Stasiun Produksi Keliling

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Stasiun Produksi Keliling (atau SPK ) adalah bentuk stasiun televisi yang tidak memiliki perangkat pemancar sendiri karena produksinya ditayangkan secara taping (siaran tunda). Istilah ini merujuk pada stasiun-stasiun daerah TVRI yang mulai dibentuk secara bertahap di beberapa kota sejak tahun 1982 yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI stasiun pusat Jakarta . [1]

Latar belakang [ sunting | sunting sumber ]

Stasiun Produksi Keliling (SPK) secara resmi dilepas pada 17 Juli 1982. [1] Peresmian ini dilakukakan oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia , Soeharto , bersama Menteri Penerangan, Ali Murtopo , Direktur Jenderal Radio, Televisi, dan Film, Sumadi , dan Direktur TVRI, Subrata di halaman Bina Graha . [1] Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk melepas keberangkatan mobil-mobil Stasiun Produksi Keliling. [1] Mobil-mobil tersebut akan ditempatkan di provinsi-provinsi yang belum mempunyai studio TVRI. [1] Sebelum dilepas, mobil-mobil SPK ini telah ditinjau peralatan dalamnya oleh Soeharto. [1]

Lokasi [ sunting | sunting sumber ]

  1. SPK Jayapura
  2. SPK Ambon
  3. SPK Kupang
  4. SPK Malang (tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya )
  5. SPK Semarang
  6. SPK Bandung
  7. SPK Banjarmasin
  8. SPK Pontianak
  9. SPK Banda Aceh
  10. SPK Jambi
  11. SPK Padang
  12. SPK Lampung

Lainnya [ sunting | sunting sumber ]

  1. SPK Kuala Tungkal (TTV) 20 Mei 1999 (umur 25) -14 Februari 2001 (umur 23)

Penghapusan [ sunting | sunting sumber ]

Pada bulan Juli 2000 , Presiden Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid , menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tentang pendirian Perusahaan Jawatan (Perjan) TVRI. [2] Peraturan Pemerintah ini menyebabkan terjadinya perubahan secara menyeluruh di tubuh TVRI Nasional dan Stasiun-stasiun Produksi Keliling (SPK) yang ada di 12 kota. [2] Pada awal tahun 2001 , terjadi perubahan struktur organisasi TVRI secara nasional. [2] Status Stasiun Produksi Keliling di hapus. [2] Sebagai penggantinya, nama kota tempat SPK melakukan proses produksi diganti namanya menjadi nama TVRI dan diikuti nama kota, seperti TVRI Lampung , TVRI Bandung , TVRI Banjarmasin , dan seterusnya. [2] Namun pada perkembangan selanjutnya, nama-nama kota tersebut diganti lagi menjadi nama provinsi .

Referensi [ sunting | sunting sumber ]

  1. ^ a b c d e f (Indonesia) Team Dokumentasi Presiden RI. "Presiden Soeharto Lepas Keberangkatan Stasiun Produksi Keliling TVRI" . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-30 . Diakses tanggal 15-Februari-2015 .  
  2. ^ a b c d e (Indonesia) TVRI Lampung. "Sejarah Lahirnya TVRI Stasiun Lampung" . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-15 . Diakses tanggal 15-Februari-2015 .