PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
atau biasa disingkat menjadi
PELNI
, adalah sebuah
badan usaha milik negara
Indonesia
yang bergerak di bidang
pelayaran angkutan penumpang dan barang
. Hingga saat ini, PELNI mengoperasikan 26 unit kapal penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 71
pelabuhan
. Selain angkutan penumpang, PELNI juga mengoperasikan 42 unit kapal perintis yang menjadi sarana mobilitas bagi penduduk di wilayah 3TP. Kapal perintis yang dioperasikan oleh perusahaan ini menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 unit kapal rede.
Di bidang logistik, PELNI saat ini mengoperasikan 10 trayek
tol laut
serta 1 trayek khusus untuk pengangkutan ternak. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki 45 kantor cabang, 115 titik terminal, 1 kantor cabang khusus (di
Singapura
), serta 2 Unit Bisnis Strategis (Galangan Surya di
Surabaya
dan Hotel Bahtera di
Cipayung
).
Dari semua kapal milik perusahaan ini, tiga unit di antaranya, yakni KM Kerinci, KM Wilis, dan KFC Jet Liner, berfungsi sebagai kapal sewa atau kapal cadangan bila ada kapal lain yang sedang naik
dok
. Kapal penumpang milik perusahaan ini terdiri dari enam jenis, yakni kapasitas 3.000 penumpang, 2.000 penumpang, 1.000 penumpang, 500 penumpang,
kapal Ro-Ro
, dan
kapal feri
.
[3]
Perusahaan ini memulai sejarahnya dari
Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-Kapal
(PEPUSKA) yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bersama
Menteri Perhubungan
dan
Menteri Pekerjaan Umum
tertanggal 5 September 1950. PEPUSKA didirikan setelah pemerintah Belanda menolak permintaan pemerintah Indonesia untuk mengubah badan hukum NV
Koninklijke Paketvaart Maatschappij
(KPM) menjadi
perseroan terbatas
. Sebagai perusahaan pelayaran
Belanda
yang beroperasi di perairan Indonesia, KPM juga menolak untuk memakai
bendera Indonesia
.
[4]
Dengan modal awal hanya delapan unit kapal, PEPUSKA pun harus bersaing dengan KPM yang armadanya lebih banyak dan memiliki kontrak-kontrak yang bersifat
monopoli
.
[4]
Setelah PEPUSKA dibubarkan pada tanggal 28 April 1952, perusahaan ini kemudian didirikan berdasarkan SK Menteri Perhubungan tanggal 28 Februari 1952 dan 19 April 1952 dengan nama
PT Pelayaran Nasional Indonesia
(PELNI).
[5]
Direktur utama pertama dari perusahaan ini adalah
Ma'moen Soemadipraja
.
[4]
Pada saat itu, modal awal perusahaan ini hanya delapan unit kapal yang sebelumnya dioperasikan oleh PEPUSKA. Perusahaan ini kemudian memesan 45 unit kapal penumpang dari
Eropa Barat
dengan pinjaman dari
Bank Ekspor Impor Indonesia
. Sembari menunggu kapal-kapal tersebut tiba, perusahaan ini menyewa kapal-kapal asing untuk mengisi trayek yang ditinggalkan oleh KPM. Selain itu, perusahaan ini juga mengoperasikan kapal-kapal hasil
pampasan perang
dari
Jepang
.
[4]
Pada tahun 1961, pemerintah mengubah status perusahaan ini menjadi
perusahaan negara
(PN).
[5]
Pada tahun 1969, perusahaan ini memisahkan bisnis non-pelayarannya ke
Pelita Indonesia Djaya Corporation
. Pada tahun 1975, status perusahaan ini kembali diubah menjadi
persero
.
[6]
Pada tahun 2005, perusahaan ini menghibahkan KM Rinjani dan KM Kambuna ke
TNI-AL
. Nama KM Kambuna kemudian diubah menjadi
KRI Tanjung Nusanive
, sementara nama KM Rinjani diubah menjadi
KRI Tanjung Fatagar
.
[7]
Pada tahun 2016, perusahaan ini bekerja sama dengan
Garuda Indonesia
untuk menyediakan paket wisata ke
Karimunjawa
di
Jawa Tengah
. Untuk mendukung paket wisata tersebut, perusahaan ini pun meluncurkan pelayaran reguler menuju Karimunjawa setiap dua minggu sekali
[8]
[9]
Pada bulan Maret 2020, perusahaan ini menyerahkan mayoritas saham PT
Rumah Sakit Pelni
ke PT
Pertamina Bina Medika
sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyatukan kepemilikan rumah sakit yang dimiliki oleh BUMN.
[2]
Pada tahun 2023, bersamaan dengan perayaan hari jadi ke-71, sebagai simbol transformasi, perusahaan ini meluncurkan logo baru dan
tagline
baru, yakni “
We Connect, We Unify
”.
Sebagian besar armada
kapal penumpang
milik perusahaan ini diproduksi oleh
galangan kapal
Meyer Werft
asal
Jerman
. Kabin penumpang umumnya dibagi menjadi kelas 1, kelas 2, kelas 3, dan kelas ekonomi. Kabin terbaik adalah kelas 1A diikuti dengan kelas 1B, kelas 2A, kelas 2B, kelas 3, dan kelas ekonomi. Penumpang kelas ekonomi tidur beramai-ramai di sebuah bangsal yang dilengkapi kasur. Di dalam kapal terdapat
rumah makan
,
kafetaria
,
toko kelontong
,
bioskop
mini, arena pertunjukan
musik
, dan
mushola
.
Selain itu, perusahaan ini juga bekerja sama dengan
Telkomsel
untuk memasang
BTS
di atas beberapa kapal.
Perusahaan ini menyinggahi kota-kota besar hingga ke pulau-pulau terpencil di pelosok Indonesia, yang meliputi lebih dari 150
pelabuhan
, dari
Sabang
sampai
Merauke
.
Kota yang disinggahi oleh kapal perusahaan ini antara lain:
Selain itu, kapal perusahaan ini juga singgah di pulau terluar seperti:
Perusahaan ini juga singgah di kota di luar Indonesia seperti:
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Pelni
.
|
---|
- Daftar
- Hanya berisi kapal yang dioperasikan langsung oleh Pelni.
|
| |
|
|
---|
|
Energi dan sumber
daya mineral
| | |
---|
Industri pengolahan
| |
---|
Informasi dan
telekomunikasi
| |
---|
Jasa keuangan
dan asuransi
| |
---|
Jasa profesional,
ilmiah, dan teknis
| |
---|
Konstruksi
| |
---|
Aviasi dan pariwisata
| |
---|
Pengadaan air baku
| |
---|
Perdagangan
dan agroindustri
| |
---|
Transportasi
dan pergudangan
| |
---|
|