Penanggalan radiokarbon
(disebut pula
penanggalan karbon
atau
penanggalan karbon-14
) adalah suatu metode penentuan
usia
suatu objek yang mengandung
materi organik
dengan memanfaatkan sifat
radiokarbon
, suatu
isotop
radioaktif
dari
karbon
.
[1]
Metode ini dikembangkan pada akhir tahun 1940-an oleh
Willard Libby
,
[2]
yang menerima
Hadiah Nobel dalam Kimia
pada tahun 1960 berkat karyanya ini. Metode ini didasarkan pada fakta bahwa radiokarbon (
14
C
) dihasilkan terus-menerus di atmosfer sebagai hasil interaksi
sinar kosmik
dengan
nitrogen
di atmosfer.
14
C
yang dihasilkan bergabung dengan
oksigen
di atmosfer untuk membentuk
karbon dioksida
radioaktif, yang digunakan tumbuhan untuk proses
fotosintesis
; hewan memakan tumbuhan tersebut dan menerima
14
C
. Ketika hewan dan tumbuhan tersebut mati, pertukaran karbon antara mereka dengan lingkungan berakhir, dan sejak saat itu, jumlah
14
C
yang dikandungnya mulai berkurang sedikit demi sedikit ketika
14
C
mengalami
peluruhan radioaktif
. Pengukuran jumlah
14
C
dalam sampel tumbuhan atau hewan mati seperti pada suatu potongan kayu atau potongan tulang menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperkirakan kapan tumbuhan atau hewan tersebut mati. Semakin tua sampel tersebut, maka semakin sedikit
14
C
yang dapat dideteksi dari sampel tersebut, dan karena
waktu paruh
14
C
(masa ketika setengah dari sampel yang diberikan telah meluruh) adalah sekitar 5.730 tahun, penanggalan tertua yang dapat terukur melalui metode ini adalah sekitar 50.000 tahun lalu, meskipun metode penyiapan khusus terkadang dapat memberikan analisis akurat bagi sampel yang sudah sangat tua.
Sejumlah penelitian telah dilakukan sejak tahun 1960-an untuk menentukan proporsi
14
C
di atmosfer. Hasilnya, dalam bentuk kurva kalibrasi, saat ini digunakan untuk mengkonversi pengukuran radiokarbon dalam suatu sampel ke dalam perkiraan usia sampel tersebut. Koreksi lainnya harus dibuat dengan mempertimbangkan proporsi
14
C
dalam jenis organisme yang berbeda (fraksionasi), serta kadar
14
C
yang bervariasi di
biosfer
(efek reservoir). Pembakaran
bahan bakar fosil
seperti
arang
dan
minyak
, serta
uji nuklir
yang dilakukan pada 1950-an dan 1960-an mempersulit perhitungan penanggalan karbon. Karena waktu yang diperlukan untuk mengubah materi biologis menjadi bahan bakar fosil lebih lama dibanding waktu yang diperlukan bagi
14
C
untuk meluruh pada batas deteksi, bahan bakar fosil hampir sama sekali tidak mengandung
14
C
, dan karenanya sempat terjadi penurunan proporsi
14
C
di atmosfer yang berawal pada akhir abad ke-19. Kebalikannya, uji nuklir meningkatkan jumlah
14
C
di atmosfer, yang mencapai maksimumnya pada sekitar tahun 1965 dengan hampir dua kali dari jumlah
14
C
yang ada sebelum uji tersebut dimulai.
Pengukuran radiokarbon pada mulanya dilakukan dengan alat pencacah-beta, yang menghitung jumlah
radiasi beta
yang dipancarkan melalui peluruhan atom
14
C
dalam sampel. Baru-baru ini,
spektrometri massa pemercepat
menjadi metode pilihan dalam pengukuran radiokarbon; metode ini menghitung seluruh atom
14
C
dalam sampel dan tidak hanya karbon yang akan meluruh selama pengukuran; karenanya metode ini dapat digunakan dengan sampel yang lebih sedikit (seperti biji tumbuhan), dan lebih cepat memberikan hasil. Pengembangan penanggalan radiokarbon berdampak besar pada bidang
arkeologi
. Selain memberi penanggalan yang lebih akurat dibandingkan metode sebelumnya, metode ini mampu membandingkan penanggalan dengan jarak yang amat besar. Sejarah arkeologi terkadang merujuk pengaruh ini sebagai "revolusi radiokarbon". Penanggalan radiokarbon memberikan penanggalan bagi sejumlah masa transisi prasejarah penting, seperti akhir
zaman es terakhir
, dan awal
Neolitikum
dan
Zaman Perunggu
di wilayah yang berbeda.
Sejak diperkenalkan metode ini telah banyak digunakan sampai saat ini untuk menganalisis banyak objek terkenal, antara lain sampel dari
Gulungan Laut Mati
,
Kain Kafan dari Torino
, sejumlah besar artefak dari zaman Mesir kuno untuk memasok informasi bagi kronologi Dinasti Mesir,
[3]
dan
Otzi
, manusia purba yang jasadnya ditemukan terawetkan dalam es.
[4]
Pada tahun 1939,
Martin Kamen
dan
Samuel Ruben
dari
Laboratorium Radiasi di Berkeley
memulai percobaan untuk menentukan apakah unsur-unsur yang umum dalam materi organik memiliki isotop dengan waktu paruh yang cukup lama untuk digunakan dalam penelitian biomedis. Mereka mensintesis
14
C
menggunakan pemercepat siklotron laboratorium tersebut dan kemudian mereka menemukan bahwa atom-atom tersebut memiliki
waktu paruh
yang jauh lebih lama dari yang mereka anggap sebelumnya.
[5]
Penemuan ini kemudian diikuti oleh prediksi oleh
Serge A. Korff
, yang saat itu bekerja di
Franklin Institute
di
Philadelphia
, bahwa interaksi
neutron termal
dengan
14
N
di atmosfer atas dapat menghasilkan
14
C
.
[note 1]
[7]
[8]
14
C
sebelumnya telah terpikir untuk dibuat dari interaksi
deuteron
dengan
13
C
.
[5]
Pada saat di masa Perang Dunia II,
Willard Libby
, yang saat itu menjalani studi di Berkeley, mempelajari penelitian Korff dan terpikir akan kemungkinan penggunaan radiokarbon untuk penanggalan.
[7]
[8]
Pada tahun 1945, Libby memulai penelitiannya mengenai penanggalan radiokarbon di
Universitas Chicago
. Ia menerbitkan sebuah makalah pada tahun 1946 yang berisi usulan mengenai kemungkinan adanya
14
C
serta karbon non-radioaktif dalam materi hayati.
[9]
[10]
Libby dan beberapa kolaborator melakukan percobaan dengan
metana
yang ia kumpulkan dari selokan di Baltimore, dan setelah
memperkaya
sampel mereka secara isotopik mereka mampu menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung
14
C
. Di sisi lain, metana yang dihasilkan dari minyak bumi tidak menujukkan aktivitas radiokarbon karena usia sampel tersebut. Hasil tersebut dirangkum dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam
Science
pada tahun 1947, yang dalam komentarnya para penulis menyatakan bahwa hasil tersebut memperlihatkan adanya kemungkinan untuk melakukan penanggalan pada materi yang mengandung karbon organik.
[9]
[11]
Libby dan
James Arnold
melanjutkan penelitiannya untuk menguji teori penanggalan radiokarbon dengan menganalisis sampel yang telah diketahui usianya. Sebagai contoh, dua sampel yang diambil dari makam dua
raja Mesir
,
Djoser
dan
Sneferu
, masing-masing tertanggal 2625 SM lebih kurang 75 tahun, diukur dengan metode penanggalan radiokarbon dan menghasilkan usia kira-kira 2800 SM lebih kurang 250 tahun. Hasil ini diterbitkan dalam
Science
pada tahun 1949.
[12]
[13]
[note 2]
Dalam kurun waktu 11 tahun setelah pengumuman tersebut, lebih dari 20 laboratorium penanggalan radiokarbon telah dibangun di seluruh dunia.
[15]
Pada tahun 1960, Libby dianugerahi
Hadiah Nobel dalam Kimia
berkat karyanya tersebut.
[9]
Di alam,
karbon
hadir sebagai dua
isotop
stabil, nonradioaktif:
karbon-12
(
12
C
), dan
karbon-13
(
13
C
), serta sebuah isotop radioaktif,
karbon-14
(
14
C
), yang dikenal pula sebagai "radiokarbon". Waktu paruh bagi
14
C
(masa yang diperlukan untuk meluruhnya setengah jumlah
14
C
) adalah sekitar 5.730 tahun, sehingga konsentrasinya di atmosfer mungkin diperkirakan berkurang selama ribuan tahun, namun
14
C
diproduksi secara terus-menerus di
stratosfer
bawah dan
troposfer
atas, terutama oleh
sinar kosmik
galaktik, dan pada tingkatan yang lebih rendah oleh sinar kosmik matahari.
[9]
[16]
Sinar ini menghasilkan neutron yang kemudian menghantam atom
nitrogen-14
(
14
N
) dan membentuk
14
C
.
[9]
Reaksi nuklir
tersebut merupakan jalur reaksi utama dalam pembentukan
14
C
:
- n +
14
7
N
→
14
6
C
+ p
Dalam persamaan di atas, n mewakili
neutron
dan p mewakili
proton
.
[17]
[18]
[note 3]
Setelah diproduksi,
14
C
bergabung secara cepat dengan oksigen di atmosfer untuk membentuk karbon monoksida (
CO
) pertama,
[18]
dan kemudian menjadi karbon dioksida (
CO
2
).
[19]
- 14
C
+
O
2
→
14
CO
+ O
- 14
CO
+ OH →
14
CO
2
+ H
Karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi ini berdifusi di atmosfer, terlarut di lautan, serta dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
fotosintesis
. Hewan memakan tumbuhan ini, dan karenanya radiokarbon terdistribusi ke seluruh
biosfer
. Perbandingan
14
C
dan
12
C
kira-kira 1,25 bagian
14
C
terhadap 10
12
bagian
12
C
.
[20]
Selain itu, sekitar 1% atom karbon merupakan isotop
13
C
yang stabil.
[9]
Persamaan reaksi peluruhan radioaktif
14
C
adalah:
[21]
- 14
6
C
→
14
7
N
+
e
−
+
ν
e
Dengan memancarkan partikel beta (suatu
elektron
, e
?
) dan suatu
antineutrino elektron
(
ν
e
), neutron dalam inti
14
C
berubah menjadi proton dan inti
14
C
kembali ke bentuk isotop stabil (non-radioaktif)
14
N
.
[22]
Selama masa hidupnya, tumbuhan atau hewan berada dalam kesetimbangan dengan lingkungannya melalui pertukaran karbon baik dengan atmosfer, atau melalui makanan yang dikonsumsinya. Mereka karenanya memiliki proporsi
14
C
yang sama dengan atmosfer, atau dalam kasus hewan atau tumbuhan laut, sama dengan laut. Ketika mereka mati, mereka berhenti menerima
14
C
, namun
14
C
dalam materi biologisnya saat itu akan terus meluruh, dan karenanya perbandingan
14
C
terhadap
12
C
dalam sisa-sisa mereka akan berkurang secara bertahap. Karena
14
C
meluruh pada laju yang diketahui, proporsi radiokarbon dapat digunakan untuk menentukan seberapa lama sejak sampel yang diberikan berhenti mengalami pertukaran karbon ? semakin tua sampel tersebut, semakin sedikit
14
C
yang tersisa.
[20]
Peluruhan isotop radioaktif dinyatakan melalui persamaan:
[9]
yang dalam rumus di atas,
N
0
merupakan jumlah atom isotop dalam sampel awal (pada saat
t
= 0, saat ketika sampel organisme tersebut mati), dan
N
adalah jumlah atom yang tersisa pada saat
t
.
[9]
λ
adalah suatu konstanta yang bergantung pada isotop tertentu; untuk isotop yang diberikan akan berbanding terbalik dengan
waktu purata
? yaitu waktu rerata atau yang diperkirakan dari atom yang diberikan untuk dapat bertahan sebelum mengalami peluruhan radioaktif.
[9]
Waktu purata, dinyatakan dengan
τ
, dari
14
C
adalah 8.267 tahun,
[note 4]
sehingga persamaan di atas dapat ditulis kembali sehingga:
[24]
- ^
Makalah Korff sebenarnya merujuk pada neutron lambat, suatu istilah yang merujuk pada rentang energi neutron yang tidak tumpang-tindih dengan neutron termal.
[6]
- ^
Beberapa sampel asli milik Libby sejak saat itu diuji kembali, dan hasilnya, diterbitkan tahun 2018, secara umum sesuai dengan hasil orisinal Libby.
[14]
- ^
Interaksi sinar kosmik dengan nitrogen dan oksigen di bawah permukaan bumi dapat pula membentuk
14
C
, dan dalam situasi tertentu (seperti dekat permukaan salju, yang permeabel pada gas)
14
C
ini bermigrasi ke atmosfer. Namun, jalur reaksi ini diperkirakan mempengaruhi kurang dari 0,1% dari produksi
14
C
secara keseluruhan.
[18]
- ^
Waktu paruh
14
C
(yang menentukan waktu purata) diduga adalah sebesar 5568 ± 30 tahun pada 1952.
[23]
Waktu purata dan waktu paruh saling terkait melalui persamaan:
[9]
- ^
Plastino, W., Kaihola, L., Bartolomei, P., Bella, F. (2001)
Cosmic background reduction in the radiocarbon measurement by scintillation spectrometry at the underground laboratory of Gran Sasso
Diarsipkan
2006-12-01 di
Wayback Machine
.,
Radiocarbon
,
43
, 157?161.
- ^
Arnold, J. R. and Libby, W. F. (1949) Age Determinations by Radiocarbon Content: Checks with Samples of Known Age,
Science
110
, 678?680.
- ^
Christopher Bronk Ramsey, Michael W. Dee, Joanne M. Rowland, Thomas F. G. Higham, Stephen A. Harris, Fiona Brock, Anita Quiles, Eva M. Wild, Ezra S. Marcus, Andrew J. Shortland (18 Juni 2010).
"Radiocarbon-Based Chronology for Dynastic Egypt"
.
Science
. Diakses tanggal
27 Januari
2013
.
- ^
"The Incredible Age of the Find"
. South Tyrol Museum of Archaeology. 2013. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2016-09-01
. Diakses tanggal
27 Januari
2013
.
- ^
a
b
Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 268.
- ^
Korff, S.A. (1940). "On the contribution to the ionization at sea-level produced by the neutrons in the cosmic radiation".
Journal of the Franklin Institute
.
230
(6): 777?779.
doi
:
10.1016/s0016-0032(40)90838-9
.
- ^
a
b
Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 269.
- ^
a
b
"Radiocarbon Dating ? American Chemical Society"
.
American Chemical Society
. Diakses tanggal
19 Oktober
2016
.
- ^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
Bowman (1995), hlm. 9?15.
- ^
Libby, W.F. (1946). "Atmospheric helium three and radiocarbon from cosmic radiation".
Physical Review
.
69
(11?12): 671?672.
Bibcode
:
1946PhRv...69..671L
.
doi
:
10.1103/PhysRev.69.671.2
.
- ^
Anderson, E.C.; Libby, W.F.; Weinhouse, S.; Reid, A.F.; Kirshenbaum, A.D.; Grosse, A.V. (1947). "Radiocarbon from cosmic radiation".
Science
.
105
(2765): 576?577.
Bibcode
:
1947Sci...105..576A
.
doi
:
10.1126/science.105.2735.576
.
PMID
17746224
.
- ^
Arnold, J.R.; Libby, W.F. (1949).
"Age determinations by radiocarbon content: checks with samples of known age"
.
Science
(dalam bahasa Inggris).
110
(2869): 678?680.
Bibcode
:
1949Sci...110..678A
.
doi
:
10.1126/science.110.2869.678
.
JSTOR
1677049
.
PMID
15407879
.
- ^
Aitken (1990), hlm. 60?61.
- ^
Jull, A.J.T.; Pearson, C.L.; Taylor, R.E.; Southon, J.R.; Santos, G.M.; Kohl, C.P.; Hajdas, I.; Molnar, M.; Baisan, C.; Lange, T.E.; Cruz, R.; Janovics, R.; Major, I. (2018). "Radiocarbon dating and intercomparison of some early historical radiocarbon samples".
Radiocarbon
(dalam bahasa Inggris).
60
(2): 535?548.
doi
:
10.1017/RDC.2018.18
.
- ^
"The method"
.
www.c14dating.com
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
9 Oktober
2016
.
- ^
Russell, Nicola (2011).
Marine radiocarbon reservoir effects (MRE) in archaeology: temporal and spatial changes through the Holocene within the UK coastal environment (PhD thesis)
(PDF)
. Glasgow, Scotland UK: University of Glasgow. hlm. 16
. Diakses tanggal
11 Desember
2017
.
- ^
Bianchi & Canuel (2011), hlm. 35.
- ^
a
b
c
Lal, D.; Jull, A.J.T. (2001).
"In-situ cosmogenic
14
C
: production and examples of its unique applications in studies of terrestrial and extraterrestrial processes"
.
Radiocarbon
.
43
(2): 731?742.
doi
:
10.6028/jres.109.013
.
PMC
4853109
.
PMID
27366605
.
- ^
Queiroz-Alves, Eduardo; Macario, Kita; Ascough, Philippa; Bronk Ramsey, Christopher (2018). "The worldwide marine radiocarbon reservoir effect: Definitions, mechanisms and prospects".
Reviews of Geophysics
.
56
(1): 278?305.
Bibcode
:
2018RvGeo..56..278A
.
doi
:
10.1002/2017RG000588
.
- ^
a
b
Tsipenyuk (1997), hlm. 343.
- ^
Currie, Lloyd A. (2004).
"The remarkable metrological history of radiocarbon dating II"
.
Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology
.
109
(2): 185?217.
doi
:
10.6028/jres.109.013
.
PMC
4853109
.
PMID
27366605
.
- ^
Taylor & Bar-Yosef (2014), hlm. 33.
- ^
Libby (1965), hlm. 42.
- ^
Aitken (1990), hlm. 59.
- Aitken, M.J. (1990).
Science-based Dating in Archaeology
. London: Longman.
ISBN
978-0-582-49309-4
.
- Aitken, Martin J. (2003). "Radiocarbon Dating". Dalam Ellis, Linda.
Archaeological Method and Theory
. New York: Garland Publishing. hlm. 505?508.
- Bianchi, Thomas S.; Canuel, Elizabeth A. (2011).
Chemical Markers in Aquatic Ecosystems
. Princeton: Princeton University Press.
ISBN
978-0-691-13414-7
.
- Bousman, C. Britt; Vierra, Bradley J. (2012). "Chronology, Environmental Setting, and Views of the Terminal Pleistocene and Early Holocene Cultural Transitions in North America". Dalam Bousman, C. Britt; Vierra, Bradley J.
From the Pleistocene to the Holocene: Human Organization and Cultural Transformations in Prehistoric North America
. College Station, Texas: Texas A&M University Press. hlm. 1?15.
ISBN
978-1-60344-760-7
.
- Bowman, Sheridan (1995) [1990].
Radiocarbon Dating
. London: British Museum Press.
ISBN
978-0-7141-2047-8
.
- Cronin, Thomas M. (2010).
Paleoclimates: Understanding Climate Change Past and Present
. New York: Columbia University Press.
ISBN
978-0-231-14494-0
.
- Dass, Chhabil (2007).
Fundamentals of Contemporary Mass Spectrometry
. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons.
ISBN
978-0-471-68229-5
.
- Eriksson Stenstrom, Kristina; Skog, Goran; Georgiadou, Elisavet; Genberg, Johan; Johansson, Anette (2011).
A guide to radiocarbon units and calculations
. Lund: Lund University.
- Ferronsky, V.I.; Polyakov, V.A. (2012).
Isotopes of the Earth's Hydrosphere
. New York: Springer.
ISBN
978-94-007-2855-4
.
- Killick, David (2014). "Using evidence from natural sciences in archaeology". Dalam Chapman, Robert; Alison, Wylie.
Material Evidence: Learning From Archaeological Practice
. Abingdon, UK: Routledge. hlm. 159?172.
ISBN
978-0-415-83745-3
.
- L'Annunziata, Michael F. (2007).
Radioactivity: Introduction and History
. Amsterdam: Elsevier.
ISBN
978-0-444-52715-8
.
- L'Annunziata, Michael F.; Kessler, Michael J. (2012). "Liquid scintillation analysis: principles and practice". Dalam L'Annunziata, Michael F.
Handbook of Radioactivity Analysis
(edisi ke-3rd). Oxford: Academic Press. hlm. 423?573.
doi
:
10.1016/b978-012436603-9/50010-7
.
ISBN
978-0-12-384873-4
.
- Libby, Willard F. (1965) [1952].
Radiocarbon Dating
(edisi ke-2 (1955)). Chicago: Phoenix.
- Macdougall, Doug (2008).
Nature's Clocks: How Scientists Measure the Age of Almost Everything
. Berkeley, California: University of California Press.
ISBN
978-0-520-24975-2
.
- Malainey, Mary E. (2010).
A Consumer's Guide to Archaeological Science
. New York: Springer.
ISBN
978-1-4419-5704-7
.
- Maslin, Mark A.; Swann, George E.A. (2006). "Isotopes in marine sediments". Dalam Leng, Melanie J.
Isotopes in Palaeoenvironmental Research
. Dordrecht: Springer. hlm.
227
?290.
doi
:
10.1007/1-4020-2504-1_06
.
ISBN
978-1-4020-2503-7
.
- Mook, W.G.; Waterbolk, H.T. (1985).
Handbooks for Archaeologists: No. 3: Radiocarbon Dating
. Strasbourg: European Science Foundation.
ISBN
978-2-903148-44-7
.
- Post, Wilfred M. (2001). "Carbon cycle". Dalam Goudie, Andrew; Cuff, David J.
Encyclopedia of Global Change: Environmental Change and Human Society, Volume 1
. Oxford: Oxford University Press. hlm. 127?130.
ISBN
978-0-19-514518-2
.
- Renfrew, Colin (2014). "Foreword". Dalam Taylor, R.E.; Bar-Yosef, Ofer.
Radiocarbon Dating
. Walnut Creek, California: Left Coast Press. hlm. 12?14.
ISBN
978-1-59874-590-0
.
- Schoeninger, Margaret J. (2010). "Diet reconstruction and ecology using stable isotope ratios". Dalam Larsen, Clark Spencer.
A Companion to Biological Anthropology
. Oxford: Blackwell. hlm.
445
?464.
doi
:
10.1002/9781444320039.ch25
.
ISBN
978-1-4051-8900-2
.
- ?ilar, Jan (2004). "Application of environmental radionuclides in radiochronology: Radiocarbon". Dalam Tykva, Richard; Berg, Dieter.
Man-made and Natural Radioactivity in Environmental Pollution and Radiochronology
. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. hlm.
150
?179.
ISBN
978-1-4020-1860-2
.
- Suess, H.E. (1970). "Bristlecone-pine calibration of the radiocarbon time-scale 5200 B.C. to the present". Dalam Olsson, Ingrid U.
Radiocarbon Variations and Absolute Chronology
. New York: John Wiley & Sons. hlm.
303
?311.
- Taylor, R.E. (1987).
Radiocarbon Dating
. London: Academic Press.
ISBN
978-0-12-433663-6
.
- Taylor, R.E. (1997). "Radiocarbon dating". Dalam Taylor, R.E.; Aitken, Martin J.
Chronometric Dating in Archaeology
. New York: Plenum Press. hlm.
65
?97.
ISBN
978-0-306-45715-9
.
- Taylor, R.E.; Bar-Yosef, Ofer (2014).
Radiocarbon Dating
(edisi ke-2). Walnut Creek, California: Left Coast Press.
ISBN
978-1-59874-590-0
.
- Terasmae, J. (1984). "Radiocarbon dating: some problems and potential developments". Dalam Mahaney, W.C.
Quaternary Dating Methods
. Amsterdam: Elsevier. hlm.
1
?15.
ISBN
978-0-444-42392-4
.
- Theodorsson, Pall (1996).
Measurement of Weak Radioactivity
. Singapore: World Scientific Publishing.
ISBN
978-9810223151
.
- Trumbore, Susan E. (1996). "Applications of accelerator mass spectrometry to soil science". Dalam Boutton, Thomas W.; Yamasaki, Shin-ichi.
Mass Spectrometry of Soils
. New York: Marcel Dekker. hlm. 311?340.
ISBN
978-0-8247-9699-0
.
- Tsipenyuk, Yuri M. (1997).
Nuclear Methods in Science and Technology
. Bristol, UK: Institute of Physics Publishing.
ISBN
978-0750304221
.
- Tuniz, C.; Zoppi, U.; Barbetti, M. (2004). "Radionuclide dating in archaeology by accelerator mass spectrometry". Dalam Martini, M.; Milazzo, M.; Piacentini, M.
Physics Methods in Archaeometry
. Amsterdam: IOS Press. hlm. 385?405.
ISBN
978-1-58603-424-5
.
- Walker, Mike (2005).
Quaternary Dating Methods
(PDF)
. Chichester: John Wiley & Sons.
ISBN
978-0-470-86927-7
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2014-07-14
. Diakses tanggal
2019-01-31
.
- Warneck, Peter (2000).
Chemistry of the Natural Atmosphere
. London: Academic Press.
ISBN
978-0-12-735632-7
.
- Wiebert, Anders (1995).
Development of the Lund AMS System and the Evaluation of a New AMS Detection Technique
. Lund: University of Lund.