Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung
(atau disingkat
Persib
) adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di
Kota Bandung
,
Jawa Barat
. Klub ini didirikan pada 5 Januari 1919 dengan nama
Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond
(BIVB).
[2]
Saat ini Persib bermain di
Liga 1 Indonesia
, julukan terkenal klub ini
Maung Bandung
dan
Pangeran Biru
.
Persib merupakan salah satu klub
Perserikatan
yang ikut serta dalam membentuk federasi sepak bola Indonesia yaitu
PSSI
. Klub ini juga termasuk dalam klub dengan keuangan paling stabil di Liga 1 Indonesia dan termasuk daftar klub terkaya di
Asia Tenggara
.
[
butuh rujukan
]
Klub ini juga adalah klub yang belum pernah
ter-degradasi
di sejarah persepak bolaan Indonesia.
Sejarah
Masa-masa Awal
Sejarah Persib Bandung bermula dari berdirinya
Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond
(BIVB) pada 5 Januari 1919 berdasarkan temuan penelitian oleh para sejarawan yang diumumkan pada tahun 2023.
[3]
Temuan itu berdasar pada artikel koran Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919. BIVB merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu, dan fusi dari 13 klub di Bandung, yaitu KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil.
Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah
Mr. Syamsudin
yang kemudian diteruskan oleh
R. Atot
, putra dari pahlawan nasional
Dewi Sartika
. Atot juga tercatat sebagai Komisaris Daerah
Jawa Barat
yang pertama. BIVB memanfaatkan
lapangan Tegallega
di depan
tribun
pacuan kuda
. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar
kota
seperti
Yogyakarta
dan
Jatinegara
,
Jakarta
.
[4]
Pada tanggal
19 April
1930
, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (
Persebaya
), MIVB (
PPSM Magelang
), MVB (
PSM Madiun
), VVB (
Persis Solo
), dan PSM (
PSIM Yogyakarta
) turut membidani kelahiran
PSSI
dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal
14 Maret
1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih
Anwar St. Pamoentjak
sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
[4]
1930-1994 : Era Perserikatan
Diawal keikutsertaanya di kompetisi ini pada tahun 1933, Persib dikalahkan oleh VIJ Jakarta. kemudian baru pada tahun 1937 Persib berhasil meraih juara setelah mengalahkan
Persis Solo
di pertandingan final di
Stadion Sriwedari
dengan skor 2-1.
[5]
Kemudian di tahun-tahun berikutnya Persib gagal mempertahankan gelar dan hanya berhasil menjadi juara 3 pada kompetisi tahun 1939.
[
butuh rujukan
]
Dekade 1940an
Memasuki awal dekade
40-an
, situasi politik dalam negeri ketika itu mengganggu jalannya Kompetisi Perserikatan. Saat itu, kompetisi hanya bisa digelar pada tahun
1941
,
1942
,
1943
. Pada tahun
1941
Bandung menjadi tuan rumah kompetisi perserikatan, tetapi Persib tidak mampu mencapai hasil yang maksimal.
[
butuh rujukan
]
Di era pendudukan Jepang, pemerintahan kolonial membredel seluruh perkumpulan sepak bola yang ada di tanah air, termasuk
PSSI
. Pemerintah
Kolonial Jepang
pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu, yakni
Rengo Tai Iku Kai
.
Dekade 1950an
Pada dekade
50-an
, prestasi Persib tidak begitu mencuat. Tahun
1950
, Persib hanya menjadi
runner-up
dalam kejuaraan yang bersamaan dengan Kongres PSSI di
Semarang
. Persib gagal tampil sebagai juara setelah dikalahkan Persebaya di final, padahal skuat Persib saat itu diisi beberapa pemain timnas proyeksi
Asian Games 1951
seperti Anas dan
Aang Witarsa
.
[4]
Setelah hanya mampu menempati peringkat ketiga pada tahun
1952
di
Surabaya
,
1954
di
Jakarta
dan
1957
di
Padang
, Persib mulai menggeliat pada tahun
1959
. Sayang, Persib gagal menjadi juara ketika pada pertandingan terakhir dikalahkan PSM Makassar 1-2 di Lapangan Ikada, Jakarta.
[6]
Pada dekade ini, Persib mengalami periode-periode penting dimana wali kota Bandung saat itu
R. Enoch
membangun kantor sekretariat untuk Persib di
Cilentah
. Sebelum akhirnya atas upaya
R. Soendoro
, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di
Jalan Gurame
.
[
butuh rujukan
]
Dekade 1960an
Pada musim kompetisi 1961, Persib berhasil menjuarai Kompetisi Perserikatan setelah memperoleh poin tertinggi di putaran final yang diikuti 7 kontestan.
[4]
[7]
Tetapi setelah itu di tahun-tahun berikutnya prestasi Persib kembali melorot dan gagal mempertahankan gelar pada Kompetisi Perserikatan 1964 dan 1965 di Jakarta.
[4]
Dekade 1970an
Memasuki dekade
1970-an
, tidak ada prestasi yang dicatatkan oleh Persib. Meskipun tidak meraih prestasi di kompetisi mayor, tetapi Persib masih berprestasi di kompetisi atau turnamen-turnamen seperti Surya Cup (Surabaya)
1978
, Yusuf Cup (Makasar) dan Tugu Muda (Semarang), diketiga turnamen tersebut Persib mampu tampil sebagai juara.
[
butuh rujukan
]
Dekade 1980an
Setelah berjuang dari tingkat zona, wilayah dan nasional, dengan materi pemain di antaranya Sobur,
Adeng Hudaya
,
Suryamin
,
Encas Tonif
, dan
Iwan Sunarya
, pada tahun
1980
Persib akhirnya kembali ke Divisi Utama bersama
PSIS Semarang
, Persema Malang dan PSP Padang untuk melengkapi 6 tim lain di Divisi Utama yaitu
Persija Jakarta
,
PSMS Medan
,
Persipura Jayapura
,
PSM Makassar
,
Persebaya Surabaya
dan
Persiraja Banda Aceh
.
Persib kembali ke Divisi Utama pada
Kompetisi Perserikatan 1983
, Meski pada putaran pertama Wilayah Barat di Stadion Imam Bonjol, Padang, hanya mencatat sekali kemenangan atas PSP Padang 2-1 (sisanya kalah 1-2 dari PSMS serta bermain imbang 2-2 dengan PSMS dan 0-0 dengan Persija), Persib memastikan diri lolos ke babak “4 Besar”, setelah mencetak 3 kemenangan dan sekali imbang di putaran kedua di Stadion Siliwangi.
Pada pertandingan pertama, gol-gol yang disumbangkan Adeng Hudaya (30), Wolter Sulu (52), Encas Tonif (66) dan Bambang Sukowiyono (72) mengantarkan Persib meraih kemenangan 4-0 atas Persiraja. Selanjutnya, PSP dibabat 5-0 lewat hattrick
Adjat Sudradjat
pada menit 18, 38 dan 55, serta gol tambahan dari
Bambang Sukowiyono
(8) dan Robby Darwis (68). PSMS yang akhirnya tampil sebagai juara Wilayah Barat juga ditaklukan dengan skor 3-1 melalui gol Bambang Sukowiyono (12-pen.) dan dua gol Adjat Sudradjat pada menit 22 dan 66. Pada partai pamungkas Wilayah Barat, Persib bermain imbang tanpa gol dengan Persija.
Di babak “4 Besar” yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, Persib dan PSMS bergabung dengan dua wakil Wilayah Timur, Persebaya Surabaya dan PSM Makassar. Persib akhirnya lolos ke grand final setelah mengalahkan Persebaya 2-1 lewat gol Wawan Karnawan (40) dan Wolter Sulu (60); kembali membekap PSMS 2-1 melalui dua gol yang diborong Adjat Sudradjat dan menghancurkan PSM Makassar 3-0 lewat gol Djafar Sidik (10), Yana Rodiana dan Bambang Sukowiyono (74).
Persib dikenal bersaing ketat dengan
PSMS Medan
dalam perebutan gelar juara Perserikatan. Pertemuan mereka yang pertama di laga pamungkas Perserikatan terjadi pada
musim 1983
. Tiada gol tercipta pada 90 menit pertandingan dan tambahan waktu, namun PSMS mampu mengalahkan Persib dengan keunggulan 3-2. Final
musim 1985
yang dihelat di
Stadion Utama Senayan
pada 23 Februari 1985 dikenang sebagai partai yang ditonton 150.000 orang, catatan yang hingga kini belum dapat tersaingi.
[8]
Persib kembali ditekuk PSMS lewat adu penalti lagi-lagi yang berakhir 3-2 setelah skor 2-2 hingga akhir perpanjangan waktu laga itu.
[9]
Persib akhirnya mampu menjadi juara Divisi Utama pada
musim 1986
untuk pertama kali sejak
musim 1961
saat
Adeng Hudaya
dan kawan-kawan di final mengalahkan
Perseman Manokwari
1-0 lewat gol tunggal
Djadjang Nurdjaman
.
[10]
Ketika itu skuat Persib dihuni pemain hasil binaan Marek Janota seperti Sobur, Boyke Adam, Wawan Hermawan (penjaga gawang), Wawan Karnawan, Ade Mulyono, Suryamin, Ujang Mulyana, Sarjono, Adeng Hudaya, Robby Darwis, Yoce Roni, Kornelis, Ajid Hermawan,
Ajat Sudradjat
, Yana Rodiana, Sam Triawan, Iwan Sunarya, Dede Rosadi, Djadjang Nurdjaman,
Bambang Sukowiyono
, Suhendar, Kosasih dan Djafar Sidik. Pemain-pemain itu ditangani pelatih
Nandar Iskandar
.
Usai kompetisi Perserikatan, Persib juga memenangkan Piala Sultan Hassanal Bolkiah. Di partai final, Persib yang saat itu meminjam libero
Herry Kiswanto
dari klub Galatama
Krama Yudha Tiga Berlian
serta Yusuf Bachtiar dari Perkesa 78 Sidoarjo, mengalahkan tim nasional Malaysia. Gol kemenangan Persib dilesakkan Yusuf, yang kemudian menjadi pemain kunci Persib di Liga Indonesia.
[11]
Gelar juara bertahan Perserikatan gagal dipertahankan Persib pada musim berikutnya,
1986/1987
. Setelah lolos ke babak “6 Besar”, Persib tidak lolos ke grand final karena hanya berada di peringkat ketiga klasemen akhir. Nilai yang dikumpulkan Persib yaitu 6, hasil sekali menang dan 4 kali seri, sebenarnya sama dengan
PSIS Semarang
.
Namun, karena unggul dalam produktivitas gol, PSIS-lah yang akhirnya tampil di final dan menjadi juara dengan mengalahkan Persebaya 1-0. Dari 5 pertandingan yang dimainkan, Persib hanya mencetak dua gol melalui Adjat Sudradjat ketika bermain imbang 1-1 dengan Persipura dan Adeng Hudaya saat mengalahkan PSIS 1-0.
Persib kalah bersaing di musim
1987
/
1988
dari Persebaya yang akhirnya tampil sebagai juara dan Persija sebagai
runner-up
. Pada masa itu pula, Persib menerima kunjungan klub Belanda
PSV Eindhoven
di tanggal 11 Juni 1987 di Stadion Siliwangi dalam sebuah laga persahabatan. Klub yang nantinya akan menjuarai
Piala Champions
1987-88 itu memenangkan laga dengan skor 6-0 dengan gol dari Rene van der Gijp (menit 8), hattrick
Eric Viscaal
('15, '40, '51) dan Jurrie Koolhof ('58, '63).
[12]
[13]
[14]
Pada musim
1989
/
1990
, di bawah besutan pelatih Ade Dana dan dua asistennya
Dede Rusli
dan
Indra M. Thohir
, Persib kembali menjadi juara setelah pada babak grand final di Stadion Utama Senayan mengalahkan PSM Makassar 2-0 lewat gol bunuh diri
Subangkit
dan Dede Rosadi.
[15]
“Kita bisa menjadi juara di Piala Sultan Hassanal Bolkiah karena Persib memang sedang di puncak prestasi. Dan memenuhi pra syarat sebagai tim juara. Di semua lini permainan tidak ada sama sekali celah yang bisa mengandaskan impian kami dalam mengibarkan sepak bola prestasi. Teknis dan non teknis jempolan. Tidak ada sama sekali ganjalan untuk menjadi the champion. Juara memang tinggal menunggu waktu saja,”
Bambang Sukowiyono
(1986)
Dekade 1990an
Pada
musim 1991/92
, Persib lolos dari babak reguler Wilayah Barat ke babak “6 Besar” bersama PSMS dan PSDS Deli Serdang, Persib lolos ke semifinal berkat kemenangan 2-1 atas Persebaya lewat gol Kekey Zakaria menit ke-7 dan Robby Darwis menit 30 dan menjinakkan PSDS 1-0 melalui gol tunggal Dede Rosadi pada menit 62.
Di semifinal, Persib dikalahkan PSM Makassar 1-2. Persib mencetak gol lewat tendangan penalti oleh Robby Darwis di menit 65, dan kebobolan 2 gol oleh PSM melalui Alimudin Usman pada menit 54 lewat tendangan penalti dan Kaharudin menit 79. Pada pertandingan perebutan tempat ketiga pun Persib dikalahkan Persebaya 1-2.
[16]
Pada musim
1993/1994
, yang merupakan Kompetisi Perserikatan terakhir sebelum dilebur menjadi Liga Indonesia (LI) pada musim
1994/1995
, Persib kembali menjuarai Divisi Utama, setelah di final menjungkalkan PSM Makassar 2-0 pada tanggal 17 April 1994.
[15]
Dua gol kemenangan Persib pada partai final yang disaksikan lebih dari 100.000 penonton itu dicetak Yudi Guntara menit ke-26 dan Sutiono Lamso menit 71. Pada partai final itu, pelatih Indra M. Thohir yang didampingi Asisten Pelatih Djadjang Nurdjaman dan Emen Suwarman menurunkan formasi terbaiknya yaitu Aris Rinaldi (kiper); Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi (belakang); Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Asep Kustiana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara (gelandang), Kekey Zakaria, dan Sutiono Lamso (striker).
[17]
1994-2007: Bergulirnya Liga Indonesia
PSSI memutuskan untuk mengakhiri dualisme kompetisi yaitu Perserikatan (amatir) dan Galatama (semiprofesional), dengan menggelar Liga Indonesia mulai musim
1994
-
1995
, dan membuka keran bagi pemain asing. Sebanyak 34 tim, terdiri dari 16 eks Galatama dan 18 eks Perserikatan, tampil dalam kompetisi Liga Indonesia (LI).
Ke-34 peserta dibagi ke dalam dua wilayah, Barat dan Timur. Di Wilayah Barat bercokol Arseto Solo, Bandung Raya, BPD Jateng, Mataram Putra, Medan Jaya, Pelita Jaya Jakarta, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijatim Jakarta Timur, Persiku Kudus, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, PS Bengkulu, PSDS Deli Serdang, PSMS Medan, Semen Padang, dan Warna Agung. Sedangkan di Wilayah Timur, ada Arema Malang, Assyabaab Salim Grup Surabaya (ASGS), Barito Putra, Gelora Dewata, Mitra Surabaya, Persebaya Surabaya, Persegres Gresik, Persema Malang, Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Petrokimia Putra Gresik, PSIM Yogyakarta, PSIR Rembang, PSIS Semarang, PSM Makassar, Pupuk Kaltim Bontang, dan Putra Samarinda.
17 tim yang berada di masing-masing wilayah harus bertarung secara reguler dalam 32 pertandingan
home
and
away
. Empat tim teratas berhak lolos ke babak “8 Besar”, dan dua tim terbawah di masing-masing wilayah degradasi ke Divisi I.
Liga Indonesia/1994-95
Kendati keberadaan pemain asing sudah diperbolehkan PSSI, namun Persib tetap mengandalkan pemain lokal pada LI I/1994-95. Persib memulai kompetisi dengan hasil buruk. Pada partai pembuka, Persib dikalahkan
Pelita Jaya
0-1 melalui gol tunggal pemain asing asal
Yugoslavia
(sekarang
Serbia
), Dejan Gluscevic.Di babak reguler, dengan mengalami tiga kekalahan, Persib pun hanya lolos ke babak “8 Besar” sebagai
runner-up
di bawah Pelita Jaya.
Setelah lolos ke Senayan, Persib memulai pertandingan Grup B, 20 Juli 1995, dengan hasil 0-0 dengan Petrokimia Putra. Dalam pertandingan ini, Petrokimia Putra menurunkan dua pemain asing,
Jacksen Tiago
(Brasil) dan penjaga gawang asal Trinidad & Tobago, Darryl Sinerine. Sementara pada pertandingan lain, ASGS membekap Medan Jaya 2-1.
Persib baru membuka peluang lolos ke semifinal setelah pada partai kedua,
23 Juli
1995
, menundukkan Medan Jaya 2-1 dan pada pertandingan lain, Petrokimia Putra kembali bermain imbang 2-2 dengan ASGS. Hasil ini membuat persaingan perebutan dua tiket dari Grup B semakin panas, terutama tiga tim yang masih punya peluang yaitu Persib, ASGS dan Petrokimia Putra.
Pada partai penentuan,
26 Juli
1995
, Persib menundukkan ASGS dengan skor telak 3-0, sekaligus melaju ke semifinal sebagai juara Grup B. Persib akhirnya didampingi Petrokimia Putra yang menang 3-0 atas Medan Jaya.
Di babak semifinal,
28 Juli
1995
, Persib bertemu Barito Putra yang menjadi
runner-up
Grup A. Dalam pertandingan yang berlangsung sengit, Persib menang 1-0 atas Barito Putra lewat
Kekey Zakaria
. Meskipun sempat ada tuduhan diselamatkan wasit, mereka lolos ke final untuk kembali berhadapan dengan Petrokimia Putra yang menyingkirkan Pupuk Kaltim 1-0 berkat gol tunggal
Widodo Cahyono Putro
.
Pada final yang berlangsung pada
30 Juli
1995
di Stadion Utama Senayan, seperti partai-partai sebelumnya, pelatih Indra M. Thohir memainkan para pemain sebagai berikut; Anwar Sanusi (kiper), Mulyana, Robby Darwis, Yadi Mulyadi (belakang), Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi,
Yudi Guntara
,
Asep Kustiana
,
Yusuf Bachtiar
(tengah), Kekey Zakaria, dan
Sutiono Lamso
(depan). Sutiono menjebol gawang Petrokimia Putra pada menit 76.
Penyerang Petrokimia
Jacksen F. Tiago
sempat mencetak gol di menit 30, namun dianulir oleh wasit Zulkifli Chaniago.
[18]
Hingga pertandingan usai, Petrokimia Putra gagal membuat gol balasan di Stadion Utama Senayan sehingga Persib menjuarai Liga Indonesia I.
[19]
Bagi Sutiono, golnya ke gawang Petrokimia Putra itu adalah yang ke-21 dan jumlah itu hingga saat ini belum terpecahkan oleh striker Persib lainnya.
Berkat keberhasilannya menjadi juara LI, Persib menjadi wakil Indonesia di
Piala Champions Asia musim 1995
(kini menjadi Liga Champions Asia). Pada babak pertama, mereka menang atas
Bangkok Bank
(
Thailand
) dengan agregat 2-1 dan
Pasay City
(
Filipina
) 5-2 di babak kedua kompetisi dan lolos ke babak perempatfinal wilayah Timur yang digelar di
Stadion Siliwangi
.
[20]
Pada perempatfinal yang dimainkan dalam format fase grup, Persib menempati posisi terbawah grup karena mengalami kekalahan dari
Verdy Kawasaki
(
Jepang
) 1-3,
Thai Farmers Bank
(
Thailand
) 2-3, dan
Ilhwa Chunwa
(
Korea Selatan
) 1-4.
[20]
Meskipun demikian, pelatih
Indra Thohir
mendapatkan gelar Pelatih Terbaik AFC 1995.
[21]
“Kalah dan terhenti di babak perempatfinal Wilayah Timur memang sudah diprediksi. Lawan yang kita hadapi, kualitasnya jauh di atas lawan-lawan Persib di babak penyisihan sebelumnya. Tapi, apapun adanya, langkah Persib sudah terekam dalam sejarah perhelatan Piala Champion Asia. Tim amatir tetapi mentalnya sangat profesional, sulit dilahirkan lagi dalam waktu yang relatif pendek,”
?
Asep Kustiana, pencetak gol Persib ke gawang Ilhwa Chunma (sekarang
Seongnam FC
)
Found Alignment, Found Width,
Persib tercatat pernah menghadapi
AC Milan
dalam laga persahabatan tanggal 4 Juni 1994 di Stadion Utama Senayan. AC Milan kala itu dipimpin pelatih legendaris Italia
Fabio Capello
, namun tidak diperkuat banyak pemain intinya karena akan bermain di
Piala Dunia
di Amerika Serikat.
[22]
Tim asal Italia tersebut menghajar Persib 0-8 lewat gol
Dejan Savi?evi?
('17, '18),
Gianlugi Lentini
('26),
Paolo Baldieri
('27, '48, '58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).
[23]
[24]
Liga Super Indonesia (2008-2015)
Liga Indonesia
mengalami perubahan setelah dibentuknya Liga Super Indonesia (LSI) sebagai liga divisi teratas menggantikan Divisi Utama yang menjadi liga tingkat kedua. Musim
2008?2009
menjadi yang pertama dalam tajuk LSI. Klub tidak lagi diperbolehkan menerima bantuan dana dari pemerintah daerah, dan didirikanlah PT. Persib Bandung Bermartabat sebagai perusahaan yang menaungi Persib.
[10]
Jaya Hartono
membawa dua anak asuhnya di
Deltras FC
,
Hariono
dan
Waluyo
ke dalam tim. Dua pemain muda,
Irwan Wijasmara
dan
Wildansyah
, bergabung dari tim Diklat Persib. Persib mampu berada di peringkat 3 klasemen akhir dengan raihan 66 poin, hasil dari 20 menang, 6 seri dan 8 kalah.
Musim selanjutnya, yaitu
2009-10
Persib ditinggal
Eka Ramdani
yang menerima tawaran
Persisam
. Kepindahannya ini sempat memicu kemarahan suporter.
Lorenzo Cabanas
,
Rafael Alves Bastos
,
Nyeck Nyobe
, Edi Kurnia,
Zaenal Arief
, Suwita Pata, Hari Salisburi dan Waluyo juga meninggalkan klub. Sebagai gantinya,
Budi Sudarsono
, Cucu Hidayat, Aji Nurpijal dan Christian Rene direkrut serta Dedi Haryanto dipromosikan dari tim Diklat. Dua pemain
timnas Thailand
Sinthaweechai Hathairattanakool
dan
Suchao Nuchnum
direkrut Persib dengan status pinjaman. Persib mengakhiri musim dengan duduk di peringkat 4.
Untuk musim
Liga Super Indonesia 2014
, legiun asing Persib diisi oleh
Vladimir Vujovi?
,
Djibril Coulibaly
, dan
Makan Konate
. Dalam sebuah laga ujicoba tanggal 14 Mei 2014 di Stadion Si Jalak Harupat, Persib menahan imbang raksasa Belanda,
Ajax Amsterdam
dengan skor 1-1.
[25]
Pada musim reguler, Persib berada dibawah juara grup A
Arema
dengan 41 poin, berbanding dengan 44 poin yang diraih Arema. Persib kemudian memasuki Babak 8 Besar, tergolong ke dalam grup B bersama PBR, Mitra Kukar dan Persebaya. Dengan raihan 4 kemenangan, dan masing masing 1 seri dan kekalahan, Persib melaju ke semi-final untuk menghadapi Arema. Laga yang berlangsung di
Stadion Gelora Sriwijaya
mampu dimenangkan Persib dengan skor 3-1 setelah perpanjangan waktu, lewat gol Vujovic di menit 84, Atep di menit 91, dan Konate di menit 114 yang hanya dibalas
Alberto Goncalves Da Costa
di menit 46.
[26]
Persipura adalah lawan Persib di laga final yang juga dilakoni di Gelora Sriwijaya pada 7 November 2014.
Ian Kabes
membuka skor dengan golnya di menit 5, namun
Imanuel Wanggai
mencatat gol bunuh diri di menit 45+1. Persib berbalik unggul lewat
M. Ridwan
di menit 52, sebelum akhirnya kembali imbang oleh
Boaz Solossa
di menit 79. Adu penalti dimainkan setelah di babak perpanjangan waktu skor tetap 2-2. Boaz,
Yohanes Pahabol
, dan
Robertino Pugliara
dari Persipura serta Konate,
Ferdinand Sinaga
,
Tony Sucipto
dan
Supardi Nasir
berhasil mencetak gol di babak penalti. Penendang Persipura selanjutnya
Nelson Alom
tak berhasil, dan
Ahmad Jufrianto
mampu menaklukkan
Yoo Jae-hoon
, sehingga memastikan Persib meraih gelar juara dengan skor 2-2 (3-5) di laga final.
[27]
Striker Persib Ferdinand Sinaga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LSI 2014.
[28]
Keberhasilan Persib menjuarai LSI 2014 disambut sangat meriah oleh Bobotoh yang turun ke jalanan kota Bandung. Ribuan orang termasuk Bobotoh dan warga biasa mendatangi selebrasi kemenangan yang berlangsung di Lapangan Gasibu, dengan para pemain Persib, pelatih, dan staf menaiki bus
Bandros
yang dikawal ketat oleh polisi.
[29]
Liga 1 (2017-sekarang)
Musim pertama Persib pada era Liga 1 dikejutkan dengan kedatangan mantan pemain
timnas Ghana
yang pernah menjadi bintang bersama
Chelsea
,
Real Madrid
dan
AC Milan
,
Michael Essien
yang didatangkan dari klub top Yunani
Panathinaikos FC
sebagai
marquee player
.
[30]
[31]
Carlton Cole
yang pernah bermain untuk
West Ham
juga berseragam Persib, bersama
Shohei Matsunaga
yang kembali direkrut setelah bermain di Persib pada rentang tahun 2011-2012. Cole dilepas di pertengahan musim setelah gagal menyarangkan satupun gol ke gawang lawan,
[32]
dan pemain timnas Chad
Ezechiel N'Douassel
direkrut dari klub Israel
Hapoel Tel Aviv
pada 7 Agustus 2017.
[33]
Karena hasil yang tidak memuaskan,
Djajang Nurjaman
mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih pada 16 Juli 2017 dan
Herrie Setyawan
menjadi pelatih sementara atau
caretaker
[34]
.
Persib terlempar dari papan atas klasemen ke papan tengah sejak pekan ke-11 dan tak beranjak hingga akhirnya harus puas menyudahi musim di peringkat 13, yang terburuk sejak musim
2006
.
Pada
musim 2018
, terjadi perubahan skuad yang cukup signifikan. Essien dilepas, Vujovic pindah ke
Bhayangkara FC
, Matsunaga ke
Persela
, sementara itu
Ardi Idrus
,
Ghozali Siregar
,
Jonathan Bauman
,
Bojan Mali?i?
, dan
Oh In-Kyun
masuk menggantikan. Selain itu, Eka Ramdani dan
Airlangga Sutjipto
kembali didatangkan. Pelatih Mario Gomez asal Argentina ditunjuk untuk menangani tim di musim ini.
[35]
Laga
Derbi Indonesia
di paruh musim kedua ternodai dengan meninggalnya Haringga Sirla, seorang suporter yang dianiaya oknum suporter lain sebelum laga dimulai.
[36]
Akibat tragedi itu, Persib dihukum tak boleh bermarkas di wilayah Jawa Barat termasuk di Stadion GBLA maupun Jalak Harupat, sehingga harus memainkan laga kandang di
Stadion Kapten I Wayan Dipta
. Persib sempat menghuni posisi 2 klasemen menuju akhir kompetisi, namun kekalahan-kekalahan dialami dan penurunan performa ini membuat Persib hanya bisa berada di peringkat 4 klasemen akhir. Ardi Idrus terpilih masuk Tim Terbaik Liga 1 2018.
[37]
Eka Ramdani memutuskan pensiun di akhir musim.
[38]
Untuk
musim 2019
, Mario Gomez yang dipecat digantikan
Miljan Radovi?
.
[39]
[40]
Akan tetapi, hasil turnamen pramusim
Piala Presiden 2019
yang tak memuaskan membuatnya didepak, dan manajemen mendatangkan
Robert Rene Alberts
yang pernah mengantarkan Arema juara LSI 2009-10.
[41]
Striker
Artur Geworkyan
direkrut untuk menggantikan Bauman, dan Rene Mihelic asal
Slovenia
melengkapi jatah legiun asing.
[42]
[43]
Beckham Putra Nugraha
pun dipromosikan dari Persib U19 setelah membawa tim tersebut juara Liga 1 U19 2018.
[44]
Di pertengahan musim, Mihelic bersama Geworkyan diputus kontrak dan Malisic dilepas ke
Badak Lampung F.C.
[45]
Sebagai gantinya, Persib mendatangkan
Kevin van Kippersluis
dan
Nick Kuipers
dari Belanda serta
Omid Nazari
asal Filipina.
[46]
Karena kiper utama
Deden Natshir
mengalami cedera tulang kering di laga melawan Persija (10/7) dan absen hingga akhir musim, kiper
PSS Sleman
asal
Kuningan
Dhika Bayangkara
ditransfer ke Persib.
[47]
[48]
Pada musim
2020
Persib merekrut beberapa pemain, yaitu
Geoffrey Castillion
,
Wander Luiz
, dan
Ezra Walian
serta sempat memuncaki klasemen dengan tiga kemenangan beruntun, namun akhirnya kompetisi dihentikan setelah ditunda berkali-kali akibat terjadinya
pandemi Covid-19
. Kompetisi lalu dilanjutkan pada tahun 2021 dengan memulai
musim baru
pada bulan Agustus.
[49]
Persib berlaga di
Piala Menpora 2021
, dengan hasil akhir kalah 1-2 dari Persija pada babak final.
[50]
Beberapa pemain yang baru bergabung seperti Ferdinand Sinaga dan
Farshad Noor
dilepas sebelum liga benar-benar dimulai.
[51]
Castilion dan Luiz juga dirilis pada pertengahan musim.
Mohammed Rashid
,
Bruno Cantanhede
,
Marc Klok
,
David da Silva
dan beberapa pemain akademi klub masuk ke dalam skuat.
[52]
[53]
Di klasemen akhir
Liga 1 2021?2022
, Persib finis di posisi 2 dan lolos ke babak kualifikasi
Piala AFC 2023/24
.
[54]
Persib sempat mendapat gugatan pengaturan skor saat seri melawan Barito di laga terakhir yang membuat Barito selamat dari zona degradasi dengan unggul rekor pertemuan atas Persipura. Di laga itu, performa David da Silva dikritik habis-habisan terlebih saat menyia-nyiakan peluang, sehingga memunculkan tudingan pengaturan skor.
[55]
Namun, gugatan itu dibatalkan karena tidak adanya bukti yang mengarah kepada tindakan tersebut.
[56]
Sebelum
musim 2022/23
dimulai,
insiden di stadion GBLA
terjadi pada tanggal 17 Juni 2022 dalam laga
Piala Presiden
melawan Persebaya yang menewaskan dua orang.
[57]
Dua pemain timnas Indonesia
Ricky Kambuaya
dan
Rachmat Irianto
pindah dari Persebaya ke Persib.
[58]
Sebanyak sebelas pemain dari musim sebelumnya dirilis tim, termasuk penggawa inti seperti Esteban Vizcarra, Rashid, Cantanhede, Ardi Idrus, dan kapten tim Supardi.
[59]
Persib tidak mengawali kompetisi liga dengan baik karena gagal menang di tiga laga pertama, mengakibatkan pelatih Robert Alberts mundur. Asisten Alberts,
Budiman Yunus
, menjadi pelatih sementara hingga
Luis Milla
, mantan pelatih timnas Indonesia dari Spanyol, secara resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru.
[60]
Pada musim 2023/24, Luis Milla mengundurkan diri pada Juli 2023 dikarenakan alasan pribadi.
[61]
Ia digantikan oleh pelatih fisik Yaya Sunarya sebagai pelatih sementara (caretaker) hingga datangnya
Bojan Hodak
.
[62]
Persib meraih catatan 14 pertandingan tak terkalahkan sebelum akhirnya dikalahkan Persik Kediri 0-2 di kandang pada 10 Desember.
[63]
Logo dan seragam
Warna resmi seragam klub adalah biru dan putih yang merupakan warna digunakan oleh
Kerajaan Siliwangi
.
Logo klub tampak serupa dengan lambang kota Bandung. Logo tersebut dipakai dikarenakan pada masa-masa awal Perserikatan, Persib dinilai mewakili orang Sunda. Saat ini, tiga bintang ditambahkan di atas logo klub sebagai tanda telah memenangkan dua kali liga pada tahun musim
1994?95
,
2014
dan
2023?24
. Pada ubahan terakhir, logo kini memiliki bentuk perisai yang lebih membulat dan pergantian aksara (
font)
"PERSIB" di tengahnya.
[64]
Klub sempat mengubah warna seragam menjadi biru muda dan logo dengan gambar harimau serta tulisan "PERSIB" dan "MAUNG BANDUNG" di masing-masing atas dan bawah logo pada musim
2003
, namun hanya bertahan semusim lewat instruksi pergantian kembali oleh wali kota Bandung saat itu
H. AA Tarmana
.
[65]
Menurut statuta PSSI, logo Persib sekarang dilindungi dan tidak dibenarkan untuk diganti dan diubah sebagai penghargaan akan andil klub dalam pendirian PSSI pada tahun 1930. Peraturan ini juga meliputi larangan pergantian nama, domisili, dan warisan sejarah klub.
[66]
Stadion dan fasilitas latihan
Persib sempat menggunakan lapangan-lapangan di kota Bandung seperti di Ciroyom dan Tegallega untuk bermain pada era awal berdirinya.
Stadion Sidolig
(yang kini bernama Stadion Persib) mulai digunakan setelah terjadi merger klub-klub lokal
Hindia Belanda
seperti UNI, Sidolig, dan federasi sepak bola Bandung
Voetbal Bond Bandoeng en Omstreken
(VBBO). Setelah itu, Persib bermarkas di
Stadion Siliwangi
hingga dekade 2000an.
Pada
Liga Super Indonesia 2008
, Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya
Pemilu 2009
,
Kepolisian
Kota Bandung
tidak lagi mengeluarkan surat izin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah
Stadion Si Jalak Harupat
,
Soreang
,
Kabupaten Bandung
, sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.
Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jalan Ahmad Yani. Di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para
bobotoh
untuk masuk ke dalam stadion.
Selain Stadion Persib, Persib pun memakai Sport Jabar Arcamanik. Tim Persib sendiri mengaku cocok berlatih di stadion tersebut, karena selain memiliki lapangan yang cukup baik termasuk kondisi rumputnya. Selain itu tempat tersebut lokasinya dekat dengan mess Persib di Stadion Sidolig. Terkadang jika dibutuhkan, lapangan di jalan Lodaya pun jadi tempat berlatih.
[67]
Pada Juni 2016 hingga September 2018 Persib menggunakan
Stadion GBLA
untuk memainkan laga kandangnya. Untuk
Liga 1 2019
Stadion GBLA tak dapat digunakan akibat kondisinya yang memburuk,
[68]
sehingga Persib bermarkas kembali di
Stadion Si Jalak Harupat
.
Bersama pemerintah kota Bandung, Persib mencapai kesepakatan atas penggunaan stadion GBLA yang direncanakan berlangsung selama 30 tahun pada tahun 2022.
[69]
Penetapan hari jadi
PERSIB secara resmi mengumumkan perubahan hari jadi dari 14 Maret 1933 ke 5 Januari 1919. Pengumuman tersebut dilakukan langsung oleh CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita sesaat setelah menerima hasil riset dari Tim Peneliti Hari Jadi PERSIB yang diketuai Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran
(FIB Unpad),
Prof
.
Kunto Sofianto
,
Ph.D
di Graha PERSIB, Minggu, 17 Desember 2023.
Prof. Kunto menjelaskan, penetapan tanggal 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB dilakukan setelah tim peneliti yang beranggotakan Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P. dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA, bekerja cukup lama melakukan riset sejarah dengan merujuk pada sumber primer dan sumber sezaman.
"Riset hari jadi ini dilakukan untuk menjawab keresahan dan bahkan keraguan yang muncul dalam satu dekade terakhir, terutama dari pegiat literasi, jurnalis dan Bobotoh PERSIB karena tidak adanya bukti otentik dasar penetapan hari jadi PERSIB pada tanggal 14 Maret 1933," jelas Prof. Kunto.
Selain itu, narasi yang menyebutkan bahwa
PERSIB
(
Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond/BIVB
) merupakan salah satu dari tujuh perserikatan (bond) pendiri
PSSI
pada 19 April 1930 menjadi alasan lain timnya melakukan kajian ilmiah dan riset hari jadi ini. Logikanya, tegas Prof. Kunto, sebagai salah satu pendiri PSSI, PERSIB harus lahir terlebih dulu dari yang dilahirkannya.
“Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi PERSIB, tidak berdasarkan fakta sejarah (ahistoris) apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada tanggal 19 April 1930," jelasnya.
Prof. Kunto juga menjelaskan, di antara lima titimangsa yang ditemukan oleh tim peneliti, tanggal 5 Januari 1919 merupakan hasil interpretasi yang paling logis karena didukung oleh fakta sejarah yang kuat (primer). Di luar tanggal tersebut empat titimangsa lainnya adalah 11 Juli 1914, 19 Mei 1923, 22 Oktober 1928 dan 18 Maret 1934.
"Setelah melewati langkah-langkah ilmiah yang lumayan panjang, termasuk uji publik melalui Focus Group Discussion (FGD) secara terbuka, kami berkeyakinan untuk menyimpulkan bahwa tanggal 5 Januari 1919 bisa dijadikan sebagai hari jadi PERSIB," kata Prof. Kunto.
Dasar penetapan 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB adalah adanya momen kesepakatan dalam vergadering (rapat) 13 klub pribumi seperti KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil untuk mendirikan sebuah bond atau perserikatan bernama Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB). Fakta tersebut ditemukan dalam pemberitaan surat kabar Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919.
Dijelaskan Prof Kunto, ke-13 klub pribumi tersebut memutuskan membentuk bond tersendiri sebagai bentuk “perlawanan” terhadap diskriminasi yang dilakukan bond
Hindia Belanda
, Bandoengsch Voetbal Bond (BVB) terhadap sepak bola bumiputera. seusai deklarasi pendirian, dibentuklah susunan kepengurusan di bawah kepemimpinan Soetan Baginda M. Djamil sebagai presiden bond dan Soegeng sebagai wakilnya.
CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat,
Glenn T. Sugita
menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Tim Peneliti Hari Jadi PERSIB atas kerja kerasnya melakukan riset untuk menjawab kegelisahan dan keraguan publik terkait hari jadi PERSIB. "Setelah hasil riset ini ditetapkan, mulai tahun depan, PERSIB akan memperingati hari jadinya setiap tanggal 5 Januari," kata Glenn.
Lebih lanjut Glenn mengatakan, manajemen dan stakeholders akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perubahan hari jadi ini. "Maklum, kita sudah bertahun-tahun merayakan hari jadi setiap tanggal 14 Maret. Kita berharap, penetapan hari jadi yang baru ini bisa menghadirkan berkah dan PERSIB semakin berjaya di kemudian hari," kata Glenn.***
[2]
Prestasi
Domestik
Liga (Kasta Tertinggi)
- Perserikatan
- Juara
(5)
: 1937,
1961
,
1986
,
1989?90
,
1993?94
- Runner-Up
(8)
: 1933, 1934, 1936,
1959
,
1965?66
,
1966?67
,
1983
,
1985
- Liga Indonesia
(sekarang Liga 1)
Kompetisi Piala/Turnamen
- Turnamen Kongres PSSI
- Inter Island Cup
- Piala Presiden
- Piala Indonesia
- Perempat Final
(1)
:
2019
- Piala Menpora
- Lainnya
- Piala Siliwangi (4)
: 1981, 1989, 1994, 2000
- Piala Jusuf (1)
: 1957
- Piala Marah Halim (1)
: 1988
- Piala Surya (1)
: 1978
- Piala Soeratin
(3)
: 2003, 2006, 2017
- Piala Pers (1)
: 1993
- Piala Johnny Pardede International Hotel (1)
: 1992
- Piala Persija Cup (1)
: 1991
- Piala Jawa Pos (1)
: 1990
- Piala Wali Kota Bogor (1)
: 1978
- Piala General Rehearsal Asian Games (1)
: 1962
- Piala Kang Dada (1)
: 2008
- Piala Celebes (1)
:
2012
- Piala Wali Kota Padang (1)
: 2015
Kejuaran Asia
Internasional
- Pesta Sukan
(
Sultan Brunei Cup
)
- Queen's Cup
(
Bangkok Thailand
)
- Babak Penyisihan
(1):
1978
- Aga Khan Gold Cup
(
Pakistan Timur
)
- King's Cup
(
Bangkok Thailand
)
- Babak Penyisihan
(1):
1978
- Selangor Asia Challenge Cup
(
Selangor Malaysia
)
Statistik di kompetisi klub AFC
Rekor musim ke musim
Juara
|
Peringkat kedua
|
Promosi
|
Degradasi
|
Peringkat klub
- Per 10 April 2022.
[71]
Rank
|
Poin
|
Perubahan
|
Indonesia
|
AFC
|
FIFA
|
1
|
67
|
755
|
1383
|
177
1353
|
Skuat
Pemain Utama
Berikut daftar skuat yang dirilis untuk kompetisi
Liga 1 2023-2024
- Per 4 Februari 2024.
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan
FIFA
. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Pemain cadangan dan akademi
Skuat U21
Untuk informasi lebih lanjut:
Persib Bandung U-21
Untuk informasi lebih lanjut:
Persib Bandung U-19
Berikut daftar pemain Persib U21.
[72]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan
FIFA
. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Transfer 2023
Masuk
Keluar
Dipinjamkan
Daftar pelatih dan pemain asing
Pelatih Liga Indonesia
Berikut daftar pelatih Persib sejak musim kompetisi 1994/1995:
Mantan Pemain
Daftar pemain asing
Berikut daftar pemain asing yang pernah bermain untuk Persib. Nama yang tercetak
tebal
masih memperkuat Persib.
Nomor punggung diistirahatkan
Tata kelola
Staff kepelatihan
[75]
Kepengurusan
Badan hukum
PT Persib Bandung Bermartabat
[76]
Sejarah kepelatihan
Pelatih kepala berdasarkan tahun (1980?sekarang)
Apparel
Keuangan dan kepemilikan
Persib Bandung merupakan klub terkaya di
Asia Tenggara
pada tahun 2015 dengan total kekayaan sebesar Rp.11,2 triliun menurut situs
Goal.com
.
[80]
Keberhasilan Persib menjadi salah satu klub dengan finansial terkuat tentu bukan tanpa makna. Direktur Pemasaran Persib Bandung, M. Farhan mengatakan, kesuksesan klub tak lepas dari kinerja tim pemasaran.
[81]
Persib sebelumnya dimiliki oleh Pemkot dan anggarannya dialokasikan dari APBD. Sesuai aturan
Permendagri No. 13/2006
yang direvisi menjadi
Permendagri No. 59/2007
, klub profesional tidak diperbolehkan lagi menggunakan anggaran pemerintah. Kondisi itu membuat 36 Football Union, pemangku kepentingan Persib, sepakat memberikan amanah kepada mantan Wali Kota Bandung
Dada Rosada
untuk menyelamatkan Persib agar tetap bisa mengikuti kompetisi.
PT. Persib Bandung Bermartabat
(PT.PBB) kemudian didirikan pada tanggal 20 Agustus 2009 sebagai dasar hukum klub.
[82]
Erick Thohir
yang pernah menjadi pemilik
Mahaka Media
,
Viva Media
,
Philadelphia 76ers
,
Satria Muda BritAma
juga pemilik
D.C. United
dan
Inter Milan
pernah menjadi wakil komisaris Persib.
[83]
Suporter
Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi
Jawa Barat
dan
Banten
, bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Fans Persib Bandung tersebar di berbagai wilayah khususnya Jawa Barat seperti Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Cirebon, Karawang, Depok, Bekasi, Subang bahkan hingga di luar Jawa Barat seperti Surabaya, Mojokerto, Blitar, Jombang, Bojonegoro, Madura, Jember, dan wilayah lainnya di Nusantara dan sekaligus yang memiliki jumlah fans terbanyak di Indonesia mengalahkan
Arema Cronus
dan
Persebaya Surabaya
. Penggemar Persib menamakan diri sebagai
Bobotoh
. Pada era
Liga Indonesia
,
Bobotoh
kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti
Viking Persib Club
,
Bomber
(Bobotoh Maung Bersatu), Flowers City Casuals, Ultras Persib, dan lainnya.
Persib juga memiliki penggemar dari kalangan selebritis, contohnya
Ronal Surapradja
,
[84]
Cita Citata
,
Aura Kasih
,
Melody Nurramdhani Laksani
,
[85]
Raffi Ahmad
,
[86]
Farhan
,
Desy Ratnasari
,
[87]
mantan VJ
MTV Indonesia
Edi Brokoli
,
[88]
vokalis band
Mocca
Arina Ephipania
, grup band
Kuburan
,
Pemuda Harapan Bangsa
(PHB),
Jeruji
,
PAS Band
,
The Milo
,
Ariel Noah
,
Melly Goeslaw
,
[89]
Chika Jessica
, dan
Omesh
. Klub ini juga digemari mantan wakil gubernur Jawa Barat
Dede Yusuf
[90]
dan gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil
.
[91]
Redouane Barkaoui
, mantan striker Persib asal
Maroko
memuji dukungan yang diberikan dalam laga Persib “Atmosfer sepak bola di Bandung benar-benar jempolan. Saya begitu kagum melihat dukungan penonton yang hebat dan luar biasa. Tidak hanya di partai sesungguhnya di ajang kompetisi, di partai uji coba pun penonton melimpah dan membludak hingga pinggir lapangan. Hebat.”
Striker asal Kamerun yang pernah berseragam Persib pada tahun 2007 dan kemudian menembus Liga 1 Prancis
Christian Bekamenga
pun ikut bersuara: “Atmosfer sepak bola di Bandung memang tiada duanya. Hasrat bobotoh mendukung timnya patut diapresiasi dengan prestasi membanggakan. Dukungan bobotoh yang tidak pernah surut adalah motivator utama saya dalam mengibarkan sepak bola prestasi bersama Persib.”
Suporter Persib memiliki hubungan yang sangat kelam dengan kelompok suporter
Persija Jakarta
,
The Jakmania
. Sudah banyak peristiwa maupun insiden-insiden yang terjadi akibat permusuhan abadi dua suporter garis keras ini. Bahkan pihak kepolisian maupun
PSSI
dan
PT Liga Indonesia
pun sudah berulangkali meminta Viking dan The Jak untuk berdamai. Setelah kematian suporter Rangga tanggal 29 Mei 2012
[92]
dalam laga El Clasico melawan Persija, perdamaian antar kedua kelompok suporter sempat dicanangkan. Akan tetapi permusuhan kembali terjadi hingga akhirnya seorang suporter tewas teraniaya kembali sebelum laga pada tahun 2018. Pada laga melawan Persija tanggal 10 Juli 2019, tidak ada kerusuhan yang terjadi dan kapten Supardi menilai situasinya aman.
[93]
Rivalitas
Persib Bandung memiliki persaingan lama di era
Perserikatan
dengan
Persebaya Surabaya
,
PSM Makassar
, dan
PSMS Medan
yang sekarang disebut sebagai
El Classico
.
[94]
Rivalitas dengan PSMS mencapai puncaknya ketika era 1980an saat Persib dua kali dikalahkan pada final musim
1983
dan
1985
. Suporter Persib dan Persebaya kini sudah mempunyai tali persahabatan yang kuat.
[95]
Persib juga mempunyai rivalitas dengan klub
Persija Jakarta
yang disebut dengan
Derbi Indonesia
(juga disebut
El Classico
), persaingan ini memanas di tahun 2000an setelah
Liga 1
profesional dibentuk dan menjadi pertandingan terbesar di Indonesia.
[96]
Klub afiliasi
Pada tahun 2019, Persib resmi mengakuisi
Blitar United
yang berada di Liga 2 dan menjadikannya sebagai klub satelit.
[97]
Manajemen mengubah nama klub menjadi
Bandung United
dan memindahkan markas klub dari
Blitar
ke Bandung. Bandung United memainkan laga kandangnya di stadion Arcamanik dan
Stadion Siliwangi
.
[98]
Melalui PT. PBB, Persib berhubungan dengan
Prawira Bandung
setelah klub bola basket tersebut diambil alih pada tahun 2018.
[99]
Referensi
- ^
"PERSIB Umumkan Perubahan Hari Jadi"
.
www.persib.co.id
. Diakses tanggal
17 Desember
2023
.
- ^
a
b
"PERSIB Umumkan Perubahan Hari Jadi"
.
www.persib.co.id
. Diakses tanggal
17 Desember
2023
.
- ^
"Persib"
.
www.persib.co.id
. Diakses tanggal
2023-12-18
.
- ^
a
b
c
d
e
"Official Persib Web"
.
persib.co.id
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Nugraha, Septian (2017-11-02).
"Romantisme Persib Bandung di Kota Solo"
.
Pandit Football Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-23
. Diakses tanggal
2022-06-05
.
- ^
Pratama, T. Nugraha.
"Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan"
.
Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
INDOSPORT.com (2017-11-16).
"Persib Era 50an Yang Mengharumkan Nama Timnas"
.
INDOSPORT.com
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Bola.com (2017-03-25).
"Duel Persib Vs PSMS 1985, Mencuri Perhatian Dunia"
.
bola.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-01-13
. Diakses tanggal
2019-11-30
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-06-02
. Diakses tanggal
2019-07-10
.
- ^
a
b
digital, pikiran rakyat.
"Sejarah Singkat Persib Bandung dari Masa ke Masa"
.
Pikiran Rakyat
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
SKOR.ID; SkorID.
"Pinjam Dua Pemain Galatama, Persib Juara Turnamen Internasional Pertama pada 1986"
.
www.skor.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-23
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
redaksi (2016-03-14).
"Sejarah Persib Bandung dalam 5 Ribu Kata"
.
Pandit Football Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2016-10-08
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Abidin, Ahmad Fadhil (2016-09-25).
"Stadion Siliwangi, Tempat Berbagai Sejarah Persib Terukir"
.
infobdg.com
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Post Match Persib VS PSV Eindhoven (1987): "Bintang Sepakbola Dunia Mencicipi Siliwangi"." | mengbal.com | Lalajo Maung"
(dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2017-06-07
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
a
b
Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama
:1
- ^
Suhendra, Endan (2020-02-29).
"29 Februari 1992: Kalah dari Persebaya di Play-off 3/4, Persib Catat Prestasi Terburuk Sejak 1983"
.
BULAO.ID
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-12-18
.
- ^
"17 April, Mengenang Momen Jawara Perserikatan 1994 (Bag I)"
.
Persib Bandung Berita Online | simamaung.com
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Teguh, Irfan.
"Kisah Petrokimia Putra Mewarnai Sepakbola Gresik"
.
Tirto.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-06-07
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
digital, pikiran rakyat.
"#KlipingPR Persib Juara Liga Indonesia Pertama"
.
Pikiran Rakyat
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
a
b
"Kisah Manis Persib Bandung di Liga Champions Asia - VIVA"
.
VIVA.co.id
. 2014-12-12. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Kisah Indra Thohir, Pelatih Terbaik Asia 1995 sekaligus Legenda Persib"
.
Bola.net
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-04-11
. Diakses tanggal
2022-04-11
.
- ^
Nugraha, Septian (2020-04-17). Idris, Firzie A., ed.
"Kilas Balik Persib Vs AC Milan pada 1994, Pujian Capello untuk Gelandang Maung Bandung"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-10-18
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
digital, pikiran rakyat.
"#KlipingPR Mengenang Lagi Pertandingan AC Milan vs Persib"
.
Pikiran Rakyat
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Sejarah Hari Ini: Persib Bandung vs AC Milan, 1994 | Goal.com"
.
www.goal.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Agus, Rustam. Khoer, Miftahul, ed.
"Hasil Laga Persahabatan Persib vs Ajax Skor 1-1: Konate Hujan Pujian"
.
Bisnis.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Ulasan Pertandingan - Semifinal ISL 2014: Persib vs Arema Cronus, 4 November 2014"
.
Labbola Sports Statistics & Data Management
(dalam bahasa Inggris). 2014-11-05.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-10
. Diakses tanggal
2019-07-10
.
- ^
BeritaSatu.com.
"Ferdinand Sinaga Pemain Terbaik ISL Musim Ini"
.
beritasatu.com
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2021-02-07
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Persib Juara ISL, Bandung Gelar Pesta Rakyat"
.
Republika Online
. 2014-11-09.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Riswan, Oris.
"Didatangkan dengan Harga Mahal, Essien Takkan Buat Persib Rugi"
.
Okezone.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
setiawan, Kodrat (2017-03-14). setiawan, Kodrat, ed.
"Ini Alasan Michael Essien Bergabung dengan Persib Bandung"
.
Tempo.co
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Noor, Rossi Finza.
"Carlton Cole Resmi Dilepas Persib"
.
Kumparan
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Profil Striker Baru Persib, Ezechiel N'Douassel"
.
Republika Online
. 2017-08-08.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Ramdhani, Dendi. Wirajati, Jalu Wisnu, ed.
"Alasan Djadjang Nurdjaman Mundur dari Kursi Pelatih Persib"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
AE, Aloysius Gonsaga (ed.).
"Lebih Dekat dengan Pelatih Baru Persib, Roberto Carlos Mario Gomez"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-10
. Diakses tanggal
2019-07-10
.
- ^
https://liga-indonesia.id/berita/tim-terbaik-go-jek-liga-1-2018
[
pranala nonaktif permanen
]
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-11
. Diakses tanggal
2019-07-11
.
- ^
Ramdhani, Dendi. Indriawati, Tri, ed.
"Resmi, Persib Bandung Tunjuk Miljan Radovic Jadi Pelatih"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-08-29
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Rudi, Alsadad. Indriawati, Tri, ed.
"Mario Gomez Dipecat Persib, Johor Darul Takzim Beri Sindiran"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Dennys, Ferril. Dennys, Ferril, ed.
"Robert Rene Alberts Ungkap Proses Gabung ke Persib"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Bolasport.com.
"Profil Artur Gevorkyan, Rekrutan Anyar Persib dengan Segudang Prestasi - Bolasport.com"
.
www.bolasport.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Achmad, Nirmala Maulana. Dennys, Ferril, ed.
"Profil Rene Mihelic, Gelandang Baru Persib"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-12-21
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
INDOSPORT.com (2019-06-22).
"Keren! Beckham Jadi Pemain Termuda Persib yang Jalani Debut di Liga 1"
.
INDOSPORT.com
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-06-22
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Laksamana, Nugyasa. Laksamana, Nugyasa, ed.
"Tinggalkan Persib, Bojan Malisic Gabung ke Perseru Badak Lampung FC"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-01-04
. Diakses tanggal
2019-11-30
.
- ^
"Tiga Pemain Baru PERSIB Tiba di Bandung | Official Persib Web"
.
persib.co.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-01-04
. Diakses tanggal
2019-11-30
.
- ^
"Alami Patah Tulang, Deden Natshir Cedera Panjang"
.
CNN Indonesia
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-11
. Diakses tanggal
2019-11-30
.
- ^
Rakyat, Pikiran.
"Persib Bandung Rekrut Dhika Bayangkara, Kiper Asal Kuningan - Pikiran-Rakyat.com"
.
www.Pikiran Rakyat
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-01-04
. Diakses tanggal
2019-11-30
.
- ^
"PSSI: Liga 1 Mulai 20 Agustus"
.
CNN Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-15
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
"Hasil Final Piala Menpora: Persija Juara Usai Kalahkan Persib"
.
CNN Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-15
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
"Persib Bandung Depak Farshad Noor"
.
CNN Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-15
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
Famela, Rizza Kampani.
"Persib Promosikan 2 Pemain Muda untuk Bergabung dengan Tim Senior - Priangan Timur News"
.
priangantimurnews.pikiran-rakyat.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-31
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
Nurinsani, Annisa (2021-12-20).
"Kedatangan 2 Pemain Asing Baru, Persib Bandung Optimistis Juara Liga 1 2021-2022"
.
Okezone.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-15
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
sportstars.id.
"Persib Bandung Dipastikan Tampil di AFC Cup Musim Depan - Sportstars.Id"
.
https://www.sportstars.id/
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-04-11
. Diakses tanggal
2022-04-11
.
- ^
"Respons Persib Usai Digugat Soal Dugaan Sepak Bola Gajah"
.
CNN Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-10-18
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
sportstars.id.
"PT LIB Pastikan Laga Barito Putera Vs Persib Bandung Tidak Diulang - Sportstars.Id"
.
https://www.sportstars.id/
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-10-18
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
Robbani, Muhammad.
"Riwayat Kematian Suporter di GBLA"
.
detikcom
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-10-18
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
"Persib Bandung"
.
Wikipedia
(dalam bahasa Inggris). 2022-10-18.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-23
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
"Perombakan Besar-besaran! Persib Lepas 11 Pemain untuk Liga 1 2022/23"
.
Bola.net
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-10-18
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
Zenitha, Cita (2022-09-10).
"Jejak Karier Pelatih Persib Bandung, Luis Milla"
.
Okezone.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-10-18
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
"Mundur dari Persib Bandung, Luis Milla Janji Bakal Setia Jadi Bobotoh untuk Selamanya"
.
Bola.net
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2023-12-18
.
- ^
Bolasport.com.
"RESMI - Bojan Hodak Gantikan Luis Milla Jadi Pelatih Persib Bandung - Bolasport.com"
.
www.bolasport.com
. Diakses tanggal
2023-12-18
.
- ^
"JPNN"
.
JPNN.com
. Diakses tanggal
2023-12-18
.
- ^
"Evolusi Logo Persib dari Masa ke Masa"
.
Metrum
. 2018-12-02.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-15
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
BobotohID.
"Jersey Persib dari Masa ke Masa !"
.
BOBOTOH PERSIB
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2022-01-15
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
Bolasport.com (2021-05-16).
"7 Tim Liga Indonesia Diharamkan Ganti Nama, Ada Persija dan Persib - Bolasport.com"
.
www.bolasport.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-15
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-11
. Diakses tanggal
2019-07-11
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-04-10
. Diakses tanggal
2019-07-10
.
- ^
Apriani, Yeni Siti.
"Persib Bandung Sah Gunakan Stadion GBLA Sebagai Homebase Liga 1 2022 2023 - Galamedia News"
.
galamedia.pikiran-rakyat.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-10-18
. Diakses tanggal
2022-10-18
.
- ^
"PERSIB in AFC Champions League"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 8 October 2014
. Diakses tanggal
14 November
2014
.
- ^
"Football / Soccer Club World Ranking"
.
footballdatabase.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-11-06
. Diakses tanggal
2021-11-06
.
- ^
"Skuat Persib U21"
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2016-05-29
. Diakses tanggal
2016-06-16
.
- ^
"Persib Bandung Pensiunkan Nomor Keramat 24, Sosok Pemain Ini yang Jadi Penyebabnya, Luar Biasa!!"
.
- ^
"PERSIB Kontrak Luizinho Passos Gantikan Gatot | Official Persib Web"
.
persib.co.id
. Diakses tanggal
2020-01-16
.
- ^
Baru, Liga Indonesia.
"Klub klub Terbaik dari Persib Bandung"
.
ligaindonesiabaru.com
. Diakses tanggal
2023-07-09
.
- ^
"Official Persib Web"
.
persib.co.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-03-31
. Diakses tanggal
2020-01-17
.
- ^
"Mario Gomez Pelatih PERSIB"
.
persib.co.id
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 1 February 2018
. Diakses tanggal
28 November
2017
.
- ^
"HATUR NUHUN RADOVIC, WILUJENG SUMPING RENE"
. persib.co.id. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 6 Mei 2019
. Diakses tanggal
5 Mei
2019
.
- ^
"Persib Tunjuk Luis Milla Sebagai Pelatih"
.
persib.co.id
. 19 Agustus 2022
. Diakses tanggal
19 August
2022
.
- ^
"Fakta Persib Bandung Klub Sepak Bola Terkaya Di Asia Tenggara"
.
web.archive.org
. 2017-03-19
. Diakses tanggal 2017-3-29
.
- ^
"Ini Rahasia Sehat Keuangan Persib"
.
web.archive.org
. 2017-01-24
. Diakses tanggal 2017-3-29
.
- ^
Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama
pbb
- ^
"Siapa Erick Thohir si pemilik Inter Milan? Apakah orang terkaya di Indonesia? | Adhiva news & geekytainment"
.
web.archive.org
. 2014-10-29
. Diakses tanggal 2014-11-1
.
- ^
BobotohID.
"Di Depan Markas Real Madrid, Artis Ini Bangga Memake Jersey Persib"
.
BOBOTOH PERSIB
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2021-01-03
. Diakses tanggal
2019-11-30
.
- ^
INDOSPORT.com (2018-03-14).
"3 Artis Cantik Penggila Persib Bandung"
.
INDOSPORT.com
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Persib Bandung Menang Lawan Sriwijaya FC di Final Piala Presiden, Raffi Ahmad Ikut Bangga"
.
Tabloidbintang.com
. 2015-10-19.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Bola.com (2017-10-11).
"Desi Ratnasari Ternyata Jadi Bobotoh Persib sejak Kecil"
.
bola.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Ariandi, Rizqi.
"Tak Mau Terpuruk Seperti Musim Lalu, Artis Ini Ungkap Harapan untuk Persib"
.
Bolalob - Situsnya Anak Futsal!
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Tresnady, Tomi (2015-10-19).
"Artis-artis Tanggapi Kemenangan Persib, Pakai Meme Lucu"
.
Suara.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Dede Yusuf Beri Dukungan Buat Persib di Dunia Maya"
.
detikcom
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
Indosport (2019-05-30). Saleh, Nurdin, ed.
"Ridwan Kamil Bentangkan Syal Persib Bandung di Kenya"
.
Tempo.co
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-13
. Diakses tanggal
2019-07-13
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-11
. Diakses tanggal
2019-07-11
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-11
. Diakses tanggal
2019-07-11
.
- ^
SKOR.ID; SkorID.
"Awal Mula Sebutan El Clasico untuk Laga Persib vs PSMS Medan"
.
www.skor.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-23
. Diakses tanggal
2021-12-28
.
- ^
Bola.com (2021-12-08).
"Persib Vs Persebaya: Cerita Mesranya Persahabatan Bonek dan Viking, Adem Ayem Saja Nonton Bareng di Satu Tribune"
.
bola.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-15
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
- ^
Bolasport.com (2020-05-09).
"Kisah 'Pengkhianat' Terbesar di El Clasico Indonesia Persija Vs Persib - Bolasport.com"
.
www.bolasport.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-12-28
. Diakses tanggal
2021-12-28
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-06-18
. Diakses tanggal
2019-07-10
.
- ^
"Salinan arsip"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-07-10
. Diakses tanggal
2019-07-10
.
- ^
"Diftha Pratama Jelaskan Kedekatan Prawira dengan Persib Bandung - IBL"
.
iblindonesia.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-01-25
. Diakses tanggal
2022-01-15
.
Pranala luar
|
---|
|
Tim nasional
| |
---|
Kompetisi klub
| |
---|
Kompetisi
kelompok umur
| |
---|
Kompetisi wanita
| |
---|
Kompetisi futsal
| |
---|
Kompetisi
yang dihentikan
| Liga
| |
---|
Piala
| |
---|
Kompetisi
internasional
| |
---|
|
---|
|