Minum
adalah tindakan
menelan
air
atau
cairan
lain ke dalam tubuh melalui
mulut
,
belalai
, atau melalui organ tubuh lain.
Manusia
minum dengan menelan dan memanfaatkan gerak peristaltik di
kerongkongan
. Proses fisiologis minum sangat bervariasi di antara berbagai hewan lain selain manusia.
Sebagian besar
hewan
minum air untuk mempertahankan hidrasi tubuh, meskipun banyak yang dapat bertahan hidup dengan air yang diperoleh dari makanan mereka. Air dibutuhkan untuk banyak proses fisiologis. Asupan air yang tidak memadai maupun yang berlebihan dapat mengakibatkan masalah kesehatan.
Ketika suatu cairan masuk ke dalam mulut manusia, proses menelan kemudian dibantu dengan
gerak peristaltik
yang mengantarkan cairan melalui
kerongkongan
menuju
lambung
; sebagian besar aktivitas minum manusia terbantu oleh gravitasi. Cairan dapat dituangkan dari tangan atau peralatan minum dapat digunakanpnip sebagai wadah. Minum juga dapat dilakukan dengan tindakan inhalasi, biasanya saat menghirup cairan panas atau minum dari sendok.
Bayi
manusia menggunakan metode hisap di mana bibir ditekan erat di sekitar sumber air, seperti saat menyusui: kombinasi gerakan napas dan lidah kemudian menciptakan ruang hampa yang menarik cairan dari sumbernya.
[2]
Setiap harinya, manusia memerlukan 1-2 liter air untuk membantu proses fisiologis di dalam tubuhnya. Batas minimumnya adalah sekitar 1,6 liter (600 ml untuk
urin
, 200 ml untuk
feses
, dan 800 ml untuk
kulit
dan
paru-paru
). Air yang dibutuhkan termasuk air yang terkandung di dalam makanan.
[
butuh rujukan
]
Dehidrasi
(kekurangan cairan dalam tubuh) dapat menimbulkan rasa
haus
. Rasa haus merupakan perasaan ingin minum dan
tenggorokan
yang kering. Hal ini diatur oleh
hipotalamus
untuk menanggapi perubahan kadar
elektrolit
di dalam tubuh, dan juga sebagai dampak perubahan volume peredaran darah.
[
butuh rujukan
]
Amfibi
dan hewan akuatik yang hidup di
air tawar
tidak perlu minum: mereka menyerap air secara stabil melalui kulit secara
osmosis
.
[3]
Ikan air asin minum melalui mulut saat mereka berenang, dan membuang kelebihan garam melalui
insang
.
[3]
Ikan air asin minum banyak air dan mengeluarkan sejumlah kecil urin pekat.
Sesuai dengan kebutuhan,
hewan darat
di penangkaran menjadi terbiasa dengan air minum, tetapi sebagian besar hewan yang berkeliaran bebas tetap terhidrasi melalui cairan dan kelembapan dalam makanan segar.
[4]
Ketika kondisi mendorong mereka untuk minum dari
badan air
, metode dan gerakan sangat berbeda di antara spesies hewan.
[1]
Kucing, anjing, dan ruminansia semuanya menurunkan leher dan menjilay di air dengan lidah mereka yang kuat.
[1]
Kucing dan anjing menjilati air dengan lidah berbentuk seperti sendok.
[5]
Anjing menjilati air dengan menyendoknya ke dalam mulutnya dengan lidah yang berbentuk sendok. Namun, pada kucing, hanya ujung lidahnya (yang halus) yang menyentuh air, lalu kucing dengan cepat menarik lidahnya kembali ke dalam mulutnya yang segera menutup; tindakan ini menghasilkan kolom cairan yang tertarik ke dalam mulut kucing, yang kemudian diamankan dengan menutup mulutnya.
[6]
Ruminansia dan sebagian besar herbivora lainnya menenggelamkan sebagian ujung mulutnya untuk menarik air.
[7]
Kucing minum dengan kecepatan yang jauh lebih lambat daripada ruminansia, yang menghadapi bahaya dari pemangsa lebih besar.
[1]
Banyak hewan gurun tidak pernah meminum air, bahkan meskipun air tersedia, mereka lebih mengandalkan asupan air dengan memakan tumbuhan
sukulen
.
[1]
Di lingkungan yang dingin dan beku, beberapa hewan seperti
kelinci
,
tupai
pohon, dan
domba
bertanduk besar biasanya juga memakan
salju
dan
es
.
[8]
Di
sabana
, cara minum
jerapah
telah menjadi sumber spekulasi karena tampak menentang
gravitasi
; teori terbaru beranggapan bahwa leher panjang jerapah berfungsi seperti
pompa
pendorong.
[9]
Gajah
memiliki cara minum yang unik dengan menyedot air ke belalainya dan menyemprotkannya ke dalam mulut.
[1]
Sebagian besar
burung
menyendok atau menarik air ke area bukal paruh mereka, mengangkat dan memiringkan kepala mereka kembali untuk minum. sebagai pengecualian adalah
merpati
biasa, yang dapat menyedot air secara langsung dengan menghirupnya.
[1]
Kebanyakan
serangga
memperoleh air yang cukup dari makanan mereka: Namun, ketika mengalami dehidrasi karena kekurangan makanan lembap, banyak spesies akan minum dari genangan air.
[10]
Selain itu, semua serangga terestrial terus-menerus menyerap sejumlah kelembapan udara melalui kutikula mereka.
[10]
Beberapa serangga gurun, seperti
Onymacris unguicularis
, telah berevolusi untuk minum secara substansial dari kabut malam hari.
[10]
Polidipsia
adalah istilah kesehatan, yaitu kegiatan mengonsumsi air yang banyak dan dapat merupakan sebuah tanda berbagai macam penyakit (
diabetes mellitus
,
diabetes insipidus
, dan beberapa kondisi psikis).
[
butuh rujukan
]
Banyak penyakit di dunia disebabkan oleh kekurangan
air minum
yang bersih. Kekurangan air akan menyebabkan kematian akibat
hipernatremia
dan
dehidrasi
.
Berkeringat
dapat menghabiskan banyak
cairan tubuh
.
[
butuh rujukan
]
Overhidrasi merupakan kegiatan untuk mengurangi kadar garam dalam tubuh, kadang-kadang dilakukan atlet dengan cara meminum air yang banyak.
[
butuh rujukan
]
- ^
a
b
c
d
e
f
g
Broom, p. 105.
- ^
Flint, pp. 137?138.
- ^
a
b
Curtis, p. 569.
- ^
Mayer, p. 59.
- ^
Smith, p. 238.
- ^
"Cats' Tongues Employ Tricky Physics"
. 2010-11-12.
- ^
Smith, p. 237.
- ^
Mayer, p. 54.
- ^
"How do Giraffes Drink Water?"
. February 2016.
- ^
a
b
c
Chapman, R. F.
(2012). Simpson, S. J.; Douglas, A. E., ed.
The Insects: Structure and Function
(edisi ke-5). Cambridge University Press. hlm. 577.
ISBN
978-1107310452
.
- Broom, Donald M.
(1981).
Biology of Behaviour: Mechanisms, Functions and Applications
. Cambridge: Cambridge University Press.
ISBN
0-521-29906-3
. Diakses tanggal
31 August
2013
.
- Curtis, Helena; Barnes, N. Sue (1994).
Invitation to Biology
. Macmillan.
ISBN
0879016795
. Diakses tanggal
31 August
2013
.
- Fiebach, Nicholas H., ed. (2007).
Principles of Ambulatory Medicine
. Lippincott Williams & Wilkins.
ISBN
978-0-7817-6227-4
. Diakses tanggal
31 August
2013
.
- Flint, Austin
(1875).
The Physiology of Man
. New York: D. Appleton and Co.
OCLC
5357686
. Diakses tanggal
31 August
2013
.
- Gately, Iain (2008).
Drink: A Cultural History of Alcohol
. New York: Penguin. hlm. 1?14.
ISBN
978-1-59240-464-3
. Diakses tanggal
31 August
2013
.
- Mayer, William (2012).
Physiological Mammalogy
.
II
. Elsevier.
ISBN
9780323155250
. Diakses tanggal
31 August
2013
.
- Provan, Drew (2010).
Oxford Handbook of Clinical and Laboratory Investigation
. Oxford: Oxford University Press.
ISBN
978-0-19-923371-7
. Diakses tanggal
31 August
2013
.
- Smith, Robert Meade (1890).
The Physiology of the Domestic Animals
. Philadelphia, London: F.A. Davis
. Diakses tanggal
31 August
2013
.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Drinking
.
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|