Sergio Vieira de Mello
(15 Maret 1948 – 19 Agustus 2003) ialah
diplomat
PBB
asal
Brasil
yang bekerja di PBB selama lebih dari 34 tahun. Ia terbunuh dalam
Pengeboman Hotel Canal
bersama dengan anggota staf lainnya, pada siang 19 Agustus 2003.
Anak seorang
diplomat
, Vieira de Mello lahir di
Rio de Janeiro
dan bergabung dengan PBB pada 1969 saat belajar
filsafat
dan
humaniora
di
Universitas Sorbonne
,
Paris
. Ia menerima dua gelar
doktor
dari Sorbonne (1985). Ia fasih dalam
bahasa Inggris
,
Spanyol
,
Italia
,
Prancis
, dan
bahasa Arab
(percakapan), di samping bahasa ibunya
Portugis
.
Ia memulai kariernya di PBB sebagai pejabat
United Nations High Commissioner for Refugees
(
UNHCR
) di
Jenewa
pada 1969. Ia bekerja dengan para
pengungsi
di
Bangladesh
selama 'kemerdekaannya' pada 1971 dan di
Siprus
setelah
serangan
Turki
pada 1974.
Ia menghabiskan 3 tahun dalam operasi UNHCR di
Mozambik
selama
perang
saudara menyusul kemerdekaannya dari
Portugal
pada 1975, dan 3 tahun lagi di
Peru
. Vieira de Mello juga menjabat sebagai Duta Khusus untuk UNHCR di
Kamboja
, menjadi wakil pertama dan satu-satunya PBB yang berbicara dengan
Khmer Merah
. Ia menjadi penasihat politik senior atas Angkatan Sementara PBB di
Libanon
antara 1981 dan 1983.
Pada 1990-an ia terlibat dalam pembersihan
pertambangan tanah
di
Kamboja
, dan kemudian di
Yugoslavia
. Setelah bekerja pada masalah pengungsi di
Afrika
tengah, ia diangkat sebagai Asisten UNHCR pada 1996 dan ia menjadi
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Koordinator Urusan Kemanusiaan dan Pertolongan Darurat
PBB 2 tahun kemudian. Ia memegang jabatan ini secara serentak dengan jabatan lain pada Januari 2001. Ia adalah Duta Khusus PBB di
Kosovo
setelah berakhirnya kendali
Serbia
atas bekas provinsi Yugoslavia pada 1999. Vieira de Mello membantu dalam isu
orang-orang perahu
di
Hong Kong
.
Sebelum menjadi
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM
pada 2002, ia adalah Administrator Transisi PBB di
Timor Timur
dari Desember 1999 hingga Mei 2002, memandu bekas
koloni
Portugis itu yang akan memerdekakan diri dari
Indonesia
. Ia juga wakil khusus di Kosovo untuk masa awal 2 bulan dan koordinator operasi kemanusiaan di
markas PBB
.
Pada Mei 2003 Vieira de Mello diangkat sebagai Wakil Khusus
Sekjen PBB
di Irak, pengangkatan yang awalnya dimaksudkan berakhir 4 bulan. Ia bekerja dalam kedudukan ini saat ia terbunuh dalam
pengeboman Hotel Canal
.
Dalam beberapa lingkungan ia disebutkan sebagai kandidat
Sekretaris Jenderal PBB
. Vieira de Mello meninggalkan seorang isteri dan 2 putra. Ia dimakamkan di
Cimetiere des Rois
di
Jenewa
,
Swiss
.
Pada April 2004, Sergio Vieira de Mello dianugerahi 'Penghargaan Negarawan Tahun Ini' oleh EastWest Institute
[1]
secara anumerta,
think-tank
Transatlantik yang mengatur Konferensi Keamanan tahunan di Brussels
[2]
Diarsipkan
2008-11-21 di
Wayback Machine
..
- Jean-Claude Buhrer et Claude B. Levenson,
Sergio Vieira de Mello, un espoir foudroye
. ?
Paris
: Mille et une nuits, 2004. ? 199 p., 20 cm. ?
ISBN 2-84205-826-7
.
- George Gordon-Lennox et Annick Stevenson,
Sergio Vieira de Mello: un homme exceptionnel
. ?
Geneve
: Editions du Tricorne, 2004. ? 143 p., 25 cm. ?
ISBN 2-8293-0266-4
. ? En appendice, choix de textes de Sergio Vieira de Mello.
- Jacques Marcovitch - USP -
Sergio Vieira de Mello - pensamento e memoria
. 1 Edicao | 2004 |Brochura 344p. |Cod.: 167075 |ISBN 853140867 (
pt
)
- Seorang
wartawan
Amerika Serikat
,
Samantha Power
, kini sedang menulis biografi politik Sergio Vieira de Mello. 2006.