Plazas de soberania
(secara harfiah berarti 'tempat-tempat kedaulatan') ialah istilah yang secara historis telah diberikan kepada miliki
Spanyol
di
Afrika Utara
(sebagaimana yang ditentang pada apa yang dahulunya bagian dari protektorat Spanyol di utara
Maroko
).
Ada 5
plazas de soberania
, yang terdiri atas 2
plazas mayores
('tempat-tempat besar'):
dan 3
plazas menores
('tempat-tempat kecil'):
Terpisah dari yang di atas,
Isla Perejil
, pulau kecil tak berpenghuni yang dekat dengan
Ceuta
ialah pokoq pertentangan dengan Maroko pada
2002
, belakangan didefinisikan sebagai Plaza de Soberania tambahan. Namun, ini bukanlah Plaza de soberania sendiri, tetapi pulau tak berpenghuni.
'Tempat-tempat besar', Ceuta and Melilla, kini adalah
kota-kota otonomi
(sejenis komunitas otonomi), dan memiliki lebih banyak kekuasaan daripada dewan kota reguler (mereka bisa membuat peraturan untuk melaksanakan UU, dengan persaingan peraturan yang lebih tinggi daripada dewan kota reguler) namun lebih kecil daripada
daerah otonomi
(karena mereka tak memiliki kekuasaan legislatif otonomi). Karena itu, istilah 'plaza de soberania' kini hampir tidak digunakan saat bicara tentang kedua kota itu.
'Tempat-tempat kecil' ialah pulau-pulau kecil dekat pesisir Maroko, dan tidak berpenghuni. Semuanya diatur secara langsung oleh Pemerintahan Madrid.
Semuanya ialah bagian
Uni Eropa
sebagai bagian dari Spanyol. Mata uangnya ialah
euro
. Mereka memiiki populasi gabungan 145.336. Secara kasar ini terbagi setengah dan setengah antara
Ceuta
and
Melilla
, meski secara marginal Ceuta lebih banyak penduduknya.
Saat Spanyol melepaskan protektorat atas Utara Maroko dan mengakui kemerdekaannya pada
1956
, ini tak memberikan 'plazas de soberania' sebab Spanyol telah memegangnya sejak abad ke-15 dan 16 dan merupakan bagian Spanyol, bukan bagian protektorat.
Semua tempat itu ialah bagian
Maroko Besar
yang diklaim oleh gerakan nasionalis Maroko.