Kabupaten Pasuruan
|
---|
|
|
?
Jawa
| Pasuruhan
(
Gedrig
)
????????
(
Pegon
)
?????????
(
Hanacaraka
)
|
---|
?
Madura
| Pasuruwan
(
Laten
)
??????????
(
Peghu
)
????????
(
Carakan
)
|
---|
|
Lambang
|
Julukan:
- Bumi Untung Suropati
- Bumi Sakera
|
Motto:
Guna karya sarana bhakti
(Sanskerta)
Kerja yang bermanfaat sebagai amal untuk berbakti
(1988 Masehi)
[1]
|
Peta
|
Kabupaten Pasuruan (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
|
Koordinat:
7°44′00″S
112°50′00″E
/
7.73333°S 112.83333°E
/
-7.73333; 112.83333
|
Negara
|
Indonesia
|
---|
Provinsi
| Jawa Timur
|
---|
Tanggal berdiri
| 8 Agustus 1950
|
---|
Dasar hukum
| UU No. 12/1950
|
---|
Hari jadi
| 18 September 929
; 1094 tahun lalu
(
929-09-18
)
|
---|
Ibu kota
| Bangil
|
---|
Jumlah satuan pemerintahan
|
- Kecamatan:
24
- Kelurahan:
24
- Desa:
341
|
---|
|
?
Bupati
| Andriyanto (
Pj.
)
|
---|
?
Wakil Bupati
| Lowong
|
---|
? Sekretaris Daerah
| Yudha Triwidya Sasongko
|
---|
?
Ketua DPRD
| M. Sudiono Fauzan
|
---|
|
? Total
| 1.474,02 km
2
(569,12 sq mi)
|
---|
|
? Total
| 1.637.682
|
---|
? Kepadatan
| 1,100/km
2
(2,900/sq mi)
|
---|
|
?
Agama
| |
---|
?
Bahasa
| Indonesia
(resmi),
Jawa
(dominan)
-
Jawa Arekan
,
-
Jawa Tengger
,
Madura
,
Lainnya
|
---|
?
IPM
| 69,68 (0.696)
Sedang
(
2022
)
[3]
|
---|
Zona waktu
| UTC+07:00
(
WIB
)
|
---|
Kode pos
| |
---|
Kode BPS
| 3514
|
---|
Kode area telepon
| +62 343
|
---|
Pelat kendaraan
| N
xxxx
O*/T*/W*
|
---|
Kode Kemendagri
| 35.14
|
---|
Kode SNI 7657:2023
| BGL
|
---|
PAD
| Rp 3.285.038.600.426,-
|
---|
DAU
| Rp 992.689.474.000,- (2013)
[4]
|
---|
Semboyan daerah
| Pasuruan Maslahat
"Maju, Aman, Sehat Lahir-batin, Adil, dan Bermartabat"
|
---|
Flora resmi
| Salak kersikan
|
---|
Fauna resmi
| Kepodang emas
|
---|
Situs web
| www
.pasuruankab
.go
.id
|
---|
Kabupaten Pasuruan
(
bahasa Jawa
:
Hanacaraka
: ?????????,
Pegon
: ????????,
translit.
Pasuruhan
;
pengucapan bahasa Jawa:
[pa?sur?hːan]
) adalah
kabupaten
di
Provinsi Jawa Timur
,
Indonesia
.
Ibu kota kabupaten
ini berada di
Kecamatan Bangil.
Kompleks pegunungan Tengger dengan
Gunung Bromo
merupakan tempat wisata utama di kabupaten Pasuruan. Kabupaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Sidoarjo
dan
Laut Jawa
di bagian utara,
Kabupaten Probolinggo
di bagian Timur,
Kabupaten Malang
di bagian selatan,
Kota Batu
di bagian Barat Daya, serta
Kabupaten Mojokerto
di bagian Barat. Wilayah timur Pasuruan termasuk ke dalam wilayah
Tapal Kuda
, Jawa Timur. Kecamatan terluas di kabupaten Pasuruan yakni
Kecamatan Lumbang
.
Kabupaten Pasuruan terletak pada koordinat 112°30'?113°30' Bujur Timur dan 7°30'?8°30' Lintang Selatan.
[5]
Luas wilayah Kabupaten Pasuruan sebesar 1.474,015 km². Wilayah daratannya dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :
- Daerah pegunungan dan berbukit, dengan ketinggian antara 180 ? 3000 m. Daerah ini membentang di bagian selatan dan barat meliputi Kecamatan Lumbang, Puspo, Tosari, Tutur, Purwodadi, Prigen, dan Gempol.
- Daerah dataran rendah, dengan ketinggian antara 6 ? 91 m. Daerah ini berada di bagian tengah dan merupakan daerah yang subur.
- Daerah pantai, dengan ketinggian antara 2 ? 8 m. Daerah ini membentang di bagian utara meliputi Kecamatan Nguling, Lekok, Rejoso, Kraton, dan Bangil.
Bagian utara wilayah Kabupaten Pasuruan merupakan dataran rendah. Bagian barat daya merupakan pegunungan, dengan puncaknya
Gunung Arjuno
dan
Gunung Welirang
. Bagian tenggara adalah bagian dari
Pegunungan Tengger
, dengan puncaknya
Gunung Bromo
. Kabupaten Pasuruan memiliki wilayah perairan laut dan kawasan pantai yang membentang sepanjang ±48 km mulai dari Kecamatan Nguling hingga Kecamatan Bangil dengan wilayah eksploitasi laut mencapai 112,5 mil laut persegi dan potensi laut lestari/
maximum suistainable yield
(MSY) sebesar ±27.000 ton per tahun. Kawasan perairan laut di Kabupaten Pasuruan memiliki garis pantai memanjang dari Barat ke Timur menghadap ke Selat Madura dengan luas kawasan pesisir secara administratif (jarak arbiter 2 km dari garis pantai) sekitar 4.917 ha.
[6]
Wilayah Kabupaten Pasuruan berbatasan dengan wilayah:
Berdasarkan topografi muka tanah, wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi menjadi beberapa klasifikasi wilayah berdasarkan tingkat ketinggian, yaitu:
- Wilayah pantai dengan ketinggian 0?12,5 mdpl seluas 18.819,04 ha atau 12,77%.
- Wilayah dataran rendah dengan ketinggian 12,5?500 mdpl seluas 80.169,44 ha atau 54,39 % dari luas wilayah.
- Wilayah perbukitan dengan ketinggian 500?1000 mdpl seluas 21.877,17 ha atau 14,84% dari luas wilayah.
- Wilayah pegunungan dengan ketinggian 1000?2000 mdpl seluas 18.615,08 ha atau 12,63% dari luas wilayah.
- Wilayah dengan ketinggian >2000 mdpl seluas 7.920,77 ha atau sekitar 5,37% dari luas wilayah.
Selain tingkat ketinggian lahan, wilayah Kabupaten Pasuruan pun terbagi menjadi beberapa klasifikasi wilayah berdasarkan tingkat kemiringan lahan. Berikut adalah tingkat kemiringan lahan di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Kondisi kelerengan wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi dalam tipologi
kelerengan sebagai berikut :
- Kelerengan >1.000 meter Dpl. Pada kelerengan > 1.000 meter Dpl wilayah berada di Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur dan sebagian Kecamatan Prigen (pengunungan Prigen).
- Kelerengan 501 ? 1.000 meter Dpl. Pada kelerengan 501 ? 1.000 meter Dpl wilayah berada di Kecamatan Puspo, sebagian Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Pasrepan dan Kecamatan Lumbang.
- Kelerengan 101 ? 500 meter Dpl. Pada kelerengan 101 ? 500 meter Dpl wilayah Kabupaten Pasuruan berada di Kecamatan Lumbang.
- Kelerengan 26 ? 100 meter Dpl. Pada kelerengan 26 ? 100 meter Dpl wilayah Kabupaten Pasuruan berada di sebagaian Kecamatan Rasepan, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Grati, Kecamatan Wonorejo, Kecamatan Rembang, Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol.
- Kelerengan 0 ? 25 meter Dpl. Pada kelerengan 0 ? 25 meter Dpl di wilayah Kabupaten Pasuruan berada di bagian utara tepatnya di wilayah kawasan pesisir yang paling dominan, di antaranya Kecamatan Nguling, Kecamatan Grati, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Lekok, Kecamatan Gondang, Kecamatan Kejayan, Kecamatan Pohjentrek, Kecamatan Kraton, Kecamatan Rembang, Kecamatan Bangil, Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol.
[6]
Terdapat delapan (8) Daerah Pengaliran Sungai (DPS) di wilayah Kabupaten Pasuruan, yaitu: DPS Kali Kambeng yang berada tepat di perbatasan barat Kabupatan Pasuruan, DPS Kali Kedung Larangan, DPS Kali Raci, DPS Kali Welang, DPS Kali Gembong, DPS Kali Petung, DPS Kali Rejoso, DPS Kali Laweyan yang berada tepat di perbatasan timur Kabupaten Pasuruan. Sungai-sungai utama dari masing-masimg daerah pengaliran sungai tersebut di atas mengalir dari hulunya di daerah yang tinggi di sebelah selatan, menerima aliran dari anak-anak sungainya di daerah tengahnya, dan bermuara di selat Madura yang merupakan batas utara Kabupaten Pasuruan, kecuali Kali Kambeng yang bermuara di Kali Porong. Di antara 8 daerah pengaliran sungai utama tersebut, Sungai Welang merupakan sungai
catchment area
terbesar yaitu 518 km², juga terpanjang yaitu 36 km, dan lebar yaitu 35 m, tetapi debit alirannya masih lebih rendah daripada Sungai Rejoso yang mempunyai
catchment area
lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh panjang sungai Rejoso yang relatif pendek sehingga
time of concentration
pendek dan debit aliran besar serta cepat sampai ke hilir. Sungai-sungai utama tersebut merupakan sungai bertipe perenial yaitu sungai yang selalu mempunyai aliran sepanjang tahun, namun perbedaan antara debit terbesar di musim hujan dan debit terkecil di musim kemarau yang sangat besar.
[6]
Suhu udara di wilayah Kabupaten Pasuruan bervariasi berdasarkan tingkat ketinggian muka tanah, tetapi suhu udara rata-rata di wilayah ini berkisar antara 20°?34 °C dengan tingkat kelembapan nisbi bervariasi antara 68%?83%. Wilayah Kabupaten Pasuruan ber
iklim tropis basah dan kering
(
Aw
) dengan dua musim, yaitu
musim kemarau
dan
musim penghujan
. Musim kemarau berlangsung pada periode
Mei
?
November
dengan bulan terkering adalah
Agustus
. Sementara itu, musim penghujan berlangsung selama periode bulan basah
Desember
?
April
dengan bulan terbasah adalah
Februari
yang curah hujan bulanannya lebih dari 270 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Pasuruan berkisar antara 1.000?1.700 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 70?120 hari hujan per tahun.
Data iklim
Kabupaten Pasuruan
, Jawa Timur, Indonesia
|
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tertinggi °C (°F)
|
31.5
(88.7)
|
32.5
(90.5)
|
32.6
(90.7)
|
32.7
(90.9)
|
31.9
(89.4)
|
31.2
(88.2)
|
31.8
(89.2)
|
32.3
(90.1)
|
33.7
(92.7)
|
34.5
(94.1)
|
33.3
(91.9)
|
32.2
(90)
|
32.52
(90.53)
|
Rata-rata harian °C (°F)
|
26.9
(80.4)
|
27
(81)
|
28
(82)
|
27
(81)
|
26.8
(80.2)
|
26.2
(79.2)
|
25.7
(78.3)
|
26.1
(79)
|
27.5
(81.5)
|
28.2
(82.8)
|
27.4
(81.3)
|
27.3
(81.1)
|
27.01
(80.65)
|
Rata-rata terendah °C (°F)
|
22.4
(72.3)
|
22.5
(72.5)
|
22.4
(72.3)
|
22.3
(72.1)
|
21.7
(71.1)
|
20.6
(69.1)
|
19.7
(67.5)
|
20.9
(69.6)
|
21.4
(70.5)
|
22.4
(72.3)
|
22.1
(71.8)
|
22.1
(71.8)
|
21.71
(71.08)
|
Presipitasi
mm (inci)
|
369
(14.53)
|
354
(13.94)
|
317
(12.48)
|
222
(8.74)
|
106
(4.17)
|
64
(2.52)
|
26
(1.02)
|
12
(0.47)
|
16
(0.63)
|
56
(2.2)
|
168
(6.61)
|
298
(11.73)
|
2.008
(79,04)
|
Rata-rata hari hujan
|
22
|
20
|
19
|
16
|
9
|
5
|
2
|
1
|
1
|
4
|
13
|
18
|
130
|
%
kelembapan
|
82
|
83
|
80
|
77
|
75
|
71
|
69
|
66
|
67
|
70
|
74
|
79
|
74.4
|
Rata-rata sinar matahari bulanan
|
160
|
152
|
176
|
213
|
234
|
257
|
297
|
305
|
296
|
263
|
212
|
178
|
2.743
|
Sumber #1: Climate-Data.org
[7]
|
Sumber #2: BMKG
[8]
& Weatherbase
[9]
|
Sejarah Kabupaten Pasuruan bermula dari
Peradaban Kerajaan Kalingga
/ "Ho Ling" yang diperintah oleh seorang Ratu bernama
Shima
, pada tahun 742-755 M. Saat itu, Ibukota kerajaan Kalingga dipindahkan ke Timur oleh
raja Kien
, Yaitu ke daerah "
Wolu Kia Sien
" atau jika ditafsirkan yaitu "
Pulokerto
" yang sekarang merupakan salah satu desa di
Kec. Kraton
Kabupaten Pasuruan.
Setelah masa kejayaan Kalingga berakhir, muncullah
Kerajaan Mataram Kuno (Medang)
dibawah kekuasaan
Dinasti Sanjaya
, pada tahun 856 M yang dipimpin oleh
Raja Rakai Pikatan
. Di antara keturunan Dinasti Sanjaya, yang telah banyak meninggalkan beberapa
Prasasti
; baik di
Jawa Timur
maupun di
Jawa Tengah
adalah
Raja Pritung
. Kemudian pada tahun 929 M, Seorang raja bernama
Mpu Sindok
, telah menggeser pusat pemerintahan dari
Jawa Tengah
ke
Jawa Timur
. Selama memerintah, Mpu Sindok telah mengeluarkan lebih dari 20
Prasasti
yang salah satu diantaranya adalah
Prasasti Cunggrang
yang terletak di Dusun Sukci
Desa Bulusari
Kec. Gempol
Kabupaten Pasuruan. Yang menyebutkan bahwa
Mpu Sindok
berterima kasih kepada rakyat
Cunggrang
karena telah menjaga di antara banyaknya
Prasasti
/
Candi
yang ada di
Gunung Pawitra
(sekarang
Penanggungan
) yang terletak sekitar 2 Km dari Cunggrang (sekarang
Bulusari
) kemudian memerintahkan agar rakyat Cunggrang yang termasuk
rakyat bawang (bawah)
untuk menjadi "
Sima
" atau "
Tanah Merdeka
".
Adapun Unsur ? unsur
penanggalan
Prasasti Cunggrang adalah sebagai berikut:
“
|
"(Swasti caka) warsatita 851 asujimasa (tithi dwadaci cukla) paksa tu(ng), Pa, Cu (wara Satabbisanaksa) tra. Ba (runa dewata. Gandayoga irika di) wasa."
|
”
|
Artinya: Selamat
tahun caka
yang telah lalu 851 bulan Asuji tanggal 12 bagian bulan terang (hari yang bersikles enam) atunglai, (hari yang bersikles lima) pahing, (hari yang
bersikles
tujuh) Selasa.
Substansi dari Prasasti ini, dikonversikan menjadi
Hari Jadi
resmi dari Kabupaten Pasuruan oleh
Balai Arkeologi Yogyakarta
pada [Jumat Pahing, 18 September 929 M].
Dalam era
Kerajaan Majapahit
,dari
abad ke-12
sampai
abad ke-14
Masehi
. Nama Pasuruan sebagai tempat hunian Masyarakat dikenal pertama kali dan tertulis dalam
Kitab Negara Kertagama
karangan
Mpu Prapanca
. Pasuruan dari segi kebahasaan, dapat diurai menjadi "
Pasu'an
" atau "
Pa-
suruh
-an
" yang artinya "Tempat tumbuh
Tanaman Suruh
" atau "Kumpulan
Daun Suruh
".
Sesudah Kerajaan Majapahit berangsur-surut, Berdirilah
Kerajaan Islam
yang diantaranya;
Kerajaan Demak
,
Kerajaan Giri Kedaton
,
Kerajaan Pajang
dan
Kerajaan Mataram
.
Pada era Pasuruan dalam kekuasaan
Kerajaan Giri
sekitar
abad 14-16
, salah satu peninggalan utama adalah daerah
Sidogiri
. Berdasarkan sejarah setempat, bahwa daerah inilah awal dari Sidogiri meletakkan
dasar-dasar dakwah
dengan membuka
Langgar
,
Sekolah Agama
, serta
Pondok Pesantren
yang sekarang dikenal sebagai Pondok Pesantren tertua di Indonesia (
Pesantren Sidogiri
).
Pada masa
kerajaan Demak
abad ke 15, Pasuruan memiliki peranan penting dalam menyebarkan
Agama Islam
, bahkan
Adipati Pasuruan
berhasil memperluas kekuasaannya sampai
Kediri
. Pasuruan dalam masa
kerajaan Pajang
, tidak lama karena pada tahun 1616 M ketika
Sultan Agung
bertahta,
Kerajaan Mataram
berhasil merebut wilayah Pasuruan.
Perkembangan selanjutnya, pada saat
Amangkurat I
memegang kekuasaan, diangkatlah Kyai Darmoyudo menjadi
Bupati Pasuruan
. Wilayah Pasuruan dibawah kekuasaan Amangkurat I, banyak
pergolakan
yang ingin memisahkan diri dari
Kerajaan Mataram
. Bahkan pada saat
Untung Suropati
berkuasa di Pasuruan, upaya tersebut sangat kuat sehingga
Kerajaan Mataram
dibantu oleh
Kompeni Belanda
untuk upaya mengembalikan wilayah Pasuruan masuk
kekuasaan
Kerajaan
Mataram
.
Pada masa kolonial Belanda, berdasarkan
Staatsblad
1900 Nomor 334, Tanggal 1 Januari 1991 dibentuklah
Keresidenan Pasuruan
yang saat itu wilayahnya berbatasan dengan
Madura
,
Laut Hindia
,
Keresidenan Kediri
, dan
Surabaya
. Setelah melakukan kajian yang utuh dan menyeluruh terhadap fakta sejarah Kabupaten Pasuruan, maka diperoleh hari kelahiran Kabupaten Pasuruan berdasarkan
Prasasti Cunggrang
/ Sukci yang terletak di
Kec. Gempol
. Maka, kabupaten Pasuruan lahir pada Hari
Jumat
Pahing
, Tanggal
18 September
929
Masehi
. Dan sekarang bergelar sebagai Kabupaten tertua kedua di
Jawa Timur
, setelah
Kota Kediri
.
Dan atas dasar pertimbangan perjalanan sejarah inilah, maka dikeluarkanlah
Peraturan Daerah (PERDA)
Kabupaten Pasuruan Nomor 08 Tahun 2007, tentang Hari Jadi Kabupaten Pasuruan yang menetapkan Tanggal 18 September sebagai Hari Jadi resmi Kabupaten Pasuruan, dan
diperingati
setiap tahun di wilayah Pasuruan.
Kawasan Pasuruan juga merupakan kawasan
pertanian
dan
perdagangan
sejak
periode klasik Indonesia
. Pelabuhan Pasuruan telah melayani perdagangan untuk
kerajaan-kerajaan di Jawa Timur.
Pada masa penguasaan oleh
VOC
(diserahkan dari wilayah
Kesultanan Mataram
sebagai
imbalan
bantuan VOC dalam
perang Suksesi Jawa
) Pasuruan menjadi salah satu penghasil utama
komoditas
perdagangan
hasil
pertanian
. Hal ini diteruskan pada periode penguasaan oleh
Hindia Belanda
.
Sejarah dan Peninggalan
Keresidenan Pasuruan
juga membekas di Kabupaten ini. Dengan 2 Kota terbesarnya yaitu
Bangil
dan
Malang
pada zaman Hindia-Belanda.
Kabupaten Pasuruan dipimpin oleh bupati H. Dade Angga, SIP. dan wakil bupati Eddy Paripurna (2008-2013, dilantik 9 Juli). Pasangan yang diajukan PDI-P dan 10 partai nonparlemen ini menggantikan Jusbakir Aldjufri dan Muzammil Syafi’i (2003-2008). Sebelumnya, Dade pernah menjadi Bupati Pasuruan pada periode 1998-2003. Sekarang Kab. Pasuruan dipimpin oleh seorang bupati yang bernama H. Irsyad Yusuf (adik Saifullah Yusuf) pada periode (2013-2018)
[10]
DPRD Pasuruan beranggotakan 49 orang.
[11]
No
|
Bupati
|
Awal Jabatan
|
Akhir Jabatan
|
Wakil Bupati
|
Keterangan
|
Ref.
|
1
|
|
|
Darmoyudo I
|
1613
|
1645
|
|
|
|
2
|
|
|
Darmoyudo II
|
1645
|
1657
|
|
|
|
3
|
|
|
Darmoyudo III
|
1657
|
1671
|
|
|
|
4
|
|
|
Ronggojoyo atau Onggojoyo
|
1671
|
1686
|
|
|
|
5
|
|
|
Untung Suropati
|
1686
|
1704
|
|
|
|
6
|
|
|
Raden Rakmad
|
1704
|
1707
|
|
putra
Untung Suropati
|
|
7
|
|
|
Darmoyudo IV
|
1707
|
1743
|
|
|
|
8
|
|
|
Kyai Ngabei Wongsonegoro
|
1743
|
1751
|
|
|
|
9
|
|
|
Kyai Adipati Ario Nitidiningrat I
|
27 Juli 1751
|
8 November 1799
|
|
|
|
10
|
|
|
Kyai Adipati Ario Nitidiningrat II
|
28 Februari 1800
|
1809
|
|
|
|
11
|
|
|
Kyai Adipati Ario Nitidiningrat III
|
1809
|
30 Januari 1833
|
|
|
|
12
|
|
|
Kyai Adipati Ario Nitidiningrat IV
|
18 Maret 1833
|
20 Juli 1887
|
|
|
|
13
|
|
|
R.M.A.A. Soegondo
|
26 Oktober 1887
|
24 Oktober 1902
|
|
|
|
14
|
|
|
R.M.A.A. Darso Soegondo
|
7 Februari 1903
|
29 Juli 1914
|
|
|
|
15
|
|
|
R.M.A.A. Soejono
|
22 Mei 1915
|
1927
|
|
|
|
16
|
|
|
R.M. Tumenggung Darto Soegondo
|
27 januari 1928
|
9 September 1930
|
|
|
|
17
|
|
|
R.Tumenggung Bawadiman Kartohadiprodjo
|
26 Maret 1932
|
18 Oktober 1933
|
|
|
|
18
|
|
|
R.M.A.A. Soejono
|
1934
|
31 Desember 1934
|
|
|
|
19
|
|
|
R.A.A. Harsono
|
1 Januari 1935
|
24 September 1936
|
|
|
|
20
|
|
|
Kyai Abdoessoeip Sosrowinoto
|
25 September 1936
|
17 Desember 1936
|
|
Pejabat Bupati
|
|
21
|
|
|
R. Tumenggung Ario Hoepoedio
|
31 Maret 1937
|
1945
|
|
|
|
Masa Pemerintahan Indonesia
|
22
|
|
|
R. Soedjono
|
1945
|
21 Juli 1947
|
|
|
|
Masa Recomba (Negara Jawa Timur) bentukan Belanda
|
23
|
|
|
R. M. T. P. Darko Soegondo
|
18 November 1947
|
7 Desember 1948
|
|
|
|
24
|
|
|
R. T. Sudarmo
|
13 Desember 1948
|
1949
|
|
|
|
Masa setelah penyerahan resmi kedaulatan RI oleh Belanda
|
25
|
|
|
R.T. Sudiman Hadiatmodjo
|
1949
|
1950
|
|
|
|
26
|
|
|
R. Suntoro
|
1950
|
1950
|
|
|
|
27
|
|
|
Said Hidayat
|
1950
|
1956
|
|
|
|
28
|
|
|
Kusno Suroatmojo
|
1956
|
1957
|
|
|
|
29
|
|
|
R. Machmud
|
1957
|
1959
|
|
|
|
30
|
|
|
R. Ismaun Danusastro
|
1959
|
1966
|
|
|
|
31
|
|
|
H. Moch. Aminudin
|
1966
|
1968
|
|
|
|
32
|
|
|
H. Machin Mufti
|
1968
|
1973
|
|
|
|
33
|
|
|
Kolonel Inf. R. Mulyono Harjomartoyo
|
1973
|
1978
|
|
|
|
34
|
|
|
Kolonel Inf (Purn.) Jliteng Suyoto
|
1978
|
1988
|
|
|
|
35
|
|
|
Drg. H.M.Sihabudin
|
1988
|
1993
|
|
|
|
36
|
|
|
R. Saputro
|
1993
|
1998
|
|
|
|
37
|
|
|
H. Dade Angga, S.IP
|
1998
|
2003
|
Jusbakir Aldjufri
|
|
|
38
|
|
|
Jusbakir Aldjufri
|
2003
|
2008
|
H. Muzammil Syafi'i, SH, M.Si.
|
|
|
39
|
|
|
H. Dade Angga, S.IP
|
2008
|
2013
|
Drs. H. Eddy Paripurna
|
|
|
40
|
|
|
H. M. Irsyad Yusuf, S.E, M.M.A.
|
9 Juli 2013
|
9 Juli 2018
|
H. M. Riang Kulup Prayuda
|
|
|
24 September 2018
|
24 September 2023
|
Abdul Mujib Imron
|
|
[12]
|
41
|
|
|
Dr. Andriyanto, SH, M.Kes
|
24 September 2023
|
Petahana
|
|
Pejabat Bupati
|
|
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Berikut ini adalah komposisi anggota
DPRD
Kabupaten Pasuruan dalam tiga periode terakhir.
Kabupaten Pasuruan terdiri dari 24 kecamatan, 24 kelurahan, dan 341 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.573.202 jiwa dengan luas wilayah 1.474,02 km² dan sebaran penduduk 1.067 jiwa/km².
[16]
[17]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pasuruan, adalah sebagai berikut:
Kabupaten Pasuruan memiliki
keanekaragaman
penduduk yang sebagian besar adalah
suku Jawa
Arek sebagai penduduk asli Kabupaten ini dan
Suku Madura Pendalungan
yang jumlahnya juga signifikan, selain itu bisa juga ditemui suku-suku lain seperti masyarakat keturunan
Tionghoa
,
Arab
dan
India
. Suku Jawa di Pasuruan terutama adalah dari mereka yang ber
bahasa Jawa dialek Wetanan
. Selain Suku Jawa Arekan dan Suku Madura, juga terdapat etnis
Jawa Tengger
yang hidup di kawasan Pegunungan Tengger terutama di kecamatan
Tosari
).
Persentase
dari
Agama
masyarakat Kabupaten Pasuruan yang dikumpulkan dari data Sensus adalah: (
Islam
96,82%.
Hindu
1,78%.
Kristen
1,14%.
Protestan
0,69%.
Katolik
0,45%.
Buddha
0,18%.
Konghucu
0,04%.
Kepercayaan
0,04%)
Pasuruan dilintasi oleh jalur pantura Surabaya-Banyuwangi.
Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas timur Pulau Jawa serta menuju
Malang
,
Blitar
,
Tulungagung
,
Kediri
dan
Kertosono
, di
Stasiun Bangil
terdapat persimpangan jalur tersebut.
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di Stasiun Bangil:
- Lintas selatan Jawa
- Lintas tengah Jawa
- Lintas timur Jawa
- Lintas utara Jawa
- Lokal dan komuter
Bagian barat wilayah Kabupaten Pasuruan terdapat jalur utama Surabaya-Malang, serta ruas
Jalan Tol Surabaya-Gempol
.
Gempol
merupakan kota persimpangan jalur
Surabaya
-
Malang
dengan jalur
Surabaya
-
Banyuwangi
serta jalur menuju
Mojokerto
/
Ngawi
/
Surakarta
/
Yogyakarta
.
Kabupaten ini memiliki salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur, Pasuruan Industrial Estate Rembang (
PIER
). Industri utama di kabupaten ini antara lain
Sampoerna
di Pandaan,
Matsushita
(
Panasonic
), Cheil Jedang Indonesia Rejoso dan
PT. Nestle Indonesia
di Kejayan.
Bagian
barat daya
dari wilayah kabupaten ini (perbatasan dengan wilayah Kabupaten Mojokerto dan Malang) adalah dataran tinggi yang cukup sejuk, karena terletak di kaki
Gunung Arjuna
serta
Gunung Welirang
. dan merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama
Jawa Timur
. Kawasan tersebut terdapat villa-villa peristirahatan, dan sejumlah
perumahan
elit. Kawasan pegunungan ini juga sering digunakan sebagai tempat berkemah. Di antara objek wisata andalan Pasuruan adalah
Taman Safari Indonesia
di
Prigen
dan
Kebun Raya Purwodadi
. Sebelah tenggara Pasuruan terdapat
Pegunungan Tengger
dan
Gunung Bromo
, salah satu tujuan wisata utama Jawa Timur.
Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa acara kegiatan, yaitu:
Acara-acara tersebut merupakan acara resmi yang tercatat di Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan wajib diikuti oleh warga masyarakat dalam Kabupaten.
Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa masakan khas, yaitu:
- Tahu Campur khas Bangil
- Belut Goreng dan Belut Bakar sambel kacang khas Kraton
- Nasi Punel
Bangil
- Rawon & Sate Komoh
- Kupang Lontong khas Kraton
- Rawon Sakinah
- Rakul Baikan
- Rawon Nguling
- Sate kerang Bangil
- Sate Kelinci Tretes
- Komplek Ikan Asap Beji
Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa jajanan khas, yaitu:
- Bipang beras
- Lupis Gempol
- Klepon khas Gempol
- Tahu Petis
- Kampoeng Opak Gambir Sumbersuko Gempol
- Kampung Mangga Alpukat Rembang
Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:
- Durian Supeno
- Ting Ting Jahe
- Kopi khas Arjuna & Kopi Kapiten
- Durian khas Ngembal, Tutur (Pegunungan Bromo)
- Susu Sapi segar khas Tutur
- Perikanan Asap Beji
- Kerupuk dan Klepon khas Gempol
- Bipang beras
- Nasi Punel Bangil
- Mangga Avokad / Alpukat Clonal 21
- Air Buah Legen (Gunungsari, Beji)
- Dimsum terenak Pandaan
- Sate Komoh
- ^
Lambang Kabupaten Pasuruan, ditetapkan berdasarkan Perda No. II/1988.
- ^
a
b
c
"Kabupaten Pasuruan Dalam Angka 2023"
(pdf)
. BPS Kabupaten Pasuruan. hlm. 8, 57, 170.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2023-07-14
. Diakses tanggal
14 Juli
2023
.
- ^
"Metode Baru Indeks Pembangunan 2021-2022"
.
www.bps.go.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-01-27
. Diakses tanggal
14 Juli
2023
.
- ^
"Perpres No. 10 Tahun 2013"
. 2013-02-04. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 2013-02-14
. Diakses tanggal
2013-02-15
.
- ^
Sukandar, dkk. (Desember 2016).
Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume 1 (Utara Jawa Timur)
(PDF)
. Surabaya: Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. hlm. 75.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2023-05-31
. Diakses tanggal
2023-05-20
.
- ^
a
b
c
"Profil Kabupaten Pasuruan"
(PDF)
. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 2021-03-01
. Diakses tanggal
2020-10-02
.
- ^
"Bangil, Jawa Timur, Indonesia"
. Climate-Data.org
. Diakses tanggal
2 Oktober
2020
.
- ^
"Buku Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 di Indonesia ? Normal Curah Hujan Kabupaten Pasuruan Zona Musim 306, 307, 308, 315, 316, dan 317 periode 1991-2020"
. BMKG. hlm. 93?94
. Diakses tanggal
2 Oktober
2022
.
- ^
"Bangil, Indonesia"
. Weatherbase
. Diakses tanggal
2 Oktober
2020
.
- ^
Bupati Pasuruan Dilantik Pagi Ini
Diarsipkan
2009-05-15 di
Wayback Machine
.. Tempointeraktif. Edisi 9-7-2009.
- ^
Dengan 776 Suara, Sofyan Bisa Jadi Anggota DPRD
Diarsipkan
2009-05-19 di
Wayback Machine
.. Kompas Daring. Edisi 16-5-2009.
- ^
HM Irsyad Yusuf - KH Abdul Mujib Imron Resmi Menjadi Bupati Dan Wakil Bupati Pasuruan 2018-2023
, diakses 28 Januari 2022.
- ^
"Pelantikan Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan WAGUB BERHARAP DPRD SINKRONISASI DENGAN EKSEKUTIF"
.
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
. Diakses tanggal
2023-06-21
.
- ^
"PKB Menang Telak di Kabupaten Pasuruan, NasDem Mengejutkan"
.
detiknews
. Diakses tanggal
2023-06-21
.
- ^
"Petahana Berkuasa, Ini 50 Nama Peraih Kursi DPRD Kabupaten Pasuruan"
.
Kumparan
. Diakses tanggal
2023-06-21
.
- ^
"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan"
. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 29 Desember 2018
. Diakses tanggal
3 Oktober
2019
.
- ^
"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan"
. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 25 Oktober 2019
. Diakses tanggal
15 Januari
2020
.
|
---|
Umum
| |
---|
Perpustakaan nasional
| |
---|
Lain-lain
| |
---|