Polimer
adalah rantai berulang dari
atom
yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut
monomer
. Sekalipun biasanya merupakan
organik
(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer
inorganik
. Contoh terkenal dari polimer adalah
plastik
dan
DNA
. Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer.
Manusia
sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an,
Charles Goodyea
r berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, seluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang.
Kata polimer merupakan turunan dari
bahasa Yunani
yaitu
poly
dan
mer
.
Poly
berarti "banyak", sedangkan
mer
berarti “bagian”. Polimer memiliki sinonim yaitu
makromolekul
. Sinonim ini berkaitan dengan
polimer sintetik
yang dihasilkan dari molekul-molekul sederhana yang disebut monomer. Penggunaan kata polimer pertama kali dilakukan pada tahun 1833 oleh
kimiawan
berkebangsaan
Swedia
yaitu
Berzelius
. Para kimiawan pada abad ke-19
Masehi
bekerja dengan meilbatkan makromolekul tanpa memiliki suatu pengertian yang jelas mengenai strukturnya.
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada
plastik
, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti
shellac
dan
amber
telah digunakan selama beberapa abad.
Kertas
diproduksi dari
selulosa
, sebuah
polisakarida
yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti
protein
dan
asam nukleat
memainkan peranan penting dalam proses biologi.
- 1839
Eduard Simon menemukan polistiren.
- 1843
Hancock di Inggris dan Goodyear di AS mengembangkan vulkanisasi karet dengan mencampurnya dengan belerang.
- 1854
Samuel Peck memproduksi "union case" untuk foto dengan mencampurkan lak (dihasilkan dari sekresi kumbang lac yang hidup di pohon asli India dan Asia Tenggara) serbuk gergaji, bahan kimia dan pewarna lainnya, dan memanaskan dan menekan campuran ke dalam cetakan untuk membentuk bagian-bagian dari Union Case. Istilah “union” mengacu pada komposisi material, yaitu istilah lain dari campuran.
- 1862
Alexander Parkes memamerkan Parkesine, terbuat dari selulosa nitrat, di Pameran Internasional di London.
- 1868
Hyatt bersaudara di Amerika memproduksi seluloid dari selulosa nitrat yang dicampur dengan kapur barus. Th tidak stabil dan selanjutnya menyebabkan pengembangan selulosa asetat. Mereka mengembangkan banyak teknik produksi massal plastik pertama seperti blow moulding, kompresi moulding dan ekstrusi.
- 1869
Daniel Spill mengambil alih hak untuk memproduksi Parkesine di Inggris dan mendirikan Perusahaan Xylonite yang memproduksi Xylonite dan Ivoride.
- 1872
Eugen Baumann, salah satu orang pertama yang menemukan polivinil klorida(PVC).
- 1897
Spitteler di Jerman mematenkan kasein, dipasarkan sebagai Galalith, terbuat dari protein dari susu yang dicampur dengan formaldehida.
- 1907
Leo Baekeland memproduksi fenol-formaldehida, plastik sintetis pertama yang sebenarnya, Bakelite. Dicor dengan pigmen menyerupai onyx, batu giok, marmer dan amber yang kemudian dikenal sebagai resin fenolik.
- 1910
Dreyfus bersaudara menyempurnakan pernis selulosa asetat dan film plastik.
- 1912
Fritz Klatte menemukan polivinil asetat dan mematenkan proses pembuatan PVC.
- 1924
Rossiter memproduksi urea thiourea formaldehyde, dipasarkan sebagai Lingga Longa atau sebagai barang Bandalasta oleh British Cyanides.
- 1928
Otto Rohm di Jerman menempelkan dua lembar kaca secara bersama-sama menggunakan ester akrilik dan secara tidak sengaja menemukan kaca pengaman, dan produksi beberapa barang lain dimulai pada tahun 1933.
- 1933
ICI menemukan polietilen.
- 1933
Resin melamin formaldehida dikembangkan antara tahun 1930-an dan 1940-an di perusahaan-perusahaan seperti American Cyanamid, Ciba dan Henkel.
- 1935
Wallace Carothers, bekerja untuk DuPont, menemukan poli(hexamethylene-adipamide), Du Pont menamai produk ini sebagai nilon. Carothers tidak melihat penerapan luas karyanya dalam barang-barang konsumen seperti sikat gigi, pancing, dan pakaian dalam, atau dalam penggunaan khusus seperti benang bedah, parasut, atau pipa, atau efek kuat yang dimilikinya dalam meluncurkan seluruh sebuah era dari sintetis. Sayangnya, ia meninggal pada awal 1937 pada usia muda sekitar 41 tahun.
- 1936
Lembaran polimetil metakrilat, Perspex, dicetak oleh ICI, dan tak lama setelah itu digunakan dalam kaca pesawat.
- 1936
Wulff bersaudara di Jerman memproduksi polistiren yang layak digunakan secara komersial.
- 1937
Otto Bayer mematenkan poliuretan.
- 1938
Roy Plunkett bekerja untuk DuPont secara tidak sengaja menemukan poli(tetra fl uroetilen), PTFE, merek dagang Teflon.
- 1941
Dimulainya pengembangan poliester komersial untuk pencetakan di Amerika Serikat.
- 1941
Polyethylene terephthalate (PET), poliester jenuh yang dipatenkan oleh John Rex Whinfi eld dan James Tennant Dickson.
- 1948
Akrilonitril butadiena stirena (ABS).
- 1951
Paul Hogan dan Robert Banks dari Phillips Petroleum menemukan polietilen dengan kerapatan yang tinggi dan polipropilena kristal.
- 1953
Polimerisasi polietilen dicapai pada tekanan rendah menggunakan katalis Ziegler.
- 1954
Giulio Natta berhasil dalam mempolimerisasi propilena “stereospesifik” dengan katalis tipe Ziegler. Karl Ziegler dan Giulio Natta menerima Hadiah Nobel Kimia untuk penelitian mereka pada tahun 1963.
- 1958
Polikarbonat dimasukkan ke dalam produksi massal.
- 1964
Stephanie Louise Kwolek dari DuPont mengembangkan serat Kevlar dari poliaramid (poliamida aromatik).
- 1987
BASF di Jerman memproduksi poliasetilen yang memiliki konduktivitas listrik dua kali lipat dari tembaga.
[3]
Polimer dibuat dengan mengikat molekul-molekul kecil yang disebut monomer menjadi polimer dengan proses
polimerisasi
. Proses ini membentuk ikatan kovalen antar monomer sehingga terbentuk ikatan yang kuat.
[4]
Dengan katalis atau proses tertentu polimer dapat memiliki struktur yang linier, bercabang, rantai yang pendek, maupun gabungan dari beberapa struktur tersebut.
Polimer berdasarkan sumbernya dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu:
- Polimer alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Contohnya ialah
karet alami
,
amilum
dalam
beras
,
protein
dalam
daging
, dan
selulosa
dalam
kayu
.
- Polimer semi sintetik, yaitu polimer hasil modifikasi polimer alam dan
bahan kimia
. Contohnya ialah selulosa
nitrat
.
- Polimer sintesis, yaitu polimer yang dibuat melalui polimerisasi monomer-monomer polimer. Jenis polimer ini dikembangkan oleh kimiawan berkebangsaan
Belgia
yaitu
Leo Baekeland
. Pengembangan polimer sintesis dimulai sejak permulaan abad ke-19 Masehi. Polimer sintesis yang pertama kali bernilai komersial ialah
damar
dengan kandungan
fenol
formaldehida
.
Termoplastik
merupakan jenis plastik yang melunak jika mengalami pemanasan dan akan mengeras jika mengalamipendinginan. Proses pelunakan dan pengerasan termoplastik dapat berlangsung berulang kali. Penamaan termoplastik diperoleh dari pembentukan ulang sifat plastik dengan proses pemanasan. Termoplastik mengandung resin hidrokarbon dan manik-manik kaca. Penerapan termoplastik yang paling umum adalah untuk pembuatan marka jalan. Marka jalan yang berbahan termoplastik memiliki refleksi yang tinggi, daya tahan yang kuat dan umur pemakaian yang sangat lama.
[6]
Termoset merupakan polimer yang tidak dapat mencair atau meleleh saar mengalami pemanasan. Sifat utama dari termoset adalah adanya ikatan silang sehingga menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar. Termoset tidak bisa dibentuk dan tidak dapat larut saat dipanaskan.
Jenis termoset di antaranya ialah fenol formaldehida, urea-formaldehida, poliester tak jenuh,
epoksi
, dan
melamin
-formaldehida. Fenol-formaldehida digunakan dalam pembuatan peralatan listrik dan elektronik, bagian mobil, perekat kayu lapis, dan pegangan alat dapur. Urea-formaldehida digunakan sebagai bahan pelapis Poliester tak jenuh digunakan pada bahan bangunan, bagian-bagian mobil,
lambung kapal
, aksesoris kapal, saluran anti
korosi
, pipa, tangki dan peralatan bisnis. Epoksi ditemukan pada bahan pelapis protektif, perekat, peralatan listrik dan elektronik, bahan lantai industri, bahan pengaspal jalan raya, dan material komposit. Sedangkan melamin-formaldehida banyak digunakan pada bingkai
dekorasi
,
taplak meja
, dan
alat makan
.
Elastomer
adalah bahan cetak yang terbuat dari polisulfid, polieter, silikon kondensasi dan silikon adisi. Penggunaan elastomer banyak ditemukan di bidang
kedokteran gigi
. Silikon adisi pada elastomer merupakan bahan cetak yang sangat sangat cocok digunakan untuk mencetak pembuatan
gigi tiruan
cekat karena memiliki keakuratan yang tinggi. Kekurangannya terletak pada harga yang mahal dan sifatnya yang
hidrofobik
.
[9]
Polimer komersial umumnya dihasilkan di
negara berkembang
dengan harga yang murah untuk keperluan sehari hari. Bahan dasar utama dalam pembuatan polimer komersial yaitu polietilena, polipropilen, polistirena, polivinilklorida, atau melamin formaldehid.
Polietilena dengan massa jenis rendah digunakan dalam lapisan pengemas, isolasi kawat, lapisan kabel, barang mainan, botol yang lentur, dan bahan pelapis. Polietilena dengan massa jenis tinggi digunakan dalam pembuatan botol, drum, pipa, saluran, lembaran film, isolasi kawat dan kabel. Polipropilena digunakan dalam pembuatan tali, anyaman, karpet, dan film. Polivinil klorida digunakan sebagai bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantai, serta isolasi kawat dan kabel. Sedangkan polistirena digunakan sebagai bahan pengemas dengan lapisan busa, perabotan rumah, dan barang mainan.
Polimer teknikdihasilkan oleh negara berkembang maupun
negara maju
. Harga polimer teknik cukup mahal karena sifatnya yang canggih. Polimer teknik memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang kuat. Penggunaan polimer teknik yaitu dalam bidang transportasi kendaraan roda empat dan pesawat terbang. Dalam ilmu material, polimer digunakan sebagai bahan pembuatan pipa ledeng, peralatan listrik untuk mesin bisnis, peralatan elektronik khususnya komputer, serta pada mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi. Jenis polimer teknik meliputi nilon, polikarbonat, polisulfon, dan poliester.
Polimer fungsional dihasilkan dan dikembangkan di negara maju. Pembuatan polimer fungsional ditujukan untuk penggunaan khusus sehingga produksinya dilakukan dalam skala kecil. Polimer fungsional dapat berbentuk kevlar, nomex, textura, polimer penghantar
arus listrik
dan
foton
, polimer peka cahaya, membran, atau
biopolimer
.
Sifat mekanik polimer mencakup bagaimana sifat fisik yang terjadi pada suatu polimer setelah dikenai berbagai macam gaya eksternal. Sifat-sifat ini sangat berguna untuk mempertimbangkan bagaimana polimer dapat digunakan. Beberapa parameternya antara lain:
- Seberapa kuat polimernya? Seberapa kuat suatu bahan yang diregangkan sampai sebelum pecah/putus?
- Seberapa kaku polimernya? Seberapa kaku suatu bahan ketika ditekuk?
- Apakah itu rapuh? Apakah mudah rusak jika dipukul dengan keras?
- Apakah itu keras atau lunak?
- Apakah itu bertahan dengan baik di bawah tekanan berulang?
Inti dari uji kekuatan berkaitan dengan bagaimana pengaruh perlakuan gaya eksternal yang diberikan terhadap bahan dengan luas tertentu atau istilah yang sering digunakan adalah tekanan atau tegangan. Menurut arah gayanya, macam-macam kekuatan dibedakan menjadi:
- Kekuatan Tarik, berkaitan dengan sifat fisik polimer setelah diregangkan atau diberi gaya tarik. Hasilnya berupa pertambahan panjang. Istilah yang sering digunakan dalam fisika mengenai efek pertambahan panjang setelah suatu bahan dikenai gaya tarik adalah regangan.
- Kekuatan Tekan, berkaitan dengan sifat fisik polimer setelah diberi tekanan atau diberi gaya dorong. Bahan yang ditekan akan mengalami penyusutan atau pengurangan panjang maupun volume. Beton adalah contoh bahan dengan kekuatan tekan atau kekuatan kompresi yang baik. Suatu material yang berfungsi menopang berat harus memiliki kekuatan kompresi yang baik.
- Kekuatan Lentur, berkaitan dengan sifat fisik polimer ketika ditekuk atau dibengkokkan. Secara fisik ketika suatu benda dibengkokkan maka akan terlihat perubahan sudutnya.
- Kekuatan torsional berkaitan dengan sifat fisik polimer setelah diputar.
Perpanjangan maksimal menunjukkan berapa persen regangan maksimum yang dapat dicapai suatu polimer sebelum akhirnya patah atau putus, persentasenya diukur berdasarkan perubahan panjang material.
Modulus elastisitas atau modulus Young merupakan rasio tegangan terhadap regangan yang terjadi pada bahan. Modulus elastisitas secara efektif memberikan ukuran elastisitas suatu bahan.
Ketangguhan menyatakan seberapa besar energi yang diperlukan sampai bahan mengalami patah atau putus.
Polimer memiliki peran penting pada berbagai industri. Enam komoditas utama dari polimer yang banyak digunakan, yaitu
polietilena
,
polipropilena
,
polivinil klorida
,
polietilena tereftalat
,
polistirena
, dan
polikarboat
. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia. Polimer adalah bahan yang juga digunakan pada aplikasi
biosensor
, biomedis, otomotif, pengemasan, kosmetik, dan berbagai penggunaan lain. Bahan yang digunakan pada polimer mencakup: bahan mentah, senyawa polimer, busa, perekat dan komposit struktural, pengisi, serat, film, membran, emulsi, pelapis, karet, bahan penyegel, resin perekat, pelarut, tinta dan pigmen.
[12]
Popok
sekali pakai dibuat dengan bahan polimer yang sulit mengalami penguraian secara biologi. Umur pakai dari popok sekali pakai sangat singkat, tetapi bahannya bertahan sangat lama. Di negara-negara maju, popok menjadi salah satu komponen utama sampah padat kota yang menimbulkan
pencemaran lingkungan
.
[13]
Polimer yang memiliki sifat
elastis
dan dapat dikunyah disebut bahan kunyah. Bahan kunyah dibedakan menjadi bahan kunyah alami dan bahan kunyah sintetik.
[14]
Jumlah tertentu pada residu polimer digunakan untuk membuat bahan kunyah sintetik sebagai bahan dasar pembuatan
permen karet
.
[15]
Polimer dapat menghasilkan
karet alami
dan
karet silikon
. Karet alami merupakan salah satu jenis polimer alam, sedangkan karet silikon merupakan salah satu jenis polimer sintetis. Karet alami dihasilkan melalui perkebunan karet, sedangkan karet silikon dihasilkan melalui industri petrokimia. Karet silikon telah digunakan dalam ilmu medis dalam pembuatan tiruan organ
rektum
. Sedangkan karet alami digunakan dalam percobaan untuk pembuatan jaringan tubuh manusia tiruan sebagai pengganti bahan kegiatan praktek ilmu kedokteran. Karakteristik karet alami dan karet silikon dipelajari melalui eksplorasi dalam radioterapi dengan menggunakan akselerator linier.
[16]
Komposit
merupakan bahan yang terbentuk dari penggabungan dua atau lebih komponen yang memiliki sifat saling berlainan. Bahan pembuatan komposit dapat berupa
hibrida
yang terbuat dari
resin
polimer dan diperkuat dengan
serat
sehingga menggabungkan sifat-sifat mekanik dan fisik keduanya.
Komposit juga dapat terbentuk melalui pencampuran dari dua atau lebih atom yang berbeda dengan kondisi molekul dan sel kristal masih tunggal. Pada kondisi ini, komposit dibuat dari logam campuran, polimer ataupun pencampuran logam campuran dan polimer.
Lignoselulosa
merupakan gabungan dari tiga jenis polimer dengan ikatan
matriks
padat. Bahan penyusun lignoselulosa meliputi lignin, selulosa, dan
hemiselulosa
. Lignoselulosa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
bioetanol
.
[19]
Osmometri
adalah salah satu metode penentuan bobot molekul rata-rata jumlah polimer. Prinsip kerja yang dipakai yaitu osmosis. Suatu penghalang digunakan untuk memisahkan pelarut dari larutan polimer, sehingga hanya pelarut saja yang dapat lewat. Penghalang dilengkapi dengan membran semipermiabel sehingga zat terlarut tertahan di dalamnya.
Kelemahan dari metode osmometri adalah tidak mampu mengukur beberapa polimer yang memiliki berat molekul yang rendah. Polimer dengan berat molekul rendah akan terdifusi melewati membran. Dengan demikian, jumlah bobot molekul rata-rata jumlah yang terukur tidak menyatakan secara tepat tentang harga keseluruhan dari bobot molekul polimer sampel.
Analisis gugus ujung merupakan metode analisis pengukuran bobot molekul rata-rata jumlah polimer. Caranya dengan memanfaatkan
gugus fungsi
yang berada paling ujung dari polimer. Dalam metode ini, bobot dapat diukur secara
kimia
maupun
fisika
. Jenis metode pengukurannya terbagi menjadi
titrasi
dan
spektrometri
. Metode ini hanya dapat digunakan untuk polimer linier dan polimer cabang yang jumlah cabangnya diketahui dengan pasti dan memiliki mekanisme
polimerisasi
yang pasti pula. Metode analisis gugus ujung tidak efektif digunakan untuk polimer yang memiliki dua gugus ujung atau lebih, atau untuk beberapa gugus ujung yang berbeda dalam satu rantai polimer. Kekurangan lainnya dari metode ini yaitu hanya efektif untuk mengukur polimer-polimer yang memiliki berat molekul 5000?10000.
Ultrasentrifugasi
adalah pengukuran bobot molekul rata-rata jumlah polimer dengan menghitung kesetimbangan dan kecepatan
sedimentasi
. Kesetimbangan sedimentasi dilakukan dengan pemutaran dengan kecepatan rendah terhadap larutan polimer dalam waktu tertentu. Pemutaran dihentikan jika tercapai kesetimbangan antara sedimentasi dan difusi. Sedimentasi dihasiilkan pada kecepatan putaran yang mencapai 70.000
rpm
. Laju sedimentasi menentukan besarnya sedimentasi yang diukur. Besarnya laju sedimentasi adalah tetapan sedimentasi yang terhubung dengan massa partikel.
Ilmu tentang
membran
belum memiliki banyak penerapan praktis sebelum tahun 1950. Peningkatan penerapan ilmu membran terjadi setelah adanya kemajuan dalam
kimia polimer
. Pembuatan polimer sintesis menyediakan membran baru dengan sifat pembawaan tertentu. Selain itu, dihasilkan polimer dengan stabilitas mekanik dan termal yang sangat baik. Polimer kemudian dijadikan sebagai fokus utama dari pembuatan bunga dan produk industri yang berbasis membran.
Membran sintetis akhirnya dapat terbentuk melalui polimer sintetis berjenis poliamida, poliakrilonitril, polisulfon, atau polietilen.
- ^
Roiter, Y.; Minko, S. (2005). "AFM Single Molecule Experiments at The Solid-Liquid Interface Polyelectrolyte Chains". Journal of the American Chemical Sociey.
127
(45): 5688?15689.
doi
:10.1021/ja0558239
.
PMID
16277495
- ^
Akay, Mustafa (2017).
Introduction to Polymer Science and Technology
(dalam bahasa English). Ventus Publishing ApS.
ISBN
978-87-403-0087-1
.
- ^
Strong, A. Brent. (2006).
Plastics : materials and processing
(edisi ke-3rd ed). Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall.
ISBN
0-13-114558-4
.
OCLC
58451777
.
- ^
Kusnandar, Erwin (2016).
Marka Jalan
(PDF)
(edisi ke-2). Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 16.
ISBN
978-602-264-100-1
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2021-01-10
. Diakses tanggal
2021-01-08
.
- ^
Zulkarnain, M., dan Devina, S. (2016).
"Pengaruh Penyemprotan Daun Sirih Dansodium Hipoklorit pada Cetakan Elastomer terhadap Perubahan Dimensi"
(PDF)
.
Material Kedokteran Gigi
.
5
(2): 37.
ISSN
2302-5271
.
- ^
"The Many Applications Of Polymers | Gellner Industrial"
.
Gellner Industrial LLC
(dalam bahasa Inggris). 2018-04-03
. Diakses tanggal
2020-08-26
.
- ^
Wiryono (2013).
Pengantar Ilmu Lingkungan
(PDF)
. Berngkulu: Pertelon Media. hlm. 159?160.
ISBN
978-602-9071-05-4
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2021-01-10
. Diakses tanggal
2021-01-07
.
- ^
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan 2019
, hlm. 10.
- ^
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan 2019
, hlm. 13.
- ^
Sutanto, dkk. (2018).
Bolus Berbahan Silicone dan Natural Rubber: Sintesis, Karakterisasi dan Aplikasi pada Radioterapi
(PDF)
. Semarang: Undip Press. hlm. 3.
ISBN
978-979-097-526-2
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2021-04-19
. Diakses tanggal
2021-01-07
.
- ^
Sudiyani, Y., Aiman, S., dan Mansur, D. (2019).
Perkembangan Bioetanol G2: Teknologi dan Perspektif
(PDF)
. Jakarta: LIPI Press. hlm. 26.
ISBN
978-602-496-070-4
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2021-01-12
. Diakses tanggal
2021-01-08
.
- Direktorat Standardisasi Pangan Olahan (2019).
Pedoman Spesifikasi dan Penggunaan Bahan Dasar Permen Karet
(PDF)
. Jakarta: Direktorat Standardisasi Pangan Olahan, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia.
ISBN
978-979-3665-44-3
.
- Elma, Muthia (2017).
Proses Pemisahan Menggunakan Teknologi Membran
. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.
ISBN
978-602-6483-35-5
.
- Ifa, dkk. (2018).
Pembuatan Bahan Polimer dan Minyak Sawit
(PDF)
. Makassar: CV. Nas Media Pustaka.
[
pranala nonaktif permanen
]
- Rimantho, D., Hidayah, N. Y., dan Pane, E. A. (2018).
Pemanfaatan Limbah Organik dan Anorganik sebagai Material Akustik
(PDF)
. Jakarta Selatan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat FTUP.
ISBN
978-602-53164-4-9
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2021-04-18
. Diakses tanggal
2021-01-08
.
- Siburian, dkk. (2017).
Polimer: Ilmu Material
(PDF)
(edisi ke-2). Medan: USU Press.
ISBN
979-458-356-1
.
- Malcolm, P.S., 2001. Polymer Chemistry: An Introduction, diindonesiakan oleh Lis Sopyan, cetakan pertama, PT Pradnya Paramita: Jakarta
- Fried, J.R., 1995. Polymer Science and Technology. Prentice Hall PTR: New Jersey
- Mark, J.E. 1992. Inorganic Polymers. Prentice-Hall International, Inc.: New Jersey
- Odian, G. 1991. Principles of Polymerization. 3rd edition, John Wiley & Sons, Inc: New York
- Van Krevelen, D.W., 1990. Properties of Polymers. Elsevier Science B.V: Amsterdam
- Sperling, L.H., 1986. Introduction to Physical Polymer Science. John Wiley & Sons, Inc: New York
- Billmeyer, F.W., 1984. TextBook of Polymer Science. 3rd edition, Joh Willey & Sons Inc: New York
- McCaffery, E.L., 1970. Laboratory Preparation for Macromolecular Chemistry. McGraw-Hill Book Company: New Yorkoplok
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|