Pola lapisan pada permukaan kayu
Kayu
adalah bagian
batang
atau cabang serta ranting
tumbuhan
yang mengeras karena mengalami
lignifikasi
(pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (
meja
,
kursi
),
bahan bangunan
(
pintu
,
jendela
,
rangka atap
), bahan
kertas
, dan masih banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah tangga, perkantoran dan lain sebagainya.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi
selulosa
dan
lignin
pada dinding sel berbagai
jaringan
di batang.
Ilmu kayu (
wood science
) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air,
isolator
, dan mudah untuk dibentuk.
Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395 hingga 400 juta tahun yang lalu.
[1]
Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan sejak ribuan tahun, terutama untuk
bahan bakar
dan
bahan konstruksi
untuk membuat
rumah
dan
senjata
serta sebagai bahan baku industri (misal pengemasan dan
kertas
). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi iklim dan cuaca pada masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin pertumbuhan.
[2]
Mata kayu
Penampang melintang kayu. Titik bagian dalam adalah empulur, bagian kayu berwarna gelap adalah kayu teras, dan bagian berwarna terang adalah bagian kayu hidup (kayu gubal, memiliki pembuluh kayu fungsional).
Batang pohon yang dipotong melintang akan memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap kali berbeda warna. Bagian terdalam adalah
empulur
yang lunak, lalu ke bagian luar adalah
kayu teras
,
kayu gubal
, dan terakhir adalah
pepagan
(kulit kayu). Bagian percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa disebut sebagai "mata kayu".
Cincin pertumbuhan atau juga disebut lingkaran tumbuh adalah gambar pola-pola konsentrik pada penampang melintang kayu. Terbentuknya cincin pertumbuhan kayu ini adalah karena terjadinya perbedaan musim yang dialami oleh pohon tersebut. Pada satu tahun pohon akan mengalami periode dengan pertumbuhan cepat dan periode dengan pertumbuhan yang lambat, dan itu mempengaruhi pertumbuhan diameter batang pohon. Diameter yang bertumbuh cepat, lalu melambat, akan membentuk cincin satu tahun, dan seterusnya.
Bagian paling tengah dari cincin pertumbuhan kayu merupakan tahap hidup awal dari sebuah pohon yang masih mengalami pertumbuhan relatif lebih cepat, sehingga massa jenisnya lebih rendah dibandingkan dengan bagian kayu dari cincin pertumbuhan yang dekat dengan kulit terluarnya.
[3]
Mata kayu atau
knot
adalah bagian dari kayu yang merupakan dasar dari percabangan atau kuncup yang dorman. Mata kayu memiliki pengaruh terhadap kayu, dan sering kali berpengaruh negatif. Mata kayu mengurangi kekuatan kayu sehingga akan bernilai rendah ketika digunakan sebagai struktur bangunan atau keperluan lain di mana kekuatan menjadi pertimbangan.
[4]
Namun untuk tujuan
seni
, keberadaan mata kayu dapat meningkatkan nilai.
Kayu teras (disebut juga
heartwood
,
duramen
[5]
) adalah kayu yang terbentuk lebih awal pada suatu
pohon
dan telah mati dan terletak di bagian dalam dari sebuah kayu. Kayu teras tidak memiliki pembuluh yang berfungsi lagi. Kayu teras sebelumnya adalah kayu gubal (bagian dari kayu yang masih hidup) yang mengalami penumpukan mineral. Keberadaan mineral ini menjadikan kayu teras cenderung lebih keras dibandingkan kayu gubal. Seiring dengan pertumbuhan kayu, diameter batang melebar, saluran pembuluh baru terbentuk dekat dengan tepi luar, dan saluran pembuluh yang lebih dalam perlahan mati. Meski dikatakan telah mati, kayu teras masih menanggapi respon terhadap organisme yang menyerang kayu, meski hanya sekali.
[6]
Biasanya kayu teras dapat dibedakan dengan kayu gubal secara visual. Namun tidak semua tumbuhan berkayu menghasilkan kayu teras.
Kayu teras bukanlah komponen terpenting dari sebuah pohon, karena pohon yang sudah berusia terlalu tua, bagian kayu terasnya dapat saja sudah membusuk namun pohon tersebut masih tetap hidup.
Kayu gubal (disebut juga
sapwood
,
alburnum
[5]
) adalah bagian dari kayu yang dekat dengan tepi luar dan masih hidup.
Semua kayu pada awalnya adalah kayu gubal hingga ia mati dan membentuk kayu teras. Kayu gubal mengandung pembuluh yang menghantarkan air dari akar ke daun dan juga untuk menyimpan air. Semakin banyak jumlah daun, semakin besar volume kayu gubal. Kayu gubal lebih tebal di batang bagian atas, tetapi secara volume sama dengan batang bagian bawah.
Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat kayu dengan sifat jenis
pohon
yang menghasilkannya. Kerapatan (
densitas
) kayu bervariasi menurut
spesiesnya
dan menentukan kekuatan kayu tersebut. Kayu
mahoni
dan
jati
, misalnya, memiliki kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga baik untuk diolah sebagai furniture dan kayu
konstruksi
. Akan tetapi kayu
dadap
dan
kapuk
kerapatannya rendah, sehingga hanya layak untuk membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak memerlukan banyak kekuatan.
Namun, pengertian 'kayu keras' dan 'kayu lunak' dalam
bahasa Inggris
(yakni
hardwood
dan
softwood
, berturut-turut) lebih terkait dengan kelompok tumbuhan yang menghasilkannya.
Hardwood
dihasilkan oleh jenis-jenis pohon berdaun lebar (kelompok
dikotil
), sedangkan
softwood
dihasilkan oleh pohon-pohon berdaun jarum (
konifer
). Dalam kenyataannya, jenis-jenis 'kayu keras' tertentu, yang memiliki kerapatan rendah, bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis 'kayu lunak' berkerapatan tinggi.
Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi, yang menentukan kualitas dan fungsi dari kayu tersebut. Kayu lunak (
softwood
) misalnya lebih dipilih untuk menjadi
kertas
karena mudah dihancurkan dan dijadikan
pulp
. Sedangkan kayu keras (
hardwood
) digunakan sebagai tiang bangunan. Selain itu, keberadaan fitur tertentu seperti knot (mata kayu) dan warna juga mempengaruhi. Kayu merupakan hasil dari tumbuhan hidup dengan serat yang tidak homogen, sehingga sifat fisiknya tidak akan sama secara radial (dari bagian empulur ke luar) dan longitudinal (memanjang kayu, dari bawah ke atas).
Air terdapat di dalam kayu dalam bentuk:
Secara teori tidak pernah ada kayu yang seratus persen tanpa kadar air meski dikeringkan di dalam
tanur
(oven) sekalipun. Sehingga pengukuran kadar kayu yang, biasanya untuk keperluan kimiawi, kayu yang dikeringkan dengan tanur dapat dikatakan "kering absolut".
Efek keberadaan air di dalam kayu adalah menjadikan kayu lebih lunak dan mudah dibentuk. Sehingga kadar air ini mempengaruhi sifat fisik lainnya seperti
kekuatan tarik
dan
kekuatan tekan
.
Selain air, kayu memiliki tiga komponen utama, yaitu
selulosa
,
hemiselulosa
, dan
lignin
. Gabungan dari ketiganya disebut dengan lignoselulosa.
Selulosa merupakan senyawa polimer kristalin turunan dari
glukosa
, yang mengisi sekitar 41-43% dari kayu. Hemiselulosa merupakan
pentosa
yang terhubung secara tidak beraturan, dan mengisi 20% pada tumbuhan berdaun lebar, dan 30% di
konifer
. Lignin tersusun dari
cincin aromatik
hidrokarbon yang memiliki sifat
hidrofobik
dan mengisi sekitar 23% pada tumbuhan berdaun lebar dan 27% pada konifer. Dalam ilmu kimia, perbedaan antara
kayu keras
dan
kayu lunak
ada pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung di dalamnya.
[8]
Selain lignoselulosa, kayu terdiri dari berbagai jenis
senyawa organik
yang disebut dengan senyawa ekstraktif yang jumlah dan jenisnya bervariasi tergantung dari spesies pohonnya. Kayu memiliki senyawa ekstraktif berupa
asam lemak
,
resin
,
lilin
, dan
terpena
. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi batang kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari
hasil hutan non-kayu
.
[9]
[10]
Kelapa
merupakan tumbuhan monokotil yang menghasilkan "kayu"
Secara kasar, terdapat berbagai jenis batang yang dalam definisi non-botani (terutama dalam perdagangan) juga disebut dengan kayu.
Bambu
secara botani merupakan
monokotil
dari suku rumput-rumputan yang memiliki batang dengan kekuatan yang dapat disetarakan dengan kayu. Saat ini bambu banyak digunakan sebagai bahan bangunan, lantai, papan, dan sebagainya di mana sebelumnya didominasi oleh kayu. Batang tumbuhan monokotil lainnya yang juga disebut kayu adalah batang pohon
palem
. Batang dari pohon genus
Pandanus
,
Dracaena
, dan
Cordyline
juga dapat digunakan sebagai pengganti kayu dalam skala kecil.
Kayu telah lama digunakan sebagai
bahan bakar
hingga saat ini, terutama di pedesaan. Kayu keras lebih dipilih sebagai bahan bakar karena mampu terbakar lebih lama dengan
asap
yang lebih sedikit.
Tungku
pembakaran dengan cerobong asap (
fireplace
) banyak dibangun di rumah di kawasan beriklim sedang yang bertujuan untuk memberikan kehangatan di dalam rumah.
[11]
Selain dibakar secara langsung, kayu dapat dijadikan
biofuel
dengan mengolah
biomassa
lignoselulosa dengan
gasifikasi
,
pirolisis
, dan
biokimia
menghasilkan berbagai jenis bahan bakar seperti
syngas
,
biometanol
,
bioetanol
,
dimetil eter
, dan
butanol
tergantung jenis proses yang digunakan.
Seniman dapat menggunakan kayu sebagai bahan pembuatan pahatan
Kayu telah lama digunakan sebagai
media seni
untuk membuat
pahatan kayu
.
Patung totem
hasil karya masyarakat pribumi Amerika Utara dibuat dari kayu konifer, biasanya Cedar Merah (
Thuja plicata
).
Berbagai jenis
alat musik
, seperti
biola
dan
gitar
terbuat dari kayu. Jenis kayu yang dipilih disesuaikan dengan nada yang diinginkan.
Berbagai
peralatan olahraga
seperti pemukul baseball dan lantai arena
basket
terbuat dari kayu. Papan
ski
, tongkat
hoki
,
busur panah
juga biasanya terbuat dari kayu namun kini telah banyak digantikan oleh bahan
polimer
dan
logam
.
Pada tahun 2010, para ilmuwan
Italia
mengatakan bahwa kayu dapat digunakan sebagai bahan
pengganti tulang
. Diperkirakan pada tahun 2015 metode ini dapat diaplikasikan ke manusia.
[12]
Kayu merupakan bahan yang digunakan dalam peristiwa
penyaliban Yesus
(
crux
dalam bahasa Latin;
stauros
dan
xylon
dalam bahasa Yunani), berupa sebuah balok kayu tegak dengan tambahan palang horisontal sehingga membentuk "salib" atau struktur berbentuk T. Kata
crux
dalam zaman pra-imperial Romawi merujuk pada tiang gantungan atau tiang pancang, suatu instrumen yang terbuat dari kayu dan digunakan untuk melakukan eksekusi,
[13]
namun belum tentu bersilangan atau membentuk "salib".
[14]
Dalam
Perjanjian Baru
,
Petrus
tercatat dua kali menggunakan kata
xylon
(dalam Alkitab bahasa Inggris "
tree
", dalam Alkitab
TB
"kayu salib") sementara
Paulus
hanya satu kali menggunakan kata
xylon
.
[15]
[16]
[17]
[18]
Dalam naskah-naskah Yunani, kata
xylon
(secara harfiah bermakna "potongan kayu") dapat digunakan untuk menyebut setiap objek yang terbuat dari kayu, termasuk dalam konteks yang berbeda-beda, tiang gantungan, batang kayu, patok dan pancang. Karenanya, salib Kristen tradisional dengan palang horisontal juga dapat disebut
xylon
.
[19]
Pesta Salib Suci
dirayakan sebagai
penghormatan
secara khusus terhadap
kayu salib yang digunakan dalam peristiwa penyaliban Yesus
.
[20]
[21]
[22]
- ^
"N.B. fossils show origins of wood"
.
CBC.ca
. August 12, 2011
. Diakses tanggal
August 12,
2011
.
- ^
Briffa K.; Shishov, V. V; Melvin, T. M; Vaganov, E. A; Grudd, H.; Hantemirov, R. M; Eronen, M.; Naurzbaev, M. M; et al. (2008).
"Trends in recent temperature and radial tree growth spanning 2000 years across northwest Eurasia"
.
Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences
.
363
(1501): 2271?2284.
doi
:
10.1098/rstb.2007.2199
.
PMC
2606779
.
PMID
18048299
.
- ^
Wood growth and structure
www.farmforestline.com.au
- ^
Record, Samuel J (1914).
The Mechanical Properties of Wood
. J. Wiley & Sons. hlm. 165.
ISBN
B000863N3W
.
- ^
a
b
Chisholm, Hugh, ed. (1911). "
Alburnum
".
Encyclopædia Britannica
(edisi ke-11). Cambridge University Press.
- ^
Shigo 1986, 54.
- ^
W. Boerjan, J. Ralph, M. Baucher (2003). "Lignin biosynthesis".
Ann. Rev. Plant Biol
.
54
(1): 519?549.
doi
:
10.1146/annurev.arplant.54.031902.134938
.
PMID
14503002
.
- ^
Mimms, Agneta (1993).
Kraft Pulping. A Compilation of Notes
. TAPPI Press. hlm.
6
?7.
ISBN
0-89852-322-2
.
- ^
Fiebach, Klemens; Grimm, Dieter (2000). "Resins, Natural".
Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry
.
doi
:
10.1002/14356007.a23_073
.
ISBN
978-3-527-30673-2
.
- ^
"Clean Burning Wood Stoves and Fireplaces"
.
- ^
"Scientists make bones from wood"
.
BBC News
. January 3, 2010.
- ^
"wood, tree or frame in which it is impaled, fixed or hanged criminals." T. Lewis, Charlton; Short, Charles,
A Latin Dictionary
. Harper and Brothers publishers. New York in 1879. Oxford University Press.
[1]
[2]
- ^
"even among the Romans the crux (from which our cross is derived) appears to have originally been a stick upright, and this always remained the more prominent part".
P. Fairbairn (1874).
The Imperial Bible-Dictionary
.
I
. London. hlm. 376.
- ^
1 Peter: a new translation with introduction and commentary: Volume 37, Part 2 John Hall Elliott - 2000 "... the light of this Deuteronomic passage ("cursed of Cod is everyone who hangs on a tree [epi xylon])," Deut 21:23
- ^
The Acts of the Apostles - Page 98 Luke Timothy Johnson, Daniel J. Harrington - 1992 ".. which derives from the LXX usage for "hanging" (Josh 8:29; 10:24), and above all from the curse passage of Deut 21:23"
- ^
1 Peter: a new translation with introduction and commentary John Hall Elliott - 2000 "The use of "tree" also distinguishes 1 Peter from Paul who, apart from Gal 3:13, employs stauros, never xylon, for the cross of Christ (cf. 1 Cor 1:17, 18; Gal 5:1 1; 6:12, 14; Phil 2:8; 3:18). By contrast, the Petrine author employs ..."
- ^
1 and 2 Peter, Jude Norman Hillyer - 2011 "Peter's description of the cross of Christ as a tree (xylon) is a favorite expression of his, for it recurs in his addresses in Acts (5:30; 10:39). According to Deuteronomy 21:22?23LXX, one who broke the Mosaic law was to be hanged on a tree"
- ^
In Liddell and Scott, the meanings of the word "ξ?λον" are classified under five headings::I. wood cut and ready for use, firewood, timber (in these senses the word is usually in the plural);:II. piece of wood, log, beam, post or an object made of wood, such as a spoon, the Trojan horse, a cudgel or club, an instrument of punishment (a collar for someone's neck, stocks to confine his feet or to confine his neck, arms and legs, a gallows to hang him, or a stake to
impale
him), a table, a bench as in the theatre;:III. a tree:IV. a blockhead or a stubborn person;:V. a measure of length.
/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%23 71752 Liddell and Scott: ξ?λον
Diarsipkan
2005-02-13 di
Wayback Machine
.
- ^
Fernand Cabrol (1908).
"The True Cross"
.
The Catholic Encyclopedia
.
4
. New York: Robert Appleton Company – via New Advent.
- ^
Very Rev. Fr. Krikor Maksoudian; Christopher H. Zakian.
"About the Exaltation of the Cross"
. Diocese of the Armenian Church of America (Eastern). Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2016-11-13
. Diakses tanggal
2016-11-12
.
- ^
"Elevation of the Holy Cross"
. OrthodoxWiki.
Definisi kamus
kayu
di Wikikamus
Media terkait
Wood
di Wikimedia Commons
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|