Kabupaten Malinau
|
---|
|
|
Lambang
|
Motto:
Intimung
Indah, tertib, makmur, dan unggul
[a]
|
Peta
|
Peta
Tampilkan peta Kalimantan
Kabupaten Malinau (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
|
Koordinat:
2°27′00″N
115°41′00″E
/
2.45°N 115.6833°E
/
2.45; 115.6833
|
Negara
|
Indonesia
|
---|
Provinsi
| Kalimantan Utara
|
---|
Dasar hukum
| UU No. 47 Tahun 1999
|
---|
Ibu kota
| Malinau Kota
|
---|
Jumlah satuan pemerintahan
| |
---|
|
?
Bupati
| Wempi Wellem Mawa
|
---|
?
Wakil Bupati
| Jakaria
|
---|
? Sekretaris Daerah
| Ernes Silvanus
|
---|
?
Ketua DPRD
| Ping Ding
|
---|
|
? Total
| 38.973,56 km
2
(15,047,78 sq mi)
|
---|
|
? Total
| 85.316
|
---|
? Kepadatan
| 2,2/km
2
(5,7/sq mi)
|
---|
|
?
Agama
| |
---|
?
Bahasa
| Indonesia
(resmi),
Kenyah
,
Lundayeh
,
Punan Paking
, Tenggalan.
[3]
|
---|
?
IPM
| 74,00 (
2023
)
tinggi
[4]
|
---|
Zona waktu
| UTC+08:00
(
WITA
)
|
---|
Kode BPS
| 6501
|
---|
Kode area telepon
| 0553
|
---|
Pelat kendaraan
| KU
|
---|
Kode Kemendagri
| 65.02
|
---|
APBD
| Rp 1.273.570.000.000,- (
2022
)
[5]
|
---|
DAU
| Rp 782.097.116.000,- (
2022
)
|
---|
Situs web
| www
.malinau
.go
.id
|
---|
- ^
Juga merupakan semboyan pembangunan daerah
|
Kabupaten Malinau
adalah salah satu
kabupaten
di
Provinsi Kalimantan Utara
,
Indonesia
. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan
Malinau Kota
. Luas kabupaten Malinau merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara, yakni 38.973,56 km². Jumlah penduduk pada tahun
2022
sebanyak 85.316 jiwa.
[1]
Sebagian besar wilayah hutan Malinau berbatasan dengan negara bagian
Serawak
,
Malaysia
.
Kabupaten Malinau juga sering disebut
Bumi Intimung
. Di kabupaten ini terdapat
Taman Nasional Kayan Mentarang
dengan luas 1.271.696,56 ha (berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.4787/Menhut-VII/KUH/2014) yang terletak di 2 (dua) kabupaten, yakni kabupaten Malinau dan kabupaten
Nunukan
).
[6]
.
Pada awalnya, Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku
Tidung
. Daerah ini selanjutnya menjadi
kampung
, berubah menjadi
kecamatan
. Kini
Malinau Kota
menjadi ibu kota
kabupaten
.
[7]
Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku
Tidung
, asal mula disebut dengan nama Malinau ketika kedatangan orang-orang
Belanda
ke pemukiman yang dulunya bernama
desa
Selamban
. Di desa
Selamban
tinggal penduduk dari kalangan keluarga
Suku Tiduduk
. Sedangkan di seberang sungai terdapat desa Pelita Kanaan, yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya suku
Abai
.
[7]
Kemudian terjadi dialog antara orang
Belanda
dengan sekelompok ibu-ibu suku Abai yang sedang membuat
sagu
dari aren. Orang Belanda bertanya: "Apa nama sungai ini?" Ternyata pertanyaan itu disalahmengerti oleh sekumpulan ibu-ibu tersebut, mereka menduga bahwa maksud pertanyaan orang
Belanda
tersebut adalah apa yang sedang mereka kerjakan. Seorang ibu menjawab, "
Mal Inau
" yang artinya sedang mengolah atau memasak
sagu
enau
(
aren
). Dalam bahasa orang Abai, "Mal" artinya membuat, dan "Inau" artinya pohon
enau
atau
aren
. Orang
Belanda
yang bertanya pun mencatatnya. Sehingga tanpa sengaja, nama
Malinau
disebutkan dan yang kemudian menjadi nama daerah ini.
[7]
Kemudian nama Malinau dalam peta dan
administrasi
pemerintah
Hindia Belanda
yang menyebutkan ada nama Sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah Hulu dan Hilir desa Selamban sebelumnya.
[7]
Terus berkembang menjadi kawasan permukiman dan menjadi
Kecamatan
Malinau
, dan masuk menjadi wilayah
Kabupaten Bulungan
.
Kabupaten Bulungan
kemudian mengalami perkembangan, sehingga terjadi pemekaran kecamatan. Akhirnya, kabupaten Malinau dimekaran dari wilayah
Kabupaten Bulungan
, berdasarkan Undang-Undang nomor 47 tahun 1999. Setelah dimekarkan menjadi kabupaten, kecamatan
Malinau Kota
menjadi
ibu kota
Kabupaten Malinau.
[7]
Sejak tahun 2012, kabupaten ini bersama
Kota Tarakan
,
Kabupaten Bulungan
,
Kabupaten Nunukan
dan
Kabupaten Tana Tidung
, menjadi bagian dari provinsi
Kalimantan Utara
, hasil pemekaran dari provinsi induk,
Kalimantan Timur
.
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Di kabupaten ini terdapat beberapa gunung-gunung besar yang tergabung dalam rangkaian
pegunungan Iban
, yaitu:
Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Malinau. Bupati Malinau bertanggungjawab atas wilayah Kabupaten Malinau kepada
gubernur
provinsi
Kalimantan Utara
. Saat ini,
bupati
atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Malinau ialah
Wempi Wellem Mawa
, dengan wakil bupati Jakaria. Mereka menang pada
Pemilihan umum Bupati Malinau 2020
. Mereka dilantik oleh gubernur
Kalimantan Utara
,
Zainal Arifin Paliwang
, pada tanggal 26 April 2021 di
Tanjung Selor
, untuk periode
2021
-
2024
.
[8]
DPRD Malinau beranggotakan 20 orang yang dipilih melalui
pemilihan umum
setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Malinau terdiri dari 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua yang berasal dari
partai politik
dengan jumlah kursi terbanyak. Anggota DPRD Malinau yang sedang menjabat saat ini adalah hasil
Pemilu 2019
yang dilantik pada
14 Agustus
2019
oleh
Ketua Pengadilan Negeri Malinau
, Andry Simbolon, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malinau.
[9]
[10]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Malinau dalam tiga periode terakhir.
[11]
[12]
[13]
Kabupaten Malinau terdiri dari 15
kecamatan
dan 109
desa
. Pada tahun
2020
, jumlah penduduknya mencapai 82.510 jiwa dengan luas wilayah 40.088,38 km² dan sebaran penduduk 2 jiwa/km².
[14]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Malinau, adalah sebagai berikut:
Suku asli yang mendiami Kabupaten Malinau adalah suku
Dayak
. Ada sekitar sebelas
suku bangsa
asli yang mendiami Kabupaten Malinau yakni
Lun Bawang
atau dikenal juga dengan Lundayeh, kemudian
Dayak Kenyah
,
Dayak Kayan
, Tahol,
Dayak Tingalan
,
Dayak Punan
, Abai,
Dayak Berusu
, Sa’ben,
Tidung
, dan
Bulungan
.
[15]
Dan ada juga suku lainnya seperti
Suku Iban
,
Dayak Murut Tagal
dan suku pendatang lainnya seperti suku Jawa,
Suku Makassar
, Batak dll.
Sebuah festival diadakan di kabupaten Malinau, yang melibatkan setidaknya sebelas suku asli di Malinau. Pada tahun
2018
, festival tersebut disebut Irau Malinau 2018. Irau artinya pesta rakyat. Irau Malinau merupakan acara tahunan yang diadakan memperingati Hari Ulang Tahun kabupaten Malinau, dengan menampilkan budaya-budaya
Dayak
.
[15]
Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik
Kabupaten Malinau tahun
2021
, jumlah penduduk Malinau sebanyak 82.501 jiwa, dengan kepadatan 2 jiwa/km
2
. Kecamatan Malinau Kota menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak yakni 26.625 jiwa, sementara kecamatan Sungai Tubu menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yakni 875 jiwa.
[1]
Sementara berdasarkan agama yang dianut, agama masyarakat Kabupaten Malinau sangat beragam, dengan mayoritas menganut agama
Kekristenan
. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Malinau menurut agama yang dianut berdasarkan data
Kementerian Dalam Negeri
tahun
2023
yakni agama
Kekristenan
sebanyak 65,86%, dengan rincian
Protestan
sebanyak 56,77% dan
Katolik
sebanyak 9,09%. Kemudian pemeluk agama
Islam
sebanyak 33,75% dan mayoritas berada di
ibu kota
kabupaten,
Malinau Kota
. Penduduk yang beragama
Buddha
sebanyak 0,31% dan selebihnya beragama
Hindu
sebanyak 0,08%, umumnya berada di Malinau Kota.
[2]
Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 180 gereja
Protestan
, kemudian 38 masjid, 39 gereja
Katolik
, 18 mushala, 1 vihara dan 1 pura atau kuil.
[1]