SMA Negeri 1 Bukittinggi
|
---|
|
|
Didirikan
| 23 Juli 1959
|
---|
Jenis
| Negeri
|
---|
Akreditasi
| A
[1]
|
---|
Nomor Pokok Sekolah Nasional
| 10307523
[2]
|
---|
Kepala Sekolah
| Dra. Silfa Dusun, M.Pd
|
---|
Jumlah kelas
| 33 kelas
|
---|
Jurusan atau peminatan
| MIA
dan
IIS
|
---|
Rentang kelas
| X MIA, X IIS; XI MIA, XI IIS; XII MIA, XII IIS
|
---|
Kurikulum
| Kurikulum 2013
|
---|
Status
| Diakui
|
---|
|
Lokasi
| Jl. Syekh M. Jamil Jambek No. 36,
Bukittinggi
,
Sumatera Barat
,
Indonesia
|
---|
Tel./Faks.
| +62752 22549 - 626202
|
---|
Situs web
| www
.sman1bukittinggi
.sch
.id
|
---|
|
SMA Negeri 1 Bukittinggi
adalah
sekolah menengah atas
berstatus negeri tertua di
Kota Bukittinggi
. Sekolah ini terletak di Jalan Syekh M. Jamil Jambek No. 36, Kelurahan Pakan Kurai,
Kecamatan Guguk Panjang
, Kota Bukitinggi,
Sumatera Barat
. Sekolah ini sempat berstatus
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI) yang dimulai sejak tahun 2006 dan termasuk 5 R-SMABI pertama di Indonesia.
SMA Negeri 1 Bukittinggi berasal dari pecahan SMA Negeri ABC Bukittinggi yang didirikan di
Birugo
pada tahun 1856 bertepatan pada masa-masa awal
Kebangkitan Nasional
yang pada masa itu
pendidikan
adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat
. Sekolah ini berdiri atas prakarsa dr.
A. Roesma
.
Pada saat
Agresi Militer Belanda II
, sekitar tahun 1949, SMA Negeri ABC Bukittinggi terpaksa dibubarkan, sebab pada saat itu sebagian
guru
dan siswanya terpaksa mengungsi ke
daerah
pedalaman. Meskipun begitu,
pemerintah
kolonial
tetap membenarkan pendirian sekolah menengah secara terbatas yang pada saat itu dipimpin oleh Jaka Dt. Sati dan dibantu beberapa orang
guru
yang pada saat itu tidak ikut mengungsi.
Setelah penyerahan
kedaulatan
terhadap negara Republik Indonesia,
sejarah
SMA Negeri ABC Bukittinggi kembali berlanjut di bawah kepemimpinan A. Manan St. Panghulu.
Tenaga pendidik
sekolah itu sendiri merupakan gabungan antara tenaga pendidik yang berasal dari luar kota
(Guru Republik)
ditambah dengan guru-guru yang menetap di Kota Bukittinggi
(Guru Federal)
.
Peserta didik
SMA Negeri ABC Bukittinggi umumnya berasal dari seluruh
daerah
yang ada di
Sumatra Tengah
. Sesudah kepemimpinan A. Manan St Panghulu, terjadi beberapa kali pertukaran pimpinan sekolah, diantaranya M. Nazir St. Mudo, yang sebelumnya merupakan mantan
Direktur
SMA Negeri B Yogyakarta
. Pada masa kepemimpinan nya, perkembangan murid-murid SMA Negeri ABC Bukittinggi mulai mengalami peningkatan, dengan jumlah kelas seluruhnya 16 buah. Bahkan pada saat itu, banyak siswa tamatan
SMP
dari seluruh Sumatra Tengah tidak dapat tertampung lagi di SMA Negeri ABC Bukittinggi.
Sesudah kepemimpinan M. Nazir St. Mudo, jabatan
kepala sekolah
dilanjutkan oleh Sabirin St. Rajo Ameh. Pada masa pemerintahan dia, SMA Negeri ABC Bukittinggi, dibagi menjadi dua, yaitu SMA Negeri IB serta SMA Negeri II/AC, Bukittinggi. Di mana ketika itu SMA Negeri IB yang dipimpin oleh Bais St. Sinaro, sementara SMA Negeri II/AC dipimpin oleh Adam Saleh.
Pada awalnya, seluruh kegiatan SMA Negeri ABC Bukittinggi dipusatkan di Birugo, yaitu bekas gedung
Sekolah Raja
(Kweekschool)
serta Sekolah Negeri
(Prifaatschool)
, yang ketika itu masih ditempati oleh SMA 2 dan SMA 3 Bukittinggi. Pada tahun 1957,
Pemerintah Pusat
Bukittinggi kemudian memutuskan untuk memindahkan SMA Negeri IB. Sejarah sekolah ini dimulai dengan pembangunan
Gedung Induk
berlantai tiga pada tahun 1957 di sebuah daerah
pertanian
yang sejuk, yang di dalam
bahasa Belanda
disebut
Landbouw
yang juga berarti pertanian.
Biaya
pembangunan
fisik
gedung seluruhnya merupakan hasil dari
harta rampasan perang
Belanda
dan
Jepang
yang pada saat itu masih menjajah Indonesia. Pembangunan gedung baru rampung tiga tahun kemudian yaitu pada tahun 1959 ditandai dengan peresmian dan penggunaan gedung baru pada tanggal 23 Juli 1959.
Pada tahun
2006
, sekolah ini mendapat status baru sebagai
Rintisan Sekolah Berstandar Internasional
dan merupakan 5 R-SMABI pertama di Indonesia.
Pada tahun
2013
, berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Sumatera Barat (BAP-SM SUMBAR) No. 1145/BAP-SM/LL/XII/2013, SMA Negeri 1 Bukittinggi berhasil memperolah
Nilai Akhir Akreditasi Sekolah Tertinggi
di Provinsi Sumatera Barat dengan nilai 93.70 (Amat Baik). Penilaian ini diukur dari delapan komponen penilaian, yaitu: isi, proses, lulusan, tenaga pendidik, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian.
[1]
Pada tanggal 9
Desember
2014
, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga dibawah naungan
Pemerintah Daerah
menetapkan sekolah ini sebagai
Sekolah Unggul
jenjang sekolah menengah tingkat atas.
[3]
Pada tahun
2015
, sekolah ini mendapatkan
predikat
sebagai
Sekolah Berintegritas Ujian Nasional
dengan nilai Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) sekolah menengah atas tertinggi di Provinsi Sumatera Barat.
[4]
[5]
- Nilai Akreditasi: 93.70
[1]
- Peringkat Akreditasi: A (Amat Baik)
- Tanggal Penetapan: 21 Desember 2013
Dalam perjalanannya, SMA Negeri 1 Bukittinggi mampu mengukir banyak prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
No
|
Perlombaan
|
Hasil
|
Tingkat
|
1
|
Lomba Basket Ball
|
Peringkat 3
|
Sumatra
|