Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Saham preferen
atau
saham istimewa
merupakan jenis
saham
yang memberikan
pendapatan
tetap berbentuk
dividen
. Bentuk dari saham preferen adalah
surat berharga komersial
yang dijual oleh
perusahaan
saham. Penerimaan pendapatan dalam saham preferen menggunakan sistem kuartal dengan jarak
triwulan
. Saham preferen dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu saham preferen yang dapat dikonversikan ke
saham biasa
, saham preferen yang dapat ditebus, dan saham preferen dengan tingkat dividen yang mengambang.
[1]
Saham preferen memiliki tambahan
hak
melebihi
saham biasa
, yaitu membayar dividen pada tingkat waktu tertentu dan memiiki hak istimewa lain selain saham biasa seperti pada hal pembayaran dividen serta saat terjadi
likuidasi
aset
.
[2]
Pemegang saham preferen akan menerima dividen dan aset terlebih dahulu apabila terjadi perusahaan dilikuidasi.
Saham preferen secara umum memiliki karakteristik kelompok saham yang tidak termasuk
instrumen
utang
. Karakteristik saham preferen merupakan gabungan antara karakteristik saham biasa dan utang. Selain itu, saham preferen memiliki karakteristik
obligasi
dan saham biasa. Karakteristik yang utama ialah adanya pendapatan tetap yang menyerupai
suku bunga
obligasi. Pendapatan tetap ini masih memiliki
risiko
kerugian berupa tidak adanya pendapatan sesuai dengan yang dikehendaki oleh
investor
. Kesamaan antara saham preferen dengan saham biasa ada dua. Pertama, saham preferen mewakili penerbitan dan kepemilikan
ekuitas
yang dalam lembaran saham tidak dicantumkan
tenggat
pembayaran. Kesamaan kedua adalah adanya kewajiban untuk membayar dividen. Karakteristik saham preferen serupa dengan obligasi karena tiga hal. Pertama, dalam saham preferen ada klaim atas
laba
dan aset yang diperoleh sebelum saham ditetapkan. Kedua, selama saham masih berlaku maka dividennya bersifat tetap. Ketiga, saham preferen memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa. Saham preferen dianggap sebagai surat berharga yang menjadi pesaing dari obligasi dalam
pasar modal
dan
pasar keuangan
. Posisinya sebagai saingan obligasi diperoleh dari karakteristik saham preferen yang juga dapat diperdagangkan. Perdagangan saham preferen ditentukan oleh hasil yang ditawarkan kepada investor. Dalam pasar keuangan, saham preferen menempati kedudukan yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi perusahaan. Dividen pada saham preferen menjadi hak
pemegang saham
. Karakteristik yang menguntungkan perusahaan pada saham preferen adalah tidak adanya risiko
kebangkrutan
jika dividen tidak dibayar. Kemungkinan yang timbul dari kegagalan pembayaran dividen terbagi menjadi dua, yaitu adanya penangguhan pembayaran atau tidak ada pembayaran dividen sama sekali. Kondisi pertama berlaku bagi saham preferen kumulatif, sedangkan kondisi kedua berlaku bagi saham preferen non kumulatif. Saham preferen kumulatif memiliki karakteristik pembayaran menyerupai utang yaitu pembayaran dividen bersifat pasti dan adanya prioritas pembayaran kepada pemilik saham preferen dibandingkan pemilik saham biasa. Karakteristik saham preferen kumulatif lebih tinggi dibandingkan dengan saham preferen non kumulatif.
[3]
Saham preferen memiliki kelebihan Kelebihan pembelian saham preferen adalah meningkatknya kelayakan
kredit
perusahaan pada saat penerbitan saham. Kelayakan kredit diperoleh karena saham preferen berbentuk ekuitas. Perusahaan yang menjadi tempat investasi tetap dikendalikan oleh pemegang saham preferen. Pemegang saham preferen lebih diutamakan dalam pembagian kelebihan pendapatan perusahaan dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Kekurangan saham preferen adalah tidak adanya pengurangan
pajak
melalui dividen saham. Selain itu, pajak atas saham preferen juga harus dihitung dan dibayarkan berdasarkan pada
laba bersih
. Pembelian saham preferen dapat mempengaruhi kondisi ekonomi perusahaan ketika perhitungan dividen belum dibayarkan.
[4]
Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:
- Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi
keuntungan
yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa.
- Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk mendapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif.
- ^
Handini, S., dan Erwindyah Astawinetu (2020).
Teori Porto Folio dan Pasar Modal Indonesia
(PDF)
. Surabaya: Scopindo Media Pustaka. hlm. 75?76.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2022-03-31
. Diakses tanggal
2021-07-25
.
- ^
"Apa itu Saham Preferen? Definisi dan penjelasannya"
.
Cerdasco.
(dalam bahasa Inggris). 2019-09-15.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-31
. Diakses tanggal
2020-10-26
.
- ^
Herlianto, Didit (2013).
Manajemen Investasi Plus: Jurus Mendeteksi Investasi Bodong
(PDF)
. Sleman: Gosyen Publishing. hlm. 105?106.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2022-01-21
. Diakses tanggal
2021-07-25
.
- ^
Sitinjak, dkk. (2018).
Manajemen Keuangan Terapan: Keputusan Investasi dan Personaliti Disc
(PDF)
. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. hlm. 71?72.
ISBN
978-602-6865-71-7
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2020-01-10
. Diakses tanggal
2021-07-25
.
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|