Kepulauan Riau
adalah sebuah wilayah
provinsi
yang terletak di
Indonesia
. Provinsi ini ber
ibu kota
di
Kota Tanjungpinang
. Provinsi ini berbatasan langsung dengan
Vietnam
,
Kamboja
, dan
Laut Tiongkok Selatan
di sebelah utara
Laut Natuna Utara
; provinsi
Kalimantan Barat
dan
Sarawak
(
Malaysia
) di sebelah timur; provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
dan
Jambi
di selatan; negara
Singapura
, tiga negara bagian
Malaysia Barat
(
Terengganu
,
Pahang
, dan
Johor
) dan provinsi
Riau
di sebelah barat.
Provinsi ini termasuk provinsi berbentuk kepulauan di
Indonesia
. Tahun
2020
, penduduk Kepulauan Riau berjumlah 2.064.564 jiwa, dengan kepadatan 252 jiwa/km
2
, dan 58% penduduknya berada di
Kota Batam
.
[5]
Dan pada akhir tahun
2023
, penduduk Kepulauan Riau sebanyak 2.178.610 jiwa.
[2]
Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5
kabupaten
, dan 2
kota
, 52
kecamatan
serta 299
kelurahan
/
desa
dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 96% merupakan lautan, dan hanya sekitar 4% daratan.
[6]
Ada tiga kemungkinan asal kata
riau
yang menjadi nama provinsi ini. Pertama, dari
kata Portugis
,
rio
berarti
sungai
.
[7]
[8]
Pada tahun 1514, terdapat sebuah ekspedisi militer Portugis yang menelusuri
Sungai Siak
, dengan tujuan mencari lokasi sebuah kerajaan yang diyakini mereka ada pada kawasan tersebut, dan sekaligus mengejar pengikut
Sultan Mahmud Syah
yang melarikan diri setelah kejatuhan
Kesultanan Malaka
.
[9]
Versi kedua menyebutkan bahwa
riau
berasal dari kata
riahi
yang berarti air laut. Kata ini diduga berasal dari tokoh
Sinbad al-Bahar
dalam kitab
Seribu Satu Malam
,
[8]
dan versi ketiga menyebutkan bahwa kata ini berasal dari penuturan masyarakat setempat, diangkat dari kata
rioh
atau
riuh
, yang berarti ramai, hiruk pikuk orang bekerja.
[10]
Asal usul nama Riau juga menuai polemik di antara budayawan Riau dan Kepulauan Riau. Kedua kubu ini menilai bahwa nama Riau berasal dari provinsinya masing-masing dengan versi sejarah yang berbeda.
Masa Islam di Kepulauan Riau berkembang dengan berdirinya
Kesultanan Johor
,
Sejarah Johor
dimulai pada masa pemerintahan
Kesultanan Malaka
. Sebelumnya daerah Johor Dan Riau merupakan bagian dari
Kesultanan Malaka
, kemudian
Malaka
jatuh akibat penaklukan
Portugis
pada tahun
1511
. Berdasarkan
Sulalatus Salatin
,
[11]
setelah wafatnya Sultan Malaka,
Mahmud Syah
tahun 1528 di
Kampar
,
Sultan Alauddin Syah
, salah seorang putra raja Malaka, menjadikan Johor sebagai pusat pemerintahannya dan kemudian dikenal sebagai
Kesultanan Johor
Sebagai pewaris Malaka, Sultan Johor mewarisi wilayah
Johor
,
Pahang
,
Selangor
, Riau sebagai wilayah kedaulatannya. Pengaruh perjanjian London tahun 1824 bekas wilayah Kesultanan Johor dibagi dua atas wilayah jajahan Inggris dan Belanda. Bagian Belanda menjadi
Kesultanan Riau Lingga
Setelah kemerdekaan
Indonesia
dan
Malaysia
, Johor kemudian menjadi salah satu negara bagian Malaysia pada tahun
1963
. Dan Kepulauan Riau menjadi Provinsi Riau digabung dengan Wilayah Bekas
Kesultanan Siak Sri inderapura
.
[12]
Kesultanan Riau-Lingga
[13]
adalah salah satu kerajaan Islam yang didirikan di Pulau Lingga. Kesultanan ini dibentuk pada tahun 1824 dari pecahan wilayah
Kesultanan Johor
atas perjanjian yang disetujui oleh Britania Raya dan Hindia Belanda atau Dikenal Juga
Traktat London
, Pendirinya adalah
Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah
. Wilayah
Kesultanan Riau-Lingga
mencakup provinsi Kepulauan Riau. Pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga awalnya berada di Pulau Penyengat
Tanjung Pinang
, tetapi kemudian dipindahkan ke Pulau Lingga. Kesultanan Riau-Lingga berakhir pada tanggal 3 Februari 1911
[14]
dan menjadi kekuasaan sepenuhnya Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Kesultanan ini berperan dalam pengembangan Bahasa Melayu Riau
sebagai bahasa standar yang kemudian ditetapkan sebagai
Bahasa Indonesia
.
[15]
Masa Kolonial sangat berpengaruh dalam sejarah Kepulauan Riau. Julukan Hawaii Van Lingga yang diberikan kepada pulau Penuba, penggunaan uang tersendiri bagi Kepulauan Riau, dan terbentuknya Karesidenan Riouw menjadi bukti pengaruh kuat para kolonial di Kepulauan Riau. Pada tahun 1922, Afdeeling Tanjung Pinang membawahi empat onder-afdeeling yang terdiri dari
- Onder-Afdeeling Tanjung Pinang,
- Onder-Afdeeling Karimun,
- Onder-Afdeeling Lingga, dan
- Onder-Afdeeling Pulau Tujuh yang dibagi ke dalam dua ressort, yakni ressort Kepulauan Anambas dan ressort Kepulauan Natuna.
Adapun Afdeeling Indragiri yang terdiri dari Kuantan, Indragirische Bovenlanden dan Indragirische Benedenlanden, yang pada awal mulanya merupakan satu kesatuan dengan Kepulauan Riau, pada akhirnya, sesudah tahun 1950-an,dimasukkan ke dalam Riau.
Setelah masa kemerdekaan, Kepulauan Riau bergabung dengan wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatra sehingga membentuk provinsi Riau. Dahulunya, Kepulauan Riau juga menggunakan mata uang tersendiri bernama Uang Kepulauan Riau (KR). Namun secara perlahan, penggunaan mata uang ini dihentikan dan digantikan dengan mata uang Rupiah.
Setelah lama bergabung dengan
Riau
, Kepulauan Riau akhirnya memutuskan untuk memisahkan diri dengan membentuk Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR). Perjuangan BP3KR akhirnya membuahkan hasil dengan pemekaran provinsi Kepulauan Riau dari
Riau
pada tanggal 24 September 2002.
Sejarah setelah pembentukan provinsi
[
sunting
|
sunting sumber
]
Kepulauan Riau merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari Provinsi Riau.
[16]
Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup
Kota Tanjungpinang
,
Kota Batam
,
Kabupaten Bintan
,
Kabupaten Karimun
,
Kabupaten Natuna
,
Kabupaten Kepulauan Anambas
dan
Kabupaten Lingga
.
Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan
Laut Tiongkok Selatan
di sebelah utara. Di sebelah timur, Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan
Provinsi Kalimantan Barat
dan
Malaysia
. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan
Provinsi Jambi
dan
Provinsi Sumatera Selatan
di sebelah selatan. Sedangkan di sebelah barat, Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan
Provinsi Riau
, Malaysia dan
Singapura
.
[17]
Secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga, yaitu
Singapura
,
Malaysia
, dan
Vietnam
yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km² dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1.350 pulau besar, dan kecil telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan
,
pembangunan
, dan
kemasyarakatan
.
[
butuh rujukan
]
Ibu kota
Provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di
Kota Tanjungpinang
.
[18]
Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas
transportasi laut
, dan
transportasi udara
yang strategis, dan terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia yang memiliki peluang pasar. Titik tertinggi di Kepulauan Riau adalah
Gunung Daik
(1.165 mdpl) yang terdapat di
pulau Lingga
.
Provinsi Kepulauan Riau memiliki potensi
sumber daya alam
mineral
, dan
energi
yang relatif cukup besar, dan bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti
minyak bumi
, dan
gas alam
, bahan galian B (vital) seperti
timah
,
bauksit
, dan
pasir besi
, maupun bahan galian golongan C seperti
granit
,
pasir
, dan
kuarsa
.
Gubernur
bertanggungjawab atas wilayah provinsi Kepulauan Riau. Saat ini,
gubernur
atau
kepala daerah
yang menjabat di provinsi Kepulauan Riau ialah
Ansar Ahmad
, dengan wakil gubernur
Marlin Agustina
. Mereka menang pada
Pemilihan umum Gubernur Kepulauan Riau 2020
.
Ansar
merupakan gubernur Kepulauan Riau ke-5, sejak provinsi ini dibentuk. Ansar dan Marlin dilantik oleh presiden
Republik Indonesia
,
Joko Widodo
di
Istana Negara
Jakarta
pada 25 Februari 2021, untuk masa jabatan
2021
-
2024
.
[19]
DPRD Kepulauan Riau beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui
pemilihan umum
setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Kepulauan Riau terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari
partai politik
pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Kepulauan Riau yang sedang menjabat saat ini adalah hasil
Pemilu 2019
yang dilantik pada
9 September
2019
oleh
Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru
, Moch. Eka Kartika, di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Provinsi Kepulauan Riau.
[21]
[22]
[23]
Komposisi anggota DPRD Kepulauan Riau periode 2019-2024 terdiri dari 10
partai politik
dimana
PDI Perjuangan
dan
Partai Golkar
adalah
partai politik
pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 8 kursi, kemudian disusul oleh
Partai Keadilan Sejahtera
dan
Partai NasDem
yang masing-masing meraih 6 kursi.
Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di
Pulau Sumatra
.
Provinsi Kepulauan Riau
terdiri atas 5 Kabupaten dan 2 kota. Berikut adalah daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepulauan Riau.
Suku bangsa asli/lokal yang terdapat di provinsi Kepulauan Riau adalah
Melayu Riau
dan
Orang Laut
. Adapun etnis pendatang lainnya yang dominan yaitu
Jawa
,
Tionghoa
,
Batak
,
Minangkabau
,
Bugis
,
Toraja
,
Sunda
,
suku asal NTT
,
Banjar
, dan suku lainnya, yaitu
Aceh
,
Arab
,
India
,
Nias
,
Madura
,
Karo
,
Bajau
,
Melayu Jambi
,
Melayu Palembang
,
Melayu Bengkulu
, juga suku Melayu lainnya, dan suku lain-lain yang bukan penduduk asli/lokal (setempat) di provinsi Kepulauan Riau melainkan pendatang/perantau dari daerah lain (luar Kepri/luar pulau).
[25]
Dalam
Sensus Penduduk Indonesia 2010
,
keberagaman suku
atau etnis berdasarkan hasil data survei, didominasi oleh lima
suku
dari 1.672.891 jiwa. Dengan mayoritas penduduk Kepulauan Riau adalah orang
Melayu
, kemudian
Jawa
,
Batak
,
Tionghoa
, dan
Minang
.
[26]
Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Kepulauan Riau tahun 2010:
[26]
No
|
Suku
|
Jumlah
2010
|
%
|
1
|
Melayu
|
501.061
|
29,95%
|
2
|
Jawa
|
417.438
|
24,95%
|
3
|
Batak
|
208.678
|
12,48%
|
4
|
Minangkabau
|
162.452
|
9,71%
|
5
|
Tionghoa
|
128.704
|
7,69%
|
6
|
Sunda
|
49.419
|
2,95%
|
7
|
Asal
NTT
|
37.165
|
2,22%
|
8
|
Bugis
|
37.124
|
2,22%
|
9
|
Asal
Sumatera Selatan
|
32.941
|
1,97%
|
10
|
Aceh
|
11.839
|
0,71%
|
11
|
Banjar
|
11.811
|
0,71%
|
12
|
Suku Lainnya
|
74.259
|
4,44%
|
Provinsi Kepulauan Riau
|
1.672.891
|
100%
|
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri per tanggal 31 Desember
2023
mencatat bahwa mayoritas penduduk Kepulauan Riau menganut agama
Islam
. Adapun persentase agama penduduk di provinsi Kepulauan Riau menurut agama yang dianut adalah
Islam
sebanyak 78,41%, kemudian
Kekristenan
sebanyak 14,59% dengan rincian
Protestan
sebanyak 12,00% dan
Katolik
sebanyak 2,59%. Penduduk yang menganut agama
Buddha
sebanyak 6,79%, kemudian sebagian kecil beragama
Konghucu
sebanyak 0,15%,
Hindu
sebanyak 0,04% dan Kepercayaan 0,02%.
[2]
Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu
Bahasa Indonesia
dan ada juga yang menggunakan
bahasa Melayu
.
Bahasa Melayu Riau
mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya
Bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman
Kerajaan Sriwijaya
, Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa internasional
Lingua franca
di kepulauan
Nusantara
, atau sekurang-kurangnya sebagai bahasa perdagangan di
Kepulauan Nusantara
.
Bahasa Melayu
, semenjak pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke
Johor
, akhirnya pindah ke Riau mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor, dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan
bahasa Melayu Riau
.
Pada zaman dahulu ada beberapa alasan yang menyebabkan
Bahasa Melayu
menjadi bahasa resmi digunakan, yaitu:
- Bahasa Melayu Riau secara historis berasal dari perkembangan Bahasa Melayu semenjak berabad-abad yang lalu. Bahasa Melayu sudah tersebar keseluruh
Nusantara
, sehingga sudah dipahami oleh
masyarakat
,
bahasa
ini sudah lama menjadi bahasa antar suku di
Nusantara
.
- Bahasa Melayu Riau sudah dibina sedemikian rupa oleh
Raja Ali Haji
dan kawan-kawannya
[
butuh rujukan
]
, sehingga bahasa ini sudah menjadi standar.
- Bahasa Melayu Riau sudah banyak publikasi, berupa buku-buku sastra, buku-buku sejarah, dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun dari yang baru.
Beberapa
Perguruan tinggi
yang ada di Kepulauan Riau:
- Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
(Tanjungpinang)
- Universitas Batam
- Universitas Internasional Batam
- Universitas Riau Kepulauan
(Batam)
- Universitas Putera Batam
- Universitas Karimun
- Universitas Universal (Batam)
- Universitas Ibnu Sina (Batam)
- Institut Teknologi Batam
- Institut Kesehatan Mitra Bunda (Batam)
- Institut Teknologi dan Bisnis Indobaru Nasional (Batam)
- Institut Agama Islam Abdullah Said Batam
- Politeknik Negeri Batam
- Politeknik Pariwisata Batam
- Politeknik Bintan Cakrawala (Lagoi-Bintan)
- Politeknik Lingga
- (Politeknik Kesehatan) Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
- STISIPOL Raja Haji (Tanjungpinang)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bentara Persada Batam
- STMIK Putera Batam
- STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
- STIE Pembangunan Tanjungpinang
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cakrawala (Karimun)
- Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karimun (Batam)
- STIKES Awal Bros Batam
- STISIP Bunda Tanah Melayu (Lingga)
- Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Muhammadiyah Batam
- STIE Nagoya Indonesia (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo (Batam)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (Bintan)
- STAI Ibnu Sina Batam
- STAI Miftahul Ulum Tanjungpinang
- STAI Natuna
- STEI Ar - Rachman (Batam)
- STIDKI Al-AZIZ Batam
- STIQ Kepulauan Riau (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Lingga Kepulauan Riau
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hidayatullah Batam Kepulauan Riau
- Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Kepulauan Riau (Tanjungpinang)
- Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Batam
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Internasional Muhammadiyah Batam
- Sekolah Tinggi Agama Islam Paduka Anambas
- Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Mumtaz (Karimun)
- Sekolah Tinggi Teologi Basom (Batam)
- Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Batam
- STT Lintas Budaya Batam
- Sekolah Tinggi Teologi Calvary Batam
- Sekolah Tinggi Teologi Huperetes Batam
- Sekolah Tinggi Teologi Presbyterian Batam
- Sekolah Tinggi Teologi Sidang Jemaat Kristus (Batam)
- Sekolah Tinggi Teologi Pantekosta Batam
- Sekolah Tinggi Agama Kristen PAIS Batam
- Sekolah Tinggi Teologi Real Batam
- STT IKAT Batam
- STT Krisba Batam
- Sekolah Tinggi Teologi Injil Bhakti Caraka Batam
- Sekolah Tinggi Teologi Tabgha Batam
- Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam
- Akademi Bahasa Asing Permata Harapan Batam
- Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam
- Akademi Kebidanan Anugerah Bintan (Tanjungpinang)
- Akademi Kebidanan Putra Jaya Mandiri Batam
- Akademi Kesehatan Kartini Batam
- Akademi Komunitas Digital Kreatif Malay Batam
Masyarakat Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari beberapa
agama
sehingga terdapat banyak
rumah ibadah
untuk
beribadah
. Berikut ini adalah daftar dari beberapa
rumah ibadah
yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah sebesar 6,57%.
Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan, dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (6,69%).
PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005) cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga Berlaku ? Tanpa Migas) sebesar Rp 22,808 juta, dan pada tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp20,397 juta, dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp 22,418 juta.
Sebagai provinsi kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96 % lautan. Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya ikan kakap, budidaya rumput laut, kerambah jaring apung.
Kota Batam
,
Kabupaten Bintan
,
Lingga
, dan
Natuna
juga memiliki potensi yang cukup besar di bidang
perikanan
. Selain
perikanan tangkap
di keempat kabupaten tersebut, juga dikembangkan budidaya
perikanan air laut
, dan
perikanan air tawar
.
Di Kota Batam tepatnya di
Pulau Setoko
, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya. Di Kota Batam tepatnya didaerah
Telaga Punggur
, ada satu pelabuhan perikanan yang dikelola murni oleh swasta. Pelabuhan Perikanan Swasta Telaga Punggur diresmikan pada tanggal 08 Januari 2010 oleh Menteri Kelautan, dan Perikanan R.I Dr. Ir. H. Fadel Muhammad. Letak pelabuhan perikanan swasta Telaga Punggur sangat strategis karena berhadapan dengan jalur lintas kapal penangkapan ikan antara Provinsi Kepri, dan
Natuna
, Natuna Utara (ZEEI),
Laut Cina Selatan
serta keberadaan pelabuhan perikanan swasta Telaga Punggur di Kota Batam sangat dekat dengan
negara
Singapura
yang dapat meningkatkan ekspor hasil laut, dan menambah pendapatan asli daerah.
Potensi di bidang peternakan difokuskan pada
ternak itik
,
ternak sapi
,
ternak ayam
,
ternak babi
, dan
ternak kambing
yang umumnya masih dilaksanakan oleh peternakan kecil.
Hampir diseluruh wilayah
kabupaten
/
kota
di
provinsi
Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian, dan peternakan mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis terutama di
Kabupaten Bintan
,
Kabupaten Karimun
, dan
Kota Batam
. Disamping palawija, dan
holtikultura
, tanaman lain seperti
kelapa
,
kopi
,
gambir
,
nenas
serta
cengkih
sangat baik untuk dikembangkan. Demikian juga di
Kabupaten Bintan
dan
Kabupaten Lingga
sangat cocok untuk ditanami
buah-buahan
, dan
sayuran
. Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan
kelapa sawit
. Salah satu perkebunan
kelapa sawit
terbesar di Kepulauan Riau terdapat di kawasan Tirta Madu.
Provinsi
Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari
mancanegara
kedua setelah
Pulau Bali
. Jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di
provinsi
Kepulauan Riau antara lain adalah wisata pantai yang terletak di berbagai
kabupaten
, dan kota.
Pantai Melur
,
Pulau Abang
dan
Pantai Nongsa
di
Kota Batam
,
Pantai Pelawan
di
Kabupaten Karimun
,
Pantai Lagoi
,
Pantai Tanjung Berakit
,
Pantai Trikora
, dan Bintan Leisure Park di
Kabupaten Bintan
,
Pantai Batu Kasah Natuna
.
Kabupaten Natuna
terkenal dengan wisata baharinya seperti
selam permukaan
.
Selain wisata
pantai
dan
bahari
,
provinsi
Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota
Tanjungpinang
terdapat
pulau Penyengat
sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat masjid bersejarah, dan makam-makam
Raja Haji Fisabililah
dan
Raja Ali Haji
yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.
Kawasan wisata di Kepulauan Riau juga mendapat banyak penghargaan. Treasure Bay di Lagoi, Bintan merupakan kolam renang air asin terbesar di Asia Tenggara, Patung Dewi Kwan Im di KTM Resort yang tertinggi se-
Asia Tenggara
,
Vihara Avalokitesvara Graha
yang terbesar se-
Asia Tenggara
, Patung Dewi Kwan Im di dalam Vihara Avalokitesvara Graha merupakan patung Dewi Kwan Im terbesar yang terdapat dalam sebuah ruangan se-
Indonesia
, Pulau Bawah di
Anambas
yang termasuk pulau tropis terbaik Asia versi
CNN
, Pantai Sisi di
Natuna
yang termasuk pantai alami terbaik di
dunia
versi majalah Island, dan Funtasy Island yang merupakan kawasan agrowisata terbesar di
dunia
.
Sistem
transportasi
yang terdapat di
provinsi
ini sangat beragam, sesuai dengan kondisi alam, dan jarak antar wilayahnya. Adapun jenis transportasi yang terdapat di provinsi ini adalah:
- Perahu motor kecil
(pompong), banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan
pesisir
(
hinterland
).
- Kapal
ferry
(MV), merupakan transportasi utama antar
kota
(
Tanjungpinang
?
Batam
?
Karimun
?
Lingga
).
- SpeedBoat
, merupakan transportasi boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang?Lobam?Batam.
- KM. Perintis, merupakan salah satu
transportasi laut
menuju ke dan dari
kabupaten Natuna
,
kepulauan Anambas
, juga
kepulauan Tambelan
.
- Pelni
merupakan salah satu transpotasi masyarakat
Karimun
,
Bintan
, dan
Batam
menuju daratan
Sumatra
atau pulau
Jawa
.
- ASDP
atau
Kapal RoRo
(Roll On Roll Off)
merupakan salah satu
transportasi laut
utama bagi masyarakat
Tanjungpinang
,
Bintan
,
Batam
,
Karimun
, dan
Lingga
.
- Taksi, merupakan salah satu alat transportasi darat utama di Kota Batam, selain itu merupakan salah satu angkutan umum dari kota Tanjungpinang menuju Kijang (Bintan Timur, Kabupaten Bintan).
- Angkutan kota
(angkot), memiliki perbedaan sebutan di masing-masing daerah, di kota Tanjungpinang sebutan untuk angkot adalah "Transport", sedangkan di kota Batam disebut "Metro Trans".
- Bus, untuk Kota Batam, bus sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya: Damri, dan bus kota (
Busway
). Di Kota Tanjungpinang, bus digunakan oleh masyarakat untuk menuju Tanjunguban (Bintan Utara, Kabupaten Bintan). Selain itu juga terdapat bus khusus anak sekolah.
- Becak motor, di kawasan pesisir (hinterland) seperti kawasan Belakang Padang, dan
pulau Penyengat
terdapat sebuah transportasi darat yang cukup unik, yakni Becak Motor.
- Ojek.
- Pembangunan
monorail
di
Kota Batam
Provinsi ini memiliki 5 bandara udara, yakni:
Musik Melayu Kepulauan Riau, dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik
Joget
, Musik
Zapin
, Musik Silat, Musik
Inang
, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik
Mak Yong
, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik
Barongsai
, Musik
Gamelan
yang dulunya berkembang istana
Daik Lingga
dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di
Riau Lingga
, Musik Boria, Musik Kuno kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik
Angklung
, Musik Manora, Musik
Keroncong
, Musik
Dangdut
, Musik
Pop
, Musik Gondang dari
Sumatera Utara
, Musik Agogo, dan lainnya.
Tari Melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten, dan kota antara lain:
Tari
Zapin
, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari
Makyong
, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak, Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari
Moro
, Tari Joget Mak Dare, Tari
Dondang Sayang
, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.
Teater Melayu yang berkembang di Provinsi Kepulauan Riau antara lain; Teater Makyong di Kabupaten Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang, Batam; Teater Mendu di Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau, dan Ranai; Teater Lang-lang Buana di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai, dan
Wayang Bangsawan
di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat.
Teater dari daerah lain yang berada di Provinsi Kepulauan Riau antara lain seperti: Randai, Ketoprak, Wayang Orang, Dul Muluk, dan Manora. Semuanya dikembangkan oleh masyarakat, dan suku lain yang berada di provinsi Kepulauan Riau.
- ^
Naim, Yuniati Jannatun (26 April 2022).
"Adi Prihantara jabat Sekda Kepri definitif"
.
ANTARA News
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-05-21
. Diakses tanggal
26 April
2022
.
- ^
a
b
c
d
"Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023"
(visual)
.
www.dukcapil.kemendagri.go.id
. Diakses tanggal
20 Januari
2024
.
- ^
"Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-20233"
.
www.kepri.bps.go.id
. Diakses tanggal
9 Februari
2024
.
- ^
"Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020"
(PDF)
.
www.djpk.kemenkeu.go.id
. (2020)
. Diakses tanggal
24 Februari
2021
.
- ^
"Provinsi Kepulauan Riau Dalam Angka 2021"
(pdf)
.
www.kepri.bps.go.id
. BPS Kepulauan Riau. hlm. 7, 89.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-04-11
. Diakses tanggal
11 April
2021
.
- ^
"Tentang Kepri"
.
Pemprov Kepri
. Kepri.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-06-29
. Diakses tanggal
2022-06-28
.
- ^
Suwardi MS
(1991).
Budaya Melayu dalam perjalanannya menuju masa depan
.
Pekanbaru
: Yayasan Penerbit MSI-Riau.
- ^
a
b
"Kondisi Sosial Budaya Provinsi Riau"
. Sekretariat Negara, diakses 17 Oktober 2013.
- ^
Schnitger, F. M., Furer-Haimendorf, C. ., & Tichelman, G. L. (1939).
Forgotten kingdoms in Sumatra
. Leiden: E. J. Brill.
- ^
"Tentang Kepri"
.
Portal Pemprov Kepri
. 2002-09-24.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-06-29
. Diakses tanggal
2023-07-09
.
- ^
Ahmad, A Samad (2018).
Pengantar sulalatus salatin
. Melaka: Academia.edu.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-07-02
. Diakses tanggal
2022-06-24
.
- ^
Indonesia, Tim CNN (2021-07-23).
"Sejarah Kerajaan Siak Sri Indrapura dan Peninggalannya"
.
CNN Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-09-10
. Diakses tanggal
2022-06-25
.
- ^
Arman, Dedi (2014-06-08).
"Sejarah Kesultanan Riau-Lingga Kepulauan Riau"
.
Kebudayaan.kemendikbud.go.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-09-10
. Diakses tanggal
2022-06-25
.
- ^
"Sejarah Kerajaan Riau-Lingga Kepulauan Riau"
.
Kebudayaan.kemdikbud.go.id
. 2014.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-09-10
. Diakses tanggal
2022-06-24
.
- ^
Panama, Nikolas. Astro, Masuki M., ed.
"Menelusuri sejarah Bahasa Indonesia (tulisan II dari II)"
.
ANTARA News
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-09-10
. Diakses tanggal
2022-06-24
.
- ^
Harto, Zulkifli (2012). Siam, Nurbaiti Usman, ed.
Batam: Eksistensi Kawasan Perbatasan
(PDF)
. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjungpinang. hlm. 18.
ISBN
978-979-1281-43-0
.
- ^
Nurmandi, A., Putra, T. A., dan Panama, N. (2012).
Menjaga Indonesia dari Kepri: Peluang, Tantangan, & Proil 19 Pulau Terdepan Indonesia di Kepulauan Riau
(PDF)
. Tanjungpinang: Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Kepri. hlm. 21.
- ^
Malik, Abdul (2013). "Sepuluh Bukti Bahasa Melayu Kepulauan Riau Sebagai Asal-muasal Bahasa Indonesia". Dalam Malik, Abdul.
Mewujudkan Prasasti Bahasa Melayu Kepulauan Riau Sebagai Asal-muasal Bahasa Indonesia
(PDF)
. Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau. hlm. 117.
ISBN
978-602-9137-46-0
.
- ^
"Presiden Lantik Ansar-Marlin Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri Periode 2021-2024"
.
kumparan.com
. 25 Februari 2021.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-02-18
. Diakses tanggal
18 Februari
2022
.
- ^
"Ansar-Marlin Ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri Terpilih"
.
kumparan
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-03-08
. Diakses tanggal
18 Februari
2022
.
- ^
"Resmi Dilantik, Ini Nama-nama Anggota DPRD Kepri 2019-2024"
.
haluankepri.com
. 09-09-2019. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2019-10-20
. Diakses tanggal 20-10-2019
.
- ^
"Pelantikan Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau Hasil Pemilihan Umum Tahun 2019"
.
kepri.kpu.go.id
. 12-09-2019
. Diakses tanggal 20-10-2019
.
- ^
"45 Anggota DPRD Kepri Periode 2019-2024 Resmi Dilantik, Ini Nama-Namanya"
.
lintaskepri.com
. 09-09-2019
. Diakses tanggal 20-10-2019
.
- ^
a
b
"Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia"
.
www.kemendagri.go.id
(dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2017-04-29
. Diakses tanggal
2018-07-09
.
- ^
Badan Pusat Statistik (Oktober 2011),
Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010
(PDF)
, diarsipkan dari
versi asli
(pdf)
tanggal 21 April 2021
- ^
a
b
"Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010"
(PDF)
.
demografi.bps.go.id
.
Badan Pusat Statistik
. 2010. hlm. 23, 36?41. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2017-07-12
. Diakses tanggal
20 Oktober
2021
.
|
---|
Wilayah administratif
| | |
---|
Politik & pemerintahan
| |
---|
Lembaga terkait
| |
---|
Sejarah
| |
---|
Bentang alam
| Gunung & bukit
| |
---|
Pulau & kepulauan
| |
---|
Perairan
| |
---|
Tanjung & ujung
| |
---|
Kota kecil
| |
---|
Pantai
| |
---|
|
---|
Pariwisata
| |
---|
Transportasi
| |
---|
Media
| |
---|
Pendidikan
| |
---|
Tempat ibadah
| |
---|
Rumah sakit
| |
---|
Hotel dan resor
| |
---|
Tokoh
| |
---|
Budaya
| |
---|
Kuliner
| |
---|
Film
| |
---|
Olahraga
| |
---|
Musibah dan bencana
| |
---|
Kontes, acara, festival, dan lain-lain
| |
---|
Flora dan fauna
| |
---|
Fasilitas dan lain-lain
| |
---|
|
---|
Provinsi
| | |
---|
Gubernur
| |
---|
Kabupaten
dan kota
| |
---|
Kecamatan
dan kelurahan
| |
---|
Tokoh
| |
---|
Daftar
| |
---|
Kota besar
| |
---|
Suku bangsa
| |
---|
Bahasa
| |
---|
|
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|