Abiotik
adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup (benda-benda
mati
). Komponen abiotik merupakan
komponen
penyusun
ekosistem
yang terdiri dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan
fisik
dan
kimia
di sekitar
organisme
yang menjadi medium dan
substrat
untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut
[1]
. Beberapa contoh komponen abiotik adalah
air
,
udara
,
cahaya matahari
,
tanah
,
topografi
, dan
iklim
.
Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air. Karena itu,air merupakan komponen yang sangat
vital
bagi
kehidupan
. Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air. Meskipun demikian, kebutuhan organisme akan air tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan ketersediaan air di suatu daerah, tidak sama antara daerah satu dengan yang lainnya.
Hal ini juga akan mempengaruhi cara hidup organisme yang ada di daerah-daerah tersebut. Misalnya hewan yang hidup di daerah
gurun
akan memiliki kapasitas penggunaan air yang relatif sedikit sebagai penyesuaian terhadap
lingkungan
hidupnya yang miskin air. Berbagai jenis tumbuhan yang ada juga beradaptasi dengan keadaan tersebut, salah satunya dengan membentuk
daun
yang tebal dan sempit sehingga mengurangi
penguapan
, contohnya adalah tumbuhan
kaktus
.
Udara sangat penting bagi kehidupan di bumi ini.
Oksigen
diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas atau
karbondioksida
yang diperlukan tumbuhan untuk ber
fotosintesis
juga berasal dari udara. Bahkan bumi pun dilindungi oleh
atmosfer
yang merupakan lapisan-lapisan udara.
Keadaan udara di suatu tepat dipengaruhi oleh cahaya matahari,
kelembapan
, dan juga
temperatur
(suhu).
Intensitas
cahaya matahari yang diterima oleh suatu daerah akan mempengaruhi kelembaban atau kadar
uap air
di udara. Selain itu, cahaya matahari juga menyebabkan peningkatan suhu atau temperatur udara. Adanya perbedaan temperatur menyebabkan terjadinya perbedaan
tekanan udara
, sehingga udara mengalir atau bergerak membentuk
angin
. Kesemuanya memberikan pengaruh bagi organisme.
Cahaya matahari merupakan sumber
energi
utama semua makhluk hidup, karena dengannya tumbuhan dapat ber
fotosintesis
. Sedangkan keberadaan uap air di udara akan mempengaruhi kecepatan
penguapan
air dari permukaan tubuh organisme. Organisme yang hidup di
daerah panas
(suhu udara tinggi dan kelembaban rendah) akan berupaya untuk mengurangi penguapan air dari dalam tubuh, misalnya
unta
yang merupakan hewan khas padang pasir. Sedangkan
beruang kutub
, karena hidup di lingkungan yang sangat dingin, beradaptasi dengan memiliki rambut yang tebal.
Selain perbedaan suhu udara juga bisa menimbulkan angin, yaitu aliran udara akibat perbedaan tekanan. Sehingga organisme akan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Contohnya pada tumbuhan. Tumbuhan yang hidup di daerah dengan angin yang kencang, daerah pantai misalnya, membentuk
sistem perakaran
yang kuat dan
batang
yang
elastis
supaya tidak mudah patah ketika diterpa angin. Contohnya jenis tumbuhan tersebut adalah
cemara udang
.
Keberadaan suatu
ekosistem
juga dipengaruhi oleh kondisi tanah. Bila bumi hanya berisi
batu
dan
logam
, tanpa ada tanah maka tidak akan ada berbagai jenis tumbuhan dan organisme lainnya. Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis organisme, terutama tumbuhan. Adanya tumbuhan akan menjadikan suatu daerah memiliki berbagai organisme pemakan tumbuhan dan organisme lain yang memakan pemakan tumbuhan tersebut. Sebagai perbandingan adalah tanah yang
subur
dengan tanah yang
tandus
. Kualitas tanah bisa dilihat dari derajat keasaman (
pH
),
tekstur
(komposisi partikel tanah), dan kandungan
garam mineral
atau unsur hara.
Topografi adalah letak suatu tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan air laut atau dipandang dari
garis bujur
dan
garis lintang
. Topografi yang berbeda menyebabkan perbedaan penerimaan
intensitas cahaya
, kelembaban, tekanan udara, dan suhu udara, sehingga topografi dapat menggambarkan
distribusi
makhluk hidup.
Sedangkan
iklim
merupakan keadaan
cuaca
rata-rata di suatu tempat yang luas dalam waktu yang lama (30 tahun), terbentuk oleh
interaksi
berbagai komponen abiotik seperti
kelembaban udara
,suhu,
curah hujan
, cahaya matahari, dan lain sebagainya. Iklim mempunyai hubungan yang erat dengan
komunitas
tumbuhan dan kesuburan tanah. Contohnya adalah di daerah yang beriklim
tropis
, seperti Indonesia, memiliki hutan yang lebat dan kaya akan
keanekaragaman hayati
yang disebut hutan hujan tropis sedang kan di daerah
subtropis
hutan seperti itu tidak dijumpai.
- ^
Parker, Sybil, P. (1984).
Mcgraw-hill Dictionary of Biology
. Mcgraw-hill Company.
- ^
Proposal mengenai kaitan Faktor Abiotik dengan kelangsungan hidup manusia
, diakses tanggal 11-12-2011
- ^
Blog sains yang mengulas tentang komponen Abiotik
, diakses tanggal 11-12-2011
- ^
Abiotik pada "The free dictionary"
, diakses tanggal 11-12-2011
- ^
Artikel prinsip-prinsip ekologi di Bebas UI
, diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2011-12-11
, diakses tanggal 11-12-2011
|
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|