Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Skadron Udara 12 Panther Hitam
atau (
Skadud 12
) adalah sebuah
skuadron
udara
dari
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
, yang berbasis di
Lanud Roesmin Nurjadin
,
Pekanbaru
. Saat ini skadron ini dilengkapi dengan
pesawat tempur
jenis
Hawk
109/209, seperti halnya
Skuadron Udara 1
yang berbasis di
Pontianak
.
[1]
Skadron Udara 12, pernah menggoperasikan berbagai pesawat tempur diantaranya
MiG-19
(1962-1970),
MiG-21 Fishbed
(1962-1970),
A-4 Skyhawk
(1980-2004), dan saat ini mengoperasikan
Hawk 100/200
(1996-Sekarang).
Pada tahun 1963 tepatnya tanggal
12 September
1963
untuk pertama kali diresmikan pembentukan Skadron Udara 12, dengan Komandan Skadron Mayor Udara Hashari Hasanuddin yang berkedudukkan di
Kemayoran, Jakarta Pusat
. Adapun jenis pesawat yang dikelola sebagai kekuatan intinya adalah pesawat jenis
MiG-19
dan
MiG-21 Fishbed
buatan Negara Timur. Berhubungan situasi pada saat itu dan karena usia pakai kedua jenis pesawat tersebut, maka pada akhir Tahun 1960-an atau awal Tahun 1970-an Skadron Udara 12 dengan kekuatan intinya dibekukan untuk sementara waktu dari tugasnya sebagai salah satu kekuatan tempur
TNI AU
.
Pada awal dasawarsa 1980-an
TNI AU
skadron ini diaktifkan kembali dan mendapat penambahan kekuatan tempurnya, satu diantaranya jenis Pesawat
A-4 Skyhawk
buatan Negara Barat (
Amerika Serikat
) oleh pabrik
McDonnell Douglas
. yang dibeli secara rahasia dari Angkatan Udara
Israel
dan berpangkalan di
Lanud Iswahyudi
Madiun
.
A-4 Skyhawk
yang dimiliki
TNI Angkatan Udara
merupakan pesawat handal Battle Proven karena pernah dipakai dalam
perang enam hari antara Israel melawan Negara-Negara Arab
. Untuk menggantikan pesawat lama T-33 (T. BIRD) buatan
Amerika
yang telah habis masa pakainya. Tercatat beberapa kali Skadron Udara 12 mengalami perubahan
Home Base
(pangkalan) dan pesawat. Pada tahun 1963 Skadron Udara 12 pernah bertugas di Lanud Kemayoran dengan pesawat
MiG-19
dan
MiG-21
. Karena perubahan haluan politik Indonesia dari
Blok Timur
ke
Blok Barat
, utamanya AS, maka semua pesawat buatan
Uni Soviet
terpaksa di grounded akibat ketiadaan suku cadang sehingga menyebabkan Skadron Udara 12 dibekukan untuk sementara. Pada tahun 1983 Skadron Udara 12 dipindahkan ke
Kota Pekanbaru
,
Riau
melalui “Ops Boyong” untuk mengisi kekosongan pertahanan negara di Wilayah Udara
Sumatra
sehingga tanggal
2 Mei
1983
dicatat sebagai hari jadi Skadron Udara 12.
[2]
[3]
- Mayor Udara Hashari Hasanuddin (1962-1963)
- Mayor Udara Musidjan (1963-1964)
- Mayor Udara R. Ibnu Subroto (1964-1965)
- Mayor Udara Wardoyo Kusumo (1965-1966)
- Kapten Udara MR. Telepta (1966-1967)
- Mayor Udara F.PH. Wilhelm Politon (1968-1970)
- Letkol Pnb
Irawan Saleh
(1983-1984)??
- Letkol Pnb
Hanafie Asnan
(1984-1987)????
- Letkol Pnb
Jefrey Zainal Abidin
(1987-1990)??
- Letkol Pnb R. Suprianto W. Saputro (1990-1992)
- Letkol Pnb
Ganjar Wiranegara
(1992-1994)??
- Letkol Pnb
Eddy Suyanto
(1994-1994)??
- Letkol Pnb
R. Hari Muljono
(1994-1998)??
- Letkol Pnb
Harsono, S.Sos.
(1998-1999)??
- Letkol Pnb
Abdul Muis
(1999-2000)??
- Letkol Pnb
Barhim
(2000-2002)??
- Letkol Pnb
Dody Trisunu
(2002-2003)??
- Letkol Pnb
Henri Alfiandi
(2003-2004)???
- Letkol Pnb Nana Resmana (2008-2010)
- Letkol Pnb
Azhar Aditama Djojosugito, S.Sos., M.M.
(2010-2012)?
- Letkol Pnb
M. Yani Amirullah
(2012-2013)?
- Letkol Pnb Reka Budiarsa (2013-2014)
- Letkol Pnb Jajang Setiawan (2014-2015)
- Letkol Pnb Dedy Supriyanto (2015-2017)
- Letkol Pnb Adhi Safarul Akbar (2017-2018)
- Letkol Pnb Asri Efendi Rangkuti (2018-2019)
- Letkol Pnb Fardinal Umar (2019-2021)
- Letkol Pnb Putut Hanggiro (2021-2023)
- Mayor Pnb Made Yogi Indra P., S.Sos., M.Han. (2023-Sekarang)