Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Slamet Rahardjo
|
---|
![](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ac/Slamet_Rahardjo_in_2023.jpg/220px-Slamet_Rahardjo_in_2023.jpg) Slamet pada tahun 2023
|
Lahir
| Slamet Rahardjo Djarot
21 Januari 1949
(umur 75)
Serang
,
Jawa Barat
, Indonesia
|
---|
Pekerjaan
| |
---|
Tahun aktif
| 1971?sekarang
|
---|
Suami/istri
| Mira Surianegara
(
m.
1984)
|
---|
Anak
| 2
|
---|
Kerabat
| |
---|
![Edit nilai pada Wikidata](//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg/10px-OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg.png) |
Slamet Rahardjo Djarot
(lahir 21 Januari 1949) adalah seorang aktor, sutradara, dan penulis naskah Indonesia. Dikenal selama lebih dari 50 tahun kariernya sebagai profesional yang serba bisa karena kehadirannya yang kuat dan realistis di layar, ia adalah salah satu aktor paling disegani di generasinya. Penampilannya yang mengesankan termasuk yang paling dipuji saat itu, dalam drama romantis seperti
Ranjang Pengantin
(1974) dan
Di Balik Kelambu
(1983). Dianggap oleh khalayak sebagai salah satu aktor Indonesia terbesar sepanjang masa, ia sering disebut-sebut sebagai pria hebat
teater
,
sinema
,
seni pertunjukan
dan salah satu tokoh layar paling berpengaruh dalam sejarah sinematik.
Sepanjang kariernya, ia telah menerima berbagai penghargaan, dinominasikan untuk Piala Citra di
Festival Film Indonesia
, di antaranya untuk Aktor Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Penata Musik Terbaik, Penulis Skenario Terbaik dan Sutradara Terbaik, menjadikannya salah satu sineas yang paling banyak dinominasikan dalam sejarah acara tersebut. Lima di antaranya diraihnya,
Kembang Kertas
(1985) dan
Kodrat
(1986) sebagai Sutradara Terbaik;
Ranjang Pengantin
(1974) dan
Di Balik Kelambu
(1983) sebagai Aktor Terbaik; dan
November 1828
(1979) sebagai Penata Musik Terbaik?bersama
Franki Raden
dan
Sardono W. Kusumo
.
Setamat sekolah di
SMA N 2 Yogyakarta
, ia kemudian masuk di Akademi Teater Nasional Indonesia (tidak selesai) dan tahun 1968 kuliah di Akademi Film Nasional Jayabaya. Memasuki film lewat teater, hingga kini ia masih tetap sibuk sebagai orang panggung dalam kelompok "Teater Populer" pimpinan Teguh Karya. Terjun ke film sejak 1971 sebagai pemain, dan film pertamanya adalah "Wajah Seorang Laki Laki" (1971). Lewat film berikutnya "Cinta Pertama" (1973), Slamet berhasil merebut Piala Pemain Harapan IV PWI (1973). Dalam film "Ranjang Pengantin" (1974), Slamet terpilih sebagai aktor terbaik dalam F.F.I. 1975 yang diselenggarakan di Medan. Film selanjutnya adalah "Kawin Lari" (1975), "Perkawinan Dalam Semusim" (1976), "Badai Pasti Berlalu" (1977), "November 1828" (78) dan lain-lain
- Keterangan
Belum dirilis
Tahun
|
Judul
|
Peran
|
Catatan
|
2014
|
Made in Bali
|
Made
|
|
Tahun
|
Judul
|
Peran
|
Catatan
|
2023
|
Katarsis
|
Herumanto Sulaiman
|
|
Tahun
|
Judul
|
Peran
|
Catatan
|
1994
|
Suro Buldog
|
|
|
1995
|
Demi Cinta dan Anakku
|
|
|
1997
|
Melangkah di Atas Awan
|
Sastro
|
|
Istri Pilihan
|
|
|
Oh, Ibu dan Ayah Selamat Pagi
|
|
Juga sutradara
|
2002
|
KepadaMu Aku Pasrah
|
|
|
2006?2007
|
Kau Masih Kekasihku
|
Thomas Aristar
|
|
2011
|
Sinema Wajah Indonesia
|
H. Slamet
|
Episode: Pahala Terindah
|
2012?2017
|
Para Pencari Tuhan
|
Wijoyo
|
Musim 6-11
|
2019
|
Sinema Wajah Indonesia
|
Agus
|
Episode: Meong
|
- "Teman Sejati" ?
Mocca
(2018)
|
---|
Novel
| |
---|
Film
| |
---|
Lagu dalam Film
| Badai Pasti Berlalu
(1977)
| |
---|
|
---|
Serial TV
| |
---|
Album
| |
---|
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|