Kabupaten Pemalang
|
---|
|
|
?
Hanacaraka
| ?????
|
---|
?
Pegon
| ??????
|
---|
?
Alfabet Jawa
| P?malang
|
---|
|
Lambang
|
Julukan:
- Kota Nanas
- Kota Grombyang
|
Motto:
IKHLAS
Indah, Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman, Sehat
(1575 Masehi)
|
Peta
|
Kabupaten Pemalang (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
|
Koordinat:
7°02′00″S
109°24′00″E
/
7.0333°S 109.4°E
/
-7.0333; 109.4
|
Negara
|
Indonesia
|
---|
Provinsi
| Jawa Tengah
|
---|
Dasar hukum
| UU No. 13 Tahun 1950
|
---|
Hari jadi
| 24 Januari
1575
|
---|
Ibu kota
| Kota Pemalang
|
---|
Jumlah satuan pemerintahan
|
- Kecamatan: 14
- Kelurahan: 11
- Desa: 212
|
---|
|
?
Bupati
| Mansur Hidayat
|
---|
?
Wakil Bupati
| Lowong
|
---|
|
? Total
| 1.137,413 km
2
(439,158 sq mi)
|
---|
|
? Total
| 1.542.052
|
---|
? Kepadatan
| 1.362/km
2
(3,530/sq mi)
|
---|
|
?
Agama
| |
---|
?
Bahasa
| Indonesia
(resmi)
Jawa Pekalongan
Jawa Tegalan
Jawa Banyumasan
|
---|
?
IPM
| 66,56 (
2021
)
Sedang
[4]
|
---|
Zona waktu
| UTC+07:00
(
WIB
)
|
---|
Kode pos
| |
---|
Kode BPS
| 3327
|
---|
Kode area telepon
| 0284
|
---|
Pelat kendaraan
| G
xxxx
*D/*I/*M/*W
|
---|
Kode Kemendagri
| 33.27
|
---|
DAU
| Rp 1.241.959.529.000.- (
2020
)
[5]
|
---|
Semboyan daerah
| Pemalang IKHLAS
(Indah, Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman, Sehat)
|
---|
Flora resmi
| Srigading
|
---|
Fauna resmi
| Burung kacer jawa
|
---|
Situs web
| www
.pemalangkab
.go
.id
|
---|
Kabupaten Pemalang
(
bahasa Jawa
:
Hanacaraka
: ?????,
Pegon
: ??????
,
translit.
P?malang
) adalah sebuah wilayah
kabupaten
yang terletak di
provinsi
Jawa Tengah
,
Indonesia
. Kabupaten ini berada di
Jalan Pantura
yang menghubungkan
Jakarta
?
Semarang
?
Surabaya
.
Ibukota
-nya adalah
Kota Pemalang
. Kabupaten ini memiliki batas wilayah yaitu Sebelah Timur
Kabupaten Pekalongan
, Sebelah Barat
Kabupaten Tegal
, Sebelah Selatan
Kabupaten Purbalingga
dan Sebelah Utara
Laut Jawa
.
Keberadaan manusia pada masa prasejarah di Pemalang dapat dibuktikan dengan berbagai temuan arkeologis. Di Kabupaten Pemalang bagian barat, ditemukan situs-situs megalitik,
[6]
sedangkan sebuah
nekara
perunggu ditemukan di
Desa Kabunan
.
[7]
Bukti arkeologis adanya unsur kebudayaan Hindu-Buddha di Pemalang antara lain ditemukannya patung
Ganesha
, lingga, kuburan, ambang pintu, dan batu nisan di
Desa Lawangrejo
dan
Desa Banyumudal
.
[8]
Selain itu, ada pula bukti arkeologis unsur kebudayaan Islam berupa makam-makam para penyebar agama, antara lain
Syeikh Maulana Maghribi
di Kawedanan Comal, Rohidin, dan Sayyid Ngali Murtala yaitu salah seorang kerabat
Sunan Ngampel
.
[9]
[10]
Eksistensi Pemalang telah disebutkan dalam
Bujangga Manik
, sebuah naskah kuno ber
bahasa Sunda
yang diperkirakan ditulis pada akhir
abad XV
.
[11]
Pada
abad XVI
, catatan
Rijkloff van Goens
dan data buku
W. Fruin Mees
menyatakan bahwa pada tahun
1575
Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah merdeka di
Pulau Jawa
, yang dipimpin oleh seorang pangeran atau raja.
[12]
Dalam perkembangan kemudian,
Panembahan Senopati
dan
Panembahan Seda Krapyak
dari
Mataram
menaklukkan daerah-daerah tersebut, termasuk di dalamnya Pemalang. Sejak saat itu Pemalang menjadi daerah vasal Mataram yang diperintah oleh Pangeran atau Raja Vasal.
Pemalang dan
Kendal
pada masa sebelum abad XVII merupakan daerah yang lebih penting dibandingkan dengan
Tegal
,
Pekalongan
dan
Semarang
. Karena itu jalan raya yang menghubungkan daerah pantai utara dengan daerah pedalaman Jawa Tengah (Mataram) yang melintasi Pemalang dan
Wiradesa
dianggap sebagai jalan paling tua yang menghubungkan dua kawasan tersebut.
Populasi penduduk sebagai pemukiman di pedesaan yang telah teratur muncul pada periode abad awal Masehi hingga
abad XIV
dan
XV
, dan kemudian berkembang pesat pada
abad XVI
, yaitu pada masa meningkatnya perkembangan
Islam
di Jawa di bawah Kerajaan
Demak
,
Cirebon
dan kemudian
Mataram
. Pada masa itu daerah pantai sekitar Pemalang dan Comal telah menjadi tempat persinggahan dalam perjalanan antara Demak dan Cirebon.
[13]
Terdapat
babad
yang menceritakan bahwa
Pangeran Benawa
,
Sultan Pajang
yang ketiga (1586?1587), setelah tersingkir dari tahtanya lalu pergi membuka daerah pemukiman baru di sekitar wilayah Pemalang, dan menetap di sana hingga wafatnya.
[14]
Berdasarkan kepercayaan penduduk setempat, Pangeran Benawa dimakamkan di pemakaman kuno di Desa
Penggarit
, Kecamatan
Taman, Pemalang
.
[14]
Masa Kadipaten dibawah Kerajaan Mataram
[
sunting
|
sunting sumber
]
Sejak sekitar 1622?1623, wilayah Pemalang sudah menjadi
apanase
(daerah kekuasaan)
Pangeran Purbaya
dari
Mataram
, yang mana seorang
Kyai Lurah
mewakilinya sebagai pelaksana pemerintahan setempat (
stads houder
).
[15]
[16]
Seorang tokoh bernama Raden Maoneng diyakini masyarakat Pemalang sebagai salah seorang leluhur mereka.
[17]
Makamnya di Dukuh Maoneng, Desa
Bojongbata
, di pinggir Kecamatan
Pemalang
sebelah selatan banyak dikunjungi peziarah.
[17]
Beberapa sumber menyebutkan adanya tokoh bernama Tumenggung Mangun-Oneng, yaitu seorang panglima perang
Sultan Agung
yang memimpin pasukan Mataram dalam penaklukkan
Surabaya
pada tahun 1625.
[18]
[19]
Pada masa
Sunan Amangkurat I
memerintah Mataram (1645?1677), Pemalang sudah berkembang menjadi salah satu dari kota-kota niaga maritim di pesisir utara Jawa, yang diatur dan diawasi dengan ketat oleh Mataram.
[12]
Catatan Belanda menyebutkan bahwa Mataram mengangkat para adipati (
stedehouders
) dan syahbandar (
sabandars of te tolmeesters
) di kota-kota tersebut, serta memiliki dua pejabat tinggi (
commissarissens
) pengawas pesisir khusus untuk memastikan monopoli Mataram atas kegiatan perdagangan mereka.
[12]
Pada sekitar tahun 1652,
Sunan Amangkurat II
mengangkat
Ingabehi Subajaya
menjadi Bupati Pemalang setelah Amangkurat II memantapkan takhta pemerintahan di Mataram setelah pemberontakan
Trunajaya
dapat dipadamkan dengan bantuan VOC pada tahun 1678.
Menurut catatan
Belanda
pada tahun 1820 Pemalang kemudian diperintah oleh Bupati yang bernama
Mas Tumenggung Suralaya
. Pada masa ini Pemalang telah berhubungan erat dengan tokoh
Kanjeng Swargi
atau
Kanjeng Pontang
. Seorang Bupati yang terlibat dalam perang
Diponegoro
. Kanjeng Swargi ini juga dikenal sebagai Gusti Sepuh, dan ketika perang berlangsung dia berhasil melarikan diri dari kejaran Belanda ke daerah Sigeseng atau Kendaldoyong. Makam dari Gusti Sepuh ini dapat diidentifikasikan sebagai makam kanjeng Swargi atau Reksodiningrat. Dalam masa-masa pemerintahan antara tahun 1823?1825 yaitu pada masa Bupati Reksadiningrat. Catatan Belanda menyebutkan bahwa yang gigih membantu pihak Belanda dalam perang Diponegoro di wilayah Pantai Utara Jawa hanyalah Bupati-bupati
Tegal
,
Kendal
dan
Batang
tanpa menyebut Bupati Pemalang.
Sementara itu pada bagian lain dari Buku
P.J.F. Louw
yang berjudul
De Java Oorlog van 1825?1830
dilaporkan bahwa Residen
Van den Poet
mengorganisasi beberapa barisan yang baik dari Tegal, Pemalang dan
Brebes
untuk mempertahankan diri dari pasukan Diponegoro pada bulan September 1825 sampai akhir Januari 1826. Keterlibatan Pemalang dalam membantu Belanda ini dapat dikaitkan dengan adanya keterangan Belanda yang menyatakan Adipati Reksodiningrat hanya dicatat secara resmi sebagai Bupati Pemalang sampai tahun 1825. Dan besar kemungkinan peristiwa pengerahan orang Pemalang itu terjadi setelah Adipati Reksodiningrat bergabung dengan pasukan Diponegoro yang berakibat Belanda menghentikan Bupati Reksodiningrat.
Pada tahun 1832, Bupati Pemalang yang Mbahurekso adalah Raden Tumenggung Sumo Negoro. Pada waktu itu kemakmuran melimpah ruah akibat berhasilnya pertanian di daerah Pemalang. Seperti diketahui Pemalang merupakan penghasil padi, kopi, tembakau dan kacang. Dalam laporan yang terbit pada awal abad XX disebutkan bahwa Pemalang merupakan afdeling dan Kabupaten dari karisidenan Pekalongan.
Afdeling
Pemalang dibagi dua yaitu Pemalang dan
Randudongkal
. Dan Kabupaten Pemalang terbagi dalam 5 distrik. Jadi dengan demikian Pemalang merupakan nama kabupaten, distrik dan Onder Distrik dari Karisidenan Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah.
Pusat Kabupaten Pemalang yang pertama terdapat di Desa Oneng. Walaupun tidak ada sisa peninggalan dari Kabupaten ini namun masih ditemukan petunjuk lain. Petunjuk itu berupa sebuah dukuh yang bernama Oneng yang masih bisa ditemukan sekarang ini di Desa Bojongbata. Sedangkan Pusat Kabupaten Pemalang yang kedua dipastikan berada di Ketandan. Sisa-sisa bangunannya masih bisa dilihat sampai sekarang yaitu disekitar Klinik Ketandan (Dinas Kesehatan). Pusat Kabupaten yang ketiga adalah kabupaten yang sekarang ini (Kabupaten Pemalang dekat
Alun-alun
Kota Pemalang
). Kabupaten yang sekarang ini juga merupakan sisa dari bangunan yang didirikan oleh Kolonial Belanda. Yang selanjutnya mengalami beberapa kali rehab dan renovasi bangunan hingga kebentuk bangunan joglo sebagai ciri khas bangunan di Jawa Tengah.
Pada tahun 1918, di Pemalang berdiri organisasi pergerakan wanita
Wanito Susilo
, yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan.
[20]
Pada tahun 1932, Widuri menjadi tempat pembuatan film berjudul
Atma de Visser
yang diproduksi oleh perusahaan Krugers Film.
[21]
Banjir juga pernah menerjang Pemalang pada masa kolonial. Pada tahun 1908, Sungai Rambut dan Sungai Srengseng meluap, merendam jalur kereta api.
[22]
selain bencana banjir, Pemalang juga pada masa kolonial juga pernah serangan wabah penyakit. Pada tahun 1910, ditemukan kasus kolera, paling banyak di Pemalang dan Comal.
[23]
Kabupaten Pemalang mantap sebagai suatu kesatuan administratif pasca pemerintahan Kolonial Belanda. Sejak tahun 1948, Pusat Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Pemalang berkedudukan di
Pemalang
.
[24]
Sebagai suatu penghormatan atas sejarah terbentuknya Kabupaten Pemalang maka pemerintah daerah telah bersepakat untuk memberi atribut berupa Hari Jadi Pemalang. Hal ini selalu untuk memperingati sejarah lahirnya Kabupaten Pemalang juga untuk memberikan nilai-nilai yang bernuansa patriotisme dan nilai-nilai heroisme sebagai cermin dari rakyat Kabupaten Pemalang.
Salah satu alternatif penetapan hari jadi Kabupaten Pemalang ialah pada saat diumumkannya pernyataan
Pangeran Diponegoro
untuk mengadakan perang terhadap Pemerintahan Kolonial Belanda, yaitu tanggal
20 Juli
1823
. Namun, berdasarkan diskusi para pakar yang dibentuk oleh Tim Kabupaten Pemalang, hari jadi Pemalang adalah tanggal
24 Januari
1575
, atau bertepatan dengan Hari Kamis Kliwon tanggal 1 Syawal 1496 Je 982 Hijriah. Keputusan tersebut selanjutnya ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Kabupaten Pemalang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Hari Jadi Kabupaten Pemalang. Tahun 1575 diwujudkan dengan bentuk Surya Sengkala
Lunguding Sabda Wangsiting Gusti
yang mempunyai arti harfiah: kearifan, ucapan/sabdo, ajaran, pesan-pesan, Tuhan, dengan mempunyai nilai 5751. Sedangkan tahun 1496 Je diwujudkan dengan Candra Sengkala
Tawakal Ambuko Wahananing Manunggal
yang mempunyai arti harfiah berserah diri, membuka, sarana/wadah/alat untuk, persatuan/menjadi satu dengan mempunyai nilai 6941.
Adapun Sesanti Kabupaten Pemalang adalah
Pancasila Kaloka Panduning Nagari
, dengan arti harfiah lima dasar, termashur/terkenal, pedoman/bimbingan, negara/daerah dengan mempunyai nilai 5751.
[25]
Kabupaten Pemalang terletak di pantai utara Pulau Jawa. Secara astronomis, kabupaten ini terletak antara 109°17'30" ? 109°40'30" BT dan 6°52'30" ? 7°20'11" LS. Luas wilayah kabupaten ini ialah sebesar 111.530 km².
Ibu kota kabupaten ini adalah
Kota Pemalang
, yang terletak di ujung barat laut wilayah kabupaten dan berbatasan langsung dengan Kabupaten
Kabupaten Tegal
. Kabupaten ini berjarak kira-kira 135 km ke arah barat dari
Semarang
, ibu kota
Provinsi Jawa Tengah
, atau jika ditempuh dengan kendaraan darat memakan waktu lebih kurang 3-4 jam. Kabupaten Pemalang berada di lintas utara Jawa menghubungkan
Jakarta
dengan
Surabaya
melalui
Semarang
. Selain itu terdapat pula
jalan
provinsi
yang menghubungkan Kabupaten Pemalang dengan Kabupaten Purbalingga.
Batas wilayah Kabupaten Pemalang antara lain:
Kabupaten Pemalang memiliki topografi bervariasi. Bagian utara merupakan dataran rendah, berupa daerah pantai dengan ketinggian berkisar antara 1-5 meter di atas permukaan laut. Bagian tengah merupakan dataran rendah yang subur dengan ketinggian 6?15 m di atas permukaan laut; sedangkan bagian selatan merupakan dataran tinggi berupa pegunungan yang subur serta berhawa sejuk dengan ketinggian 16?925 m di atas permukaan laut. Puncak tertingginya ialah
Gunung Slamet
, yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Tegal dan Kabupaten Purbalingga, dan merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah. Wilayah bagian selatan Pemalang biasa disebut
Waliksarimadu
yaitu singkatan
Watukumpul
,
Belik
,
Pulosari
,
Moga
,
Warungpring
dan
Randudongkal
. Wilayah tersebut juga sering disebut sebagai Pemalang Selatan.
Wilayah Kabupaten Pemalang dilintasi oleh tiga sungai besar, yaitu
Sungai Comal
, Sungai Waluh, dan Sungai Rambut,
[26]
yang menjadikannya sebagai daerah aliran sungai yang subur. Sungai Comal merupakan sungai terbesar, yang alirannya melalui tujuh wilayah kecamatan di kabupaten ini, dan bermuara ke Laut Jawa tepatnya di
Tanjung Pemalang
.
[26]
Data iklim Pemalang
|
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tertinggi °C (°F)
|
30.0
(86)
|
30.2
(86.4)
|
31.0
(87.8)
|
31.6
(88.9)
|
31.7
(89.1)
|
31.7
(89.1)
|
31.7
(89.1)
|
31.9
(89.4)
|
32.5
(90.5)
|
32.7
(90.9)
|
32.1
(89.8)
|
31.2
(88.2)
|
31.52
(88.77)
|
Rata-rata harian °C (°F)
|
26.3
(79.3)
|
26.4
(79.5)
|
27.0
(80.6)
|
27.5
(81.5)
|
27.4
(81.3)
|
27.0
(80.6)
|
26.8
(80.2)
|
26.7
(80.1)
|
27.3
(81.1)
|
27.7
(81.9)
|
27.6
(81.7)
|
27.0
(80.6)
|
27.06
(80.7)
|
Rata-rata terendah °C (°F)
|
22.7
(72.9)
|
22.7
(72.9)
|
23.1
(73.6)
|
23.4
(74.1)
|
23.2
(73.8)
|
22.4
(72.3)
|
21.9
(71.4)
|
21.5
(70.7)
|
22.1
(71.8)
|
22.7
(72.9)
|
23.1
(73.6)
|
22.9
(73.2)
|
22.64
(72.77)
|
Curah hujan mm (inci)
|
466
(18.35)
|
377
(14.84)
|
275
(10.83)
|
145
(5.71)
|
143
(5.63)
|
90
(3.54)
|
78
(3.07)
|
67
(2.64)
|
56
(2.2)
|
87
(3.43)
|
150
(5.91)
|
290
(11.42)
|
2.224
(87,57)
|
Sumber: Climate-Data.org
[27]
|
No
|
Bupati
|
Mulai Jabatan
|
Akhir Jabatan
|
Wakil Bupati
|
Keterangan
|
1
|
|
|
R.A. Soemonegoro
|
|
1862
|
|
|
2
|
|
|
R.T. Reksonegoro
|
15 Maret 1862
|
Juni 1879
[28]
|
|
|
3
|
|
|
R.T. Soero-adikoesoemo
|
21 Juni 1879
[29]
|
24 Maret 1897
[30]
|
|
|
4
|
|
|
R.T.A. Soeraningrat
|
7 April 1897
[31]
|
21 Januari 1907
[32]
|
|
|
5
|
|
|
R.M.A. Pandji Ariodinoto
|
8 Maret 1908
[33]
|
24 Januari 1920
[34]
|
|
Dipindah jadi
Bupati Cirebon
|
6
|
|
|
R.A.A. Soedoro Soero-adikoesoemo
|
18 Januari 1921
[35]
|
6 Oktober 1940
[36]
|
|
|
7
|
|
|
R.T.A. Rahardjo Soero-adikoesoemo
|
10 September 1941
[37]
|
Oktober 1945
|
|
Ditangkap dan ditahan dalam
Peristiwa Tiga Daerah
|
Masa Pemerintahan Indonesia
|
8
|
|
|
R. Soepangat
|
20 Oktober 1945
|
|
|
|
9
|
|
|
K.H. Makmur
|
30 Desember 1945
|
|
|
|
10
|
|
|
Soewarno
|
1947
|
1948
|
|
|
11
|
|
|
Mochtar
|
1 Desember 1949
|
1954
|
|
|
12
|
|
|
R.M. Soemardi
|
1954
|
1956
|
|
|
13
|
|
|
K. Machali
|
1957
|
1958
|
|
|
14
|
|
|
R.M. Soemartojo
|
1959
|
1966
|
|
|
15
|
|
|
Drs. Rivai Yusuf
|
1967
|
1972
|
|
|
16
|
|
|
Drs. Soedarmo
|
1973
|
1975
|
|
|
17
|
|
|
Yoesoef Achmadi
|
1975
|
1981
|
|
|
18
|
|
|
Slamet Haryanto, BA
|
1981
|
1991
|
|
|
19
|
|
|
Drs. Soewartono
|
1991
|
1996
|
|
|
20
|
|
|
Drs. H. Munir
|
1996
|
2000
|
|
21
|
|
|
H.M. Machroes, SH
|
2000
|
2010
|
H. Junaedi, SH, MH
(2006-2011)
|
|
22
|
|
|
H. Junaedi, SH, MH
|
2011
|
2016
|
Mukti Agung Wibowo
,S.T.,M.Si.
|
|
23
|
|
|
Budhi Rahardjo
|
2016
|
2016
|
|
Di tunjuk plh bupati pemalang
|
24
|
|
|
H. Junaedi, SH, MH
|
2016
|
2021
|
Drs. Martono
|
|
25
|
|
|
Mukti Agung Wibowo
, ST, M.si
|
26 Februari 2021
|
12 Agustus 2022
|
Mansur Hidayat
, ST
|
|
?
|
|
|
Mansur Hidayat
, ST
(Plt.)
|
12 Agustus 2022
|
Petahana
|
|
|
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Pemalang dalam empat periode terakhir.
Kabupaten Pemalang terdiri dari 14 kecamatan, 12 kelurahan, dan 211 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.471.174 jiwa dengan luas wilayah 1.118,03 km² dan sebaran penduduk 1.316 jiwa/km².
[42]
[43]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pemalang, adalah sebagai berikut:
Kode
Kemendagri
|
Kecamatan
|
Jumlah
Kelurahan
|
Jumlah
Desa
|
Kodepos
[44]
|
Status
|
Daftar
Desa/Kelurahan
|
33.27.11
|
Ampelgading
|
|
16
|
52364
|
Desa
|
|
33.27.06
|
Bantarbolang
|
|
17
|
52352
|
Desa
|
|
33.27.03
|
Belik
|
|
13
|
52356
|
Desa
|
|
33.27.05
|
Bodeh
|
|
19
|
52365
|
Desa
|
|
33.27.12
|
Comal
|
1
|
17
|
52363
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.27.01
|
Moga
|
|
10
|
52354
|
Desa
|
|
33.27.08
|
Pemalang
|
7
|
13
|
52311-52319
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.27.10
|
Petarukan
|
1
|
19
|
52362
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.27.02
|
Pulosari
|
|
12
|
52355
|
Desa
|
|
33.27.07
|
Randudongkal
|
|
18
|
52353
|
Desa
|
|
33.27.09
|
Taman
|
3
|
18
|
52361
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.27.13
|
Ulujami
|
|
18
|
52371
|
Desa
|
|
33.27.14
|
Warungpring
|
|
6
|
52358
|
Desa
|
|
33.27.04
|
Watukumpul
|
|
15
|
52357
|
Desa
|
|
|
TOTAL
|
12
|
212
|
|
|
|
Pada tahun 2021, penduduk Kabupaten Pemalang berjumlah 1.522.301 jiwa, dengan kepadatan rata-rata 1.362/km². Kecamatan
Comal
memiliki kepadatan
tertinggi yaitu sebesar 3.562 jiwa/km2 yang artinya, setiap 1 Km2 didiami oleh sekitar 3.562 orang. Sedangkan kecamatan
Watukumpul
memiliki angka kepadatan rata-rata paling rendah, yaitu sebesar 588.21 jiwa/km2.
[1]
Kabupaten Pemalang dikenal memiliki bahasa (dialek) yang beragam, setidaknya terdapat 3 (tiga) dialek yaitu,
Bahasa Jawa Tegal
,
Bahasa Jawa Pekalongan
, dan
Bahasa Jawa Banyumasan
.
Dialek ini merupakan dialek yang paling banyak dituturkan oleh masyarakat Pemalang dengan wilayah penutur bagian barat, seperti Kecamatan Pemalang, Taman, Randudongkal, Bantarbolang, Warungpring dan sebagian utara Moga.
Dialek ini dituturkan oleh masyarakat bagian timur Pemalang, seperti, Kecamatan Petarukan, Comal, Ulujami, Ampelgading, dan Bodeh.
Dialek ini dituturkan oleh masyarakat bagian selatan Pemalang yang merupakan daerah dataran tinggi, seperti Kecamatan Belik, Watukumpul, Pulosari dan sebagian selatan Moga.
Banjardawa I, Banjardawa, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
Karangasem, Bantarbolang, Kec. Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52352
Jalan Perintis Kemerdekaan No.109, Beji, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
Posongan, Purwoharjo, Kec. Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52363
Kepiah, Gondang, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
Jalan Mawar No.Desa, Mulyoharjo, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52319
Jalan Kartini No.184, Petarukan, Kec. Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52362
Dusun III, Randudongkal, Kec. Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52353
komplek pasar, Jalan Raya Belik?Pulosari, Bentar, Dukuh Tengah, Kec. Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52355
Campakawulung, Banyumudal, Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52354
Jalan D.I. Panjaitan, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia
Berbagai kategori hutan tersedia di Kabupaten ini seperti Hutan Lindung, Hutan Suaka Alam dan Wisata, Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Bakau dan Hutan Rakyat. Hasil kehutanan antara lain Kayu Jati, Kayu Albasia, Kayu Mahoni dan juga Getah Pinus.
Pendidikan
Perguruan Tinggi
- STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Pemalang
- ITB Adias Pemalang
- Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang
SMK
- SMK (SMEA) BINA PEMALANG
- SMK (SMEA) IDAMAN
- SMK (SMEA) ISLAM NUSANTARA
- SMK (SMEA) MUHAMMADIYAH 1 PEMALANG
- SMK (SMEA) MUHAMMADIYAH ULUJAMI
- SMK (SMEA) N 1 PEMALANG
- SMK (SMEA) PERIKANAN LAUT NUSANTARA PEMALANG
- SMK (SMEA) PGRI 2 TAMAN PEMALANG
- SMK (SMEA) PGRI 3 RANDUDONGKAL
- SMK (SMEA) TEXMACO PEMALANG
- SMK (SMEA) TUNAS KARYA
- SMK (SMKK) ISLAM AL-KHOIRIYAH
- SMK (STM) BARUNA PUTRA PETARUAKN PEMALANG
- SMK (STM) ISLAM PEMALANG
- SMK (STM) MUH BELIK
- SMK (STM) N AMPELGADING
- SMK (STM) NUSANTARA 1 COMAL
- SMK (STM) PGRI I TAMAN
- SMK (STM) SATYA PRAJA 1 PETARUKAN
- SMK (STM) SATYA PRAJA 2 PETARUKAN
- SMK 5 MUHAMADIYAH
- SMK PARIWISATA LIBERTY
- SMKN 1 PETARUKAN
Lembaga Kursus Pelatihan
- LKP Duta : Kursus Komputer, Ms Office, Sertifikasi (dutastudy.com), Bimbingan Belajar
- LPKS ACOF : Teknisi HP, Tata Rias Rambut, Tata Rias Pengantin, Tata Boga
- LPKS ANUGRAH : Baby SItter
Jalan Jend. Sudirman No.30, Mulyoharjo, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52313, Indonesia
Jalan Jend. Sudirman No.288, Pelutan, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52312
- Sirandu Mall Kebondalem, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52319
- Swalayan Pemalang Permai
Jalan Jend. Sudirman, Kebondalem, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52312
Jalan Jend. Sudirman No.149, Mulyoharjo, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52313
Jalan Jend. Sudirman No.94, Pelutan, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52312, Indonesia
Layanan jasa perbankan di Kabupaten Pemalang dilayani oleh 4 buah Bank milik pemerintah BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Jateng dan 7 buah bank swasta nasional seperti BCA, Bank Muamalat, Bank Danamon, CIMBNIAGA, Bank Mega, Bank Sinar Mas dan BTPN serta bank milik pemerintah daerah sebanyak 3 buah yaitu BPR, BKK, dan Bank Pasar.
- Airy Jenderal Sudirman Timur 5
- Akasia Budget Hotel
- GM Hotel
- Hotel Dewi Sri
- Hotel Dina
- Hotel Grand Royal
- Hotel Kencana
- Hotel Murni
- Hotel Pemalang
- Hotel Podomoro
- Hotel Regina
- Hotel Segoro
- Panorama Hotel
- SB Hotel
- Sentana Mulia Hotel
- The Winner Hotel
- Wisma Paragon Pemalang
- PT Blue Star Anugerah
- PT Cahaya Timur Garmindo
- PT Candi Mekar
- PT Casuarina Harnessindo
- PT Cosmoprof Indokarya
- PT Daiwabo Garment Indonesia
- PT Dalim Fideta Kornesia
- PT Haitwo Anugerah Nibras
- PT Ciomas Adisatwa
- PT Mega Putra Garmen
- PT Multikarya Garmen Texindo
- PT Panca Budi Idaman
- PT Philips Seafood Indonesia
- PT Ria Indah Terang Abadi
- PT Rindang Jati Spinning
- PT Sandy Nazwatex Jaya
Menyadari besarnya potensi yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Pemalang mengembangkan budidaya ikan dan biota air laut. Selain juga berupa perikanan darat berupa Tambak, Kolam, Karamba, dan budidaya biota air tawar.
Dengan areal tambak seuas 1.728 hektar komoditas yang dikembangkan berupa Bandeng, Udang Windu dan Kepiting Soka. Sedangkan produk perikanan laut yang mempunyai nilai jual tinggi diantaranya berupa Ikan Teri Nasi, Udang, Rajungan dan Bawal Putih.
Sektor pertanian dengan lahan sawah seluas 38.617 hektar dan lahan kering 23.813 hektar masih menjadi tulang punggung perekonomian di Kabupaten ini, komoditas yang menonjol untuk tanaman pangan adalah Padi, Ketela Pohon dan Jagung, Sayur-sayuran, Bawang Merah, Cabai Merah dan Ketimun. Sedangkan produksi buah-buahan adalah Nanas Batu, Nanas Madu, Pisang , Kelapa dan Mangga.
Dramaturgi
[45]
Ternak seperti Sapi Potong, Sapi Perah, Kambing, Domba, Kerbau, Kuda, Ayam Buras, Ayam Petelur, Ayam Pedaging dan Itik, Burung Puyuh, Burung Dara sangat cocok dikembangkan di Kabupaten ini.
Salah satu andalan Kabupaten Pemalang adalah “Teh” dengan produksi sebesar 927,53 ton, dengan luas area perkebunan sebesar 15.713 hektar. Produksi perkebunan andalan lainnya adalah Tebu, Kelapa Sayur, Glagah Arjuna, Cengkih, Kopi, Tembakau, Kakao, Lada, Nilam, dan Karet tumbuh subur di Kabupaten ini.
Kandungan sumber daya alam yang paling potensial di Kabupaten Pemalang khususnya pemalang bagian selatan yang terletak di lereng Gunung Slamet adalah berupa Tambang Diorit, Kaolin, Batu Gamping, dan Batu Marmer.
Klub yang berjuluk Laskar Benowo ini bermarkas di Stadion Mochtar Pemalang. Pada tahun 2018 tim PSIP Pemalang berhasil menjadi juara liga 3 Jateng . Serta ikut dalam babak pendahuluan namun hanya bisa sampai babak 2 karena dikalahkan PS Kota Pahlawan Surabaya. Di ajang Piala Indonesia tim ini berhasil masuk 64 besar. PSIP memiliki 2 basis suporter yaitu Lasbo Mania dan Ultras LBS.
Kabupaten Pemalang terletak di jalur utara
Pulau Jawa
, menghubungkan
Jakarta
dengan
Surabaya
melalui
Semarang
dimana akses menuju ibu kota kabupaten mudah diakses melalui
Jalan Tol Trans Jawa
yang melintasi kabupaten ini. Di angkutan darat, Terminal Pemalang adalah terminal bus utama di Kabupaten Pemalang yang melayani angkutan bus antarkota maupun pedesaan, menghubungkan Pemalang dengan berbagai kota di Pulau Jawa dan ibu kota kabupaten dengan kecamatan lainnya. Pada perkeretaapian, Kabupaten Pemalang juga dilalui jalur kereta api lintas utara Jawa yang menghubungkan kedua kota besar di Indonesia, yakni Jakarta dan Surabaya melalui Semarang.
Stasiun Pemalang
adalah stasiun kereta api utama di Kabupaten Pemalang yang melayani kereta api antarkota dan aglomerasi dengan ketinggian 6
mdpl
.
Jalan R.E. Martadinata, Pelutan, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52312
Jalan Kolonel Sugiyono No.13, Banjardawa III, Taman, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
- RS Muhammadiyah Mardhatillah
Dusun V, Randudongkal, Kec. Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52353
- RS Muhammadiyah Rodliyah Achid
Jalan Raya Moga?Pulosari No.KM, Simadu, Banyumudal, Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52354
Jalan Slamet Riyadi No.321, Mulyoharjo, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52313
Jalan Pemuda No.24, Mulyoharjo, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52313
Sewuni, Ujunggede, Kec. Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52364
Jalan Perintis Kemerdekaan No.1, Sawah, Beji, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
Jalan Gatot Subroto No.41, Bojongbata, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52319
- Puskesmas Banjardawa
- Puskesmas Jebed
- Puskesmas Bantarbolang
- Puskesmas Banyumudal
- Puskesmas Belik
- Puskesmas Cikadu
- Puskesmas Jatiroyom
- Puskesmas Kabunan
- Puskesmas Kalimas
- Puskesmas Karangasem
- Puskesmas Kebandaran
- Puskesmas Kebondalem
- Puskesmas Klareyan
- Puskesmas Watukumpul
- Puskesmas Warungpring
- Puskesmas Sarwodadi
- Puskesmas Losari
- Puskesmas Mojo
- Puskesmas Mulyoharjo
- Puskesmas Paduraksa
- Puskesmas Petarukan
- Puskesmas Pulosari
- Puskesmas Purwoharjo
- Puskesmas Randudongkal
- Puskesmas Rowosari
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Kabupaten Pemalang terus menggiatkan proses pendidikan yang terpadu dan berkesinambungan difasilitasi dengan 359 Sekolah Taman Kanak-kanak, 2 buah Sekolah Luar Biasa, 868 SD/MI, 161 SMP/MTS, 37 SMA/MA, 53 SMK dan 3 buah perguruan tinggi menjadikan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri.
- De Best Radio 101,1 FM
- G-news
- Kabar Pemalang
- Lppl Radio Swara Widuri 87,7 FM
- Puskapik
- Radio Persada 93,6 FM
- Radio Pop 89,3 FM
- Radio TFM 102,7 FM
- Radio Thomson 96,00 FM
- Media Kabar Kita
- Media Kita
Jl. Jend. Sudirman, Kebondalem, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52312
Taman Makam Pangeran Benowo, Sawah,Ladang, Penggarit, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
RT.04/RW.04, Sawah, Clekatakan, Kec. Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52355
Jl. Raya Moga ? Guci Gn. Sambung, Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Hutan Dan Sawah, Mendelem, Kec. Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52356
Desa Siremeng, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Jalan Dukuh Slarang, Area Sawah / Kebun, Surajaya, Pemalang, Pemalang Regency, Central Java 52318
Jl. Bukit Tangkeban, Tangkeban, Nyalembeng, Kec. Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52355
Jl. Sikasur - Simpur, Karangmulyo, Sikasur, Kec. Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52356
Jl. Kyai Abdurrosyid Rt.01 / Rw.03, Dusun Karangbulu, Sima, Moga, Karangbulu, Sima, Kec. Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52354
Barong, Simpur, Kec. Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52356
Wisata Alam, Sawah Dan Hutan, Badak, Kec. Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52356
Sawah, Sima, Kec. Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52354
Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang
Jl. Raya Moga - Pulosari No.KM. 02, Simadu Barat, Banyumudal, Kec. Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52354
Kalibuntu, Moga, Kec. Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52354
- Makam Syeikh Maulana Syamsuddin
Jl. Yos Sudarso, Pencolotan, Sugihwaras, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52315
Jl. Sumberharjo, Karangsambung, Wanamulya, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52319
Jalan Desa Kendal-Doyong, Jl. Raya Joko Tingkir, Nyamplungsari, Kec. Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52362
Jl. Yos Sudarso, Widuri, Pemalang, Pemalang, jawa Tengah, Indonesia, 52314
Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52371
Via Dhipajaya, Via Jurangmangu, Via Penakir, Via Cemara Sakti
Jl. Gatot Subroto No.31, Bojongbata, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52319
di Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Desa Gapura, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang
Belik-Bodas, Watukumpul, Ladang,Hutan, Bodas, Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52357
Jl. KH. Wahid Hasyim No.7, Bandelan 2, Wanarejan Selatan, Kec. Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
Bentar, Belik, Kec. Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52356
Sawah, Mulyoharjo, Kec. Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52313
Perhelatan Road to kilau di Kabupaten Pemalang, sukses digelar dan membuat 40.000 warga yang datang memadati pantai widuri, larut dalam alunan musik dangdut dan goyangan artis-artis papan atas.
Guyuran hujan tidak menyurutkan antusiasme dari warga Pemalang untuk menyaksikan idola mereka diantaranya, Inul Daratista, Cak Sodiq, Tasya Rosmala, Nita Thalia, IIux, Dewi Persik, Jihan Audy, Denny Caknan, Abi KDI, Julia Vio, Suci KDI, Eva Puka, Abi KDI, Lebby dan Limbad.
Acara yang disiarkan secara langsung oleh MNCTV ini dibuka oleh Inul Daratista, Nita Thalia dan Dewi Persik dengan lagu 'Goyang inul, Polisi dan Bojo galak' di temani para kostum karnaval tampil memukau membuat para penonton bernyanyi dan bergoyang bersama larut dalam suasana yang meriah.
Dilanjutkan lagi oleh Deni caknan dan Tasya Rosmala dengan membawakan lagu 'Kortonyono medot janji' membuat warga Pamalang terus bergoyang tanpa henti. Tak kalah juga Cak Sodiq berkolaborasi denga Nita Thalia menghipnotis warga dengan lagu 'Pamer bojo', juga Ilux Id, Suci KDI dan Lebby mengajak seluruh penonton di Pantai Widuri pada malam tadi ikut bernyanyi.
- Festival Budaya Bangkuncung
Aneka kesenian tradisional khas desa-desa se Kecamatan Warungpring, ditampilkan dalam Festival Budaya Bangkuncung atau Terbang Kencer Kuntulan dan Calung, di Lapangan Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang pada Minggu (16/2/2020).
Basuki SPd, ketua panitia menjelaskan, festival budaya ini mengambil tema mengembangkan dan melestarikan budaya daerah untuk Warungpring maju. Munculnya kesenian Bangkuncung ini dilatarbelakangi kesenian daerah yang merupakan suatu budaya yang keberadaannya sangat melekat di dalam struktur masyarakat daerah. Perkembangannya dipercepat oleh seringnya dipentaskan dalam acara-acara tertentu.
Walau demikian kesenian tersebut terancam makin tertinggal. “Festival ini untuk mengembangkan dan melestarikan budaya daerah,” katanya.
Di Kecamatan Warungpring, banyak kesenian daerah yang sudah mengakar, dan punya ciri berbeda dengan lainnya seperti terbang kencer, kuntulan (seni silat) dan calung (kombinasi antara angklung dan musik tabuh atau gendang).
“Festival ini menggali kreativitas utamanya generasi muda, dalam upaya mengembangkan budaya asli daerah,” imbuhnya.
Imam Fahrudin, panitia lainnya menambahkan, kesenian daerah yang ditampilkan antara lain karnaval budaya Bangkuncung, pameran durian Warungpring, pameran UMKM, festival dolanan anak, tari massal, aerobik massal, batik karnaval, sintren humor dan makanan tradisional dan lainnya.
“Lewat Festival Bangkuncung ini, semoga budaya daerah di Kecamatan Warungpring makin maju dan dikenal masyarakat,” ujarnya.
- Festival Wong Gunung 2019
Atraksi seni budaya biasanya menggambarkan suka cita masyarakat. Namun di Pemalang, kondisi masyarakat yang kesulitan air bersih, dikemas menjadi sebuah atraksi pertunjukan budaya yang sangat menarik.
Bertajuk Festival Wong Gunung 2019, gambaran tentang kesulitan warga tentang air bersih ditampilkan dalam pertunjukan menarik. Prosesi pengambilan air yang disebut ‘Ritual Agung Banyu Penguripan’, dari lereng gunung Slamet oleh para kesatria untuk keperluan masyarakat menjadi sebuah karya seni yang indah ditampilkan di Lapangan Pulosari Pemalang, Minggu (8/9/2019).
Prosesi itu menggambarkan bagaimana kisah tujuh kesatria terpilih yang ditugaskan mengambil air dari tujuh sumber mata air Gunung Slamet. Setelah air berhasil diambil, kemudian Banyu Panguripan itu diruwat, dikirab dan diserahkan kepada masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara Festival Wong Gunung 2019 mengapresiasi kreativitas masyarakat itu. Menurutnya, masyarakat Jawa Tengah adalah orang-orang kreatif yang memiliki jiwa seni tinggi.
“Jawa Tengah memiliki potensi budaya tradisional yang sangat berlimpah. Kalau semua disatukan dan dilestarikan, tentu akan menjadi kekuatan besar. Hari ini saya terkejut, kisah kesulitan air karena kemarau saja bisa jadi pertunjukan sebagus ini,” kata Ganjar.
Kegiatan Festival Wong Gunung yang diselenggarakan di desa lereng Gunung Slamet, lanjut dia, juga merupakan hal yang membanggakan. Sebab saat ini, geliat kesenian tidak hanya terlihat di kota-kota besar saja, namun di pelosok daerah, semangat berkesenian terus tumbuh.
“Kita butuh banyak atraksi-atraksi kesenian semacam ini. Selain untuk menarik wisatawan, kalau banyak pertunjukan seni, maka masyarakat akan bahagia,” tegasnya.
Ganjar juga mengomentari terkait kondisi kekurangan air bersih di Kecamatan Pulosari. Saat ini lanjut dia, program air bersih untuk Kecamatan Pulosari sudah dikerjakan oleh pemerintah pusat, dan dalam proses penyelesaian Detail Engineering Design (DED).
“Saya akan kawal sendiri program ini, agar dalam 1-2 tahun ke depan, daerah ini sudah tidak kesulitan air bersih lagi,” tegasnya.
Bupati Pemalang Junaedi mengatakan, Festival Wong Gunung awalnya hanya kegiatan seni kecil dari beberapa wilayah di Pemalang. Kemudian, prosesi itu digabungkan menjadi lebih besar dalam empat tahun terakhir.
“Alhamdulillah antusiasme masyarakat menyaksikan prosesi ini semakin besar. Kami berharap, festival ini dapat masuk dalam kalender event nasional agar semakin banyak wisatawan yang datang ke Pemalang,” kata dia.
- Karnaval Batik Jawa Tengah
Karnaval ini merupakan ajang resmi pada setiap Pesta Rakyat HUT Jateng. Tak terkecuali perayaan ke 68 tahun ini yang digelar di Kabupaten Pemalang pada Minggu (19/8/2018).
Karnaval menampilkan kreasi kostum 21 kabupaten/kota dengan panduan kreativitas desain, keselarasan dan penampilan.
Ketua Dekranasda Jateng, Siti Atiqoh, mengatakan Jateng sangat kaya kerajinan dan keseniannya. Khusus batik, kata Atiqoh, hampir setiap kabupaten/kota memiliki ciri khas corak masing-masing. "Itu kekayaan yang tidak hanya dijaga, tepai dikembangkan."
- Gandulan Culinary Center Fest Festival 2022
Diskoperindag (Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan) Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, akan menggelar event GCC Fest 2022 pada 9-14 Agustus 2022, mendatang.
Gelaran festival yang bekerja sama dengan Alap-Alap Manajemen ini akan dilaksanakan di GCC (Gandulan Culinary Center) Pemalang dimeriahkan oleh serangkaian acara seperti bazar pentas seni, live music, hingga perlombaan.
Denny Caknan akan memeriahkan GCC Fest Pemalang 2022 pada 11 Agustus 2022, sedangkan Tyok Satrio (X-Factor) tampil pada 14 Agustus 2022.
- Festival Bandeng Bakar Desa Mojo
Ratusan warga terlihat antusias dalam acara Festival Bandeng Bakar di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang Sabtu (6/8/2022). Festival ini digelar sebagai upaya mengenalkan produk budidaya perikanan milik warga setempat kepada masyarakat luas.
Setidaknya ratusan kilogram bandeng segar yang disediakan panitia ludes dalam festival tersebut. Pengunjung yang datang dikenakan tiket Rp 20.000 untuk bisa menyantap satu porsi lengkap olahan bandeng bakar.
Selain menyantap makanan pengunjung juga bisa menikmati hiburan musik dangdut yang disiapkan panitia.
"Kita siapkan 2,5 kuintal ikan bandeng atau 1.000 tiket ke pengunjung. Sudah habis dalam hitungan jam," ungkap satu panitia acara, Mulasti, Sabtu (6/8/2022).
- Festival Kuliner Dan Pameran UMKM
Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat membuka Festival Kuliner dan Pameran UMKM di Kecamatan Randudongkal, Sabtu (27/8/2022).
Festival Kuliner dan UMKM ini digelar selama 2 hari, yaitu Sabtu (27/8/2022) dan Minggu (28/8/2022).
Mansur mengharapkan kegiatan serupa lebih sering digelar, bukan hanya untuk memperingati HUT RI, tetapi juga menjadi acara rutin untuk mempromosikan UMKM Randudongkal dan sekitarnya.
Mansur juga mengapresiasi Persatuan Bakulers Randudongkal (PBR), yang telah memprakarsai acara ini, sebagai bagian dari upaya menggeliatkan kembali UMKM setelah pandemi.
Masakan khas Pemalang adalah:
Makanan khas Pemalang adalah:
Oleh-oleh khas Pemalang adalah:
- Opak Angin
- Apem Comal
- Kerupuk Useg
- Nanas Madu
- Tahu Dongkal
- Sarung Goyor
- Batik Pemalangan
- Kerajinan Kulit Ular
- Sintren
- Jaran Kepang
- Baritan
- Kuntulan
- Krangkeng
Salah satu tarian daerah yang pernah ditampilkan oleh 100 penari dalam pembukaan acara Pesta Rakyat Pemalang tahun 2016. Tarian ini telah diresmikan sebagai tarian khas asal Pemalang oleh Junaedi selaku Bupati Pemalang pada tanggal 17 September 2012.
Tarian yang diciptakan oleh seniman bernama Drs. Ki Kustoro mendapatkan inspirasi dari sejarah awal mula terbentuknya Kabupaten Pemalang. Busana yang dikenakan oleh penari sangat sederhana ditambah dengan aksesori bunga melati di sanggul.
Keunikan dari tarian rakyat Pemalang ini terletak pada selendang yang menjadi ciri khasnya yaitu ujung selendang ditali dengan maksud supaya warga Pemalang bisa menyimpan rahasia dengan baik. Tari Selendang Pemalang bisa dibawakan dalam berbagai acara seperti sambutan tamu, acara pernikahan dan lain-lain.
Tarian daerah asal Cikendung, Pemalang memiliki nilai religius, romantic, gagah dan lincah ini pernah tampil dalam acara Parade Tari Nusantara tahun 2017. Tari silakupang merupakan kolaborasi dari beberapa kesenian di Pemalang seperti sintren, lais, kuntulan dan jaran kepang.
Tarian daerah di Pemalang Jawa Tengah selanjutnya yakni Tari Denok Widuri yang diciptakan oleh Sanggar Tari Srimpi di Desa Ujunggede, Kabupaten Pemalang. Berasal dari bahasa Jawa kata “denok” memiliki arti anak perempuan, sedangkan kata “widuri” merupakan nama daerah di Pemalang yang memiliki pantai yang indah.
Maka dari itu, Tari Denok Widuri mempunyai arti kehidupan gadis-gadis di pesisir Pantai Widuri Pemalang. Hal itu digambarkan dalam gerakan tari yang energik serta ekspresi penari yang ceria diiringi oleh musik tradisional yakni gamelan jawa dengan tempo beragam.
Tari Tani Melati yang menggambarkan keseharian masyarakat di daerah pesisir utara Jawa yakni pantura. Di daerah tersebut tepatnya Desa Kaliprau, Ulujami sebagian masyarakatnya banyak bekerja sebagai petani bunga melati.
Maka dari itu Tari Tani Melati yang digarap oleh koreografer Bayu Kusuma Listyanto, S.Sn mengangkat ragam gerak tari seperti beranjak, bergegas, berangkat ke ladang untuk memetik, menyortir serta meronce bunga melati.
Tari Tani Melati pun pernah mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di alun-alun Kabupaten Pemalang.
Masyarakat Pemalang umumnya menggunakan
Bahasa Indonesia
dan
Bahasa Jawa
dalam kehidupan sehari-hari. Namun jika dilihat dari logat bahasanya, bahasa Jawa yang dituturkan oleh masyarakat Pemalang terbagi dalam beberapa logat/dialek bahasa. Pemalang berbatasan dengan kabupaten yang mempunyai dialek bahasa Jawa yang berbeda-beda. Inilah yang menyebapkan tiap-tiap kecamatan atau kawasan urban maupun daerah pedesaan di Pemalang mempunyai dialek yang berbeda-beda.
Dialek Pemalang Kota dituturkan di sekitar Pemalang Kota misalnya di desa Saradan dan desa Sewaka dan sebagian Kecamatan Taman, Ciri khas dialek ini yaitu memiliki pengucapan yang agak mirip dengan Bahasa Jawa Banten maupun Bahasa Malaysia yakni huruf
A
di ucapkan
"e pepet" (eu)
tetapi di Dialek Pemalangan pengucapanya secara ditahan seperti
sega, pira, apa di ucapkan sege, pire, ape
misalnya
kowe lagi ape?, aje kaya kuwe maring bapakmu
. Dialek ini diyakini merupakan pertemuan Bahasa Jawa Tegal yang berdialek
A
dengan Bahasa Jawa Pekalongan yang berdialek
O
. Di Kecamatan Taman, sebagian penduduknya juga menggunakan fonem
a
dalam berbicara keseharian seperti
ana apa koe mene? Sirahe nyong lagi mumet tea. Arusah ganggu ndipit
.
Dialek lain lagi yang berbeda yaitu di dengan dialek di desa Pelutan yang dekat dengan Tegal. Hal yang paling terlihat adalah adanya penambahan kata
ra dan ganing
dalam akhir kalimat. Misalnya
aja kaya kuwe ra, enyong kei jajane ra, ganing sampeyan kaya kue
.
Dialek ini juga dapat ditemui pada beberapa desa di kecamatan Bantarbolang dan Warungpring.
Selain itu berbeda lagi dengan dialek di Kecamatan Petarukan, Ampelgading, Ulujami, Bodeh dan Comal, orang-orang disana banyak menggunakan fonem
o
dalam setiap kosa katanya. Misalnya pada tuturan
kowe lagi opo?, ojo koyo kui kambi bapakmu
. Penggunaan fonem
o
ini lantaran berdekatan dengan Kabupaten Pekalongan yang mempunyai dialek sendiri.
Sedangkan daerah di Pemalang yang benar-benar terdengar murni sebagai Jawa ngapak seperti pada dialek Banyumas hanya ada di Pemalang bagian selatan yakni Kecamatan Belik, Pulosari dan Watukumpul. Di kecamatan ini banyak menggunakan fonem
a
, nada bicaranya cepat dan kesamaan kosakatanya dengan dialek Banyumasan. Misalnya pada ujaran
aja kaya kuwe maring ramamu, uwis mangan po durung mbok, regane pira segane
.
- ^
a
b
c
"Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2021"
(Visual)
.
www.dukcapil.kemendagri.go.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-08-05
. Diakses tanggal
1 Oktober
2021
.
- ^
"Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupatem Pemalang"
.
www.sp2010.bps.go.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
1 Oktober
2021
.
- ^
"Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020"
. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-09-13
. Diakses tanggal
4 Maret
2022
.
- ^
"Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021"
(pdf)
.
www.bps.go.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-01-27
. Diakses tanggal
10 Desember
2021
.
- ^
"Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020"
(pdf)
.
www.djpk.kemenkeu.go.id
. (2020). hlm. 8
. Diakses tanggal
1 Oktober
2021
.
- ^
Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (2008).
Kumpulan makalah Pertemuan Ilmuah Arkeologi ke-IX, Kediri, 23-28 Juli 2002
. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. hlm. 765.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
2015-01-15
.
- ^
Poesponegoro, Marwati Djoened; Notosusanto, Nugroho (2008).
Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Prasejarah di Indonesia
.
I
. PT Balai Pustaka. hlm. 335.
ISBN 978-979-407-407-7
, 9794074071
. Diakses tanggal
15 Januari
2015
.
- ^
Degroot, Veronique (2009).
Candi, Space and Landscape: A Study on the Distribution, Orientation and Spatial Organization of Central Javanese Temple Remains
. Sidestone Press. hlm. 415.
ISBN 978-90-8890-039-6
, 9088900396.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
15 Januari
2015
.
- ^
Stokhof, W.A.L.; Kaptein, N.J.G. (1990).
Makalah-makalah yang disampaikan dalam rangka kunjungan Menteri Agama R.I.H. Munawir Sjadzali, M.A. ke Negeri Belanda, 31 Oktober-7 November 1988: Kumpulan Karangan
.
6
. Indonesian-Netherlands Cooperation in Islamic Studies. hlm. 127, 160.
ISBN 978-979-8116-06-3
, 9798116062.
- ^
de Graaf, Hermanus Johannes; Pigeaud, Theodore Gauthier Th. (1985).
Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama Di Jawa: Kajian Sejarah Politik Abad Ke-15 Dan Ke-16
. Grafitipers. hlm. 20.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
2015-01-27
.
- ^
"Lombard, hlm. 147"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
2015-01-19
.
- ^
a
b
c
Lombard, Denys (2005).
Nusa Jawa: Silang Budaya ? Jaringan Asia
.
2
. PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 110.
ISBN 978-979-605-451-0
, 9796054515.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
14 Januari
2015
.
- ^
Kan?, Hiroyoshi; Husken, Djoko; Suryo (1996).
Di bawah asap pabrik gula: Masyarakat desa di pesisir Jawa sepanjang abad ke-20
. Akatiga & Gadjah Mada University Press. hlm. 293. ISBN 978979420377, 9794203777.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
2015-01-29
.
- ^
a
b
K.S., Yudiono (2005).
Cerita Rakyat Dari Pemalang (Jawa Tengah)
. Grasindo.
ISBN
9797590976
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
2015-01-14
.
Hlm. 9. Diakses 2 Juni 2012.
- ^
Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah (1976).
Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta
. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. hlm. 93
. Diakses tanggal
14 Januari
2015
.
- ^
Poesponegoro, Marwati Djoened; Notosusanto, Nugroho (2008).
Sejarah Nasional Indonesia: Kemunculan Penjajahan di Indonesia
.
IV
. PT Balai Pustaka. hlm. 66.
ISBN 978-979-407-410-7
, 9794074101
. Diakses tanggal
14 Januari
2015
.
- ^
a
b
Bachri, Saiful (10 Maret 2005).
"Di Desa Bojongbata, Jalan Mulus Lampu Kencar-kencar"
.
Suara Merdeka
. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2016-03-05
. Diakses tanggal
15 Januari
2015
.
Copyrightⓒ 1996?2004 Suara Merdeka.
- ^
de Graaf, Hermanus Johannes (1986).
Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung
.
4
. Grafitipers.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
15 Januari
2015
.
- ^
Olthof, W.L.; Sumarsono, H.R. (2007).
Babad Tanah Jawi Mulai dari Nabi Adam sampai Tahun 1647
. Narasi.
ISBN 978-979-16804-7-9
, 9791680477.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
15 Januari
2015
.
- ^
Warsid, Edi.
Meneladani Kepahlawanan Kaum Wanita
. Yudhistira Ghalia Indonesia. hlm. 51.
ISBN 978-979-019-123-5
, 9790191235.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
2015-01-29
.
- ^
Utomo, Ilham Nur (2022-07-26).
"RAGAM HIBURAN DI REGENTSCHAP PEMALANG AWAL ABAD 20"
.
Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah
.
13
(1).
doi
:
10.21831/mozaik.v13i1.48844
.
ISSN
2808-9308
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-04-01
. Diakses tanggal
2023-04-01
.
- ^
Utomo, Ilham Nur (2021-10-30).
"BANJIR DI PEMALANG MASA KOLONIAL ABAD KE-20: Flood In Pemalang During Colonial Era During The 20 Century"
.
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat
: 49?58.
doi
:
10.24164/prosiding.v4i1.5
.
ISSN
2775-3344
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-12-06
. Diakses tanggal
2023-04-01
.
- ^
"Archive |Rinontje: Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah"
.
jurnal.ipw.ac.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-04-01
. Diakses tanggal
2023-04-01
.
- ^
Rencana induk Kota Pemalang tahun 1983?2003
.
3
. Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Pemalang. 1983.
- ^
"Sejarah Kabupaten Pemalang"
.
Pemkab Pemalang
. Diakses tanggal
2022-09-04
.
- ^
a
b
Kantor Statistik Kabupaten Pemalang (2008).
Pemalang dalam Angka 2008
Diarsipkan
2023-03-06 di
Wayback Machine
.
, Pemerintah Kabupaten Daerah Tk. II Pemalang, BPS. Hlm. 246.
- ^
"Climate: Pemalang"
. Climate-Data.org.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-03-06
. Diakses tanggal
13 November
2020
.
- ^
"Gevonden in Delpher - De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad"
.
www.delpher.nl
(dalam bahasa Belanda)
. Diakses tanggal
2021-03-13
.
- ^
Regeerings-almanak voor Nederlandsch-Indie 1882
. Batavia: Landsdrukkerij. 1881. hlm. 50.
- ^
"Gevonden in Delpher - Opregte Haarlemsche Courant"
.
www.delpher.nl
(dalam bahasa Belanda)
. Diakses tanggal
2021-03-13
.
- ^
Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1907
. Batavia: Landsdrukkerij. 1907. hlm. 174.
- ^
"Gevonden in Delpher - Het vaderland"
.
www.delpher.nl
(dalam bahasa Belanda)
. Diakses tanggal
2021-03-13
.
- ^
"Gevonden in Delpher - Soerabaijasch handelsblad"
.
www.delpher.nl
(dalam bahasa Belanda)
. Diakses tanggal
2021-03-13
.
- ^
"Gevonden in Delpher - Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie"
.
www.delpher.nl
(dalam bahasa Belanda)
. Diakses tanggal
2021-03-13
.
- ^
"Gevonden in Delpher - Bataviaasch nieuwsblad"
.
www.delpher.nl
(dalam bahasa Belanda)
. Diakses tanggal
2021-03-13
.
- ^
"Gevonden in Delpher - De Indische courant"
.
www.delpher.nl
(dalam bahasa Belanda)
. Diakses tanggal
2021-03-13
.
- ^
"Gevonden in Delpher - De Indische courant"
.
www.delpher.nl
(dalam bahasa Belanda)
. Diakses tanggal
2021-03-13
.
- ^
Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pemalang 2004-2009
- ^
Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pemalang 2009-2014
- ^
Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pemalang 2014-2019
- ^
Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pemalang 2019-2024
- ^
"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan"
. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 29 Desember 2018
. Diakses tanggal
3 Oktober
2019
.
- ^
"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan"
. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 25 Oktober 2019
. Diakses tanggal
15 Januari
2020
.
- ^
Kode Pos Kabupaten Pemalang
- ^
"Dramaturgi ? Penerbit Buku Paruh Waktu"
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-04-01
. Diakses tanggal
2023-04-01
.
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|