- Artikel ini mengenai Pulau Bintan. Lihat pula
Kabupaten Bintan
.
Rumah Belanda di Bintan pada tahun 1937
Pulau Bintan
adalah
pulau
di
provinsi
Kepulauan Riau
, di mana terdapat
Kota Tanjungpinang
,
Ibu kota
Provinsi Kepulauan Riau
. Di Pulau ini memiliki tiga Pemerintahan, Pemerintah
Kota Tanjungpinang
yang terletak di
Senggarang
, Pemerintah
Kabupaten Bintan
terletak di Bandar Seri Bintan, serta Pemerintahan
Provinsi Kepulauan Riau
di
Pulau Dompak
(
Tanjungpinang
). Pulau ini berdekatan dengan
negara
Singapura
.
Bintan adalah pulau terbesar di
Kepulauan Riau
, yang terdiri dari hampir 3.000 pulau besar dan kecil, terbentang di sebrang
Singapura
dan
Johor Bahru
,
Malaysia
. Pulau ini melebar dari Malaka ke
Laut Natuna Utara
. Tanjungpinang merupakan ibu kota provinsi ini, terletak di pantai barat selatan Bintan. Secara strategis terletak di
semenanjung selatan Malaysia
di mulut
Selat Malaka
,
Kepulauan Riau
, dahulu pada abad pertama
masehi
, merupakan tempat favorit bagi
kapal dagang
India
dan
Cina
.
Tujuan wisata teratas di sini adalah Bintan Resor, destinasi wisata berupa pantai yang spektakuler di utara pulau, dengan luas 23,000 hektare di atas pasir putih yang menghadap ke
Laut Cina Selatan
. Pulau ini juga memiliki riwayat yang menarik di
Tanjungpinang
dan Penyengat, yang menawarkan kesempatan untuk surfing, bertualang dan ekowisata untuk pelajar dan keluarga, tetapi juga ideal untuk bersantai dan kesehatan.
Pantai di salah satu resort di Pulau Bintan
Sementara, bagi mereka yang suka menyelam kepulauan Anambas di Laut Cina Selatan menawarkan lokasi menyelam yang masih alami, dapat dijangkau dari bandara Tanjungpinang. Sedangkan, kepulauan Natuna dapat dijangkau dari Batam.
Tidak heran lagi, pada abad ke-18, pedagang dari
Eropa
,
Portugis
,
Belanda
dan
Inggris
saling bertarung memperebutkan pulau ini. Pada waktu itu, pulau ini bagian dari Semenanjung Melayu dikuasai oleh Kesultanan Johor-Riau, yang diduduki secara berganti antara Johor ? berada di
Malaysia
saat ini - dan
Riau Lingga
, berada di
Indonesia
saat ini.
Pada 1824
Inggris
dan
Belanda
menutup pertentangan mereka di pulau ini dengan menandatangani
Treaty of London
, yang kemudian semua wilayah teritoris utara
Singapura
diberikan pada
Inggris
, sementara wilayah teritoris selatan
Singapura
diserahkan pada
Belanda
.
Sejak saat itu takdir dan sejarah wilayah utara dan selatan
Singapura
dipisahkan.
Singapura
menjadi pusat perkembangan dagang
Inggris
, sedangkan
Belanda
berkonsentrasi di
Jakarta
dan
Medan
, meninggalkan pulau Bintan.
Dalam beberapa dekade, dengan hubungan bersahabat antara
Indonesia
dan
Singapura
, sebuah persetujuan ditanda tangani antara kedua belah pihak untuk membangun pulau Bintan secara bersama-sama yang akan menguntungkan kedua negara dalam
Zona Perdagangan Bebas
Batam Raya
.
Bentuk pertama dari perjanjian ini adalah pembangunan
Bintan Resort
, destinasi wisata pantai, seluas 23,000 hektare di atas pasir putih Bintan nan indah yang menghadap Laut Cina Selatan. Disamping itu, Salah satu destinasi wisata dipulau ini adalah pantai Trikora dan Pantai Lagoi yang telah terkenal di seluruh dunia, tercatat lebih dari jutaan turis manca negara mengunjungi Lagoi setiap tahunnya. Kawasan pariwisata Lagoi terletak di Bagian Utara Pulau Bintan, dan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bintan
[1]
.
Selain wisata, potensi pertanian di Pulau Bintan juga sangat menjanjikan, terutama pertanian sayuran dataran rendah dan
Hortikultura
. Potensi pertanian pulau Bintan, tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Bintan, diantaranya adalah di Kecamatan Toapaya, Kecamatan Bintan Timur, kecamatan Teluk Sebong dan Kecamatan Teluk Bintan. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), Kecamatan Toapaya ditetapkan sebagai kawasan Agropolitan.
- ^
"Bintan Resorts"
.
Bintan Resorts
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2022-12-30
.