Pieter van Vollenhoven, Jr.
(lahir 30 Maret 1939) adalah suami
Putri Margriet dari Belanda
dan anggota Keluarga Kerajaan Belanda (melalui pernikahan).
Lahir di
Schiedam
, ia adalah anak kedua Pieter van Vollenhoven, Sr. dan istrinya Jacoba Gijsbertha Stuylingh de Lange.
Van Vollenhoven belajar di Sekolah Menengah di
Rotterdam
, dan ia melanjutkan studinya ke
Universitas Leiden
. Ia lulus pada tahun 1965. Setelah itu ia bekerja di
Dewan Negara Belanda
. Pada 1966, ia memulai dinas militer dengan
AU Kerajaan Belanda
, dan meraih lisensi pilot militer pada tahun yang sama.
Pieter van Vollenhoven dikenal di Belanda sebagai ketua
Dewan Keselamatan Belanda
di mana ia pensiun dari jabatan tersebut pada Februari 2011. Ia ditunjuk menjadi ketua Dewan Keselamatan Jalan dan Dewan Insiden Kereta Api oleh Menteri
Tjerk Westerterp
. Setelah beberapa kecelakaan yang menimpa pesawat di Belanda, perlu dibentuk suatu badan untuk menangani semua masalah kecelakaan dan insiden dari alat transportasi jenis apapun. Maka dibentuklah, Dewan Keselamatan Transportasi Belanda dengan van Vollenhoven sebagai ketua.
Berdasarkan pengalaman dan keahliannya dalam bidang keselamatan transportasi,
Universitas Twente
menunjuk Van Vollenhoven sebagai
Profesor
pada
1 Oktober
2005
. Ia bertanggung jawab atas kegiatan penelitian kebijakan dan manajamen risiko. Ia mengeluarkan pernyataan pada 28 April 2006 untuk pembentukan Kementerian Keamanan.
Pada 1989, Van Vollenhoven memiliki inisiatif untuk membentuk Badan Dana Bencana Belanda, di mana ia lalu menjadi ketuanya. Ia juga menjadi ketua dari
Nationaal Groenfonds
,
Badan Pembiayaan Perbaikan
dan
Asosiasi Polisi, Keamanan dan Masyarakat
dan
Dewan Keselamatan Transportasi Internasional
. Ia juga merupakan anggota
Dewan Keselamatan Transportasi Eropa
.
Sebagai Ketua Dewan Keselamatan, Van Vollenhoven mengawasi investigasi
Schipholbrand
, sebuah kebakaran yang terjadi di gedung penampungan imigran gelap di Belanda. Ia mempresentasikan laporan akhir pada
21 September
2006
, yang menampilkan temuan mengejutkan. Tiga menteri bertanggung jawab atas hal ini. Dua diantaranya yakni,
Piet Hein Donner
dan
Sybilla Dekker
mengundurkan diri. Sedangkan
Rita Verdonk
, menteri ketiga yang terlibat menolak untuk mengundurkan diri.
Berdasarkan bencana
Penerbangan Turkish Airlines 1951
, Van Vollenhoven memimpin investigasi bersama Dewan Keselamatan. Investigasi ini memicu konflik antara dia dengan
Kejaksaan Agung
, untuk memperoleh akses untuk meneliti
kotak hitam
pesawat.
[1]
Saat ulang tahunnya yang ke 70, Barry Sweedler (dari Dewan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat) berkata padanya: "Dunia menjadi tempat yang lebih aman karena kerja dan kepemimpinan anda".