Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin
adalah sebuah
rumah sakit
yang terletak di
Kota Bandung
,
Jawa Barat
. Rumah sakit ini merupakan salah satu badan layanan umum (BLU) kesehatan dan sebelumnya berbentuk perusahaan jawatan (Perjan).
[1]
Sebelumnya rumah sakit ini bernama Rumah Sakit Rancabadak. Nama tersebut masih sering digunakan oleh masyarakat Bandung dan sempat tampak dalam logo lamanya yang berupa gambar badak yang sedang berendam di
ranca
(rawa dalam
bahasa Sunda
). Rumah sakit ini sekarang dipimpin oleh seorang direktur utama yaitu Dr. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD.
RS Hasan Sadikin dibangun pada masa penjajahan
Belanda
sejak tahun
1920
namun baru diresmikan tanggal
15 Oktober
1923
. Namanya saat itu adalah
Het Algemeene Bandoengche Ziekenhuis
, dan kemudian diubah pada tahun
1927
menjadi
Gemeente Ziekenhuis Juliana
. Kapasitas RS waktu itu baru 300 tempat tidur.
Pada zaman penjajahan
Jepang
, RS ini berubah fungsinya menjadi RS Militer Jepang dengan nama
Rigukun Byoin
sampai kemerdekaan RI tahun
1945
. Walaupun saat itu
Indonesia
sudah
merdeka
, RS ini masih dikuasai oleh Belanda, dan sampai tahun
1948
fungsinya menjadi RS Militer Belanda. Baru pada tahun
1948
, RS Rancabadak kembali digunakan untuk umum atau sudah menjadi milik RI di bawah naungan Kota Praja Bandung. Ketika itu pimpinannya masih orang Belanda, W.J. Van Thiel yang menjabat sampai
1949
. Setelah itu, baru dipimpin oleh orang Indonesia, yaitu dr. H.R. Paryono Suriodipuro, sebagai direktur pertama dari Indonesia.
Tahun
1954
,
menteri kesehatan
menetapkan RS ini menjadi RS Provinsi dengan status langsung di bawah
Departemen Kesehatan
. Tahun
1956
ditetapkan menjadi RS Umum Pusat dengan kapasitas tempat tidur 600 pasien.
Nama Hasan Sadikin, yang mulai dipakai pada tahun
1967
, berasal dari salah satu mantan direkturnya, yaitu Dr.
Hasan Sadikin
. Ketika ia sedang menjabat menjadi direktur tersebut, menteri kesehatan pada saat itu memintanya untuk mengubah nama rumah sakit yang dipimpinnya. Tetapi permintaan tersebut tidak sempat dipenuhinya karena dalam usia relatif masih muda ia meninggal dunia tanggal
16 Juli
1967
akibat penyakit yang dideritanya. Untuk mengenang jasa-jasanya sebagai dokter yang penuh dedikasi dan telah turut berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan RI, pemerintah pada tanggal
8 Oktober
1967
menetapkan namanya sebagai nama baru rumah sakit ini. Sehingga mulai saat itu sampai sekarang, nama rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, disingkat RSHS.
RSHS berstatus sebagai rumah sakit umum pusat (RSUP) dan telah memiliki gedung berstandar internasional
[2]
serta telah menjadi rumah sakit rujukan di wilayah
Jawa Barat
. Rumah sakit ini juga menjadi rumah sakit tempat praktik bagi para mahasiswa fakultas kedokteran
Universitas Padjadjaran
dan beberapa sekolah keperawatan.