Kabupaten Sikka
|
---|
|
Hutan Mata Air di Pegunungan Wairterang
|
Lambang
|
Julukan:
Kota Tanah Sikka
|
Motto:
Dari Tuhan, Kembali ke Tuhan
|
Peta
|
Peta
Tampilkan peta Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Sikka (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
|
Koordinat:
8°29′18″S
122°58′26″E
/
8.4883°S 122.974°E
/
-8.4883; 122.974
|
Negara
|
Indonesia
|
---|
Provinsi
| Nusa Tenggara Timur
|
---|
Tanggal berdiri
| 1 Maret 1958
|
---|
Dasar hukum
| UU nomor 69 tahun 1958
|
---|
Ibu kota
| Maumere
|
---|
Jumlah satuan pemerintahan
|
- Kecamatan: 21
- Kelurahan: 13
- Desa: 147
|
---|
|
?
Bupati
| Fransiskus Roberto Diogo
|
---|
?
Wakil Bupati
| Romanus Woga
|
---|
? Sekretaris Daerah
| Adrianus Firminus Parera
|
---|
|
? Total
| 1.731,91 km
2
(668,69 sq mi)
|
---|
|
? Total
| 321.953
|
---|
? Kepadatan
| 190/km
2
(480/sq mi)
|
---|
|
?
Agama
| Kristen
89,60%
-
Katolik
87,95%
-
Protestan
1,65%
Islam
10,32%
Hindu
0,06%
Buddha
0,02%
[2]
[3]
|
---|
?
Bahasa
| Indonesia
(resmi)
Sikka
Palu'e
Lio
Melayu Maumere
|
---|
?
IPM
| 69,41 (
2023
)
sedang
[4]
|
---|
Zona waktu
| UTC+08:00
(
WITA
)
|
---|
Kode BPS
| 5310
|
---|
Kode area telepon
| 0382
|
---|
Pelat kendaraan
| EB xxxx
B*
|
---|
Kode Kemendagri
| 53.07
|
---|
DAU
| Rp 660.109.894.000,00- (
2020
)
[5]
|
---|
Situs web
| www
.sikkakab
.go
.id
|
---|
Kabupaten Sikka
adalah sebuah
kabupaten
yang terletak di
provinsi
Nusa Tenggara Timur
,
Indonesia
. Ibu kota kabupaten Sikka adalah Maumere. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik
(BPS) kabupaten Sikka tahun
2021
, penduduk kabupaten ini pada berjumlah 321.953 jiwa (
2020
) dengan kepadatan 186 jiwa/km².
[1]
Dahulu Kabupaten Sikka merupakan sebuah
Onderafdeling
dan kemudian menjadi
Swapraja
yang dipimpin oleh 12
raja
dan
ratu
secara turun temurun. Yakni sejak pemerintahan
Portugis
saat dipimpin oleh Raja Don Alesu Ximenes da Silva hingga masa pemerintahan
Belanda
oleh Raja Andreas Djati da Silva pada tahun 1874. Saat kepemimpinan Raja J. Nong Meak da Silva pada tahun 1902 sistem pemerintahan Swapraja Sikka diubah dengan sistem
Desentralisasi
. Hingga kemudian berlakunya Undang - undang nomor 69 tahun 1958 tentang pembentukan daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur maka pada tanggal 1 Maret 1958, daerah Swapraja Sikka dijadikan
Daerah Tingkat II
dengan ibu kotanya
Maumere
dengan kepala daerah pertama pada masa itu adalah D. P. C. Ximenes da Silva.
Penyelengaraan pemerintahannya di dasarkan atas Undang - undang nomor I tahun 1957 tentang pokok - pokok pemerintahan daerah. Pada tahun 1967 daerah tingkat II Swapraja Sikka di ganti namanya menjadi Kabupaten Sikka dengan kepala daerahnya Laurensius Say.
[6]
Secara geografis, luas wilayah Kabupaten Sikka 7.553,24 Km² terdiri atas luas daratan (
Pulau Flores
) 1.614,80 km² dan pulau-pulau kecil sebanyak 18 buah 117,11 km² serta luas lautan 5.821,33 Km². Luas daratan Kabupaten Sikka dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi
Nusa Tenggara Timur
maka hanya sebesar 3,66% dari luas wilayah NTT atau seluas 47.349,91 km². Kabupaten Sikka terletak di antara 8°22'?8°50' Lintang Selatan dan 121°55'40"?122°41'30" Bujur Timur.
[7]
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Keadaan topografi sebagian besar berbukit, bergunung, dan berlembah dengan lereng-lereng yang curam yang umumnya terletak di daerah pantai. Keadaan tersebut di atas dapat dirinci: topografi dengan ketinggian 0?25 m dpl, yaitu dengan luas 29.863 ha atau sekitar 17,24% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, meliputi daerah pesisir pantai utara (sebagian besar) dan daerah pesisir pantai selatan serta daerah pesisir pantai pulau-pulau kecil lainnya. Topografi dengan ketinggian 25?100 m dpl, yaitu dengan luas 20.843 ha atau sekitar 12,03% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lanjutan daerah pesisir yang sebagian besar juga terdapat di bagian utara wilayah Kabupaten Sikka dan sebagian kecilnya di bagian selatan dan pulau-pulau kecil lainnya.
Topografi dengan ketinggian 100-500 mdpl, yaitu seluas 48.171 ha atau sekitar 27,81% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lereng atau kaki gunung dan perbukitan yang juga merupakan daerah peralihan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau pegunungan. Sementara itu, topografi dengan ketinggian 500?1000 m dpl, yaitu seluas 70.216 ha atau sekitar 40,54% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan. Selanjutnya, topografi dengan ketinggian lebih dari 1000 m dpl, yaitu seluas 4.098 ha atau sekitar 2,37% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi dan hanya terdapat di beberapa kecamatan saja.
Kondisi kemiringan tanah (kelerengan) di wilayah Kabupaten Sikka cukup bervariasi, berkisar dari 0% hingga 70% dan didominasi oleh kemiringan tanah yang lebih besar dari 40% dengan luas 81.167 ha atau sekitar 46,87% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka.
[7]
Kabupaten Sikka beriklim tropis seperti pada daerah-daerah lain di Indonesia pada umumnya dengan tipe
iklim sabana tropis
(
Aw
) yang memiliki dua musim,
musim kemarau
dan
musim penghujan
. Musim kemarau di wilayah Sikka biasanya berlangsung selama 7 hingga 8 bulan (
April
/
Mei
?
Oktober
/
November
) dengan bulan terkering adalah
Agustus
. Sementara itu, musim penghujan berlangsung kurang lebih selama 4?5 bulan (
November
/
Desember
?
Maret
/
April
). Curah hujan di wilayah ini berkisar antara 1.000?1.500 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan sebesar 60-120 hari per tahun. Suhu udara di wilayah Sikka berkisar antara 20 °C-33 °C. Tingkat kemebapan kelembaban nisbi 64%-86%. Kecepatan angin rata-rata 12?20 knots.
Data iklim
Sikka
, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
|
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tertinggi °C (°F)
|
30.1
(86.2)
|
30.6
(87.1)
|
31.4
(88.5)
|
32.1
(89.8)
|
31.4
(88.5)
|
31
(88)
|
30.9
(87.6)
|
31.1
(88)
|
31.6
(88.9)
|
32.3
(90.1)
|
32.1
(89.8)
|
31.1
(88)
|
31.31
(88.38)
|
Rata-rata harian °C (°F)
|
26.5
(79.7)
|
27.3
(81.1)
|
27.4
(81.3)
|
26.7
(80.1)
|
26.5
(79.7)
|
25.9
(78.6)
|
25.3
(77.5)
|
25.9
(78.6)
|
26.8
(80.2)
|
27.5
(81.5)
|
27.4
(81.3)
|
26.8
(80.2)
|
26.67
(79.98)
|
Rata-rata terendah °C (°F)
|
22.7
(72.9)
|
23
(73)
|
23.3
(73.9)
|
22.5
(72.5)
|
21.7
(71.1)
|
20.8
(69.4)
|
19.9
(67.8)
|
20.6
(69.1)
|
21.3
(70.3)
|
23.1
(73.6)
|
23
(73)
|
22.3
(72.1)
|
22.02
(71.56)
|
Curah hujan mm (inci)
|
410
(16.14)
|
396
(15.59)
|
292
(11.5)
|
154
(6.06)
|
94
(3.7)
|
42
(1.65)
|
23
(0.91)
|
11
(0.43)
|
22
(0.87)
|
64
(2.52)
|
180
(7.09)
|
342
(13.46)
|
2.030
(79,92)
|
Rata-rata hari hujan
|
20
|
18
|
16
|
10
|
7
|
3
|
2
|
1
|
2
|
5
|
12
|
17
|
113
|
%
kelembapan
|
81
|
83
|
79
|
75
|
71
|
68
|
65
|
62
|
67
|
69
|
74
|
78
|
72.7
|
Rata-rata sinar matahari bulanan
|
171
|
198
|
216
|
267
|
278
|
267
|
279
|
299
|
294
|
305
|
261
|
212
|
3.047
|
Sumber #1: Climate-Data.org
[8]
& BMKG
[9]
|
Sumber #2: Weatherbase
[10]
|
No.
|
Potret
|
Nama
(masa hidup)
|
Mulai Menjabat
|
Selesai Menjabat
|
Prd.
|
Jabatan Sebelumnya
|
Wakil Bupati
|
Ket.
|
sebelum dilakukan pemilihan bupati definitif, Don Paulus Centis Ximenes da Silva yang sebelumnya merupakan Kepala Dewan Pemerintahan Daerah Swatantra Sikka ditunjuk sebagap pejabat sementara bupati
|
1
|
|
|
Paulus Samador da Cunha
|
1 Maret 1960
|
6 September 1967
|
I
|
Anggota Konstituante
|
Tidak Ada
|
|
2
|
|
|
Laurentius Say
|
6 September 1967
|
1972
|
II
|
Anggota MPRS-RI
|
|
1972
|
19 September 1977
|
III
|
|
selama masa peralihan ini, Daniel Woda Palle ditunjuk sebagai pejabat sementara bupati
|
3
|
|
|
Drs.
Daniel Woda Palle
|
10 Mei 1978
|
1983
|
IV
|
Sekretaris Wilayah Daerah Sikka
|
Tidak Ada
|
|
1983
|
1988
|
V
|
|
5
|
|
|
Drs.
Avelinus Maschur Conterius
|
21 Mei 1988
|
21 Mei 1993
|
VI
|
Sekretaris Wilayah Daerah Alor
|
|
6
|
|
|
Alexander Idong
|
21 Mei 1993
|
21 Mei 1998
|
VII
|
Ketua DPRD Kabupaten Sikka
|
|
7
|
|
|
Drs.
Paulus Moa
|
22 Mei 1998
|
22 Mei 2003
|
VIII
|
Sekretaris Wilayah Daerah Liquisa
|
|
8
|
|
|
Drs.
Alexander Longginus
|
31 Mei 2003
|
31 Mei 2008
|
IX
|
Anggota DPRD Sikka
|
Drs.
Yoseph Ansar Rera
|
|
9
|
|
|
Drs.
Sosimus Mitang
|
31 Mei 2008
|
31 Mei 2013
|
X
|
|
dr.
Wera Damianus
M.M.
|
[11]
|
10
|
|
|
Drs.
Yoseph Ansar Rera
|
6 Juli 2013
|
6 Juli 2018
|
XI
|
Wakil Bupati Sikka
|
Drs.
Paulus Nong Susar
|
[12]
[13]
|
11
|
|
|
Fransiskus Roberto Diogo
S.Sos.
,
M.Si.
|
20 September 2018
|
20 September 2023
|
XII
|
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sikka
|
Romanus Woga
|
[14]
|
Non-Partisan/Penugasan Pemerintah
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.
Potret
|
Nama
|
Mulai Menjabat
|
Akhir Menjabat
|
Masa
|
Ket.
|
Bupati Definitif
|
|
Don Paulus Centis Ximenes da Silva
|
1958
|
1 Maret 1960
|
|
|
|
|
Drs.
Daniel Woda Palle
(Pelaksana Tugas)
|
19 September 1977
|
10 Mei 1978
|
|
[Ket. 1]
|
Transisi
|
|
dr.
Valentinus Sili Tupen
M.K.M.
(Pelaksana Tugas)
|
31 Mei 2013
|
6 Juli 2013
|
?
|
[Ket. 2]
|
Transisi
|
|
Drs.
Paulus Nong Susar
|
15 Februari 2018
|
23 Juni 2018
|
|
[Ket. 3]
|
Transisi
|
|
dr.
Valentinus Sili Tupen
M.K.M.
(Pelaksana Harian)
|
6 Juli 2018
|
20 Juli 2018
|
|
[Ket. 4]
|
Transisi
|
|
Adrianus Firminus
(Penjabat)
|
20 September 2023
|
Petahana
|
|
[Ket. 5]
|
Transisi
|
Berikut ini adalah komposisi anggota
DPRD
Kabupaten Sikka dalam dua periode terakhir.
[15]
[16]
Kabupaten Sikka terdiri dari 21
Kecamatan
, 13
Kelurahan
, dan 147
Desa
. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 314.809 jiwa dengan luas wilayah 1.731,90 km² dan sebaran penduduk 182 jiwa/km².
[17]
[18]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sikka, adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun
2020
, mencatat penduduk Kabupaten Sikka berdasarkan agama yakni
Kristen
89,60%, dengan mayoritas
Katolik
sebanyak 87,95% dan selebihnya
Protestan
1,65.
[2]
Sejak tahun 2005, Sikka menjadi keuskupan baru, yakni
keuskupan Maumere
, di bawah
Keuskupan Agung
Ende
dengan
Uskup
pertamanya Mgr.
Vincentius Sensi Potokota
.
Agama
Islam
cukup signifikan di kabupaten Sikka yakni 10,32%. Sebagian lagi beragama
Hindu
0,06% dan
Buddha
0,02%
[3]
Kawasan pesisir utara cukup banyak dihuni oleh masyarakat etnis pendatang
Bajo Wuring
,
Buton
,
Bugis
, dan
Jawa
yang menuturkan
bahasa Melayu Maumere
sebagai sarana komunikasinya.
Kawasan berpenduduk padat adalah di kawasan utara yang berbatasan dengan Laut Flores, sedang kawasan selatan yang berbatasan dengan Laut Sawu/Lautan Hindia berpenduduk jarang. Konsentrasi penduduk perkotaan ada di kota Maumere, termasuk ke dalam kecamatan Alok, Alok Timur dan Alok Barat, dan kawasan Geliting di Kewapante.
Beberapa perusahaan papan atas skala Nasional yang sudah masuk di Maumere - Flores adalah Adira Finance (Jl Anggrek), Apotek K-24, Lab. Prodia, Apotek Kimia Farma, Batavia Air, Telkomsel, Bank Danamon, Bank BNI 46, Bank Mandiri, Gramedia,
Bank Sinarmas
dan sisanya lagi adalah perusahaan lokal atau daerah provinsi.
Pada
12 Desember
1992
Maumere
dilanda gempa
dengan kekuatan 6,8 SR yang menyebabkan terjadinya
tsunami
, mengakibatkan sekitar 2000 penduduk meninggal dunia.
Gempa
tersebut disebabkan oleh penunjaman
Lempeng Eurasia
-
Lempeng Indo-Australia
yang terletak di sisi utara
Maumere
, yakni di
Laut Flores
. Korban terbanyak berasal dari penduduk yang tinggal di pulau-pulau di teluk Maumere, seperti
Pulau Pemana
,
Pulau Besar
dan
Pulau Babi
.
- Kota Maumere dapat diakses via udara dari
Denpasar
(transit dari
Jakarta
,
Yogyakarta
,
Surabaya
dan
Makassar
),
Ende
,
Kupang
dan
Labuan Bajo
. Bandara bernama Wai Oti yang sejak bulan Juli 2010 telah megalami pergantian nama menjadi Bandar Udara
Frans Seda
dengan panjang landasan aspal 2250 meter, dan dapat didarati oleh jenis pesawat
Boeing
seri 737-500. saat ini terdapat 3 maskapai penerbangan yang melayani mobilitas penduduk antar pulau dan aktivitas ekspor dan impor. transportasi laut dapat diakses melalui pelabuhan laut
Laurensius Say
.
Kawasan ini memiliki potensi kekayaan alam yang cukup beragam, misalnya:
- Ikan laut
- Jambu mente
(organik)
- Kakao
(organik)
- Rumput laut
- Kemiri
- Asam
Kabupaten Sikka juga memiliki tempat tujuan wisata yang layak untuk dikunjungi, yaitu:
- Wisata
Selam
dan
Pantai
(Eko-Wisata) di
Kojogete, Pulau Pemanaa
,
Pulau Babi
,
Pantai Magepanda
dan
Pantai Paga
.
- Wisata
Lansekap
atau
Saujana
(Eko-Wisata) Gunung Api Egon dan Gunung Kimangbuleng.
- Wisata
Budaya
di
gereja
antik peninggalan
Portugis
di
Lela
,
Katedral
St. Yosef
di
Maumere
dan
regalia
peninggalan raja-raja Sikka.
№
|
Kode
|
Nama Rumah Sakit
|
Jenis
|
Tipe
|
Alamat
|
1
|
5310034
|
RS Umum St. Gabriel Kewapante Sikka
|
RSU
|
D
|
Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur 86181
|
2
|
5310023
|
RS St Elizabeth Lela
|
RSU
|
C
|
Jl. Dr. Sr. Conchita, Desa Lela, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur 86161
|
3
|
5310012
|
RS Umum Dr TC Hillers Maumere
|
RSUD
|
C
|
Jl. Wairklau № 1, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur 86113
|
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag
<ref>
untuk kelompok bernama "Ket.", tapi tidak ditemukan tag
<references group="Ket."/>
yang berkaitan