebres
, maka penamaan stasiun ini mengikuti dua stasiun lainnya di Solo (
Solo Balapan
atau
Solo Kota
). Singkatan stasiun "SK" kemungkinan berasal dari
Solo Kasunanan
, nama yang diusulkan saat proses pembangunan. Dalam buku
Officieele reisgids der spoor- en tramwegen en aansluitende automobieldiensten op Java en Madoera (1926)
, nama stasiun ini ditulis
Solo Djebres.
Lihat
Staatsspoorwegen (1926).
Officieele reisgids der spoor- en tramwegen en aansluitende automobieldiensten op Java en Madoera (1926)
. Surakarta: N.V. Sie Dian Ho. hlm. 12 dan 146.
- ^
Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004).
Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian
. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^
"Selayang Pandang Daop 6 Yogyakarta"
(PDF)
. Yogyakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta. 2018. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2020-10-07
. Diakses tanggal
2020-10-05
.
- ^
Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014
(PDF)
. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 1 Januari 2020.
- ^
Permadi, Galih (2014-02-01).
"Tak Lagi Berangkatkan KA, Stasiun Jebres Jadi Kawasan Wisata Bersejarah"
.
Tribun Jateng
.
Semarang
:
KG Media
. Diakses tanggal
2019-01-29
.
- ^
"Dutch Colonial maps - Leiden University Libraries"
.
maps.library.leiden.edu
. Diakses tanggal
2019-01-29
.
- ^
Staatsspoorwegen (1921?1932).
Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indie 1921-1932
. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
- ^
Wibowo, Ary Wahyu (2019-08-20).
"Jalur Rel Ganda Solo-Kedung Banteng Resmi Beroperasi Seluruhnya"
.
Koran Sindo
.
Surakarta
:
MNC Media
. Diakses tanggal
2020-05-20
.
- ^
Sunaryo, Arie.
"Stasiun Jebres Solo akan difungsikan sebagai Terminal Peti Kemas"
.
Merdeka.com
.
Yogyakarta
:
Surya Citra Media
. Diakses tanggal
2019-01-29
.
- ^
Ricky, Mariyana (2021-11-14).
"Eks Terminal Peti Kemas Jebres Dialihfungsikan Jadi Depo KRL Solo-Jogja"
.
Solopos
.
Surakarta
:
Bisnis Indonesia
. Diakses tanggal
2023-09-05
.
- ^
Fatimah, Siti (2021-02-19).
"KRL Perpanjang Jaringan Sampai Stasiun Palur"
.
Radio Republik Indonesia
.
Surakarta
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2021-07-09
. Diakses tanggal
2021-07-02
.
- ^
Sushmita, Chelin Indra (2022-08-17WIB10:44:57+00:00).
"Cek! Jadwal KRL Solo-Jogja Sampai ke Palur mulai 17 Agustus 2022"
.
Solopos
.
Surakarta
:
Bisnis Indonesia
. Diakses tanggal
2022-08-17
.
- ^
Media, Solopos Digital.
"INFO SOLO : Ini Daftar 172 Cagar Budaya di Solo"
.
Solopos.com
. Diakses tanggal
2019-01-29
.
[
pranala nonaktif permanen
]
- ^
a
b
"Stasiun Solo Jebres"
. Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero)
. Diakses tanggal
2019-01-29
.
- ^
Ceria, A.P.; Antariksa; Suryasari, N. (2015). Karakter Spasial Bangunan Stasiun Kereta Api Solo Jebres (Laporan). Malang: Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.
- ^
Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023
(PDF)
.
Jakarta
:
Direktorat Jenderal Perkeretaapian
. 14 April 2023. hlm. 56
. Diakses tanggal
12 Mei
2023
.
- ^
Mukti, Akbar Hari (2017-06-28).
"Liburan di Solo Naik Bus Batik Solo Trans (BST) Saja. Ini Rute Lengkapnya"
.
Tribunnews.com
. Diakses tanggal
2019-01-29
.
|
---|
Untuk melihat daftar stasiun secara lengkap, dapat mengklik
"(Kategori/Daftar)"
pada masing-masing daerah atau pranala artikel.
Templat ini meringkas daftar stasiun yang dioperasikan oleh KAI (hanya stasiun utama yang diswakelola oleh perusahaan induk) dan operator KA lainnya (hanya pranala).
|
Jawa
| | |
---|
Sumatra
| |
---|
Sulawesi
| |
---|
- *
= Stasiun khusus bandara.
- **
= Stasiun/daftar stasiun dalam pembangunan.
- Tebal:
Stasiun kelas besar.
- Reguler: Stasiun kelas I.
|
|
---|
Geografi
| | |
---|
Politik
| |
---|
Sejarah
| |
---|
Lokasi terkenal
| |
---|
Transportasi
| |
---|
Demografi & Budaya
| |
---|
Pendidikan
| |
---|
Tempat ibadah
| |
---|
Olahraga
| |
---|
Media
| |
---|
Kuliner
| |
---|
|