Seorang
kurir
Jepang dikejar oleh
Cossack
, 1904.
Komunikasi militer
atau
Semboyan militer
adalah hal yang melibatkan semua aspek
komunikasi
, atau penyampaian
informasi
, dalam
kemiliteran
. Komunikasi militer telah ada dan dilakukan sejak dari masa
prasejarah
hingga saat ini. Komunikasi militer yang paling awal yang pernah dilakukan disampaikan oleh
pelari
. Selanjutnya komunikasi berkembang menjadi sinyal suara dan visual, dan kemudian beralih ke era elektornik. Contoh komunikasi militer antara lain:
teks
,
audio
,
faksimili
, komunikasi berbasis taktis darat, sinyal angkatan laut,
gelombang mikro
terestrial
, pemancar
troposfer
,
sistem dan peralatan komunikasi satelit
,
pengawasan
dan
analisis sinyal
,
keamanan
, pencarian arah dan
jamming
.
[1]
Pada abad-abad yang lampau, untuk mengkomunikasikan sebuah pesan biasanya membutuhkan seseorang untuk pergi dari suatu tempat ke tempat tujuan dengan membawa pesan tersebut. Oleh karena itu, istilah "
komunikasi
" sering menyiratkan kemampuan untuk mengangkut orang dan juga perlengkapan. Sehingga hubungan antara transportasi dan komunikasi sangat berkaitan erat. Dengan demikian, tempat yang telah
dikepung
adalah tempat yang telah kehilangan komunikasi dari dua arah. Seiring dengan perkembangan teknologi keterkaitan antara transportasi dengan komunikasi/pengiriman pesan semakin menurun, dan bisa dihilangkan sama sekali.
[2]
Kurir militer
Panzerfaust
pada masa
Perang Dunia II
. (Museum Sejarah Militer di Diekirch,
Luksemburg
)
Komunikasi militer pada awalnya menggunakan tenaga pelari atau pengiriman dan alat pengirim/penerima
sinyal
sederhana (terkadang pesan
dikodekan
agar tidak dapat diketahui oleh pihak lain). Penggunaan peralatan khusus pertama kalinya di komunikasi militer dengan menggunakan alat yang disebut
Semapur
. Dalam satuan militer saat ini, unit yang mengkhususkan diri pada taktik ini biasanya disebut sebagai
Signal Corps
/Korps Sinyal
. Sistem satuan militer Romawi yang berhubungan dengan komunikasi (
Cursus Publicus
atau
Cursus Vehicularis
) adalah contoh awal dalam hal ini. Selanjutnya, penggunaan istilah
Signal
dan
Signaller
menjadi sebutan yang mengacu pada istilah militer yang pemahamannya sangat berbeda dengan metode komunikasi umum (yang digunakan
sipil
) dalam penggunaan
senjata
.
Militer dari berbagai negara saat ini melakukan aktivitas komunikasi yang sangat intens dan rumit setiap hari, menggunakan metode telekomunikasi dan komputasi modern. Hanya sebagian kecil dari kegiatan ini yang berhubungan langsung dengan aksi
pertempuran
/
perperangan
. Konsep modern perang saat ini yang disebut dengan istilah
Network Centric Warfare
(NCW)
mengandalkan metode komunikasi dan kontrol berorientasi
jaringan
untuk membuat kekuatan yang ada jauh lebih efektif.
[3]
Kerangka kerja NCW ini mempunyai peran baru, yaitu adanya: (1)
Information superiority
, Informasi dan data menjadi aset penting dalam peperangan; (2)
Situational Awareness
, Pemahaman situasi lebih cepat dan tepat; (3)
Speed of Command
, Kecepatan bertindak; (4)
Deep Sensor Reach
, Data lebih rinci.
[4]
Jika di masa lalu perang bertujuan untuk memperebutkan aset berbentuk fisik, maka pada saat ini telah meluas ke aset non fisik. Dalam perang biasanya lokasi dengan Sumber Daya Alam seperti pertambangan, perminyakan, dan SDA lainnya menjadi target penguasaan. Namun saat ini bahwa "
Data adalah Kekayaan Minyak Baru/Data is the New Oil
". Hal ini membuat data diperebutkan, caranya bisa dengan pencurian data atau penguasaan data tanpa batas wilayah melalui perusahaan atau organisasi yang tidak terlihat secara langsung.
Ekosistem peperangan saat ini ibarat perkotaan, ada "
System of system
". Ada banyak sub-sistem yang menjadi bagian dari peperangan, bisa berupa gabungan dari berbagai macam angkatan (Darat, Laut, Udara, Siber, dll). Sementara di masing-masing angkatan mempunyai peralatan serta logistik dengan berbagai komponen yang terus terhubung dan hal-hal lainnya yang terkait. Ada juga sistem penginderaan, sistem komputasi, sistem pergerakan, sistem keamanan, dan lain sebagainya.
[4]