Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mesin perontok
adalah
mesin pertanian
yang digunakan untuk
merontokan
biji-bijian
serealia
dari tangkainya. Mesin ini ditemukan oleh
Andrew Meikle
pada tahun 1786.
[1]
Fenomena kerusuhan
Swing Riots
di Inggris sebagian disebabkan oleh keberadaan mesin perontok. Keberadaan mesin perontok menyebabkan buruh pertanian kehilangan pekerjaan karena peran mereka telah tergantikan oleh mesin perontok. Diikuti oleh kondisi peperangan, pajak yang tinggi, dan pendapatan yang rendah, para buruh pertanian akhirnya rusuh pada tahun 1830. Sembilan pelaku kerusuhan digantung dan ratusan dikirim ke
Australia
.
Mesin perontokan pertama dioperasikan manual yang digerakan oleh
kuda
. Kemudian
mesin uap
portabel menggantikan peran kuda dan memberikan tenaga bagi mesin perontok. Pada tahun 1834, John Avery dan Hiram Abial Pitts melakukan pengembangan mesin sehingga mampu memisahkan biji-bijian dari kulit bij secara otomatis. Mereka memperoleh paten pada Desember 1837.
[2]
[3]
John Ridley
, seorang penemu Australia juga mengembangkan mesin perontok untuk digunakan di
Australia
pada tahun 1843.
[4]
Meski sudah cukup otomatis, tetapi serangkaian proses untuk mendapatkan serealia dari lahan masih cukup panjang. Dimulai dari
pemanenan
, mengikatnya, merontokkan, dan seterusnya. Semua proses ini dikerjakan secara terpisah. Pada tahun 1910, di daerah
Palouse
di barat laut Amerika Serikat, dikembangkan mesin yang memiliki konsep
pemanen kombinasi
yang ditarik oleh kuda. Mesin ini memanen dengan hasil akhir berupa biji-bijian gandum yang sudah dirontokkan. Penemuan ini memotong jalur proses
pascapanen
gandum
yang biasanya dilakukan di luar
lahan pertanian
. Kemudian mesin diesel dan gas muncul dan semakin meningkatkan inovasi mesin pemanen kombinasi.
Setelah ditemukannya pemanen kombinasi, mesin perontok telah menjadi bagian tetap dari mesin pemanen kombinasi. Namun bukan berarti mesin perontok tunggal sudah tidak ada. Di negara berkembang seperti di
Indonesia
, mesin ini masih diproduksi terutama untuk merontokan
padi
,
[5]
bermesin maupun bertenaga manusia (dengan pedal kaki) berkapasitas rendah agar mampu dijangkau petani kecil.
[6]
Meski sejak dulu mesin perontok dan pemanen kombinasi identik dengan gandum, tetapi bukan berarti tidak bisa dikembangkan untuk tanaman selain
gandum
. Mesin ini telah dikembangkan pula untuk merontokkan
padi
,
kacang-kacangan
,
[7]
[8]
lada
,
[9]
dan sebagainya. Benua
Asia
, yang dipimpin oleh
Jepang
, mengembangkan mesin perontok dan
pemanen kombinasi
untuk tanaman padi.