Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Serangan bom di Istanbul pada Desember 2016
|
---|
Salah satu tempat yang diserang adalah Jalan Raya Dolmabahce-Gazhane.
|
Lokasi
| Istanbul, Turki
|
---|
Tanggal
| 10 Desember 2016
22:29 (
UTC+3
)
[1]
|
---|
Sasaran
| Bus kepolisian anti huru-hara
[2]
|
---|
Jenis serangan
| Bom mobil
,
bom bunuh diri
|
---|
Senjata
| Pengeboman mobil dan pengeboman ransel
|
---|
Korban tewas
| 46 orang
[3]
[4]
[5]
(36 petugas kepolisian, 8 warga awam dan 2 orang pelaku)
|
---|
Korban luka
| lebih dari 155 orang (sekurang-kurangnya 13 orang dalam keadaan akut, 4 orang jalani pembedahan
[4]
)
|
---|
Pelaku
| Elang Kemerdekaan Kurdistan
[6]
|
---|
Serangan Bom Istanbul (Desember 2016)
atau
serangan di Be?ikta? 2016
terjadi sejak 10 Desember 2016 pada malam hari, dua kali ledakan diakibatkan dari sebuah bom mobil dan bom pembunuhan diri di pemerintahan kota
Be?ikta?
,
Istanbul, Turki
[1]
sehingga lebih dari 28 orang terbunuh
[1]
[4]
serta lebih dari 155 orang lain mengalami luka-luka.
[7]
[8]
Para korban meliputi petugas kepolisian sebanyak 30 orang, 7 orang warga awam dan 1 orang masih belum dikenali jatidirinya.
[9]
Sebanyak 19 orang yang mengalami luka-luka masih mengalami keadaan yang akut.
[9]
Elang Kemerdekaan Kurdistan
(
bahasa Inggris
:
Kurdistan Freedom Falcons
,
bahasa Kurdi
:
Teyrebazen Azadiya Kurdistan
,
bahasa Turki
:
Kurdistan Ozgurluk ?ahinleri
) bertanggungjawab serta membenarkan dakwaan bahwasannya lebih dari 100 petugas kepolisian telah meninggal akibat terbunuh bom.
[6]
Sejak mulainya tahun 2016, sejumlah serangan bom yang telah dibawa oleh
Negara Islam Irak dan Syam
(
Singkatan
:
NIIS
atau
ISIS
) dan
Elang Kemerdekaan Kurdistan
(
Singkatan
:
TAK
) telah terjadi di
Turki
. Peristiwa yang paling mematikan dari peristiwa ini yakni
tindak penyerangan bom di daerah Gaziantep, Turki
yang telah membuat 50 orang meninggal terbunuh. Tindak penyerangan pengacau keamanan ini telah terjadi untuk ketujuh kalinya di Istanbul
[10]
di mana terjadinya peristiwa
serangan di bandara Ataturk
merupakan satu peristiwa paling mematikan yang pernah ada di Istanbul pada tahun 2016.
Ledakan pertama yaitu berasal dari sebuah bom mobil yang berada di depan stadion
Vodafone Arena
.
[7]
Bobot dari bahan peledak dengan peluru-peluru besi yang dipergunakan untuk serangan tersebut lebih kurang hingga 300?400 kg (660?880 pon).
[9]
[11]
Bom mobil tersebut ditujukan kepada rombongan kepolisian anti huru-hara yang tengah bermaksud mengawasi para penonton yang sedang meninggalkan stadion saat pertandingan lalu pengeboman terjadi sesudah para penonton meninggalkan stadion.
[1]
Telah dilaporkan oleh saluran televisi
NTV
bahwa sasaran dari serangan bom tersebut ditujukan kepada sebuah kendaraan polisi yang tengah meninggalkan stadion.
[12]
Sebuah pertandingan sepak bola dari
Liga Super Turki 2016-2017
antara
Be?ikta? JK
dan
Bursaspor
sudah berlangsung selama lebih kurang setengah jam hingga satu jam sebelum terjadinya ledakan serta serangan bom terjadi di pintu keluar yang dilalui para pendukung Bursaspor.
[9]
[13]
Bursaspor mengeluarkan pernyataan dari akun resmi
Twitternya
bahwasannya tak ada satupun penonton pendukung Bursaspor yang mengalami luka-luka.
[14]
Ledakan kedua berupa serangan bom bunuh diri yang terjadi di dekat
Macka Park
.
[7]
Bom kedua ini terjadi sejak 45 detik setelah bom pertama lalu dilanjutkan dengan suara tembakan dari pihak kepolisian.
[1]
Itu terjadi ketika ada satu orang yang sedang mengenakan sebuah jas dan yang satu lagi sedang membawa ransel disuruh berhenti oleh kepolisian di jalan masuk ke taman
Macka Park
, tetapi mereka akhirnya meledakkan diri sebelum akan ditangkap lalu berakibat kepada meninggalnya empat petugas kepolisian dan satu warga awam di tempat tersebut.
[15]
Suara serangan bom tersebut dapat didengarkan sejauh daerah
Uskudar
pada bagian
benua Asia
.
Regu sepak bola
Be?ikta? JK
mengeluarkan pernyataan mengenai pengenalan jatidiri kedua orang tersebut yang telah meninggal terbunuh karena bom, di antaranya yakni:
- Vefa Karakurdu
(Kepala bagian keamanan dari stadion Vodafone Arena dan anggota muktamar
Be?ikta? JK
).
- Tunc Uncu
(Pekerja di toko
Be?ikta? JK
setempat).
[1]
Terdapat satu korban lagi yang bernama Berkay Akba? yaitu seorang mahasiswa kedokteran yang belajar di
Ankara
. Dia sedang mengunjungi
Istanbul, Turki
serta tengah sepintas lalu di depan stadion di dalam sebuah mobil.
[16]