Blora
|
---|
|
|
?
Hanacaraka
| ??????
|
---|
?
Pegon
| ?????
|
---|
?
Alfabet Jawa
| Blora
|
---|
|
Lambang
|
Julukan:
Winakreata
Barongan
Jati
Minyak
Sate
|
Motto:
Cacana jaya kerta bhumi
(Sanskerta)
Tempat kejayaan, kemakmuran, dan kedamaian yang langgeng
|
Peta
|
Blora (Indonesia)
Tampilkan peta Indonesia
|
Koordinat:
7°04′00″S
111°23′00″E
/
7.06667°S 111.38333°E
/
-7.06667; 111.38333
|
Negara
|
Indonesia
|
---|
Provinsi
| Jawa Tengah
|
---|
Dasar hukum
| UU No. 13/1950
|
---|
Hari jadi
| 11 Desember 1749
|
---|
Ibu kota
| Blora
|
---|
Jumlah satuan pemerintahan
|
- Kecamatan: 16
- Kelurahan: 295
|
---|
|
? Jenis
| Pemerintah Daerah Kabupaten
|
---|
?
Bupati
| Arief Rohman
|
---|
?
Wakil Bupati
| Tri Yuli Setyowati
|
---|
? Sekretaris Daerah
| Komang Gede Irawadi
|
---|
|
? Total
| 1,955,82 km
2
(755,15 sq mi)
|
---|
|
? Total
| 921.470
|
---|
? Kepadatan
| 470/km
2
(1,200/sq mi)
|
---|
|
?
Agama
| |
---|
?
Bahasa
| Indonesia
,
Bahasa Jawa Blora
|
---|
?
IPM
| 70,63 (
2023
)
Tinggi
[2]
|
---|
Zona waktu
| UTC+07:00
(
WIB
)
|
---|
Kode BPS
| 3316
|
---|
Kode area telepon
| +62 296
|
---|
Pelat kendaraan
| K (E/N/X/Y)
|
---|
Kode Kemendagri
| 33.16
|
---|
DAU
| Rp 978.153.982.000,00- (
2020
)
[3]
|
---|
Semboyan daerah
| Blora MUSTIKA
(Maju, Unggul, Sehat, Tertib, Indah, Kontinyu, dan Aman)
Cacana Jaya Kerta Bhumi
|
---|
Flora resmi
| Jati
|
---|
Fauna resmi
| Betet biasa
|
---|
Situs web
| www
.blorakab
.go
.id
|
---|
Blora
(
bahasa Jawa
:
Hanacaraka
: ??????,
Pegon
: ?????
,
translit.
Blora
) adalah sebuah wilayah
kabupaten
yang terletak di
Provinsi Jawa Tengah
,
Indonesia
. Ibu kotanya adalah
Kecamatan Blora
. Kabupaten ini terletak di bagian timur Jawa Tengah, Blora berbatasan langsung dengan
Provinsi Jawa Timur
. Kabupaten ini berbatasan dengan
Rembang
dan
Pati
di utara,
Tuban
dan
Kabupaten Bojonegoro
(
Jawa Timur
) di sebelah timur,
Ngawi
di selatan, serta
Grobogan
di bagian barat. Pada akhir tahun
2023
, jumlah penduduk Blora Sebanyak 921.470 jiwa.
[1]
[4]
[5]
Menurut cerita rakyat Blora berasal dari kata
belor
yang berarti lumpur, kemudian berkembang menjadi
mbeloran
yang akhirnya sampai sekarang lebih dikenal dengan nama
blora
.
[6]
Secara etimologi Blora berasal dari kata
wai
+
lorah
.
Wai
berarti air, dan
lorah
berarti jurang atau tanah rendah.
[6]
Dalam bahasa Jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata. Sehingga seiring dengan perkembangan zaman kata
wailorah
menjadi
bailorah
, dari
bailorah
menjadi
balora
dan kata
balora
akhirnya menjadi
blora
.
[6]
Jadi nama Blora berarti tanah rendah berair, ini dekat sekali dengan pengertian tanah berlumpur.
[6]
Namun mitos yang beredar, pengucapannya di luar bahasa Jawa, terdengar seperti kata "
flora
" yang artinya "sesuatu yang berhubungan/berkaitan dengan bunga".
[6]
Blora berada di bawah pemerintahan
Kadipaten Jipang
pada
abad XVI
, yang pada saat itu masih di bawah pemerintahan
Demak
. Adipati Jipang pada saat itu bernama
Aryo Penangsang
, yang lebih dikenal dengan nama Aria Jipang. Daerah kekuasaannya meliputi
Pati
,
Lasem
, Blora, dan Jipang sendiri.
[7]
Akan tetapi, setelah
Jaka Tingkir
(Hadiwijaya) mewarisi takhta Demak, pusat pemerintahan dipindah ke Pajang.
[8]
Dengan demikian, Blora masuk
Kerajaan Pajang
.
Kerajaan Pajang
tidak lama memerintah,
[9]
karena direbut oleh
Kerajaan Mataram
yang berpusat di
Kotagede, Yogyakarta
. Blora termasuk wilayah Mataram bagian timur atau daerah Bang Wetan.
[10]
Pada masa pemerintahan
Pakubuwana I
(1704-1719) daerah Blora diberikan kepada putranya yang bernama Pangeran Blitar dan diberi gelar
Adipati
.
[11]
Luas Blora pada saat itu 3.000 karya (1 karya = ¾ hektare). Pada tahun 1719?1727 Kerajaan Mataram dipimpin oleh
Amangkurat IV
, sehingga sejak saat itu Blora berada di bawah pemerintahan Amangkurat IV.
[11]
Blora pada zaman Perang Mangkubumi (tahun 1727?1755)
[
sunting
|
sunting sumber
]
Pada saat Mataram di bawah
Pakubuwana II
(1727?1749), terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh
Mangkubumi
dan Mas Syahid, Mangkubumi berhasil menguasai Sukawati,
Grobogan
,
Demak
,
Blora
, dan
Yogyakarta
. Akhirnya Mangkubumi diangkat oleh rakyatnya menjadi raja di Yogyakarta.
[11]
Berita dari Babad Giyanti dan Serat Kuntharatama menyatakan bahwa Mangkubumi menjadi raja pada tanggal 1 Sura tahun Alib 1675, atau 11 Desember 1749. Bersamaan dengan diangkatnya Mangkubumi menjadi raja, maka diangkat pula para pejabat yang lain, di antaranya adalah pemimpin prajurit Mangkubumen, Wilatikta, menjadi Bupati Blora.
[11]
Blora di bawah Kasultanan Perang Mangkubumi diakhiri dengan
perjanjian Giyanti
, tahun 1755, yang terkenal dengan nama 'palihan nagari', karena dengan perjanjian tersebut Mataram terbagi menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Surakarta di bawah
Pakubuwana III
, sedangkan Yogyakarta di bawah Sultan Hamengku Buwana I. Di dalam palihan nagari itu, Blora menjadi wilayah kasunanan sebagai bagian dari daerah Mancanegara Timur,
Kasunanan Surakarta
. Akan tetapi bupati Wilatikta tidak setuju masuk menjadi daerah Kasunanan, sehingga dia pilih mundur dari jabatannya.
[11]
Sejak zaman Pajang sampai dengan zaman Mataram, Kabupaten Blora merupakan daerah penting bagi Pemerintahan Pusat Kerajaan, hal ini karena Blora terkenal dengan hutan jatinya.
[11]
Blora mulai berubah statusnya dari apanage menjadi daerah kabupaten pada hari Kamis Kliwon, tanggal 2 Sura tahun Alib 1675, atau tanggal 11 Desember 1749 Masehi, yang sampai sekarang dikenal dengan Hari Jadi Kabupaten Blora. Adapun bupati pertamanya adalah Wilatikta.
[11]
Perjuangan rakyat Blora menentang penjajahan
[
sunting
|
sunting sumber
]
Perlawanan Rakyat Blora yang dipelopori petani muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Perlawanan petani ini tak lepas dari makin memburuknya kondisi sosial dan ekonomi penduduk pedesaan pada waktu itu.
[11]
Pada tahun 1882, pajak kepala yang diterapkan oleh Pemerintah Penjajah sangat memberatkan bagi pemilik tanah (petani). Di daerah-daerah lain di Jawa, kenaikan pajak telah menimbulkan pemberontakan petani, seperti peristiwa Cilegon pada tahun 1888. Selang dua tahun kemudian seorang petani dari Blora mengawali perlawanan terhadap pemerintahan penjajah yang dipelopori oleh
Samin Surosentiko
.
[6]
Gerakan Samin sebagai gerakan petani anti kolonial lebih cenderung mempergunakan metode protes pasif, yaitu suatu gerakan yang tidak merupakan pemberontakan radikal bersenjata.
[11]
Beberapa indikator penyebab adanya pemberontakan untuk menentang kolonial penjajah Belanda antara lain:
[11]
- Berbagai macam pajak diimplementasikan di daerah Blora
- Perubahan pola pemakaian tanah komunal
- Pembatasan dan pengawasan oleh Belanda mengenai penggunaan hasil hutan oleh penduduk
Indikator-indikator ini mempunyai hubungan langsung dengan gerakan protes petani di daerah Blora. Gerakan ini mempunyai corak millinarisme, yaitu gerakan yang menentang ketidakadilan dan mengharapkan zaman emas yang makmur.
[11]
Lokasi situs fosil hewan purba terletak di Dukuh Kawung dan Singget, Desa Menden dan Dukuh Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Lokasinya berada di tepian daerah aliran sungai Bengawan Solo dan berjarak kurang lebih 65 km arah selatan dari Kota Blora. Di lokasi ini telah ditemukan fosil Kepala kerbau purba, kura-kura purba, dan Gajah Purba. Diperkirakan umur fosil antara 200.000-300.000 tahun. Fosil ini awalnya ditemukan oleh penduduk kemudian diamankan oleh Yayasan Mahameru. Sekarang sedang diteliti oleh ahli antropologi dari Bandung, Fahrul Azis dan tim dari Universitas Wolongong, Australia, yang dipimpin Gertz Vandenburg.
Lokasi situs Wura-Wari ini terletak di desa
Ngloram
. Haji Wura-Wari adalah penguasa bawahan (vasal) yang pada tahun 1017 Masehi menyerang Kerajaan Mataram Hindu (semasa Raja Darmawangsa Teguh). Saat itu Kerajaan Mataram Hindu berpusat di daerah yang sekarang dikenal dengan Maospati, Magetan, Jawa Timur. Serangan dilakukan ketika pesta pernikahan putri Raja Darmawangsa Teguh dengan Airlangga, yang juga keponakan raja, sedang dilangsungkan.
Membalas dendam atas kematian istri, mertua, dan kerabatnya, Airlangga yang lolos dari penyerangan dan tinggal di Wanagiri (di daerah perbatasan Jombang-Lamongan), akhirnya balik menghancurkan Haji Wura-Wari. Namun, sebelumnya Haji Wura-Wari terlebih dahulu menyerang Airlangga sehingga dia terpaksa mengungsi dan keluar dari keratonnya di Wattan Mas (sekarang Kecamatan Ngoro, Pasuruan, Jawa Timur). Serangan balik Airlangga, yang ketika itu sudah dinobatkan menggantikan Darmawangsa Teguh, ditulis dalam Prasasti Pucangan (abad XI) yang terjadi pada tahun 1032 M. Serangan itu pula yang memperkuat dugaan batu bata kuno berserakan di sekitar situs tersebut.
Situs yang ditemukan tim ekspedisi berada di tengah tegalan, di tepi persawahan, berupa tumpukan batu bata kuno berlumut yang kini dijadikan areal pemakaman. Sejak tahun 2000, telah dikumpulkan serpihan batu bata kuno berukuran 20 x 30 sentimeter dengan tebal sekitar 4 cm, serpihan keramik, serta serpihan perunggu yang kini disimpan di Museum Mahameru. Temuan di situs itu memperkuat isi Prasasti Pucangan bertarikh Saka 963 (1041/1042 Masehi) yang pernah diuraikan ahli huruf kuno (epigraf) Boechori dari Universitas Indonesia. Boechori menyebutkan, "Haji Wura-Wari mijil sangke Lwaram". Mijil mempunyai arti keluar (muncul dari).
Hasil analisis toponimi (nama tempat), kemungkinan nama Lwaram berubah menjadi Desa Ngloram sekarang. “Pelesapan konsonan ’w’, penyengauan di awal kata, dan perubahan vokal ’a’ menjadi ’o’ menjadikan nama lama Lwaram menjadi Ngloram sekarang. Penjelasan seperti itu pula yang membantah berbagai pendapat terdahulu yang menyebutkan Haji Wura-Wari berasal dari daerah Indocina atau Sumatra sebagai koalisi Sriwijaya.
Cepu
memiliki data arkeologis, toponimi, dan geografis kuat untuk melokasikannya di tepian Bengawan Solo di Desa Ngloram.
Petilasan Kadipaten Jipang Panolan berada di Desa Jipang, sekitar 8 kilometer dari
Cepu
. Petilasannya berwujud makam Gedong Ageng yang dahulu merupakan pusat pemerintahan dan bandar perdagangan Kadipaten Jipang. Di tempat tersebut juga terlihat Petilasan Siti Hinggil, Petilasan Semayam Kaputren, Petilasan Bengawan Sore, dan Petilasan Masjid.
Ada juga makam kerabat kerajaan, antara lain makam R. Bagus Sumantri, R. Bagus Sosrokusumo, R. A. Sekar Winangkrong, dan Tumenggung Ronggo Atmojo. Di sebelah utara Makam Gedong Ageng, terdapat Makam Santri Songo. Disebut demikian karena di situ ada sembilan makam santri dari Kerajaan Pajang yang dibunuh oleh prajurit Jipang karena dicurigai sebagai telik sandi atau mata-mata Sultan Hadiwijaya.
Wilayah Kabupaten Blora terdiri atas dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 20-280 meter dpl. Bagian utara merupakan kawasan perbukitan, bagian dari rangkaian
Pegunungan Kapur Utara
. Bagian selatan berupa dataran rendah. Ibu kota kabupaten Blora sendiri terletak di cekungan Pegunungan Kapur Utara.
[12]
Separuh dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan
hutan
, terutama di bagian utara, timur, dan selatan. Dataran rendah di bagian tengah umumnya merupakan areal
persawahan
.
[12]
Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora merupakan daerah krisis
air
(baik untuk air minum maupun untuk irigasi) pada musim kemarau, terutama di daerah pegunungan kapur. Sementara pada musim penghujan, rawan banjir longsor di sejumlah kawasan.
[12]
Sungai Bengawan solo merupakan sungai terbesar di Kabupaten Blora, dan sungai Lusi adalah sungai terbesar kedua, bermata air di Pegunungan Kapur Utara (
Rembang
), mengalir ke arah barat melintasi kota
Purwodadi
yang akhirnya bergabung dengan
Kali Serang
.
Kabupaten Blora berbatasan dengan beberapa wilayah administratif seperti
Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Blora beriklim tropis dengan tipe
monsunal
(
Am
) yang memiliki dua perbedaan musim yang disebabkan oleh pergerakan angin monsun, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Musim penghujan
dipengaruhi oleh angin monsun baratan yang bersifat basah, lembap, serta banyak membawa uap air dan biasanya terjadi pada periode
November
hingga
April
. Sementara itu, musim kemarau di wilayah Blora disebabkan oleh angin monsun timuran yang bersifat kering dan sedikit membawa uap air dan biasanya berlangsung pada periode
Mei
hingga
Oktober
. Suhu udara di wilayah Blora rata-rata berada dalam rentang 23°?35 °C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 60% hingga 90%.
Data iklim
Kabupaten Blora
, Jawa Tengah, Indonesia
|
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tertinggi °C (°F)
|
30.3
(86.5)
|
30.3
(86.5)
|
30.8
(87.4)
|
31.1
(88)
|
31.4
(88.5)
|
31
(88)
|
31.8
(89.2)
|
32.8
(91)
|
33.8
(92.8)
|
34.2
(93.6)
|
33.6
(92.5)
|
31.6
(88.9)
|
31.89
(89.41)
|
Rata-rata harian °C (°F)
|
26.1
(79)
|
26.1
(79)
|
26.4
(79.5)
|
26.7
(80.1)
|
26.7
(80.1)
|
26.2
(79.2)
|
26.5
(79.7)
|
27
(81)
|
27.7
(81.9)
|
27.8
(82)
|
26.7
(80.1)
|
26.5
(79.7)
|
26.7
(80.11)
|
Rata-rata terendah °C (°F)
|
23.2
(73.8)
|
23.2
(73.8)
|
23.1
(73.6)
|
23.1
(73.6)
|
22.9
(73.2)
|
22.4
(72.3)
|
22
(72)
|
22.1
(71.8)
|
22.8
(73)
|
23.5
(74.3)
|
23.6
(74.5)
|
23.3
(73.9)
|
22.93
(73.32)
|
Presipitasi
mm (inci)
|
326
(12.83)
|
282
(11.1)
|
260
(10.24)
|
187
(7.36)
|
106
(4.17)
|
62
(2.44)
|
37
(1.46)
|
28
(1.1)
|
60
(2.36)
|
152
(5.98)
|
224
(8.82)
|
309
(12.17)
|
2.033
(80,03)
|
Rata-rata hari hujan
|
22
|
19
|
18
|
14
|
9
|
5
|
3
|
2
|
6
|
12
|
16
|
20
|
146
|
%
kelembapan
|
84
|
85
|
83
|
81
|
79
|
76
|
72
|
69
|
71
|
73
|
77
|
82
|
77.7
|
Rata-rata sinar matahari harian
|
5.7
|
5.9
|
6.4
|
7.9
|
8.2
|
8.3
|
9.4
|
10.1
|
9.7
|
9.2
|
8.1
|
6.3
|
7.93
|
Sumber #1: Climate-Data.org
[13]
|
Sumber #2: BMKG
[14]
& Weatherbase
[15]
|
Bupati adalah pimpinan tertinggi dalam pemerintahan Kabupaten Blora. Bupati dan wakil bupati yang menjabat saat ini ialah
Arief Rohman
dan
Tri Yuli Setyowati
. Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo
, melantik Arief dan Yuli pada 26 Februari 2021, untuk periode jabatan 2021-2026.
[16]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Blora dalam tiga periode terakhir.
Kabupaten Blora terdiri dari 16 kecamatan, 24 kelurahan, dan 271 desa. Pada tahun 2019, jumlah penduduknya mencapai 925.642 jiwa dengan luas wilayah 1.804,59 km² dan sebaran penduduk 513 jiwa/km².
[11]
[20]
[21]
Ibu kotanya terletak di
Kecamatan Blora
. Di samping Blora, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah
Cepu
,
Jiken
,
Ngawen
,
Randublatung
, dan
Kunduran
.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Blora, adalah sebagai berikut:
Kemendagri
|
Kecamatan
|
Jumlah
Kelurahan
|
Jumlah
Desa
|
Kodepos
[22]
|
Status
|
Daftar
Desa/Kelurahan
|
33.16.11
|
Banjarejo
|
|
20
|
58253
|
Desa
|
|
33.16.09
|
Blora
|
12
|
16
|
58211-58219
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.16.15
|
Bogorejo
|
|
14
|
58262
|
Desa
|
|
33.16.05
|
Cepu
|
6
|
11
|
58275
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.16.16
|
Japah
|
|
18
|
58257
|
Desa
|
|
33.16.01
|
Jati
|
|
12
|
58284
|
Desa
|
|
33.16.08
|
Jepon
|
1
|
24
|
58261
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.16.07
|
Jiken
|
|
11
|
58272
|
Desa
|
|
33.16.04
|
Kedungtuban
|
|
17
|
58281
|
Desa
|
|
33.16.03
|
Kradenan
|
|
10
|
58283
|
Desa
|
|
33.16.13
|
Kunduran
|
1
|
25
|
58255
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.16.12
|
Ngawen
|
2
|
27
|
58254
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.16.02
|
Randublatung
|
2
|
16
|
58282
|
Desa
|
|
Kelurahan
|
|
33.16.06
|
Sambong
|
|
10
|
58271
|
Desa
|
|
33.16.14
|
Todanan
|
|
25
|
58256
|
Desa
|
|
33.16.10
|
Tunjungan
|
|
15
|
58252
|
Desa
|
|
|
TOTAL
|
24
|
271
|
|
|
|
Bupati Blora dan Pemkab Blora mempunyai beberapa rencana
jangka panjang
dan
jangka pendek
untuk membangun Kabupaten Blora,
[23]
diantaranya:
- Taman Patung Barongan Blora
Membangun Taman Kota yang pada bagian tengah taman tersebut dibangun Patung Barongan khas Blora yaitu
Barongan Gembong Amijoyo
, seperti Kota Semarang memiliki
Taman Pandanaran Semarang
yang terdapat Patung
Warak ngendok
(sejenis barongan Khas Kota Semarang).
- Membangun jalur sepeda & becak
yang jalan rayanya di cat hijau dan di beri semacam trotoar pemisah dengan jalan raya mobil dan motor. Jalur sepeda agar meningkatkan minat bersepeda dan meninggalkan kendaraan bermotor supaya Blora udaranya tidak polusi. '
Menjadikan seluruh
sawah
di Blora menjadi sawah organik, yaitu padi organik, jagung organik, blewah organik, dll.
Mengadakan acara perayaan tahunan
Blora Barongan Carnival
yang diikuti berbagai jenis
Barongan
seluruh
Indonesia
, yaitu
Barongan Gembong Amijoyo
,
Barong Loreng Gonteng
,
Barongan Dencong
,
Barongan Gembong Kamijoyo
,
Barongan Singo Karya
,
Singo Ulung
,
Barong Bali
,
Reog Ponorogo
,
Ondel-Ondel
,
Hudoq
,
Bebegig Sumantri
,
Barong Kemiren
, dll.
Kota
Johor
ada LEGOLAND Malaysia harusnya Kabupaten Blora memiliki taman bermain seperti DUFAN (Dunia Fantasi) tetapi bertema hutan jati yang di berinama
"TEAKLAND Indonesia"
, tempat besar dan luas dengan arena wahana berbentuk pohon jati, kayu jati, daun jati, ulat jati, bunga pohon jati, dll. Selain sebagai tempat wisata juga semakin memperkuat brand Blora sebagai Kota yang peduli hutan terutama hutan jati.
Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Blora. Pada subsektor kehutanan, Blora adalah salah satu daerah utama penghasil
kayu
jati berkualitas tinggi di Pulau Jawa.
[24]
Daerah Cepu sejak lama dikenal sebagai daerah tambang
minyak bumi
, yang dieksploitasi sejak era
Hindia Belanda
.
[25]
Blora mendapat sorotan internasional ketika di kawasan
Blok Cepu
ditemukan cadangan minyak bumi sebanyak 250 juta barel.
[26]
Bulan Maret 2006 Kontrak Kerja Sama antara pemerintah dan kontraktor (PT
Pertamina EP Cepu
, Exxon Mobil Cepu Ltd, PT Ampolex Cepu) telah ditandatangani, dan Exxon Mobil Cepu Ltd. ditunjuk sebagai operator lapangan, sesuai kesepakatan Joint Operating Agreement (JOA) dari ketiga kontraktor tersebut, perkembangan terakhir untuk saat ini Plan Of Development (POD) Lapangan Banyu Urip telah disahkan Menteri ESDM.
[27]
Berdasarkan tutur bahasa Jawa,
Dialek Blora
merupakan bahasa pergaulan dan termasuk tataran ngoko atau bahasa kasar. Jadi, di daerah Blora tataran
krama
(halus) maupun
madya
(biasa, campuran
krama
dan
ngoko
) tetap digunakan selain tataran dialek pergaulan ngoko kasar tersebut.
Madya adalah salah satu tingkatan bahasa Jawa yang paling umum dipakai di kalangan orang Jawa. Tingkatan ini merupakan bahasa campuran antara ngoko dan
krama
, bahkan kadang dipengaruhi dengan bahasa Indonesia. Bahasa madya ini mudah dipahami dan dimengerti.
Bahasa yang digunakan di daerah kabupaten Blora adalah
bahasa Indonesia
dan
Aneman/Mataraman Pesisir
dalam tingkat tutur ngoko, madya maupun
krama
oleh penggunanya masing-masing (formal
"mis: pidato
tema-solving-analisis
, dll"
maupun non formal dalam wawancara atau dialog percakapan?lancar /
njagong
;
epyek
).
Kabupaten Blora memiliki beberapa perguruan tinggi, yaitu:
Blora dilalui jalan provinsi yang menghubungkan
Kota Semarang
dengan
Kota Surabaya
lewat
Purwodadi
. Jalur ini cukup ramai, jika dibandingkan dengan jalur Semarang-Surabaya lewat Rembang, karena kondisi jalannya yang kalah lebar. Blora juga dapat dicapai dengan menempuh jalur Semarang-Kudus-Rembang-Blora. Blora sendiri setidaknya memiliki dua terminal bus tipe B; yaitu
Terminal Gagak Rimang
di Kecamatan
Blora
,
Terminal Lama Blora
dekat
Stasiun Blora
, dan satu
Terminal tipe A Cepu
di
Cepu
. ]] Blora juga memiliki tiga subterminal bertipe C; diantaranya Subterminal
Kunduran
, Subterminal
Ngawen
, SubTerninal
Kedungtuban
Subterminal
Sambong
Dan Subterminal
Randublatung
.
Jalur kereta api melewati wilayah Kabupaten Blora, namun tidak melintasi ibu kota kabupaten ini. Jalur tersebut melintas di bagian selatan.
Stasiun Cepu
merupakan stasiun besar kereta api utama di kabupaten ini yang terletak di lintas utara
Jawa
menghubungkan
Jakarta
dengan
Surabaya
selain itu ada
Stasiun Randublatung
,
Stasiun Wadu
,
Stasiun Kapuan
,
Stasiun Doplang
, kecuali KA
Argo Bromo Anggrek
. Pada jalur kereta Semarang-Demak-Godong-Purwodadi-Wirosari-Kunduran-Blora-Cepu sebenarnya terdapat empat stasiun yang kini sudah tak beroperasi, yaitu:
Jalur kereta itu sendiri saat ini sudah tidak difungsikan lagi. Rencananya akan beroperasi kembali segera dan akan melayani kembali dengan dua pilihan jalur.
Blora terdapat moda trasportasi jalur udara dengan adanya
Bandar Udara Ngloram
(Bandara Aryo Penagsang). Diresmikan oleh Presiden
Joko Widodo
pada tanggal 17 Desember 2021 dengan Konsep ramah lingkungan dengan metode Nuansa Pohon Jati.
[
butuh rujukan
]
Dijuluki Daerah Sate, karena di Blora terdapat sate khas dengan bumbu khas Blora.
[29]
Dijuluki Barongan, karena Blora adalah daerahyang paling gencar melestarikan seni budaya
Barongan
.
[30]
[31]
Dijuluki Kayu Jati, karena Blora merupakan penghasil kayu jati terbesar se-pulau Jawa. Kayu jati dari Blora dikenal memiliki kualitas paling baik se-Indonesia,
[32]
bahkan kayu jati Blora juga dikenal di mancanegara.
- ^
a
b
c
"Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023"
(visual)
.
www.dukcapil.kemendagri.go.id
. Diakses tanggal
2 April
2024
.
- ^
"Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020"
.
www.bps.go.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-01-27
. Diakses tanggal
15 Juni
2021
.
- ^
"Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020"
(PDF)
.
www.djpk.kemenkeu.go.id
. (2020)
. Diakses tanggal
15 Juni
2021
.
- ^
"Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020"
. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-09-13
. Diakses tanggal
4 Maret
2022
.
- ^
"Kabupaten Blora Dalam Angka 2021"
(pdf)
.
www.blorakab.bps.go.id
. hlm. 8, 68.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-06-16
. Diakses tanggal
15 Juni
2021
.
- ^
a
b
c
d
e
f
Kusuma, Ratih (2009).
"KAWASAN PERMUKIMAN SUKU SAMIN SEBAGAI OBJEK WISATA BUDAYA MINAT KHUSUS DI BLORA"
(PDF)
.
Universitas Muhammadiyah Surakarta
: 3 & 4.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2021-01-24
. Diakses tanggal
2020-09-30
.
- ^
"PESAREAN TIRTONATAN : PERISTIRAHATAN TERAKHIR PARA BUPATI BLORA | BLORANEWS"
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-01-27
. Diakses tanggal
2020-10-02
.
- ^
Putri, Arum Sutrisni (2020-03-05). Putri, Arum Sutrisni, ed.
"Perkembangan Politik Kerajaan Demak Masa Sultan Trenggono"
.
Kompas.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-09-22
. Diakses tanggal
2020-10-02
.
- ^
"Materi Kerajaan Pajang"
.
Kelas IPS
. 2020-08-08.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-09-27
. Diakses tanggal
2020-10-02
.
- ^
"Student Blog Universitas Muhammadiyah Malang ? Layanan Blog Universitas Muhammadiyah Malang"
(dalam bahasa Inggris)
. Diakses tanggal
2020-10-02
.
[
pranala nonaktif permanen
]
- ^
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
"Gambaran Umum - Website Pemerintah Kab Blora"
.
www.blorakab.go.id
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-09-28
. Diakses tanggal
2020-10-02
.
Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
- ^
a
b
c
"BAB II GAMBARAN UMUM"
(PDF)
.
Universitas Diponegoro
: 1.
Diarsipkan
(PDF)
dari versi asli tanggal 2020-10-10
. Diakses tanggal
2020-10-06
.
- ^
"Blora, Jawa Tengah, Indonesia"
. Climate-Data.org
. Diakses tanggal
25 Mei
2022
.
- ^
"Curah Hujan Kabupaten Blora ? ZOM 133, 147, dan 148"
(PDF)
. BMKG. hlm. 58
. Diakses tanggal
25 Mei
2022
.
- ^
"BLORA, INDONESIA"
. Weatherbase
. Diakses tanggal
25 Mei
2022
.
- ^
"Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Blora Berjalan Khidmat"
.
www.blorakab.go.id
. Diakses tanggal
2 April
2024
.
- ^
"Kabupaten Blora Dalam Angka 2013"
. Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora. 28-11-2013
. Diakses tanggal 29-03-2023
.
- ^
Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Blora 2014-2019
- ^
Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Blora 2019-2024
- ^
"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan"
. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
tanggal 29 Desember 2018
. Diakses tanggal
3 Oktober
2019
.
- ^
"Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan"
. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari
versi asli
(PDF)
tanggal 25 Oktober 2019
. Diakses tanggal
15 Januari
2020
.
- ^
Kode Pos Kabupaten Blora
- ^
"RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2005 - 2025"
. 2011.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-26
. Diakses tanggal
2020-10-01
.
- ^
Enam, Liputan (2019-11-29). Mahbub, Harun, ed.
"Inovasi Produk Kayu Jati Blora Melawan Produk Jepara"
.
Liputan6.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-03-04
. Diakses tanggal
2020-10-01
.
- ^
Adirin, Ahmad (2019-08-13). Hida, Ramdania El, ed.
"Menyusuri Sejarah Industri Minyak Bumi di Blora"
.
Liputan6.com
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-08-09
. Diakses tanggal
2020-10-01
.
- ^
"ExxonMobil Will Not Receive Extension for Cepu Contract"
.
www.rigzone.com
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2022-01-30
. Diakses tanggal
2020-10-01
.
- ^
"ExxonMobil and Pertamina Sign Joint Operating Agreement for Cepu Block"
.
www.businesswire.com
(dalam bahasa Inggris). 2006-03-15.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-01-27
. Diakses tanggal
2020-10-01
.
- ^
Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)
[1]
Diarsipkan
2011-05-05 di
Wayback Machine
.
Diarsipkan
2011-05-05 di
Wayback Machine
.
Diarsipkan
2011-05-05 di
Wayback Machine
.
Diarsipkan
2011-05-05 di
Wayback Machine
.
Diarsipkan
2011-05-05 di
Wayback Machine
.
Diarsipkan
2011-05-05 di
Wayback Machine
.
Diarsipkan
2011-05-05 di
Wayback Machine
.
Diarsipkan
2011-05-05 di
Wayback Machine
.
Wilayah
Kabupaten Blora
(2010/2011)
- ^
Rudi (2019-10-11).
"11 Tempat Wisata Blora, Berbagai Keindahan Di Daerah Sate"
.
NativeIndonesia.com
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-09-22
. Diakses tanggal
2020-10-01
.
- ^
Redaksi (2019-11-09).
"Festival Barongan Blora V Dipadati Pengunjung"
.
SUARA BARU | Portal Berita Masa Kini
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-10-27
. Diakses tanggal
2020-10-01
.
- ^
developer, mediaindonesia com (2019-09-05).
"Blora Bertekad Jadi Daerah Barongan"
.
Media Indonesia
.
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2019-12-21
. Diakses tanggal
2020-10-01
.
- ^
"3 Daerah Penghasil Kayu Jati Terbesar di Indonesia"
.
inspiring.id
(dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020-10-21
. Diakses tanggal
2020-10-01
.