Kangju
(
Hanzi
:
康居
;
Pinyin
:
Kangju
;
Wade?Giles
:
K'ang-chu
) adalah nama
Tionghoa
untuk sebuah kerajaan kuno di
Asia Tengah
yang merupakan negara kuat di wilayah
Transoxiana
setelah
Yuezhi
.
[1]
Penduduknya yang disebut
Kang
(
康
) adalah penduduk semi-nomaden
bangsa Indo-Eropa
yang kemungkinan masih terkait dengan orang
Sogdiana
Iran
.
Hill (2015) menulis bahwa makna dari kata
Kangju
康居 (
Wade-Giles
: K'ang-chu) adalah "
Wilayah Talas
", atau "wilayah
Tashkent
dan
Sogdiana
". Kata tersebut juga dapat berarti "tempat tinggal orang Kang" atau "daerah kedudukan Kang".
[2]
Kangju juga disebut sebagai "Negara Kang" (康?) selama masta
Dinasti Sui
dan
Dinasti Tang
meskipun pada saat itu wilayah tersebut telah dikuasai oleh Kekhaganan
Gokturk
.
[3]
Sumber-sumber
China
dari abad ke-2 SM menyebutkan bahwa Kangju berada di sebelah utara
Dayuan
, sebelah barat
Wusun
, serta jga berbatasan dengan
Yuezhi
di selatan. Daerahnya mencakup wilayah
Lembah Ferghana
dan wilayah di antara Sungai
Amu Darya
dan
Syr Darya
dengan daerah pusat di wilayah tengah aliran Syr Darya.
[1]
Sejarawan pada masa
Alexander yang Agung
tidak menyebutkan keberadaan negara apapun di wilayah Kangju saat itu kecuali
Khwarezmia
sehingga Kangju kemungkinan baru muncul setelah masa itu.
[1]
Negara Kangju dapat pula muncuul selama masa pergolakan di
Asia Tengah
setelah keluarnya
Yuezhi
dari
Gansu
dan
Sungai Ili
akibat kekalahan mereka dari
Xiongnu
serta kemudian Wusun.
[1]
Sumber-sumber China menyebutkan bahwa Kangju membayar upeti kepada Yuezhi di selatan dan kepada Xiongnu di timur.
[1]
Kangju disebutkan oleh penjelajah dan diplomat China
Zhang Qian
yang mengunjungi area tersebut pada tahun 128 SM. Catatan mengenai perjalannannya ditulis di dalam Bab 123 Kitab
Shiji
(yang ditulis oleh
Sima Qian
) seperti dalam kutipan berikut.
"Kangju terletak kira-kira 2.000 li [832 kilometer] di sebelah barat laut Dayuan. Penduduk kanjung adalah kaum nomaden dan memiliki adat kebiasaan yang serupa dengan Yuezhi. Mereka memiliki 80.000 atau 90.000 pemanah ahli. Negara tersebut berukuran kecil dan berbatasan dengan Dayuan (
Ferghana
). Mereka tunduk kepada orang Yuezhi di selatan dan Xiongnu di timur.
[4]
Qian juga mengunjungi sebuah negeri yang bernama
Yancai
(奄蔡, secara harfiah berarti "stepa yang luas"), yang terletak sekitar 2.000 li (832 km) di sebelah barat laut Kangju. Penduduk Yancai disebutkan memiliki adat yang serupa dengan penduduk Kangju.
Pada masa yang diceritakan di dalam Kitab
Hanshu
(yang mencakup tahun 125 SM hingga 23 M), Kangju telah berkembang menjadi negara berpenduduk 600.000 jiwa dengan 120.000 pria dapat mengangkat senjata. Kangju terlihat sebagai sebuah negara besar yang beridir sendiri. Pada saat itu, Kangju telah menguasai Dayuan dan
Sogdiana
tempat negara mengatur "lima raja bawahan" (小王五).
Pada tahun 101 SM, Kangju membuat persekutuan dengan Dayuan yang membantunya dalam mempertahankan diri dari pengaruh
Dinasti Han
.
[1]
Catatan mengenai "
Wilayah Barat
" dari masa
Dinasti Han
yaitu
Hou Hanshu
, berdasarkan laporan yang diterima kaisar tahun 125 M, Liyi (栗?; Suyi 粟?, Sogdiana), Yancai (yang kini bernama
Alanliao
serta terlihat telah memperluas kekuasaannya hingga wilayah
Laut Kaspia
), dan
Yan
, sebuah negara di sebelah utara Yancai, serta Kota "Wuyi Utara" (北烏伊,
Alexandria Eschate
, atau
Khujand
), semuanya berada di bawah Kangju.
[6]
[7]
Weilue
dari abad ke-3 menyebutkan bahwa Kangju adalah salah satu negara yang "telah ada dan tidak meluas atau mengecil."
[8]
Kangju kemudian mengalami keruntuhan. Sekitar tahun 270, Kangju berada di bawah kekuasaan
Xion
.
[9]
Seperti masyarakat Asia Tengah lainnya, Kangju kemungkinan juga dikuasai oleh
Hun Putih
.
[1]
- ^
a
b
c
d
e
f
g
Zadneprovskiy 1994
, hlm. 463?464
- ^
Hill (2015), Vol. 1, note 2.17, p. 183.
- ^
Tangshu
bab 221b, p. 1, terj. bahasa Prancis oleh Edouard Chavannes dalam
Documents sur les tou-kiue [turcs] occidentaux
, pp. 132-147. Paris. (1900).
- ^
Watson 1993
, hlm. 234
- ^
Hill (2009), pp. 377-383.
- ^
Hulsewe 1979
, hlm. 129
- ^
Hill (2015), Vol. I, note 2.15, p. 175.
- ^
Harmatta 1994
, hlm. 21
- Hulsewe, A.F.P.
(1979).
China in Central Asia, the Early Stage: 125 B.C. ? A.D. 23, an Annotated Translation of Chapters 61 and 96 of the History of the Former Han Dynasty
. Sinica Leidensia.
14
. Leiden: Brill.
- Harmatta, Janos
(1 January 1994). "Introcution". Dalam
Harmatta, Janos
.
History of Civilizations of Central Asia: The Development of Sedentary and Nomadic Civilizations, 700 B. C. to A. D. 250
.
UNESCO
. hlm. 19?23.
ISBN
9231028464
. Diakses tanggal
29 May
2015
.
- Hill, John E. 2004.
The Peoples of the West from the Weilue
魏略
by Yu Huan
魚?
: A Third Century Chinese Account Composed between 239 and 265 CE.
Draft annotated English translation.
[1]
- Hill, John E. (2015)
Through the Jade Gate - China to Rome: A Study of the Silk Routes 1st to 2nd Centuries CE
. CreateSpace, North Charleston, South Carolina.
ISBN 978-1500696702
.
- Watson, Burton
(1993).
Records of the Great Historian, Han Dynasty II
.
Columbia University Press
.
ISBN
0-231-08167-7
.
- Zadneprovskiy, Y. A. (1 January 1994). "The Nomads of Northern Central Asia After The Invasion of Alexander". Dalam
Harmatta, Janos
.
History of Civilizations of Central Asia: The Development of Sedentary and Nomadic Civilizations, 700 B. C. to A. D. 250
.
UNESCO
. hlm. 457?472.
ISBN
9231028464
. Diakses tanggal
29 May
2015
.