| Artikel ini perlu
diterjemahkan
dari
bahasa Inggris
ke bahasa Indonesia.
Artikel ini ditulis atau diterjemahkan secara
buruk
dari Wikipedia
bahasa Inggris
. Jika halaman ini ditujukan untuk komunitas
bahasa Inggris
, halaman itu harus dikontribusikan ke
Wikipedia bahasa Inggris
. Lihat
daftar bahasa Wikipedia
.
Artikel yang tidak diterjemahkan dapat dihapus secara cepat
sesuai kriteria A2
.
Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat,
mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah
.
|
| Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari
Refraction
di en.wikipedia.org.
Isinya masih belum akurat
, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada
ProyekWiki Perbaikan Terjemahan
.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula:
panduan penerjemahan artikel
)
|
Pembiasan
atau
refraksi
dalam
optika
geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat
partikel cahaya
akibat terjadinya
percepatan
.
Pada
optika
era
optik geometris
,
pembiasan
cahaya
yang dijabarkan dengan
Hukum Snellius
, terjadi bersamaan dengan
refleksi
gelombang cahaya
tersebut, seperti yang dijelaskan oleh
persamaan Fresnel
pada masa transisi menuju era
optik fisis
. Tumbukan antara
gelombang cahaya
dengan
antarmuka
dua
medium
menyebabkan
kecepatan fase
gelombang cahaya
berubah.
Panjang gelombang
akan bertambah atau berkurang dengan
frekuensi
yang sama karena sifat
gelombang cahaya
yang
transversal
(bukan
longitudinal
). Pengetahuan ini yang membawa kepada penemuan
lensa
dan
refracting telescope
.
Refraksi
pada era
optik fisis
dijabarkan sebagai fenomena perubahan arah rambat
gelombang
yang tidak saja tergantung pada perubahan
kecepatan
, tetapi juga terjadi karena faktor-faktor lain yang disebut
difraksi
dan
dispersi
.
Contohnya, terjadinya refraksi yang sangat umum dijumpai adalah seperti ilustrasi gambar di samping. Dengan adanya perbedaan
indeks bias
antara
udara
(1,0003) dan
air
(1,33) di dalam sebuah mangkuk, sebuah benda lurus seperti
pensil
atau sedotan akan tampak seperti patah dengan kedalaman air yang tampak lebih dangkal.
Refraksi ganda
atau
birefringence
atau
double refraction
adalah dekomposisi
sinar
cahaya
menjadi dua
sinar
cahaya
yang disebut
ordinary ray
dan
extraordinary ray
.
Refraksi ganda terjadi pada saat
gelombang cahaya
melalui
medium
material anisotropik
seperti kristal kalsit atau Boron nitrat. Jika material tersebut mempunyai
sumbu optis
atau
sumbu anisotropik
tunggal maka pembiasan yang terjadi disebut
uniaxial birefringence
dengan 2 buah
indeks bias
material anisotropik
, masing-masing untuk 2 buah arah
polarisasi
dengan
intensitas
menurut persamaan:
di mana
n
o
dan
n
e
adalah
indeks bias
untuk polarisasi tegak lurus
ordinary ray
dan polarisasi paralel
extraordinary ray
terhadap
sumbu anisotropik
.
[1]
Refraksi ganda juga dapat terjadi dengan
sumbu anisotropik
ganda yang disebut
biaxial birefringence
atau
trirefringence
, seperti yang terjadi pada pembiasan
sinar
cahaya
pada
material anisotropik
layaknya
kristal
atau
berlian
. Untuk material semacam ini, tensor
indeks bias
n
, secara umum memiliki tiga
eigenvalues
yang berbeda, yaitu
n
a
,
n
ß
and
n
?
.
Refraksi gradien
adalah refraksi yang terjadi pada
medium
dengan
indeks bias
gradien.
Pada umumnya,
indeks bias
gradien terjadi karena peningkatan kepadatan
medium
yang menyebabkan peningkatan
indeks bias
secara tidak linear, seperti pada
kaca
, sehingga
cahaya
yang merambat melaluinya dapat mempunyai jarak tempuh yang melingkar dan terfokus.
Indeks bias
gradien juga terjadi apabila
cahaya
yang merambat melalui
medium
dengan
indeks bias
konstan, mempunyai
intensitas
yang sangat tinggi akibat kuatnya
medan listrik
, seperti pada
sinar
laser
, sehingga menyebabkan
indeks bias
medium bervariasi sepanjang jarak tempuh
sinar
tersebut. Jika
indeks bias
berbanding kuadrat dengan
medan listrik
/berbanding linear dengan
intensitas
, akan terjadi fenomena
self-focusing
dan
self-phase modulation
yang disebut
efek optis Kerr
. Fenomena refraksi gradien dengan
indeks bias
berbanding linear dengan
medan listrik
(yang terjadi pada
medium
yang tidak mempunyai
inversion symmetry
) disebut
efek Pockels
.
Hal ini dipelajari pada studi
optika non linear
.
Refraksi negatif
adalah refraksi yang terjadi seolah-olah
sinar
cahaya
insiden dipantulkan oleh sumbu normal
antarmuka
dua
medium
pada sudut refraksi yang secara umum tunduk pada
hukum Snellius
, namun bernilai negatif.
Refraksi negatif terjadi pada pembiasan
antarmuka
antara
medium
yang mempunyai
indeks bias
positif dengan
medium
material meta
yang mempunyai
indeks bias
negatif oleh desain
koefisien
permitivitas
medan listrik
dan
permeabilitas
medan magnet
tertentu menurut persamaan:
Untuk kebanyakan
material
, besaran
permeabilitas
sangat dekat dengan nilai 1 pada
frekuensi optis
, sehingga nilai
n
disederhanakan dengan pendekatan
permitivitas
:
. Menurut persamaan ini, maka
indeks bias
dapat bernilai negatif, misalnya seperti pada
sinar x
.
[2]
Pada tahun 1908,
Hermann Minkowski
membuat persamaan momentum refraksi:
[3]
di mana:
- p
adalah momentum refraksi
- E
adalah energi foton
- c
adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa
- n
adalah
indeks bias
medium
Pada tahun 1909,
Max Abraham
membuat usulan persamaan momentum sebagai berikut:
[4]
Rudolf Perierls
menjabarkan inkonsistensi antara kedua persamaan ini dalam
More Surprises in Theoretical Physics
.
[5]
Ulf Leonhardt
, komisaris
Theoretical Physics
di
University of St. Andrews
, mendiskusikan hal ini, termasuk percobaan resolusinya.
[6]