Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
- Untuk judul album, lihat:
Keabadian (album musik)
.
Keabadian
atau
kekekalan
secara harfiah ialah sebuah satuan waktu yang tidak ada batasnya, atau waktu yang tidak berhingga, seperti yang diungkapkan dalam ungkapan
perdamaian yang abadi
, atau
istirahat yang abadi
.
Dalam pengertian
falsafi
dan
agama
yang dimaksudkan adalah sebuah realita transendental yang tidak sama dengan realita yang biasa. Bila kata keabadian diterapkan kepada sifat
Ilahi
, maka tidaklah cukup hanya pengertiannya sebagai perpanjangan waktu sehingga berlangsung tanpa akhir. Keabadian Ilahi adalah suatu keberadaan yang tanpa awal dan tanpa akhir, serta tak mengandung perubahan maupun urutan dalam waktu. Keabadian ilahi berada di luar
dimensi waktu
. Pengertian keabadian ilahi ini sukar dipahami oleh manusia sepenuhnya, karena manusia sendiri berada dalam dimensi waktu, dan apa yang ditangkap oleh manusia mengenai keabadian hanyalah secara
analog
.
Keabadian sebagai sebuah eksistensi tanpa waktu
[
sunting
|
sunting sumber
]
Augustinus dari Hippo
menuliskan bahwa waktu ada hanya dalam alam semesta yang diciptakan, bahwa
Tuhan
ada di luar waktu; bagi Tuhan tidak ada masa lampau atau masa depan, tetapi hanya masa kini yang abadi.
Posisi itu disetujui oleh banyak orang yang percaya. Dan orang pun tidak perlu percaya pada Tuhan untuk mendukung konsep kekekalan ini: seorang matematikus
ateis
bisa saja mendukung prinsip
filosofis
bahwa angka dan hubungan di antara mereka ada di luar waktu, dan oleh sebab itu bisa diartikan sebagai keabadian.
Keabadian sering disimbolkan dengan gambar ular yang menelan ekornya sendiri, dikenal dengan
Ouroboros
(atau Uroboros). Lingkaran juga biasa digunakan sebagai simbol keabadian. Konsep terkait,
tak hingga
, disimbolkan dengan
, yang kemungkinan berdasarkan Ouroboros.
|
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|