Pembunuhan massal oleh rezim komunis
adalah berbagai peristiwa
pembunuhan
besar-besaran yang dilakukan oleh
rezim
komunis
di berbagai
negara komunis
sejak 1917 hingga 1987. Peristiwa pembunuhan massal ini pernah dialami oleh negara
Rusia
pada periode 1917?1923,
Uni Soviet
pada 1925?1953,
Republik Rakyat Tiongkok
pada periode 1947?1976, dan
Kamboja
pada periode 1975?1979.
[1]
Vladimir Lenin
dan
kaum Bolshevik
berhasil menduduki kekuasaan di
Rusia
pada tahun 1917 dan menjadikan
Rusia
sebagai negara yang dipimpin oeh
rezim
komunis
. Setelah kaum Bolshevik merebut kekuasaan Rusia, Lenin selaku pemimpinnya memerintahkan untuk membentuk
polisi
rahasia
Tsheka
yang bertujuan untuk menumpas semua lawan
politik
dari rezim Lenin. Kemudian pada tahun 1919, Lenin melakukan pembubaran dan penumpasan dewan-dewan
buruh
. Pemberontakan yang terjadi pada tahun 1921 membuat Lenin memerintahkan
Leo D. Trostky
untuk menumpas habis para tokoh penting Rusia yang menentang rezim komunis.
[2]
Pembunuhan massal oleh rezim Stalin
[
sunting
|
sunting sumber
]
Pada tahun 1934, Rezim
Stalin
berkuasa di
Uni Soviet
dan berusaha menghilangkan pengaruh
Bolshevik
atau pemerintahan
Lenin
yang merupakan pesaing
politik
nya. Aksi pembunuhan dilakukan oleh rezim Stalin terhadap para tokoh penting Bolshevik seperti
Sergei Kirov,
Lev Kamenev
,
Grigorii Zinoviev,
Nikolai Bukharin
dan
Aleksei Rykov
. Selanjutnya, rezim ini melakukan penangkapan, pemenjaraan, dan pembunuhan terhadap para pendukung Bolshevik dan para anggota
Tentara Merah
. Para warga yang hanya dimasukkan ke penjara tetap dipaksa untuk melakukan
kerja rodi
hingga
meninggal
.
[3]
Pembunuhan massal oleh rezim Mao Zedong
[
sunting
|
sunting sumber
]
Pada periode tahun 1949?1976,
Republik Rakyat Tiongkok
dipimpin oleh rezim
Partai Komunis Tiongkok
yang diketuai oleh
Mao Zedong
. Pada mulanya,
rezim
ini menghilangkan nilai-nilai
tradisional
Tiongkok
, seperti
Lao-Tzu
,
Taoisme
, dan
Konfusianisme
. Pembunuhan massal dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pembersihan, rencana, dan penuduhan. Pembersihan dilakukan dengan cara menghancurkan tempat-tempat
ibadah
dan para tokohnya. Kekerasan dimulai dan kemudian menyebar ke kota-kota besar. Para
pemilik tanah
yang menentang rezim Mao dibunuh. Selain itu, rezim Mao juga membunuh para
kriminal
. Pada tahun 1957, rezim Mao melakukan tipuan berupa
Kampanye Seratus Bunga
selama dua bulan.
Warga
diberikan kebebasan berpendapat dan menyampaikan
gagasan
pemikiran mereka. Kebebasan ini membuat para
pelajar
ikut serta dalam
kampanye
itu. Namun, para pelajar yang berbicara dengan pemikiran yang menentang pemerintahan Mao Zedong kemudian ditangkap, dipenjara dan dibunuh. Kekejaman rezim Mao berlanjut dan mencapai akhirnya pada tahun 1976 ketika Mao Zedong meninggal.
[4]
Pembunuhan massal oleh rezim Khmer Merah
[
sunting
|
sunting sumber
]
Kamboja
dipimpin oleh rezim
komunis
yang berpaham
maoisme
pada periode 1975-1979 yang disebut rezim
Khmer Merah
. Rezim ini dibentuk oleh
Partai Komunis Kampuchea
dan didukung oleh pasukan Khmer Merah. Rezim Khmer Merah mengawali pembunuhan massal dengan melakukan
rekayasa sosial
yang sangat besar.
Warga negara
Kamboja dilarang menerima semua pengaruh asing dan semua warga kota
Phnom Penh
dipindahkan ke
pedesaan
serta aktivitas
perkotaan
dihentikan secara menyeluruh. Rezim Khmer Merah memindahkan penduduk kota Phnom Penh ke wilayah pedesaan dan mengubah pekerjaan mereka menjadi
petani
. Perjalanan panjang dari kota ke pedesaan telah membunuh
anak-anak
,
orang tua
, dan orang
sakit
. Sedangkan
penduduk
yang selamat, tetap tersiksa karena
kerja paksa
dalam waktu yang lama. Sebagian
meninggal
karena kehabisan tenaga,
kelaparan
, atau terkena
penyakit
malaria
. Para pekerja yang berusaha kabur atau melanggar aturan akan dihukum mati. Rezim Khmer Merah menangkap, menyiksa, dan membunuh warga yang melawan pemerintahan rezim Khmer Merah. Warga yang dianggap musuh oleh rezim Khmer Merah yaitu warga yang sebelumnya memilih untuk mendukung
Republik Khmer
. para kaum
profesional
dan
intelektual
,
etnis
Vietnam
, etnis asing dan
agama
minoritas
, para pekerja paksa, dan pengkhianat Partai Komunis Kampuchea.
[5]
- ^
Ilmie, M. Irfan (2016-05-27). Burhani, Ruslan, ed.
"Taufiq Ismail: komunis bantai 120 juta orang di 75 negara"
.
ANTARA News
. Diakses tanggal
2020-06-19
.
- ^
Nugroho, R. Y. Y. (2014).
"Pemikiran Ekonomi dari Lenin, Revisionis, dan Kiri Baru, serta Relevansinya di Indonesia saat ini"
.
Media Trend
.
9
(1): 1?27.
- ^
"The Great Purge, Operasi Pembantaian 1,2 Juta Warga Uni Soviet Pengikut Lenin yang Dilakukan Oleh Rezim Stalin - Semua Halaman - Sosok"
.
sosok.grid.id
. Diakses tanggal
2020-06-20
.
- ^
"Horor Pemerintahan Komunis China Era Mao Zedong"
.
Sindonews.com
. Diakses tanggal
2020-06-20
.
- ^
"Rezim Khmer Merah: Rekayasa Sosial Terbrutal dalam Sejarah Kamboja"
.
tirto.id
. Diakses tanggal
2020-06-19
.