Pagaruyung
adalah sebuah
nagari
pada Kecamatan
Tanjung Emas
,
Tanah Datar
,
Sumatera Barat
. Dari sumber tambo, negeri ini dahulunya adalah ibu kota dari pada
Kerajaan Pagaruyung
.
[1]
Sejak tahun 2001 Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar telah memulai untuk melakukan pemindahan secara bertahap pusat pemerintahan dari
Batusangkar
ke
Pagaruyung
. Di mana program ini dimulai dengan mendirikan kantor Bupati di kawasan negeri masa ini.
[2]
Sejarah
Pada tahun 1803-1804, sekelompok haji asal Minangkabau pulang ke negerinya. Mereka terkesan oleh penaklukkan Mekkah yang terjadi awal 1803 oleh kalangan
Wahhabi
, dan ingin mengubah masyarakat Minangkabau lewat kekerasan. Mereka disebut
Padri
dan mengecam kebiasaan orang Minang seperti judi, sabung ayam, candu, minuman keras, tembakau terkecuali sirih, dan juga
adat Minangkabau
yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu (
matrilineal
). Cara kekerasan ini menimbulkan perang saudara dalam masyarakat Minangkabau. Tahun
1815
, keluarga kerajaan Pagaruyung dibantai semuanya oleh kalangan
Padri
.
[
butuh rujukan
]
Tahun 1819, Belanda balik ke Padang setelah Inggris meninggalkannya. Kalangan keluarga kerajaan yang masih hidup dan para penghulu (kepala adat) minta bantuan Belanda untuk menghadapi kekerasan Padri. Pada Februari 1821 mereka menandatangani suatu perjanjian di mana mereka menyerahkan kepada Belanda kedaulatan atas tanah Minang. Tidak lama kemudian, Belanda menyerang Padri. Mulailah
Perang Padri
, yang berlangsung sampai tahun 1838.
[3]
Potensi Daerah
Sebagai rencana ke depan menjadikan nagari Pagaruyung sebagai pusat pemerintahan dari kabupaten
Tanah Datar
, beberapa program pembangunan insfastruktur telah mulai dilakukan. Selain memindahkan kantor Bupati, juga kantor Polresta Tanah Datar juga telah didirikan di kawasan ini, di mana kantor lama akan dikembalikan fungsinya menjadi
Fort van der Capellen
sebagai tempat objek wisata sejarah.
Selain itu salah satu tujuan wisata penting di kawasan ini, antara lain
Istano Basa
, yang merupakan replika istana kerajaan Pagaruyung pada masa lalu. Pagaruyung memiliki objek wisata lain, yakni Bukit Batu Patah Luhak nan Tigo dan Bukit Alahan Panjang.
[4]
[5]
Referensi