Halaman ini berisi artikel tentang pembasuhan kaki yang dirayakan oleh umat Kristen. Untuk pembasuhan kaki yang dilakukan oleh umat Muslim, lihat
Wudu
.
Kristus Membasuh Kaki Para Rasul
karya Meister des Hausbuches, 1475 (
Gemaldegalerie
,
Berlin
).
Pembasuhan Kaki
, atau dalam
bahasa Inggris
sering disebut
Maundy
(dari kata
Latin
mandatum
atau
mendicare
),
[1]
adalah suatu
ritus
keagamaan yang dirayakan oleh berbagai
denominasi
Kristen
. Aktivitas ini didasarkan pada catatan
Injil Yohanes
yaitu dalam
Yohanes 13
:1?17 menyebutkan bahwa
Yesus
melakukan tindakan tersebut pada saat
Perjamuan Malam Terakhir
. Secara khusus, dalam ayat 14?17, Yesus berkata:
- 14
"Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu.
15
Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
16
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
17
Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."
[2]
Oleh karenanya, banyak denominasi (termasuk Anglikan, Lutheran, Methodis, Presbiterian, dan Katolik) merayakan pencucian atau pembasuhan kaki pada hari
Kamis Putih
dalam
Pekan Suci
.
[1]
Selain itu, bagi beberapa
denominasi
, pembasuhan kaki merupakan suatu contoh atau teladan. Banyak kelompok sepanjang sejarah Gereja dan banyak denominasi modern, seperti Advent, Anabaptis, Baptis, dan Pentakostal, yang mempraktikan pembasuhan kaki sebagai suatu
ordinansi gereja
.
[1]
Asal mula kata Maundy dalam bahasa Inggris setidaknya memiliki dua kemungkinan:
- Dari kata
Inggris Pertengahan
dan
Prancis Lama
mande
, yang berasal dari kata Latin
mandatum
.
- Dari kata Latin
mendicare
, kata Prancis Lama
mendier
, dan kata Inggris
maund
, yang berarti "memohon" atau "mengemis" (kata kerja) atau sebuah "keranjang kecil" (kata benda) yang dipegang oleh para pengemis ketika mereka memohon.
[3]
Akar dari praktik ini tampaknya ditemukan dalam kebiasaan-kebiasaan keramahtamahan berbagai peradaban kuno, khususnya ketika sandal merupakan alas kaki utama. Seorang tuan rumah akan menyediakan air untuk para tamu agar dapat membasuh kaki mereka, atau seorang pelayan (hamba) untuk membasuh kaki para tamu. Hal ini disebutkan dalam sejumlah bagian
Perjanjian Lama
(misalnya Kejadian 18:4; 19:2; 24:32; 43:24; I Samuel 25:41; dll.) serta dokumen sejarah dan keagamaan lainnya. Seorang tuan rumah Timur pada umumnya mungkin akan membungkuk, menyapa, dan mencium tamunya, kemudian menawarkan air agar sang tamu dapat membasuh kakinya sendiri atau meminta pelayan untuk melakukannya. Penggunaan sandal lazimnya memerlukan pembasuhan kaki, namun air juga ditawarkan sebagai suatu kesopansantunan kendati yang bertamu mengenakan sepatu.
1 Samuel 25:41 merupakan catatan pertama yang menceritakan seorang terhormat menawarkan diri untuk membasuh kaki sebagai tanda kerendahan hati. Dalam Yohanes 12,
Maria dari Betania
meminyaki kaki Yesus, barangkali sebagai ungkapan rasa syukur karena kebangkitan
Lazarus
saudaranya dari kematian, dan sebagai persiapan kematian dan penguburan Yesus. Alkitab mencatat pembasuhan kaki saudara seiman sebagai suatu praktik dalam
Gereja perdana
sebagaimana tertulis dalm 1 Timotius 5:10, kemungkinan mengacu pada kesalehan, penyerahan diri, dan/atau kerendahan hati. Istilah-istilah berikut juga digunakan untuk menyebut praktik pembasuhan kaki ini:
maundy
,
pedilavium
, dan
mandatum
.
Penalaran Kristus dengan Petrus
, karya
Giotto di Bondone
(Cappella Scrovegni a Padova).
Kalangan Kristen yang merayakan pembasuhan kaki melakukan hal ini atas dasar teladan otoritatif dan perintah Yesus sebagaimana tertulis dalam
Alkitab
bagian
Perjanjian Baru
pada
Injil Yohanes
13:1?15
.
- 1
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
2
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati
Yudas Iskariot, anak Simon
, untuk mengkhianati Dia.
3
Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
4
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
5
kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
6
Maka sampailah Ia kepada
Simon Petrus
. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
7
Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
8
Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
9
Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
10
Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
11
Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
12
Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
14
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
15
sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
[4]
Yesus mendemonstrasikan kebiasaan pada saat itu ketika Ia berkomentar tentang kurangnya keramahtamahan dalam rumah salah seorang
Farisi
yang tidak menyediakan air untuk membasuh kaki sendiri dalam Injil
Lukas 7
:44:
- 44
Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya."
[5]
Ritus pembasuhan kaki dapat ditelusuri akarnya dalam kitab suci. Praktik ini tetap berlanjut setelah kematian
para rasul
atau berakhirnya
Zaman Apostolik
.
Pembasuhan kaki tampaknya dipraktikkan dalam
abad-abad awal Kekristenan pasca apostolik
kendati bukti mengenai hal ini kurang. Sebagai contoh
Tertulianus
(145?220) menyebutkan praktik ini dalam
De Corona
karyanya, tetapi tidak memberikan rincian mengenai siapa yang mempraktikkannya atau bagaimana hal itu dipraktikkan. Pembasuhan kaki dipraktikkan oleh
Gereja di Milan
(
ca
380 M), disebutkan dalam
Sinode Elvira
(300 M), dan bahkan direferensikan oleh
Agustinus dari Hippo
(
ca
400 M).
Menurut
Mennonite Encyclopedia
, "
Peraturan Santo Benediktus
(529 M) untuk
Ordo Benediktin
menetapkan pembasuhan kaki untuk keramahtamahan di samping pembasuhan kaki komunal untuk kerendahan hati"; suatu pernyataan yang dikonfirmasi oleh
Catholic Encyclopedia
.
[6]
Praktik ini tampaknya terbentuk dalam
Gereja Roma
, walaupun tidak dikaitkan dengan pembaptisan, pada abad ke-8.
Kaum
Albigens
mempraktikkan pembasuhan kaki sehubungan dengan komuni, dan kebiasaan kaum
Waldens
yaitu membasuh kaki para pelayan yang sedang berkunjung.
Ada beberapa bukti bahwa pembasuhan kaki dipraktikkan oleh kaum
Husit
awal; dan praktik ini merupakan salah satu bagian penting dari
Reformasi Radikal
abad ke-16. Pembasuhan kaki sering kali "ditemukan kembali" atau "dipulihkan" oleh kalangan Protestan dalam konteks kebangkitan agama; para partisipannya berupaya untuk menciptakan kembali iman dan praktik dari
zaman para rasul
yang telah hilang atau ditinggalkan oleh mereka.
Dalam
Gereja Katolik Roma
, ritual pembasuhan kaki sekarang dikaitkan dengan
Misa Perjamuan Tuhan
yang dirayakan dengan cara khusus sebagaimana
Perjamuan Terakhir
Yesus, sebelum Ia membasuh kaki
kedua belas rasul
.
Bukti mengenai praktik pembasuhan kaki pada masa kini dapat ditelusuri setidaknya pada paruh kedua abad ke-12, ketika "paus membasuh kaki dua belas
subdiakon
setelah Misa dan tiga belas orang miskin setelah makan malam."
[6]
Dari tahun 1570 sampai 1955
Missale Romanum
mencantumkan, setelah teks
Misa
Kamis Putih
, suatu ritus pembasuhan kaki yang tidak berhubungan dengan Misa. Revisi tahun 1955 oleh
Paus Pius XII
memasukkannya ke dalam Misa. Sejak saat itu, ritus ini dirayakan setelah
homili
yang mengikuti pembacaan laporan Injil tentang bagaimana
Yesus
membasuh kaki kedua belas rasul-Nya (Yohanes 13:1?15). Beberapa orang yang dipilih?biasanya dua belas, tetapi Missale Romanum tidak menetapkan jumlahnya?akan duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan di suatu tempat yang cocok.
Imam
akan menghampiri masing-masing orang itu, dengan bantuan para pelayan, menuangkan air ke atas kaki masing-masing orang dan mengeringkannya. Di
Amerika Serikat
, adalah lazim mengadakan suatu perayaan komunal: para anggota
awam
suatu kongregasi secara bergiliran membasuh kaki satu sama lain. Ada beberapa kalangan yang mendukung pembatasan ritual ini khusus untuk
klerus
atau setidaknya kaum laki-laki.
[7]
Pada suatu masa, sebagian besar monarki Eropa juga mempraktikkan Pembasuhan Kaki di dalam istana kerajaan mereka pada hari
Kamis Putih
; Kaisar
Austria-Hungaria
dan
Raja Spanyol
masih mempraktikkannya sampai dengan awal abad ke-20.
[6]
Berlawanan dengan norma-norma tahun 1955,
Paus Fransiskus
membasuh kaki dua orang perempuan dan umat Muslim di suatu penjara anak-anak di
Roma
pada tahun 2013.
[8]
[9]
Pada tahun 2016 diumumkan bahwa
Missale Romanum
telah direvisi untuk mengizinkan kaum perempuan dibasuh kakinya pada hari
Kamis Putih
; sebelumnya hanya kaum laki-laki yang diperkenankan.
[10]
Pada tahun 2016 para imam Katolik di seluruh dunia membasuh kaki kaum laki-laki maupun perempuan pada peringatan Kamis Putih; menurut
The Washington Post
, "sikap kerendahan hati mereka menunjukkan kepada banyak kalangan perkembangan keikutsertaan di dalam Gereja Katolik."
[11]
Ikon
Ortodoks tentang Kristus membasuh kaki para Rasul (abad ke-16, mazhab
ikonografi
Pskov
).
Ortodoks Timur dan Katolik Bizantin
[
sunting
|
sunting sumber
]
Gereja Ortodoks Timur
dan
Gereja Katolik Timur
mempraktikkan ritual Pembasuhan Kaki pada hari Kamis Putih sesuai dengan ritus kuno mereka masing-masing. Layanan ini dapat dilakukan oleh seorang
uskup
, dengan membasuh kaki dua belas imam; atau oleh seorang
Hegumen
(
Abbas
) dengan membasuh kaki dua belas anggota persaudaraan dalam
biaranya
. Upacara ini berlangsung pada akhir
Liturgi Ilahi
.
Setelah
Komuni Kudus
, dan sebelum
pembubaran
, para saudara semuanya pergi dalam
prosesi
ke tempat di mana Pembasuhan Kaki diadakan (mungkin di tengah-tengah
gereja
,
narthex
, atau di luar). Setelah mazmur, beberapa
troparion
(
himne
), dan
ektenia
(
litani
) didaraskan, uskup atau abbas akan membacakan doa. Lalu
diakon
membaca perikop dari Injil Yohanes tersebut, sementara klerus melakukan peran Kristus dan para rasul-Nya, masing-masing tindakan dilantunkan oleh sang diakon. Diakon akan berhenti ketika dialog antara Yesus dan Petrus dimulai. Seorang klerus senior di antara mereka yang kakinya sedang dibasuh mengucapkan kata-kata Petrus, dan uskup atau abbas mengucapkan kata-kata Yesus. Kemudian sang uskup atau abbas menyimpulkan pembacaan Injil tersebut, setelah itu mengucapkan doa lain dan memerciki semua orang yang hadir dengan air yang digunakan untuk pembasuhan kaki. Prosesi tersebut kemudian kembali ke gereja dan ritual pembubaran dilangsungkan sebagaimana biasa.
Uskup Agung
Sebouh Chouldjian
dari
Gereja Apostolik Armenia
sedang membasuh kaki anak-anak.
Ritus pembasuhan kaki juga dipraktikkan dalam
Gereja Ortodoks Oriental
pada hari Kamis Putih.
Dalam
Gereja Ortodoks Koptik
, layanan ini dilakukan oleh imam paroki. Ia memberkati air yang digunakan untuk membasuh kaki dengan salib, sebagaimana yang dilakukan saat memberkati air untuk
air suci
dan ia membasuh kaki seluruh jemaat. Dalam
Gereja Ortodoks Siria
, layanan ini dilakukan oleh seorang uskup atau imam. Ada sejumlah 12 laki-laki yang dipilih, baik imam maupun kaum awam, dan uskup atau imam akan membasuh dan mencium kaki kedua belas laki-laki tersebut. Hal ini dipandang bukan sekadar dramatisasi peristiwa masa lalu. Selanjutnya seluruh jemaat berdoa demi penyucian dan pembersihan mereka dari
dosa-dosa
mereka.
- ^
a
b
c
Peter C. Bower.
The Companion to the Book of Common Worship
.
Geneva Press
. Diakses tanggal
2009-04-11
.
Maundy Thursday (or
le mande
; Thursday of the
Mandatum
, Latin, commandment). The name is taken from the first few words sung at the ceremony of the washing of the feet, "I give you a new commandment" (John 13:34); also from the commandment of Christ that we should imitate His loving humility in the washing of the feet (John 13:14?17). The term
mandatum
(maundy), therefore, was applied to the rite of foot-washing on this day.
- ^
Yohanes 13:14?17
- ^
Notes about Lent and Holy Week
, Discipling Ministry ? Shepherd of the Mountains, 3-12-2012
- ^
Yohanes 13:1?15
- ^
Lukas 7:44
- ^
a
b
c
Herbermann, Charles, ed. (1913). "
Washing of Feet and Hands
".
Catholic Encyclopedia
. New York: Robert Appleton Company.
- ^
Washing of the Feet on Holy Thursday
.
Catholic Online
. March 29, 2006.
- ^
[1]
NPR, March 28, 2013.
- ^
[2]
Diarsipkan
2013-04-08 di
Wayback Machine
. Logos, March 28, 2013.
- ^
Daniel Burke, CNN Religion Editor (21 January 2016).
"Pope Francis changes foot-washing rite to include women - CNN.com"
.
CNN
.
- ^
The Catholic Church puts one foot forward on the path to including women
The Washington Post, March 26, 2016
- Sejarah dan informasional
- Appalachian Mountain Religion: a History
, by Deborah Vansau McCauley (
ISBN 0-252-06414-3
)
- Catholic Encyclopedia
, Charles G. Herbermann, Edward A. Pace, Conde B. Pallen, Thomas J. Shahan, and John J. Wynne, editors
- Eerdman's Handbook to the History of Christianity
, Tim Dowley, et al., editors
- Encyclopedia of Religion in the South
, Samuel S. Hill, editor
- Foxfire 7
, Paul F. Gillespie, editor
- Manners and Customs of Bible Lands
, by Fred H. Wight
- Mennonite Encyclopedia
(Vol. 2)
, Cornelius J. Dyck, Dennis D. Martin, et al., editors
- Sejarah dan teologal (kontra)
- Footwashing by the Master and by the Saints
, by Elam J. Daniels
- Manual of Church Order (ch. 6)
, by J. L. Dagg
- Sejarah dan teologal (pro)
- The Washing of the Saints' Feet
, by J. Matthew Pinson (Randall House, 2006,
ISBN 0-89265-522-4
)
- A Free Will Baptist Handbook: Heritage, Beliefs, and Ministries
, by J. Matthew Pinson
- Baptist Doctrine: the Doctrine of Foot Washing
, by R. L. Vaughn
- Footwashing in John 13 and the Johannine Community
, by John Christopher Thomas
- Washing the Saints' Feet shown to be an Ordinance of Christ
, by Joseph Sorsby
Lihat pula
- Injil Yohanes
- κατ? ?ω?ννην ε?αγγ?λιον
(
kata Ioannon euaggelion
)
|
---|
Alkitab
| |
---|
Peristiwa
| |
---|
Istilah
| |
---|
Tempat
| |
---|
Tokoh
| |
---|
Sumber
| |
---|
|